BAHAN KULIAH METODE PENELITIAN KOMUNIKASI (KUANTITATIF) OLEH: DADANG SUGIANA TINGKAT /SKALA PENGUKURAN VARIABEL VALIDITAS DAN RELIABILITAS Dadang Sugiana/Bahan Kuliah MPK I/2010
PENGERTIAN PENGUKURAN Upaya menghubungkan konsep dengan realita. Penggunaan aturan untuk menetapkan bilangan pada objek/peristiwa. Menandai nilai-nilai variabel dengan notasi bilangan. Notasi bilangan dilakukan secara sistematis dan taat asas. Peraturan penggunaan notasi bilangan dalam pengukuran skala/tingkat pengukuran (level of measurement). Dadang Sugiana/Bahan Kuliah MPK I/2010
Hubungan konsep dengan realitas Proses pengukuran relatif mudah jika konsep yang diukur adalah objek yang konkret, bisa ditangkap alat indra. Penelitian-penelitian eksakta Sulit jika yang diukur adalah objek atau kejadian yang abstrak. Penelitian-penelitian sosial Dadang Sugiana/Bahan Kuliah MPK I/2010
PRINSIP PENGUKURAN Pengukuran : penerapan prinsip Isomorfisme (persamaan bentuk ) Kesamaan yang dekat antara realitas sosial yang diteliti dengan ‘nilai’ yang diperoleh dari pengukuran. Intrumen pengukur disebut baik jika hasilnya dapat merefleksikan secara tepat realitas dari fenomena yang akan diukur. Hasil pengukuran harus isomorfis dengan realitas Dadang Sugiana/Bahan Kuliah MPK I/2010
PROSES PENGUKURAN: Ditandai dengan kegiatan operasionalisasi variabel: Mendefinisikan variabel (Definisi Operasional). Menentukan dan mendefinisikan indikator-indikator. Semakin lengkap dimensi (indikator) suatu variabel yang diukur, semakin baik ukuran yang dihasilkan. Rumusan ukuran untuk masing-masing dimensi. Ukuran biasanya berbentuk pertanyaan-pertanyaan yang relevan dengan dimensi. Tentukan tingkat ukuran (skala pengukuran) yang akan digunakan. Dalam penelitian sosial ada 4 tingkat ukuran nominal, ordinal, interval dan rasio. Tentukan tingkat validitas dan reliabilitas dari alat pengukur. Pengujian perlu dilakukan jika digunakan alat ukur baru. Dadang Sugiana/Bahan Kuliah MPK I/2010
TINGKAT PENGUKURAN UKURAN NOMINAL UKURAN ORDINAL UKURAN INTERVAL UKURAN RASIO Dadang Sugiana/Bahan Kuliah MPK I/2010
UKURAN NOMINAL Tidak ada asumsi tentang jarak maupun urutan antara kategori-kategori dalam ukuran itu. Dasar penggolongan hanyalah agar kategori tidak tumpang tindih. Angka yang diberikan untuk satu kategori hanya untuk membedakannya dari kategori lainnya. Tidak memiliki angka nol mutlak, sehingga tidak berlaku hukum aritmetika Misalnya, Jenis Kelamin: Pria: 1, Peremp: 2 Dadang Sugiana/Bahan Kuliah MPK I/2010
UKURAN ORDINAL Angka yang diberikan pada setiap kategori memungkinkan peneliti untuk mengurut-kan (ranking) responden dari tingkatan yang paling rendah ke yang paling tinggi, selain untuk membedakan kategori-kategori. Tidak ada asumsi tentang jarak antarkategori. Tidak memiliki angka nol mutlak, tidak berlaku hukum aritmetika, hanya bisa digunakan untuk mengidentifikasi sama dengan (=) lebih kecil (<) atau lebih besar (>) Misalnya: Tk.Pendidikan: SD (1), SMP (2), SMA (3) Dadang Sugiana/Bahan Kuliah MPK I/2010
UKURAN INTERVAL Berfungsi untuk mengurutkan responden atau objek berdasarkan atribut tertentu. Ada asumsi tentang jarak yang sama pada objek yang diukur (jarak antarkategori). Tidak memiliki angka nol mutlak, sehingga tidak berlaku hukum aritmetika, hanya berlaku utk =, <, >, + atau - Dadang Sugiana/Bahan Kuliah MPK I/2010
