SISTEM PRODUKSI DISUSUN : ANDI ALVIN ARDIANSYAH KHOIRIYAH SARI KELAS : IN51.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MANAJEMEN PERSEDIAAN PERSEDIAAN: BENTUK PERSEDIAAN:
Advertisements

PERSEDIAAN INVENTORY RISET OPERASI.
Mengelola persediaan pada supply chain
INVENTORY (Manajemen Persediaan)
III. PERENCANAAN & PENGENDALIAN operasi
Model Persediaan Deterministik (Deterministic Inventory)
MANAJEMEN PERSEDIAAN DALAM PERUSAHAAN AGRIBISNIS
INVENTORY SYSTEM Rosad Ma’ali El Hadi
INVENTORY (Manajemen Persediaan)
Pengendalian Persediaan
Manajemen Persediaan Pertemuan ke-10.
INVENTORY (Manajemen Persediaan)
INVENTORY (Manajemen Persediaan)
Economic Order Quantity (EOQ)
Faktor produksi By : Widya Pratiwi..
Pertemuan XI Manajemen Persediaan
PERSEDIAAN ( INVENTORY )
Manajemen Persediaan (Inventory Management)
Manajemen Investasi dan Pasokan Julius Nursyamsi
INVENTORY (Manajemen Persediaan) By: Andri Irawan S.Pd
OPERASI DAN MANAJEMEN PERSEDIAAN Kelompok 10. Anggota Kelompok  Anggelia Hayu L  Intan Puspita  Muhammad Haris Arya
Model Persediaan Deterministik (Deterministic Inventory)
BERAPA BANYAK PERSEDIAAN BARANG
PENGENDALIAN PERSEDIAN : INDEPENDEN & DEPENDEN
MANAJEMEN PERSEDIAAN Persediaan : stok dari elemen-elemen/item-item untuk memenuhi kebutuhan di masa yang akan datang. Heizer & Rander.
By. Ella Silvana Ginting, SE, M.Si
BAB 6 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PEMBELIAN & PENGGUNAAN BAHAN BAKU
Pengadaan Logistik Farmasi RS
MANAJEMEN PERSEDIAAN BAB - 6.
Model Pengendalian Persediaan
Model Pengendalian Persediaan Pertemuan 15:
Definisi dan Fungsi Persediaan
OLEH IR. INDRAWANI SINOEM, MS
MANAJEMEN PERSEDIAAN Oleh: Ferina Nurlaily.
MANAJEMEN PERSEDIAAN Heizer & Rander
INVENTORY (Manajemen Persediaan)
MANAJEMEN PERSEDIAAN PERSEDIAAN: BENTUK PERSEDIAAN:
Economic Order Quantity (EOQ)
Manajemen persediaan.
MODUL 08 – 1/ 18 MODUL 08 PERSEDIAAN (1/3) 1. FUNGSI PERSEDIAAN
Manajemen persediaan.
“Manajemen Persediaan”
INVENTORY (Manajemen Persediaan) BAB 5
Metode Pengendalian Persediaan Tradisional
Pengelolaan Manajemen Persediaan
MANAJEMEN PERSEDIAAN (Inventory Management)
BAB 18 MANAJEMEN PERSEDIAAN
Manajemen Persediaan MANAJEMEN PERSEDIAAN Rita Kusumawati, S.E., M.Si.
MANAJEMEN PERSEDIAAN INVENTORY MANAGEMENT.
Rosyeni Rasyid dan Abel Tasman
Manajemen Persediaan 1- Pendahuluan
PERSEDIAAN INDEPENDEN (INDEPENDENT INVENTORY)
MANAJEMEN PERSEDIAAN UNTUK PERMINTAAN INDEPENDEN
Manajemen Inventory 4- Independent demand system deterministic model
MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI
MANAJEMEN PERSEDIAAN BAB - 6 by
Operations Management Bab 12
Manajemen Persediaan (Inventory Management)
Manajemen persediaan.
Manajemen Persediaan Manajemen Keuangan 1.
III. PERENCANAAN & PENGENDALIAN operasi
MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY MANAGEMENT)
Managemen Pengendalian Persediaan (Inventory Management and Control)
Rakhma Diana Bastomi, SEI, MM
MODEL PENGENDALIAN PERSEDIAAN STOKASTIK
ECONOMIC ORDER QUANTITY. Dalam suatu periode, perusahaan akan melakukan beberapa kali pembelian bahan baku atau barang dagangan. Pada saat pembelian bahan.
MANAJEMEN PERSEDIAAN BAB - 6 by
Manajemen Persediaan Pertemuan ke-10.
Inventory Management SCM-5
MANAJEMEN PERSEDIAAN KELOMPOK VI 1.ALPIAN ABDULLAH 2.RANGGA WALI ARIA SAPUTRA 3.DAVE DARELL 4.YANG HARSI RAHMAT.
Transcript presentasi:

SISTEM PRODUKSI DISUSUN : ANDI ALVIN ARDIANSYAH KHOIRIYAH SARI KELAS : IN51

Schroeder “persediaan adalah stok bahan yang digunakan untuk memudahkan produksi atau untuk memuaskan permintaan pelanggan” Rangkuti “persediaan merupakan suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu, atau persediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaan atau proses produksi ataupun persediaan bahan baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi” Kusuma “persediaan adalah barang yang disimpan untuk digunakan atau dijual pada periode mendatang” Munandar “persediaan adalah persediaan barang-barang atau bahan-bahan yang menjadi sebuah objek usaha pokok perusahaan” John J Wild, K. R. Subramanyam dan Robert F Halsey, “persediaan merupakan sebuah barang yang dijual di dalam aktivitas operasi normal perusahaan”.

Menurut Prawirosentono berdasarkan jenis operasi perusahaan, arti persediaan dapat diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam yakni sebagai berikut : Pada Perusahaan Manufaktur yang memproses Input menjadi Output Persediaan adalah simpanan bahan baku dan barang setengah jadi (work in proses) untuk diproses menjadi barang jadi (finished goods) yang mempunyai nilai tambah lebih besar secara ekonomis, untuk selanjutnya dijual kepada pihak ketiga (konsumen). Pada Perusahaan Dagang Persediaan adalah simpanan sejumlah barang jadi yang siap untuk dijual kepada pihak ketiga (konsumen).

1)Mekanisme pemenuhan atas permintaan 2)Keinginan untuk meredam ketidakpastian 3)Keinginan melakukan spekulasi yang bertujuan mendapatkan keuntungan besar dari kenaikan harga di masa mendatang 1)Memanfaatkan Diskon Kuantitas 2)Menghindari kekurangan bahan (out of stock). 3)Manfaat pemasaran 4)Spekulasi 1)Fungsi Decuopling 2)Fungsi Economic Size 3)Fungsi Antisipasi

Persediaan bahan mentah (raw material) Persediaan komponen-komponen rakitan (purchased parts/ componen) Persediaan bahan pembantu atau penolong (supplies) Persediaan dalam proses (work in process) Persediaan barang jadi (finished goods) Menjaga independensi operasi Untuk menjaga variasi/fluktuasi permintaan produk Memungkinkan fleksibilitas dalam pembuatan skedul produksi Memberikan kemanan terhadap variasi waktu pengantaran bahan Mendapatkan keuntungan ekonomis dari jumlah pembelian yang lebih besar

Kesulitan memprediksi tingkat penjualan dan waktu produksi secara akurat (fluctuation inventory) Beberapa item barang memiliki permintaan yang bersifat seasonal (anticipation inventory) Mendapatkan manfaat dari economic of scale dalam produksi dan pembelian (lot size inventory) Jarak dan waktu yang diperlukan untuk pengadaan barang sehubungan dengan proses transit dalam sistem logistik. untuk sejumlah besar persediaan (pipe-line inventory)

Perkiraan pemakaian bahan baku. Harga bahan baku Biaya persediaan Kebijakan pembelanjaan Pemakaian bahan Waktu tunggu Model pembelian bahan Persediaan pengaman Pembelian kembali Permintaan Independen (Independent Demand) Permintaan Dependen (Dependent Demand)

Biaya Penyimpanan (Holding Cost) Biaya fasilitas Biaya asuransi persediaan Biaya pajak persediaan Biaya pencurian, pengrusakan, atau perampokan dan lain sebagainya Biaya Penyimpanan (Holding Cost) Biaya fasilitas Biaya asuransi persediaan Biaya pajak persediaan Biaya pencurian, pengrusakan, atau perampokan dan lain sebagainya Biaya Pemesanan / Pembelian (Ordering Costs) Pemrosesan pesanan dan ekspedisi Biaya telepon Pengeluaran surat menyurat Biaya pengepakan dan penimbangan Biaya pengiriman ke gudang dan lain sebagainya Biaya Pemesanan / Pembelian (Ordering Costs) Pemrosesan pesanan dan ekspedisi Biaya telepon Pengeluaran surat menyurat Biaya pengepakan dan penimbangan Biaya pengiriman ke gudang dan lain sebagainya

Biaya Penyiapan (Setup Cost) Biaya mesin-mesin menganggur Biaya penyiapan tenaga kerja langsung Biaya penjadwalan Biaya ekspedisi dan lain sebagainya Biaya Penyiapan (Setup Cost) Biaya mesin-mesin menganggur Biaya penyiapan tenaga kerja langsung Biaya penjadwalan Biaya ekspedisi dan lain sebagainya Biaya kehabisan (Shortage Costs) Kehilangan penjualan Kehilangan pelanggan Biaya pemesanan khusus Biaya ekspedisi Selisih harga Terganggunya operasi Tambahan pengeluaran kegiatan manajerial dan lain sebagainya. Biaya kehabisan (Shortage Costs) Kehilangan penjualan Kehilangan pelanggan Biaya pemesanan khusus Biaya ekspedisi Selisih harga Terganggunya operasi Tambahan pengeluaran kegiatan manajerial dan lain sebagainya.

