THE IMPLEMENTATION OF EDUPRENEURSHIP BASED ON LOCAL WISDOM IN PRIMARY SCHOOL AS AN EFFORT TO PREPARE INDONESIAN GOLDEN ERA.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Permendiknas No. 19 Tahun 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH.
Advertisements

FPMIPA UPI - JICA. Membosankan Kurikulum berubah pembelajaan tetap Daya saing global rendah TIMSS 2003 Mat-35/46 Sains-37/46 Pelatihan tidak merata, tidak.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 19 Tahun 2007
Sosialisasi KTSP PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 24 TAHUN 2006 Tentang PELAKSANAAN STANDAR ISI DAN STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN DEPARTEMEN.
EVALUASI KURIKULUM PK750 HANSISWANY KAMARGA. EVALUASI PROSES KURIKULUM Evaluasi terhadap proses merupakan bagian yang paling rumit dan beragam. Dilakukan.
PANDUAN PENGEMBANGAN KTSP
PERATURAN MENDIKNAS NOMOR 24 TAHUN 2006
PENGEMBANGAN SUPERVISI PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS PENINGKATAN PROFESIONAL GURU PAI PADA MADRASAH ALIYAH NEGERI DI KABUPATEN SRAGEN OLEH SURATNO.
Sosialisasi KTSP PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 24 TAHUN 2006 dan NOMOR 6 TAHUN 2007 Tentang PELAKSANAAN STANDAR ISI DAN STANDAR KOMPETENSI.
STANDAR KOMPETENSI GURU
IMPLEMENTASIKURIKULUM 2013
1 PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN.
KURIKULUM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR BERBASIS KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA.
PENGEMBANGAN KTSP SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
Pendidikan Gratis dan Standar Pelayanan Minimal
PERUBAHAN KURIKULUM DI INDONESIA
sbg proses pelaksanaan kurikulum
Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah
TEMA PRIORITAS DALAM PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH (PTK) DAN PENULISAN PRAKTIK TERBAIK Isu-Isu Terkini.
DOSEN DAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI (TEORI DAN PRAKTEK)
Pedoman PPL PPG-SM3T 2017 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja
Peran Guru TIK pada Kurikulum 2013
PENGUATAN PROSES PEMBELAJARAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
Standar Proses Pendidikan
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
Berbasis Kurikulum 2013 Dokumen 1 Penyusunan KTSP BIMBINGAN TEKNIS
Permendiknas No. 19 Tahun 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH.
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
STANDAR KOMPETENSI GURU
KEBIJAKAN PENYEMPURNAAN KURIKULUM
PENDAMPINGAN PEMBELAJARAN MUATAN LOKAL
STANDAR KOMPETENSI GURU
Penumbuhan Budi Pekerti dalam Mencapai Penampilan, Pelayanan dan Prestasi (3P) di SMA 1.
KEBIJAKAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
SEMINAR PROFOSAL PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3 MAKASSAR Muh.Kasim NIM : PP
MANAJEMEN KURIKULUM Prof. Dr. H. E. Mulyasa, M.Pd PENDIDIKAN DASAR
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
VERVAL DOKUMEN 1 KURIKULUM 2013
PANDUAN DISKUSI KELOMPOK.
LESSON STUDY Sebuah model pembinaan dan pelatihan guru.
ASSALAMMUALAIKUM Wr.Wb
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
LESSON STUDY Sebuah model pembinaan dan pelatihan guru.
MENUJU SEKOLAH ADIWIYATA TIM PEMBINA ADIWIYATA PROPINSI JAWA TIMUR
PANDUAN Analisis Potensi Siswa
Departemen Perilaku Kesehatan, Lingkungan, dan Kedokteran Sosial
Pengantar Penyusunan Silabus Pelatihan
Seleksi Kepala Sekolah 2016
Oleh : Septiani Zaroh BK 2010 B
PROGRAM STUDI KEDOKTERAN
HAKIKAT ROSA AMELIA YUSTIEN UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
Program Studi Magister Ilmu Kedokteran Klinis
ILMU KEDOKTERAN TROPIS
SEJARAH PERKEMBANGAN KURIKULUM DI INDONESIA
PELAKSANAAN KURIKULUM 2013
LESSON STUDY Sebuah model pembinaan dan pelatihan guru.
Pengembangan Muatan Lokal
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
KEBIJAKAN PENYEMPURNAAN KURIKULUM
LESSON STUDY Sebuah model pembinaan dan pelatihan guru.
Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan.
LESSON STUDY Sebuah model pembinaan dan pelatihan guru.
PEDOMAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) OLEH : HARIYANI,S.PD SMK NEGERI 1 BENGKAYANG.
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 24 TAHUN 2006
STANDAR KOMPETENSI GURU
KEBIJAKAN PENYEMPURNAAN KURIKULUM
IMPLEMENTASI PPK DI SEKOLAH
The Power of PowerPoint | thepopp.com 1 SEMINAR, MK LOCAL GOVERNMENT OTODA PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BERBASIS KEARIFAN/BUDAYA LOKAL Tri Yudi Siswantoro.
Tatik Suryani PENGUATAN PERAN PERGURUAN TINGGI DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI ERA INDUSTRI 4.0 Tatik Suryani.
Transcript presentasi:

THE IMPLEMENTATION OF EDUPRENEURSHIP BASED ON LOCAL WISDOM IN PRIMARY SCHOOL AS AN EFFORT TO PREPARE INDONESIAN GOLDEN ERA

