Oleh: Novendi Rizka LARINGITIS AKUT Pembimbing : dr. Fadhlia, M. Ked (ORL-HNS), Sp.THT-KL.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
dr. Sardikin Giriputro, SpP(K)
Advertisements

Benda asing di THT-KL.
K EPERAWATAN M EDIKAL B EDAH A SUHAN K EPERAWATAN K ARSINOMA L ARING Kelompok 15: Aufar Anthasyari Hermi.
Bab 6 Demam.
KELOMPOK 33 : SYANTO REZKY DUWILA
EPIDEMIOLOGI INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA)
SUVEILANS DIFTERI bwk keren.
Diskusi Topik SESAK NAPAS & BATUK
ASUHAN KEBIDANAN PADA ANAK
Eksim: Gejala, Penyebab, Pengobatan dan Pencegahan
PNEUMONIA.
EPIDEMIOLOGI ISPA M. Atoillah.
PILEK PENGERTIAN: Pilek, biasa juga dikenal sebagai nasofaringitis, rinofaringitis, koriza akut, atau selesma, merupakan penyakit menular pada sistem pernapasan,
DISKUSI TOPIK SESAK NAPAS DAN BATUK Ibu N, usia 37 tahun dirawat di rumah sakit karena sesak napas sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Mulanya.
BRONKITIS AKUT dan KRONIS
Annisetya Robetha M. Bate ( ) Melisa Ripasindo Yulanda ( ) Oktaviana sari Nainggolan ( )
OLEH: ANNISA NINTYARIFAJ3P DIAN ANGGRIANI D.J3P RUT KRISTINA GRATIA SJ3P M VIDY FITRYADIJ3P MEGA SUCI PRATIWIJ3P DEDE SUTIAWANJ3P
BRONKITIS AKUT Ivan Julius Mesak Fidelis Apri Angkat
DIFTERI Suharyo.
ASMA BRONKHIALE Suharno, S.Kep.,Ners.,M.Kes.
Oleh Dr. Nugroho Susanto
OBSTRUKSI LARING.
ISPA Infeksi Saluran Pernafasan Akut
VARISELA OLEH NUGROHO.
Mikrobiologi Udara.
FARINGITIS Oleh: dr. Irma Susanti.
Ninis Indriani,M.Kep., Ns.Sp.Kep.An
OLEH NINIS INDRIANI, M. Kep. Sp.Kep.An
DIFTERIa.
PNEUMONIA dr. Purwanto.
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) LANJUTAN Riana Aini, Amd.Keb.
TRAKEOTOMI DAN SUMBATAN JALAN NAPAS ATAS
Nama kelompok : 1. Berliana Nugraheni 2. Beatrico Lyo 3
Rhinosinusitis Kronik
ASKEP GLOMERULONEFRITIS
Miliaria.
Kelompok 3 PARU - PARU.
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) LANJUTAN.
SEMINAR PUSKESMAS BUGANGAN
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DIFTERI
INFEKSI AKUT KASUS OBSTETRI
INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT
TUGAS PATOLOGI DIFTERI.
Obstruksi Laring.
RINITIS Dr. Khairiyadi, Sp.A, M.Kes.
Hepatitis Virus Akut disertai Hernia Nukleus Pulposus
BRONKITIS OLEH : NINIS INDRIANI.
S 1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan UMSurabaya
Dr.Yuliani M Lubis, SpTHT-KL
PHARINGITIS Annisetya Robetha M. Bate ( )
INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT
PROSEDUR MEMBEBASKAN JALAN NAPAS
LEBIH BAIK MENCEGAH DARIPADA MENGOBATI dr. Puspa Rosfadilla, M.Ked (Paru), Sp.P.
ISPA Infeksi Saluran Pernafasan Akut. ISPA  ISPA adalah infeksi saluran pernapasan akut yang terjadi secara tiba-tiba, mulai dari hidung sampai gelembung.
Terjadi dalam 3 bentuk: 1.Penanahan akut dalam kelenjar limf retrofarings sesudah infeksi saluran nafas atas. Biasanya terjadi pada anak-anak. 2. Benda.
Askep gangguan sistem pernafasan.
B. RUDY UTANTIO UNIVERSITAS WIJAYA SURABAYA 2012
Rumah Sakit Umum Dr. Adjidarmo
Gangguan pada sistem pernapasan Ika Rian Sari, S.Pd.
PENYAKIT MENULAR SEKSUAL. Apa itu Penyakit Menular Seksual? Penyakit Menular Seksual (PMS) merupakan salah satu jenis Infeksi Saluran Reproduksi (ISR),
ISPA Infeksi Saluran Pernafasan Akut. ISPA  ISPA adalah infeksi saluran pernapasan akut yang terjadi secara tiba-tiba, mulai dari hidung sampai gelembung.
This presentation uses a free template provided by FPPT.com PNEUMONIA Keperawatan Anak.
Asma Bronkiale & PPOK dr. Ketut Aditya R. Puskesmas Lindi.
Luka Bakar (Combutio) dr. Ketut Aditya Rahardja Puskesmas Lindi.
ASUHAN KEBIDANAN PADA KASUS RADANG GENETALIA INTERNAL SALPINGITIS
Tonsilofaringitis Akut Rustam Siregar Divisi Infeksi dan Penyakit tropis Departemen Ilmu kesehatan anak FK UNS/RS.Dr Moewardi.
EPIDEMIOLOGI INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA)
Ns. Yanti Rostianti, S.Kep, M.SI
EPIDEMIOLOGI INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA)
InfeksiSaluranPernafasanAkut (ISPA). Infeksi Saluran Pernafasan (ISPA) Akut 1. PENGERTIAN 2. FAKTOR PENYEBAB 3. KLASIFIKASI ISPA 4. FAKTOR AGEN, HOST,
Transcript presentasi:

oleh: Novendi Rizka LARINGITIS AKUT Pembimbing : dr. Fadhlia, M. Ked (ORL-HNS), Sp.THT-KL