1.Metode Pengendalian Persediaan Statistik a) Economic Order Quantity (EOQ)Economic Order Quantity (EOQ) b) Reorder PointReorder Point c) Metode ABCABC 2.Metode Dalam Penilaian Persediaan a) First In First Out (FIFO)First In First Out (FIFO) b) Last In First Out (LIFO) c) Average

Economic Order Quantity (EOQ) adalah sejumlah produk yang harus dipesan untuk memenuhi persediaan Secara matematis dinyatakan sebagai berikut : dimana R : Kebutuhan bahan mentah satu tahun Co = Cs = S : Ordering Cost setiap kali pesan Ch = H : Holding Cost per unit per satu satuan waktu

Secara matematis dinyatakan sebagai berikut : dimana Q : EOQ Lead Time: Waktu yang diperlukan Secara matematis dinyatakan sebagai berikut : dimana T : Cycle Time Q* : EOQ R : Kebutuhan bahan selama satu tahun N : jumlah hari operasi dalam satu tahun

Pertama kali dikenalkan oleh H.F. Dickie di General Electric pada awal tahun 1950-an Konsep ABC membagi atau mengelompokkan item-item persediaan menjadi tiga kelompok : 1) Kelompok A Memiliki nilai berkisar antara 70% - 80% dari seluruh nilai persediaan yang ada Kuantitasnya berkisar antara 15% - 30% dari seluruh jumlah persediaan 2) Kelompok C Nilai persediaan kelompok ini berkisar antara 5% - 15% dari seluruh nilai persediaan Kuantitasnya berkisar 50% dari seluruh jumlah persediaan. 3) Kelompok B Memiliki karakteristik antara A dan C

Kurva ABC Secara matematis dinyatakan sebagai berikut : dimana Ch : biaya simpan per unit per waktu Co : biaya pesan setiap kali pemesanan Cb : biaya backorder per unit per satu satuan waktu R : kebutuhan/permintaan selama satu waktu Q* : EOQ S* : jumlah backorder per satu satuan waktu

KelebihanKekurangan Nilai persediaan disajikan secara relevan di laporan posisi keuangan Pajak yang harus dibayarkan perusahaan ke pemerintah menjadi lebih besar. Menghasilkan laba yang lebih besarLaba yang dihasilkan kurang akurat. KelebihanKekurangan Mudah membandingkan cost saat ini dengan pendapatan sekarang Bertolak belakang dengan aliran fisik persediaan sesungguhnya. Apabila harga naik maka harga barang jadi konservatif Biaya pembukuan menjadi mahal karena metode ini lebih rumit. Laba operasional tidak terpengaruh oleh untung atau rugi dari fluktuasi harga. Laba atau rugi yang dihasilkan lebih rendah.

JURNAL ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU KAYU CEMPAKA PADA INDUSTRI MEBEL DENGAN MENGGUNAKAN METODE EOQ PADA UD. BATU ZAMAN

Sektor Kehutanan UD. Batu Zaman Bahan Baku Metode EOQ

Jumlah Bahan Baku Optimal Tahun 2013 ? Total Biaya Persediaan Tahun 2013 ? Kapan Pemesanan Kembali Tahun 2013 ? Besar Persediaan Pengaman Ideal Tahun 2013 ?

Perbandingan hasil antara Metode EOQ dan Kebijakan Perusahaan : PermasalahanMetode EOQPerusahaan Pembelian bahan baku optimal4,448 m³23,375 m³ Frekuensi pembelian bahan baku optimal2 kali4 kali Persediaan Maksimum (Maximum Inventory)4,688 m³- Kuantitas persediaan pengaman (Safety Stock)0,24 m³- Waktu pemesanan kembali (Re - Order Point)0,603 m³- Total biaya persediaan optimal selama satu tahunRp Rp

Sebaiknya pembahasannya disertakan dengan grafik sehingga bisa terlihat jelas perbedaannya Penulis memberikan solusi dengan metode EOQ sehingga dapat meminimalisir total biaya persediaan pada UD. Batu Zaman Kelebihan Kekurangan