UKURAN RASIO Ukuran rasio diperoleh apabila selain informasi tentang urutan dan interval anatarresponden, kita mempunyai informasi tambahan tentang jumlah absolut atribut yang dimiliki oleh setiap responden. Ukuran rasio adalah suatu bentuk interval yang jaraknya tidak dinyatakan sebagai perbedaan nilai antarresponden, tetapi antara responden dengan nilai nol absolut. Memiliki angka nol mutlak, sehingga berlaku hukum aritmetika. Dadang Sugiana/Bahan Kuliah MPK I/2010
INDEKS DAN SKALA PENGUKURAN Indeks dan Skala adalah ukuran gabungan untuk suatu variabel dengan menggunakan beberapa pertanyaan dengan antribut tertentu dalam mengukur suatu variabel. Indeks dan Skala bersifat ordinal. Perbedaan pokok antara Indeks dan Skala terletak pada penentuan skor. Indeks adalah akumulasi skor untuk tiap pertanyaan. Skala disusun atas dasar penunjukan skor pada pola-pola atribut. Dadang Sugiana/Bahan Kuliah MPK I/2010
VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN VALIDITAS menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Validitas menunjukkan ketepatan pengukuran. RELIABILITAS menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih. Reliabilitas menunjukkan ketetapan hasil pengukuran. Dadang Sugiana/Bahan Kuliah MPK I/2010
JENIS-JENIS VALIDITAS VALIDITAS KONSTRUK VALIDITAS ISI VALIDITAS EKSTERNAL VALIDITAS PREDIKTIF Dadang Sugiana/Bahan Kuliah MPK I/2010
VALIDITAS KONSTRUK VALIDITAS KONSTRUK adalah validitas yang menekankan tingkat kesesuaian antara instrumen pengukur dengan sifat-sifat teoritis konstruk. Istilah validitas pengukuran sesungguhnya dimaksudkan sebagai validitas konstruk. Dadang Sugiana/Bahan Kuliah MPK I/2010
VALIDITAS ISI Ditentukan oleh sejauh mana isi alat pengukur mewakili semua aspek yang dianggap sebagai aspek kerangka konsep. Apakah instrumen pengukuran ybs mengandung sampel yang representatif bagi indikator-indikator empiris konstruk atau variabel Dadang Sugiana/Bahan Kuliah MPK I/2010
VALIDITAS EKSTERNAL Dintentukan oleh sejauh mana tingkat kesesuaian atau kesamaan hasil pengukuran suatu instrumen jika dibandingkan dengan instrumen pengukuran lain yang telah dianggap valid. Misalnya, instrumen pengukuran motivasi berprestasi yang kita buat, hasil pengukurannya menunjukkan hasil yang relatif sama dengan hasil dengan menggunakan instrumen yang diciptakan Mehrabian (1973). Dadang Sugiana/Bahan Kuliah MPK I/2010
VALIDITAS PREDIKTIF Ditentukan oleh sejauhmana kesesuaian antara hasil pengukuran dengan dengan perilaku nyata responden di masa yang akan datang. Misalnya, soal-soal ujian masuk perguruan tinggi negeri (SPMB). Dadang Sugiana/Bahan Kuliah MPK I/2010
Cara menguji validitas Mendefinisikan secara operasional konsep (varaibel) yang akan diukur (misal dengan validitas konstruk). Melakukan uji coba alat ukur tersebut pada sejumlah orang yang memiliki karakteristik yang sama dengan responden. Jumlah responden untuk uji coba disarankan minimal 10 orang, sehingga distribusi skor yang diperoleh mendekati kurva normal. Asumsi kurva normal sangat diperlukan dalam perhitungan statistik. Melakukan pengujian validitas untuk semua variabel, dengan teknik Item Total Correlation, yaitu dengan cara mengkoreksikan antara skor yang diperoleh pada masing-masing item dengan skor total. Untuk menentukan tingkat signifikansi alat ukur, maka korelasi hasil perhitungan dibandingkan dengan Nilai Kritis r pada tabel. Dadang Sugiana/Bahan Kuliah MPK I/2010
SAYA DAN KAKEK SAYA Dadang Sugiana/Bahan Kuliah MPK I/2010