A. Pengertian Filsafat berasal dari bahasa Yunani Philosophia. Philein atau philia yang berarti : Cinta, Pecinta, pencari. Sophia yang berarti kerifan, kebijaksanaan, hikmat, atau pengetahuan. Jadi filsafat biasanya diartikan sebagai cinta kearifan atau cinta kebijaksanaan. (The Love of Wisdom)
B. Filsafat Menurut Pendapat Para Ahli Plato : Filsafat harus berlangsung dengan mengkritik pendapat-pendapat yang berlaku. Kearifan atau intelektual diperoleh melalui suatu proses pemeriksaan secara kritis, diskusi dan penjelasan mengenai gasan gagasan. Aristoteles : Filsafat adalah ilmu yang menyelidiki tentang hal ada dan hal berbeda dengan bagian-bagiannya yang satu atau lainnya.
Filsafat Menurut Para Ahli Bertrand Russel : Filsafat memeriksa secara kritis asas-asas yang dipakai didalam kehidupan sehari-hari, dan mencari suatu ketidak-selarasan yang dapat terkandung dalam asas-asas itu. Louis O. Kattsoff : Filsafat tidak membuat roti, namun demikian filsafat dapat menyiapkan tungkunya, menyisishkan noda- noda dari tepungnya, menambah jumlah bumbunya secara layak dan mengangkat roti itu dari tungkunya pada waktu yang tepat.
Pembidangan Filsafat 1. Pembidangan Menurut Objek Materi a. Cosmology Cosmology adalah filsafat mengenai alam, yang memandang alam ini sebagai satu hal yang dapat difahami, mengandung ketertiban dan keteraturan hubungan. Unsur alam dapat dibagi menjadi : 1) Badan benda mati (anorganik), Mis : air, udara 2) Benda hidup (Vegetativa) : rerumputan, pepohonan, 3) Badan benda hidup (Animalia) : Anjing, kucing
1. Aliran Atomisme mekanik yang berpendapat bahwa alam semesta ini tersusun atas atom atom yang saling berhubungan secara mekanik. Artinya sebagai bagian, suatu atom adalah menentukan bagi adanya ketertiban dan keteraturan alam semesta. 2.Aliran Organisme memandang bahwa alam semesta ini adalah bukannya bagian- bagian yang membentuk keseluruhan, melainkan keseluruhan yang membentuk bagian-bagian. Sehingga keseluruhan itulah yang menentukan ada tidaknya ketertiban dan keteraturan alam.
b. Ontology, bidang ini memberikan petunjuk adanya susatu metafisika umum. Pengertian ontology menyatakan bahwa alam semesta ini bukan ditentukan oleh unsur- unsurnya, melainkan ditentukan oleh asal mulanya (Causa-prima) Bidang dalam ontology adalah Anthropologi metafisik (filsafat manusia) dan Theologis (Filsafat Ketuhanan).
Yang dimaksud dengan okjek forma adalah cara atau sudut pandang, dari sudut mana objek materi tersebut dipandang, ditinjau dan diselidiki.
a. Metafisika Bidang ini mempersoalkan tentang apa yang ada dibalik yang fisik ini, selanjutnya bidang ini sering disebut ontology artinya filsafat tentang yang ada. Dalam metafisika dijelaskan bahwa segala yang ada ini berada didalam tiga dimensi : 1) Dimensi abstrak yang menentukan bahwa hal sesuatu berada didalam jenisnya. 2) Dimensi individual, yang menentukan diri pribadinya sendiri sebagai individu. 3)Dimensi konkret yang menentukan keberadaannya didalam ruang dan waktu tertentu, sehingga mengalami segalam macam perubahan dan perkembangan.
b. Aksiology Suatu bidang filsafat yang secara khusus mempersoalkan masalah nilai 1) Epistemologi Berasal dari bahasa Yunani Episteme yang artinya pengetahuan. a) Yang mempersoalkan mengenai sumber-sumber pengetahuan, dan bagaimana cara mengetahui. b)Yang mempersoalkan tentang masalah watak pengetahuan, adanya dunia yang benar-benar diluar fikiran kita, dan bagaimana mengetahuinya c)Yang mempersoalkan masalah kebenaran.