Definisi Laringitis merupakan suatu proses inflamasi pada laring yang terjadi mendadak dan berlangsung dalam kurun waktu kurang lebih 3 minggu yang pada umumnya merupakan kelanjutan dari infeksi saluran pernapasan atas yaitu rinofaringitis akut (common cold)

Fisiologi Mempunyai 3 fungsi dasar : FonasiRespirasiProteksi

Etiologi Infeksi virus influenza (tipe A dan B), parainfluenza (tipe 1,2,3), rhinovirus, adenovirus dan herpes simplex virus. Pemakaian suara yang berlebihan (vocal trauma). Infeksi bakteri Corynebacterium diptheria, Bordetella pertusis, Haemofilus influenza, Moraxella catarrhalis dan Neisseria Gonorrhea Infeksi virus influenza (tipe A dan B), parainfluenza (tipe 1,2,3), rhinovirus, adenovirus dan herpes simplex virus. Pemakaian suara yang berlebihan (vocal trauma). Infeksi bakteri Corynebacterium diptheria, Bordetella pertusis, Haemofilus influenza, Moraxella catarrhalis dan Neisseria Gonorrhea

Patofisiologi Parainfluenza virus Masuk melalui inhalasi Menginfeksi sel epitelium saluran nafas lokal yang bersilia Edema dari lamina propria, submukosa, dan adventitia. Infitrasi selular dengan histosit, limfosit, sel plasma dan lekosit polimorfonuklear (PMN) Terjadi oedem & hiperemis dari saluran nafas terutama pada dinding lateral dari trakea dibawah pita suara (terjadi pada lumen saluran nafas dalam) Terjadi penyempitan, bahkan sampai hanya sebuah celah Membran pelindung plika vokalis biasanya hiperemis & oedem

Klasifikasi 1. Laringitis virus a. Laringotrakeitis virus (Croup) b. Laringitis virus c. Herpes simplex virus 2. Laringitis Bakterialis a. Supraglottitis bakterialis (Epiglottitis) b. Laringitis Difteri

Gejala Klinis 1. Gangguan suara : Parau Kasar Susah keluar Nada > rendah 2. Sesak nafas & stridor 3. Nyeri tenggorokan  saat menelan & bicara

Tanda dan gejala LaringotrakeitisSupraglotitis Di bawah 3 tahun3-6 tahun Awitan dalam beberapa hariAwitan dalam beberapa jam (2-6 jam) Suara serak (barking cough)Suara jernih Tidak ada disfagiaDisfagia Tidak mengilerMengiler Posisi berbaringPosisi duduk Dapat kambuh kembaliJarang kambuh Hilang dalam hari-mingguPerjalanan cepat, hilang dalam 2-3 hari Radiogram “steeple sign”“Thumb sign” Etilogi virusBakteri

Pemeriksaan Fisik Laringoskop Indirek dan direk Mukosa laring edema, hiperemis pada bag.atas & bawah pita suara Pada epiglottitis ditemukan edema pada epiglottis, aryepiglitis fold, dan false vocal fold dengan berwarna merah cherry Mukosa laring edema, hiperemis pada bag.atas & bawah pita suara Pada epiglottitis ditemukan edema pada epiglottis, aryepiglitis fold, dan false vocal fold dengan berwarna merah cherry

Tanda obstruksi jalan nafas pada anak-anak Gelisah Air hunger (megap-megap) Sesak bertambah berat dengan sianosis Retraksi suprasternal & epigastrium

 Foto Rontgen : Leher AP (antero-posterior) dan foto soft tissue lateral “Steeple sign” “Thumb sign”

Penatalaksanaan Tujuan Terapi adalah untuk mengurangi edema pada laring. Laringitis akut yang disebabkan oleh virus biasanya dapat sembuh sendiri Penatalaksanaan Rawat RS Non Medika mentosa Medika mentosa

Non Medikamentosa Vocal rest dengan tidak banyak berbicara atau bersuara Hidrasi Penggunaan uap lembab (humidifikasi) hangat atau dingin Medikamentosa Antipiretik Dekongestan Kortikosteroid oral Pada Infeksi sekunder (membranous croup) dapat diberikan antibiotik : eritromisin 3x500mg

Indikasi Rawat  Epiglotitis  Stridor progresif  Kegawatan pernapasan  Hipoksemia, gelisah, sianosis, pucat  Depresi sensorium dan demam tinggi

Prognosis Prognosis untuk penderita laringitis akut ini umumnya baik dan pemulihannya selama satu minggu. Pada umumnya lama rawat inap di rumah sakit dan tingkat mortalitas untuk kasus obstruksi saluran pernapasan atas bertambah ketika infeksi meluas dan melibatkan saluran pernapasan yang lebih besar, kecuali pada epiglotitis, dimana infeksi setempat yang terbukti mematikan. Sebagian besar kasus kematian croup disebabkan olehh obstruksi laring atau oleh komplikasi trakeostomi. Epiglotitis yang tidak diobati mempunyai angka mortalitas sebesar 6%.