Disusun Oleh: Fitra Firmansyah Mutia Agnes Hambali Rozi Syaputra Wahyu Pradana Ginting UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2018/2019 PERKEMBANGAN WILAYAH.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
1 PENDIDIKAN KARAKTER MOH. SALEH, SH., MH. UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 2011 KARAKTER DAN KEMAJUAN BANGSA.
Advertisements

Home End Modern House Sumatra Sumbawa House Bolon – Sumatra Utara Rumoh - Aceh Gedang - Bengkulu Nuwou Balak - Lampung Gadang – Sumatra BaratKajang -
1 PENDIDIKAN KARAKTER MOH. SALEH, SH., MH. UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 2011 BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA.
SUMBER NILAI PENDIDIKAN KARAKTER
WILAYAH DAN PUSAT PERTUMBUHAN
STATISTIK PERTAMBANGAN NON MIGAS
Sumatera Selatan Lampung Banten Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Maluku Sulawesi Tenggara Sulawesi Selatan.
Kegiatan Statistik Kehutanan
THE ISLANDS IN INDONESIAN. IN 1972, INDONESIAN INSTITUTE OF SCIENCES (LIPI) PUBLISH AS MANY AS 6,127 NAMES OF ISLANDS IN INDONESIA. [CITATION NEEDED]
TATALAKSANA PEMANTAUAN INDIKATOR DIT BINA OBAT PUBLIK
Peta Peningkatan Pemenuhan Energi Listrik Tiap Provinsi Hasil Model
PEMBANTU KETUA I BIDANG AKADEMIK
Evaluasi Capaian Pelaksanaan Pamsimas Komponen B
Asisten Pemerintahan dan Kesra
Modul / Tatap Muka 14 KOLONIALISME IDEOLOGI EKONOMI,TEORI EKONOMI DAN
Feedback Sistem Informasi SDM Kesehatan
Rakornas MAjlis Dikti-Litbang PP Muhammadiyah
WILAYAH SASARAN PROGRAM PKB PPPPTK MATEMATIKA 2017
Sumber : Juknis Pengembangan KSM Hal.12
Aplikasi Pemetaan Mutu
RAPAT KOORDINASI TEKNIS BADAN LITBANG HUKUM DAN HAM
Kebijakan Registrasi Tenaga Kesehatan Indonesia
PERATURAN KPU TENTANG TAHAPAN, PROGRAM, DAN JADWAL PENYELENGGARAAN PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI DAN WAKIL BUPATI, DAN/ATAU WALIKOTA.
DIREKTORAT FASILITASI PENGEMBANGAN KAPASITAS APARATUR DESA”
Hasil Permodelan Tahap I
PUSAT PERTUMBUHAN DAN DISPARITAS EKONOMI DAERAH
OUTLINE Tahapan SIPENCATAR Diklat Pembentukan Tahun 2017
PROGRAM PEMBANGUNAN SANITASI SEKOLAH DASAR
Kabupaten/Kota yang telah Menginisiasi KLA sampai Tahun 2014
DATA KELULUSAN SERTIFIKASI GURU TAHUN 2007 S.D 2010
DATA KEBUTUHAN GURU (NASIONAL) TAHUN
Sumber Jurnal: Agung Eddy Suryo Saputro PPT oleh: Siska Anggraeni
Disampaikan pada Rakornas BAN-S/M Jakarta , Maret 2014
KONSEP WILAYAH DAN PUSAT PERTUMBUHAN
Lesson Learned 2015.
STRATEGI IMPLEMENTASI KURIKULUM PAI 2013
DATA KEBUTUHAN GURU SD NEGERI (NASIONAL) TAHUN
DEFINISI BAKU GT adalah guru tersedia yaitu jumlah guru yang ada dikurangi jumlah guru pensiun/mutasi/meninggal JM adalah jumlah murid/siswa yang ada (untuk.
HASIL PENELITIAN (8) Gambar 7 Peta Potensi Energi Angin Perairan Pantai Nusa Tenggara Barat (Tahun )
5 KONSEP WILAYAH dan PERTUMBUHAN MATERI
Trend menonton tv yang terus naik
DATA KEBUTUHAN GURU SMK NEGERI (NASIONAL) TAHUN
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA
KEBIJAKAN BAN-S/M TAHUN 2014
Sumatera Selatan Lampung Banten Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Bali
KONSEP WILAYAH DAN PUSAT PERTUMBUHAN.
Negara Kesatuan Republik Indonesia
PENGHARGAAN DAN SISTEM PENGUPAHAN
Program Pelatihan K-13 TA 2018
WILAYAH PERWILAYAHAN. Wittlesey mengemukakan unit-unit sebuah region dapat dibentuk oleh hal-hal berikut ini. 1.Ketampakan iklim saja, tanah saja sehingga.
PERENCANAAN TATA RUANG NASIONAL, PROVINSI, DAN KABUPATEN/KOTA
Disusun oleh :       Kasmiati (H )
EVALUASI PENANGGULANGAN GANGGUAN REPRODUKSI WILAYAH BVET MEDAN
EVALUASI PENANGGULANGAN GANGGUAN REPRODUKSI 2017
BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL
PENJELASAN PELAKSANAAN RAPAT KOORDINASI DAN MEKANISME DESK
Hasil Permodelan Tahap II
RENCANA DAN REALISASI KEGIATAN PISEW
Direktur Perlindungan Hortikultura Direktorat Jenderal Hortikultura
DIREKTUR PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL HORTIKULTURA
Progres dan Rencana Kerja Tindak Lanjut PFI
Traditional Houses of Indonesia
EVALUASI PENYERAPAN ANGGARAN PERCEPATAN PENDAFTARAN VARIETAS LOKAL
Program Penguatan ( LLDIKTI ) KOPERTIS
RAPAT KOORDINASI Penyesuaian Target Kemiskinan Kab/kota
Evaluasi Pendataan Semester Genap
STRATEGI PERCEPATAN MENUJU PEMERINTAH YANG BERSIH, EFEKTIF DAN EFISIEN
KEBIJAKAN REFORMASI BIROKRASI TAHUN 2019
PUSAT –PUSAT PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN WILAYAH DI INDONESIA OLEH ARUM NUR LAILI SMA MUHAMMADIYAH 2 KERTOSONO 3.1. Memahami konsep wilayah dan pewilayahan.
Transcript presentasi:

Disusun Oleh: Fitra Firmansyah Mutia Agnes Hambali Rozi Syaputra Wahyu Pradana Ginting UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2018/2019 PERKEMBANGAN WILAYAH

Definisi Regionalisasi Regionalisasi pada dasarnya merupakan pengumpulan, pengklasifikasian atau pengelompokan data ke dalam data yang sejenis. Dari pengelompokan tersebut akan terlihat daerah yang menunjukkan adanya persamaan dan perbedaan. Omi Kartawidjaja dan E. Maryani (1996:34) berpendapat bahwa regionalisasi atau perwilayahan di dalam geografi adalah suatu upaya mengelompokan atau mengklasifikasikan unsur-unsur yang sama. Pembuatan suatu region adalah menyederhanakan wilayah tersebut dengan cara menyatukan tempat-tempat yang memiliki kesamaan atau kedekatan tersebut menjadi satu kelompok. Regionalisasi selalu berdasarkan kriteria dan kepentingan tertentu. Kesatuan daerah yang menunjukkan karakteristik tertentu sehingga dapat dibedakan dari daerah lainnya disebut region. Karakteristik atau ciri khas suatu tempat tersebut dapat berupa karakteristik fisik, sosial, atau gabungan keduanya.Terdapat banyak cara untuk menentukan region bergantung pada kriteria apa yang akan dipergunakan (fisik, sosial, aktivitas ekonomi, budaya, politik, bahasa, agama, dan etnik yang berkembang di masyarakat).

Konsep Region alisasi Regionalisasi merupakan proses penentuan suatu wilayah berdasarkan kriteria kualitas dan kuantitas melalui penggabungan atau penggolongan beberapa wilayah. Perwilayahan juga terdiri atas wilayah formal dan fungsional. Pewilayahan formal dapat ditentukan dari batas-batas di permukaan bumi untuk tujuan tertentu berdasarkan beberapa kriteria seperti administrasi, fisik, sosial, dan ekonomi. Sementara perwilayahan fungsional ditentukan berdasarkan hubungan titik-titik pertumbuhan di suatu wilayah dengan pusat pertumbuhan. Perwilayahan dibagi menjadi dua yaitu : 1. Perwilayahan secara formal. Tujuan perwilayahan formal adalah untuk mengetahui wilayah mana yang homogen atau seragam. 2. Perwilayah secara fungsional. Pembatas suatu wilayah secara fungsional menyangkut pengelompokan beberapa unit wilayah yang memiliki tingkat kepentingan hubungan. Dengan demikian wilayah fungsional lebih menekankan pada arus hubungan dengan titik pusat.