2) Etika Barasal dari bahasa latin Ethicus artinya kesusilaan atau moral. 3) Estetika Mempersoalkan hakikat keindahan, dan teori teori seni, yang meliputi tiga teori : Penyelidikan mengenai yang indah Penyelidikan tentang prinsif-prinsif seni Pengalaman seni (penciptaan, penilaian atau perenungan terhadap sesuatu)
Keperawatan adalah bagian integral dari pelayanan kesehatan yang merupakan pelayanan essensial dalam meningkatkan harkat hidup individu, keluarga, dan masyarakat. keperawatan adalah unik, keunikan antara lain cara mensintesakan ilmu social dasar, ilmu perilaku dasar, dan ilmu biologi dasar dalam melaksa- nakan fungsinya untuk meningktkan kesehatan.
Keperawatan sebagai profesi mempunyai otonomi dan keahlian, serta pengawasan terhadap pendi- dikan dan praktek keperawatan. Keperawatan merupakan suatu proses yang dilaksanakan dengan tindakan terarah, berorientasi pada masalah dan menggunakan pendekatan ilmiah dengan dilandasi etika profesi.
Pelayanan keperawatan diberikan karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan serta kurangnya pengertian menuju kepada kemampuan melaksanakan kegiatan mandiri. Kegiatan dilakukan dalam upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan, pemulihan serta pemeliharaan kesehatan. Kegiatan dilakukan sesuai dengan wewenang tanggung jawab dan etika profesi keperawatan.
Keperawatan mengakui dan menghargai keluhuran martabat manusia, tidak membedakan jenis kelamin, umur, warna kulit, bangsa, agama dan kepercayaan, tingkat social budaya termasuk ekonomi. Keperawatan merupakan ilmu terapan yang menggunakan keterampilan intelektual professional, komunikasi dan aplikasi technology, serta menggunakan proses keperawatan dalam membantu klien dan masyarakat mencapai tingkat kesehatan yang optimal.
Falsafah keperawatan Dasar pemikiran yang harus dimiliki perawat sebagai kerangka dalam berfikir, pengambilan keputusan dan bertindak yang diberikan pada klien dalam rentang sehat sakit, yang memandang manusia sebagai mahluk yang holistic, yang harus dipenuhi kebutuhan biologi, psikologi, social, cultural dan spiritual melalui upaya asuhan keperawatan yang komprehensif, sistematis, logis, dengan memperhatikan aspek kemanusiaan bahwa setiap klien berhak mendapatkan perawatan tanpa membedakan suku, agama, status social dan ekonomi
Perbedaan falsafah keperawatan dengan falsafah dari disiplin ilmu lainnya Falsafah keperawatan memandang manusia secara holistic sehingga harus dipenuhi kebutuhannya secara utuh/ holistic dan komprehensif juga. Hal ini tidak ditemukan pada falsafah profesi yang lain. Esensi keperawatan memandang bahwa pasien adalah mitra yang selalu aktif dalam pelayanan kesehatan
Falsafah keperawatan menurut 5 pakar keperawatan Falsafah keperawatan menurut Roy (Mc Quiston, 1995), Memandang manusia sebagai makhluk biopsikososial yang merupakan dasar bagi kehidupan yang baik. Keperawatan merupakan disiplin ilmu yang berorientasi kepada praktik keperawatan berdasarkan ilmu keperawatan yang ditujukan untuk memberikan pelayanan kepada klien
Falsafah keperawatan menurut Jean Watson (Caring) Caring adalah suatu ilmu pengetahuan yang mencakup suatu hal berperikemanusiaan, orientasi ilmu pengetahuan manusia ke proses kepedulian pada manusia, peristiwa, dan pengalamann (Caring)
Newman menggunakan pendekatan manusia utuh dengan memasukkan konsep holistik, pendekatan sistem terbuka dan konsep stresor. Sistem klien terdiri dari lima variabel yang beriteraksi: a. fisiologi; struktur tubuh dan fungsi b. psikologi: proses mental dan hubungan c. sosiokultural: kombinasi fungsi sosiol dan kulkural d. perkembangan: proses perkembangan manusai e. spiritual: keyakinan spiritual Falsafah keperawatan menurut Betty Neuman
Falsafah keperawatan menurut Florence Nightingale (Modern nursing) Melihat penyakit sebagai proses pergantian atau perbaikan reparative proses. Manipulasi dari lingkungan eskternal perbaikan dapat membantu proses perbaikan atau pergantian dan kesehatan klien
Falsafah keperawatan menurut Martha Rogers, 1970 Keperawatan adalah pengetahuan yang ditujukan untuk mengurangi kecemasan terhadap pemeliharaan dan peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, perawatan rehabilitasi penderita sakit serta penyandang cacat.