(Agama, Ssosial dan Kemanusiaan sebagai Misi Awal Islam) By: Syamsul Wathani

Dalam sejarah, Arab bangsa yang keras. Karakter ; ta’assub (komunalisme), karakter keras, memegang ajaran pendahulu. Al-Qur’an dan hadapan realitas (nilai- kultur); Nabi sbg man of action. Arab sbg khitab, dialektika apa yang didapat dgn yang dihadapi Bagaimana paradigma al-Qur’an menjawab realitas kondisi Arab pra-Islam saat itu?

Al-Qur’an trn dlm realitas hidup/brjln Sejarah SosialPsiko-sosial

Al-Qur’an : Paradigma Sosial Sejarah SosialPsiko-Sosial  Keadan psikologi yang berlaku scr komunal.  Mempengaruhi sikap/etika/karakter dan segala pola/laku lainnya : 1.Sulit bersatu (tanangan bagi itiihad al-muslim ). 2.Berperang ( ttgn bgi islah). 3.Jahihilah ( lawan dari al-hilm) 4.kejam dan balasa dendam (ttgn bg al-’afw ). 5.Angkuh dan sombong. AArab ( local history ) sebagai fokus kajian. MMelihat sosial Masy. Arab 1.Problem sosail 2.Kondisi ekonomi-sosial 3.Interaksi sosial 4.Struktur dan dimensi sosial masy. AArab ; n omaden, komunal, dgn masy ; arsitokrat dan badui. AArab sbg local : aspek sosial dan moralitas.

Dorongan psikologis diproleh dari dorongan fisiologis (biologis). Agama tidak sejalan dengan karakter kemanusiaan. Sandaran agama adalah kehidupan dunia. Agama membutuhkan kematangan individu, dan keseimbangan mental. Faktor duniawi dan psikologis Arab. Mereka berjanji, bersyukur namun dengan cepat pula berbuat aniaya (Q.S Yunus 22-23). Mereka pula sering berdoa namun kembali pada kemusyrikan (Q.S al-Ankabut 65). Arab : Moral, etic and religion Narasi SejarahNarasi al-Qur’an Moral-etic : emosi, tumpang tindik nilai dan etika, oligarki, kapitalis (riba). Religion ; manifestasi ajaran Isma’iliyyah, Watsaniyyah Moral-etic : zalim, bermusuhan, ingkar janji, menipu, dll. Religion ; mempunyai dewa-dewa alam yang terkait dengan penghidupan mereka. Masy Arab : jin adalah sekutu Tuhan dalam mengatur kehidupan : Aagama bumi, simbiosis mutualistik Allah sbg objek dr yg dideskripsikan (kepentingan). Sang Penguasa Ka’bah Tuhan berurusan dalam hal penciptaan, tidak untuk akhir hayat mereka

Islam awal dan firtah beragama hanif bagi manusia. Jika diperhatikan khitab nya, ajaran tauhid ini banyak menyentuh keberagamaan kelas bawah. Ayat yang banyak turun dimasa awal ini mengenai kisah kisah nabi terdahulu, seperti; Nabi Yusuf, Nabi Sulaiman, Nabi Musa dan kisah lainnya. Memuat ajaran dakwah, alur kisahnya akan menjadi stimulus yang dapat membentuk kepribadian bertauhid dan humanis. Berpegang pada prinsip dasar al-Qur’an, seperti, keadilan, kejujuran, solidaritas kemanusiaan dan persamaan,. Semangat yang dibawa dalam humanisasi ( ukhrijat lin nas ) ini adalah membawa manusia kepada tempat selayaknya, kembali kepada fitrah. Nabi menyadari, bahwa misi suci wahyu ini ingin memperbaiki moralitas masyarakat yang rusak. Diantaranya dengan berdialog secara argumentatif, ‘aqliyah, dan bijak, hikmah. Mengajak umat yang “tak beradab”, jāhilliyah, ke jalan yang berkeadaban, madāniyyah

Humanisasi : Komunas menuju ukhwah, gerakan gender, manusia itu harapan memperbaiki (khaira ummah) Liberasi : nahyu munkar, membebaskan manusia dari kekejaman, kemiskinan, domisasi struktur yang menindas dan hegemoni palsu. Melawah hukmu al-jahiliyah. Transedensi; al-imanu billah, Perubahan terhadap paganisme Arab ‘monotheisme sementara. Al-Qur’an Agama/Kemanusiaan Dehumanisasi – liberasi - transedensi Muslim-Muttaqin