Edupreneurship berdasarkan kearifan lokal dianggap sebagai solusi bagi menjawab tantangan global di sekolah dasar untuk mempersiapkan generasi emas. Konsep ini diharapkan membentuk karakter yang produktif, mampu menciptakan peluang, suka menantang, mandiri, dan memiliki semangat pantang menyerah sebagai pengusaha. Secara teoritis hanya ada sedikit sumber yang meneliti konsep ini, praktis sudah mulai diimplementasikan di Laboratorium Percontohan Sekolah Dasar UPI Tasikmalaya sebagai salah satu pusat pengajaran di Tasikmalaya. Oleh karena itu, peneliti mencoba menilai perkembangan dan bentuk menerapkan konsep ini melalui penelitian kualitatif deskriptif

PENGEMBANGAN EDUPRENEURSHIP BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI SEKOLAH DASAR Implementasi edupreneurship berdasarkan kearifan lokal di sekolah dasar dipertimbangkansebagai upaya mempersiapkan generasi emas Indonesia. Edupreneurship berdasarkan kearifan lokal tersebutdiharapkan dapat membentuk kamenantang, mandiri, dan memiliki karakter yang kuat untuk tidak pernah menyerah pada kegagalan yang biasanyadihadapi oleh kewirausahaan kearifan lokal rakter siswa agar lebih produktif, mampu menciptakan peluang,

PENERAPAN Implementasi Edupreneurship berbasis Kearifan Lokal dalam Pembelajaran Kurikulum Implementasi Edupreneurship Berbasis Kearifan Lokal dalam Pembelajaran Cocurricular Implementasi Edupreneurship berbasis Kearifan Lokal dalam Pembelajaran Ekstrakurikuler Implementasi Edupreneurship berdasarkan Kearifan Lokal dalam Tampilan Ruang Sekolah

PENDUKUNG KE-1 Akademisi Akademisi di sekolah dasar terdiri dari guru, kepala sekolah, dan komite sekolah dan dewan pendidikan. Setiap akademisi diharapkan dapat mengaktualisasikan potensi mereka dan kompetensi untuk mencapai Edupreneurship berdasarkan kearifan lokal sesuai dengan standar guru dan pendidikan dinyatakan dalam UU No 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, PPNo.19 Tahun 2005 Tentang Standar Pendidikan Nasional, Permen No. 13 Tahun 2007 TentangStandar untuk Sekolah, dan Permen No. 16 Tahun 2001 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Upaya nyata yang bisa dilakukan oleh sivitas akademika dalam mewujudkan konsep ini adalah dengan melakukan Tim Pengembangan Kurikulum (TPK), yang terdiri dari guru, kepala sekolah,komite sekolah, dan pakar pendidikan lainnya (pengawas / dosen / tim kurikulumahli). Kemudian TPK mulai merancang / merevitalisasi dan mengintegrasikan edupreneur-ship lokalkarakter kebijaksanaan dengan kurikulum (Buku 1 atau Dokumen 1).

PENDUKUNG KE-2 Pengusaha Peran pengusaha untuk melatih keterampilan kewirausahaan kepada siswa dan menceritakan pengalaman mereka sebagai seorang pengusaha. Sehingga siswa dapat secara langsung mempelajari nilai-nilai menjadi wirausaha sejati. Konsep ini dapat dilakukan melalui metode pengajaran kolaboratif, sehingga bisnis dapat diajarkan secara langsung di kelas. Kegiatan ini dapat diintegrasikan dalam program pengembangan diri di sekolah, sehingga pelaksanaannya ada dalam agenda seminggu sekali /satu bulan, tetapi bisa juga insidental disesuaikan dengan keadaan sekolah.

PENDUKUNG KE-3 Pemerintah sebagai pemegang peraturan dan pembuat kebijakan harus berkontribusi pada Implementasi Edupreneurship berdasarkan kearifan lokal di sekolah dasar, upaya konkret yang bisa dilakukan oleh pemerintah untuk mewujudkan konsep ini adalah: 1)Optimalisasi Kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah.Mengoptimalkan standar konten yang dinyatakan dalam Permendiknas No. 22 Tahun 2006 untuk KTSP dan permendikbud No. 22 Tahun 2016 untuk K13 harus dilakukan oleh semua institusi 2)Mengeluarkan Edaran sebagai 3)Mengadakan Simposium, Seminar, atau Workshop

KESIMPULAN Edupreneurship berdasarkan kearifan lokal adalah konsep baru. Secara teoritis hanya ada sedikit sejumlah sumber yang meneliti konsep ini, praktis mulai diimplementasikan dalam Laboratorium Percontohan Sekolah Dasar UPI Tasikmalaya sebagai sekolah yang menjunjung tinggi nilai-nilai lokal kebijaksanaan dalam menjalankan pengembangan pembelajaran. Konsep ini membutuhkan sinergis kolektif upaya dari semua pemegang saham. Triple Helix ABG (Akademisi, Pengusaha, dan Pemerintah) Pendekatan ini diyakini sebagai pendekatan yang mampu mengimplementasikan ide ini dengan mengoptimalkan peran akademisi, pengusaha, dan pemerintah. Tiga-helix adalah faktor utama lahirnya kreativitas, ide, sains, dan teknologi yang sangat vital dalam Implementasi edupreneurship berdasarkan kearifan lokal di sekolah dasar. Hubungan dekat, saling mendukung, dan mutualisme simbiotik antara ketiga aktor akan menentukan integritas sekolah dalam persiapan Generasi emas Indonesia.