Kamus Wikipedia misalnya menyebutkan bahwa usaha tani organik (organic farming) adalah bentuk usaha tani yang menghindari atau secara besar-besaran menyingkirkan.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
HAL-HAL YANG MENGUNTUNGKAN DARI HIDROPONIK
Advertisements

STRATEGI POKOK Kebijakan Fiskal Kebijakan Perbankan/Keuangan
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1999
PENGANTAR EKONOMI PERTANIAN
PENYEMPURNAAN arSITEKTUR PROGRAM, KEGIATAN DAN STRUKTUR KINERJA
©2009 Rainforest Alliance Bagian 7: Menjaga kesuburan tanah Bahasa: Indonesia Versi: 2011 Berhubungan dengan prinsip: Prinsip 9. Pengelolaan dan konservasi.
PANCA USAHA TANI Dr. SUPRIYONO PRGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ISLAM KADIRI UNISKA KEDIRI.
UU Nomor 18 Tahun 2009 Tentang PETERNAKAN & KESEHATAN HEWAN
SEKTOR INPUT AGRIBISNIS
Farming System : HEIA, LEIA, LEISA
MANAJEMEN LAHAN PERTANIAN
K O M P O S T I N G.
PERAN BAHAN ORGANIK BAGI KESUBURAN TANAH
CREATED BY: WICKY BARIREZA Xi ips
BAGAN ALIR REGISTRASI LAHAN USAHA & GAP SAYURAN DAN BIOFARMAKA
Uvi Mitsaqi Putri ( ) Adi Prayogo ( ) HAK ATAS PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN PETANI START.
Lanjutan bab 3……………… Pertemuan 5.
Ecological Processes in Sustainable Agriculture. AGRICULTURE IS IN CRISIS.
Sistem Jaminan Mutu Hasil Pertanian
Sistem Standardisasi Nasional dan PP No
PENGOLAHAN LIMBAH INDUSTRI
AGRIBISNIS DAN INDUSTRIALISASI PERTANIAN
UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2014
AGROINDUSTRI DI INDONESIA TERKAIT ISU-ISU GLOBAL SEBAGAI BERIKUT :
MATERI e_LEARNING PASCA UTS Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
MANAJEMEN LINGKUNGAN PERTEMUAN KE-2.
ORGANIC FARMING.
EKOLABEL.
Bahan kajian pada MK. PSDAL
SERTIFIKASI.
CAC dan ISO Rini Hustiany.
PERTANIAN ORGANIK : PERINSIP DAUR ULANG HARA, KONSERVASI AIR DAN INTERAKSI ANTAR TANAMAN KELOMPOK 2 MEGANANDA PUTERI SARAHDIBHA G SUSIANTI G111.
PERTANIAN ORGANIK Dr.Ir. Nora Augustien K.,MP..
Kamus Wikipedia misalnya menyebutkan bahwa usaha tani organik (organic farming) adalah bentuk usaha tani yang menghindari atau secara besar-besaran menyingkirkan.
ENERGI YANG BERLANJUT DALAM AGROEKOSISTEM
II. KONSEP PERTANIAN Tanaman pertanian : tanaman sebagai penghasil bahan pangan, bahan sandang, bahan bangunan, bahan bakar dll Dalam arti luas : tanaman.
Pola Indeks Keberlanjutan Usahatani Rawa Lebak Saat Ini dalam Diagram Layang Sungai Ambangah Pasak Piang.
Integrated Pest Management (IPM)
Definisi dan Arti Penting Agroindustri
SISTEM PERTANIAN INDONESIA
MATERI e_LEARNING PASCA UTS Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
Kesuburan Tanah.
FUNGSI POKOK TANAH DALAM USAHATANI BERKELANJUTAN
KELOMPOK A7 Rio Setiawan W ( )
Pengertian Pertanian terpadu
CIRI-CIRI PERTANIAN.
PENGENDALIAN GULMA TANPA HERBISIDA
Lahan Potensial dan Lahan Kritis
REVOLUSI HIJAU.
Sistem Pertanian Terpadu
Kesehatan tanah (Soil Healthy)
PENERAPAN KONSEP EKOLOGI
Konsep Pertanian dari berbagai sudut pandang
ETIKA BISNIS & TANGGUNG JAWAB SOSIAL
TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN
Teknologi Mendukung Diversifikasi Pertanian
ENERGI YANG BERLANJUT DALAM AGROEKOSISTEM
UNSUR – UNSUR DAN CIRI – CIRI PERTANIAN
KONSEP TANAH Apa itu Tanah ? Alasan untuk mempelajari ilmu tanah
PENINGKATAN PRODUKSI PADI DENGAN METODE SRI
Bagian 7: Menjaga kesuburan tanah
AGROFORESTRY.
Ketahanan Pangan dan Gizi Ade Saputra Nasution. Peraturan Pemerintah No.68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan sebagai peraturan pelaksanaan UU No.7 tahun.
1. Pengolahan Lahan 2. Persiapan Benih dan Tanaman 3. Pemupukan 4. Pemeliharaan 5. Pengendalian OPT (organisme pengganggu tanaman) 6. Panen dan Pascapanen.
Modul 6 Kegiatan Pembelajaran 3
Peluang dan potensi Pertanian Organik
PENDAHULUAN Iklim adalah unsur utama dalam sistem metabolisme dan fisiologi tanaman Perubahan iklim global akan berdampak buruk terhadap keberlanjutan.
MANAJEMEN SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN dan AIR Dipresentasikan oleh: Martinus H. Pandutama, Ph.D Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Jember SEMETER.
PENGOLAHAN LIMBAH PERTAMBANGAN
PENGELOLAAN KESUBURAN TANAH BERKELANJUTAN DI DAERAH TROPIKA BASAH INDONESIA Syekhfani Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya 1.
Transcript presentasi:

Kamus Wikipedia misalnya menyebutkan bahwa usaha tani organik (organic farming) adalah bentuk usaha tani yang menghindari atau secara besar-besaran menyingkirkan penggunaan pupuk dan pestisida sintetik, zat pengatur tumbuh tanaman, dan perangsang. PRAKTEK2 PO: Praktek Meningkatkan Kesuburan Tanah: Green Manuring/Cover crops Use of Organic manures Crop rotation Catch crops Fallow Conservation practices

PRAKTEK2 PO: 2. Praktek Utk mengendalikan HPT: Crop Rotation Biological Pest Control The use of diseases/insects resitent cultivars Sanitation Praktek utk pengendalian gulma Use of cover crops Cultivation Mulching Crop density

KEY COMPARISONS BETWEEN ORGANIC AND CONVENTIONAL CROP PRODUCTION: Factors Organic Production Conventional Production Cultivars used Conventional cultivars only Conventional cultivars Transgenic cultivars Certification Required for production Not required Fertilizers Organic sources Cover crops In-organic sources Pest control Crop rotation Use of resistant cultivars Biological pest control Cultural control Limited use of chemicals Liberal use of pesticides Weed control Mechanical tillage Mulching Crop Rotation Use of herbicides Environmental impact Limited Extensive pollution may occur Marketing Special label used Labels not required Principles Sustainable production Ecological basis Not sustainable

PERATURAN PENERAPAN PERT ORGANIK: Lahan bebas kimia minimum 3 tahun sebelum panen produk organik Rotasi tanaman diterapkan Dilarang menggunakan bahan rekayasa genetika, iradiasi, limbah kot manusia Kesuburan tanah dan nutrisi tanah diatur melalui pengolahan tanah + limbah ternak dan limbah tanaman Lebih disukai menggunakan benih organik dan bahan tanam organik lainnya Pengendalian non kimia bagi HPT, Gulma, kecuali dlm keadaan khusus diizinkan penggunaan terbatas.

KENDALA PENERAPAN PO High labour input Limitation to supply of organic fertilizer Difficulty with certification standards Markets and lack of research

Pada tingkat pemerintahan multilateral, yang dimaksud dengan pertanian organik dan cara memperdagangkannya diikat dengan Codex Alimentarius31) Guidelines for the Production, Processing, labelling, dan marketing of Organically prodused Foods. Codex Alimentarius Guidelines merupakan guideline. Codex Alimentarius Commission adalah komisi yang menjalankan amanat dari delegasi pemerintah yang ada di Codex Committe. Adapun wakil Codex Committe dari pemerintah Indonesia adalah Direktorat Jenderal badan Standardisasi Nasional32). Komisi ini didirikan pada tahun 1963 dengan tugas utama untuk mengembangkan standar dan panduan pangan yang bertujuan untuk melindungi kesehatan konsumen, menjamin praktik dagang yang adil, dan mendorong koordinasi antara standar-standar pangan yang dipakai oleh pemerintah internasional maupun lembaga nonpemerintah internasional33).

Sistem pertanian organik didesain untuk tujuan sebagai berikut: Menguatkan keanekaragaman biologi di dalam seluruh sistem Meningkatkan kegiatan biologi tanah Mengelola kesuburan jangka panjang tanah Mendaur ulang sisa tanaman dan hewan dalam rangka mengembalikan kembali nutrisi ke tanah sehingga meminimalkan penggunaan sumber daya yang tidak bisa diperbaharui. Mengacu kepada sumber daya yang bisa diperbaharui dalam sistem pertanian yang terorganisir secara lokal. Mempromosikan penggunaan yang sehat dari tanah, air, dan udara; sekaligus juga meminimalkan semua bentuk polusi yang mungkin hadir karena praktik-praktik pertanian. Menangani produk-produk pertanian dengan penekanan kepada metode processing yang hati-hati dalam upaya mengelola integritas organik dan kualitas penting dari produk di setiap tahapan. Menjadi mapan di lahan melalui periode konservasi yang waktunya disesuaikan dengan kondisi-kondisi spesifik di lapangan, seperti sejarah lahan, tipe tanaman, dan ternak yang dihasilkan.

Di Indonesia, yang disebut dengan produk pertanian organik ditetapkan dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) Pertanian Organik yang disahkan oleh Badan Standarisasi Nasional melalui BSN SNI 01-6729-2002. standar ini bersumber pada kesepakatan antarnegara yang bertuang dalam Codex Alimentarius Guidelines for the Production, Processing, Labelling, and Marketing of Organically Produced Foods.