Tujuan Regionalisasi mengurutkan keanekaragaman permukaan bumi memisahkan sesuatu yang berguna dari yang kurang berguna memantau perubahan-perubahan yang terjadi baik gejala alam maupun manusia menyederhanakan informasi dari suatu gejala atau fenomena di permukaan bumi yang sangat beragam Manfaat Regionalisasi Untuk meratakan pembangunan di seluruh wilayah yang dapat mengurangi kesenjangan antar wilayahb. Memudahkan koordinasi berbagai program pembangunan di setiap wilayah. Mensosialisasikan berbagai program pembangunan kepada aparatur pemerintah, masyarakat, dan pengusaha

Faktor yang mempengaruhi Regionalisasi (perwilayahan) Sumber Daya AlamKetersediaan SDA dan pengelolaannya yang baik di suatu wilayah mampu meningkatkan kegiatan ekonomi dan pendapatan daerah. Kondisi ini mendorong suatu wilayah berkembang menjadi pusat pertumbuhan Sumber Daya Manusia kualitas dan kuantitas SDM penting untuk pemanfaatan SDA, SDM yang terampil mendorong perkembangan suatu wilayah menjadi pusat pertumbuhan. Kondisi fisiografi atau lokasi perkembangan suatu wilayah dipengaruhi oleh kondisi fisik fisiografi. Kondisi ini mendorong terjadinya arus distribusi barang secara intensif dan pengembangan wilayah menjadi pusat pertumbuhan

Contoh peta regionalisasi pembangunan di indonesia

1. Wilayah Pembangunan Utama A, dengan pusat pertumbuhan utama adalah Medan. Kawasan ini meliputi wilayah sebagai berikut. Wilayah Pembangunan I, meliputi daerah-daerah Aceh dan Sumatra Utara, yang pusatnya di kota Medan. Wilayah Pembangunan II, meliputi daerah-daerah Sumatra Barat dan Riau, dengan pusatnya di kota Pekanbaru. 2. Wilayah Pembangunan Utama B, dengan pusat pertumbuhan utama adalah Jakarta. Wilayah ini antara lain sebagai berikut. Wilayah Pembangunan III, meliputi daerah-daerah Jambi, Sumatra Selatan, dan Bengkulu, dengan pusat pertumbuhan di kota Palembang. Wilayah Pembangunan IV, meliputi daerah-daerah Lampung, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan pusat pertumbuhan kota Jakarta. Wilayah Pembangunan VI, meliputi daerah Kalimantan Barat, yang pusatnya di kota Pontianak.

3. Wilayah Pembangunan Utama C, dengan pusat pertumbuhan utama adalah Surabaya. Wilayah ini meliputi daerah-daerah sebagai berikut. Wilayah Pembangunan V, meliputi daerah-daerah Jawa Timur dan Bali, yang pusatnya di Surabaya. Wilayah Pembangunan VII, meliputi daerah-daerah Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan, dengan pusat pertumbuhan di kota Balikpapan dan Samarinda. 4. Wilayah Pembangunan Utama D, dengan pusat pertumbuhan utama adalah Ujung pandang. Wilayah ini meliputi daerah-daerah sebagai berikut. Wilayah Pembangunan VIII meliputi daerah-daerah Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara, yang pusatnya berada di Makassar. Wilayah Pembangunan IX, meliputi daerah-daerah Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara, dengan pusatnya di kota Manado. Wilayah Pembangunan X, meliputi daerah-daerah Maluku dan Papua, yang berpusat di kota Sorong. Untuk dapat memperjelas dan memudahkan Anda mengetahui wilayah pembangunan utama di Indonesia

Tabel Regionalisasi Pembangunan

TERIMA KASIH