PENDAPATAN KONTRAK DARI PELANGGAAN - PSAK 72

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Presented by: Dwi Martani Slide by : Nia Paramitasari
Advertisements

PSAK No.2 (revisi 2009) LAPORAN ARUS KAS
PSAK 38 RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI
PSAK 2 – LAPORAN ARUS KAS IAS 7 - Statement of Cash Flows
AKUNTANSI KEUANGAN 2 (IFRS) Program Studi Akuntansi
PENGAKUAN PENDAPATAN Caecilia Widi Pratiwi.
PSAK 70 ASET DAN LIABILITAS YANG TIMBUL DARI PENGAMPUNAN PAJAK
ED PSAK 72 PENDAPATAN DARI KONTRAK DENGAN PELANGGAN
ISAK 8 Penentuan Apakah Suatu Perjanjian Mengandung Suatu Sewa
PSAK 15 INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI DAN VENTURA BERSAMA
PSAK 15 INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI DAN VENTURA BERSAMA
ED PSAK 72 PENDAPATAN DARI KONTRAK DENGAN PELANGGAN
PSAK 34 – KONTRAK KONSTRUKSI IAS 11 – CONSTRUCTION CONTRACT
PSAK No. 30 Sewa.
ED PSAK 71 INSTRUMEN KEUANGAN RINGKASAN PERUBAHAN
IAS 27: CONSOLIDATED AND SEPARATE FINANCIAL STATEMENTS
Penentuan Apakah Suatu Perjanjian Mengandung Suatu Sewa
PSAK 19 ASET TAK BERWUJUD (IAS 38 INTANGIBLE ASSET)
ISAK 8.
PSAK 38 RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI
Laporan Laba Rugi dan Informasi Terkait
PSAK 44 AKUNTANSI AKTIVITAS PENGEMBANGAN REAL ESTAT
PENDAPATAN – PSAK 23 Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 9.
PSAK 70 ASET DAN LIABILITAS YANG TIMBUL DARI PENGAMPUNAN PAJAK
PSAK 23 (R 2009): Pendapatan IAS 18: Revenue
ED PSAK 71 INSTRUMEN KEUANGAN RINGKASAN PERUBAHAN
Agenda 1 Permasalahan Interpretasi 2 3 Diskusi. ISAK 27 PENGALIHAN ASET DARI PELANGGAN IFRIC 18: Transfers of Assets from Customers.
DRAF EKSPOSURE PSAK 73 SEWA
PSAK 58 ASET TIDAK LANCAR YANG DIMILIKI UNTUK DIJUAL DAN OPERASI YANG DIHENTIKAN IFRS 5 (2009): Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operation.
DE PSAK 71, DE PSAK 72, DE PSAK 73.
PSAK 2 – LAPORAN ARUS KAS IAS 7 - Statement of Cash Flows
ISAK 8 Penentuan Apakah Suatu Perjanjian Mengandung Sewa
INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI DAN VENTURA BERSAMA
PSAK 2 – LAPORAN ARUS KAS IAS 7 - Statement of Cash Flows
PSAK 15 INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI DAN VENTURA BERSAMA
PENDAPATAN – PSAK 23.
PSAK 58 ASET TIDAK LANCAR YANG DIMILIKI UNTUK DIJUAL DAN OPERASI YANG DIHENTIKAN IFRS 5 (2009): Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operation.
ISAK 8 Penentuan Apakah Suatu Perjanjian Mengandung Sewa
PSAK 23 (R 2009): Pendapatan IAS 18: Revenue
PSAK 70 ASET DAN LIABILITAS YANG TIMBUL DARI PENGAMPUNAN PAJAK
PSAK 67 PENGUNGKAPAN KEPENTINGAN DALAM ENTITAS LAIN
Agenda Latar Belakang Ruang Lingkup dan Latar Belakang
PSAK 58 ASET TIDAK LANCAR YANG DIMILIKI UNTUK DIJUAL DAN OPERASI YANG DIHENTIKAN IFRS 5 (2009): Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operation.
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN.
Agenda 1 Permasalahan Interpretasi 2 3 Diskusi. ISAK 27 PENGALIHAN ASET DARI PELANGGAN IFRIC 18: Transfers of Assets from Customers.
PSAK 70 ASET DAN LIABILITAS YANG TIMBUL DARI PENGAMPUNAN PAJAK
Laporan Arus Kas Oleh : Muhammad Zainal Abidin SE, Ak, MM.
Laporan Arus Kas Oleh : Muhammad Zainal Abidin SE, Ak, MM.
Perubahan Kebijakan Akuntansi, Estimasi dan Analisis Kesalahan
PROGRAM LOYALITAS PELANGGAN ISAK 10
AKUNTANSI PENDAPATAN PSAK 23 & 72
PENYERAHAN ASET DARI PELANGGAN ISAK 27
Agenda Latar Belakang Ruang Lingkup dan Latar Belakang
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
LAPORAN ARUS KAS (PSAK-2 DAN ETAP) DAN CONTOH PENERAPANNYA
AKUNTANSI KEUANGAN MADYA 1
AKUNTANSI PENDAPATAN DARI KONTRAK PELANGGAN PSAK 72
AKUNTANSI PENDAPATAN PSAK 23 & 72
AKUNTANSI PENDAPATAN PSAK 23 DAN PSAK 72
AKUNTANSI SEWA PSAK 73; 30.
AKUNTANSI PENDAPATAN DAN AKUNTANSI SEWA
PENDAPATAN KONTRAK DARI PELANGGAAN - PSAK 72
PENDAPATAN KONTRAK DARI PELANGGAAN - PSAK 72
PSAK 66 PENGATURAN BERSAMA
PENDAPATAN – PSAK 23 Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan
Agenda 1 Permasalahan Interpretasi 2 3 Diskusi. ISAK 27 PENGALIHAN ASET DARI PELANGGAN IFRIC 18: Transfers of Assets from Customers.
PENDAPATAN KONTRAK DARI PELANGGAAN - PSAK 72
PENDAPATAN – PSAK 23 1 Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 9.
PENDAPATAN KONTRAK DARI PELANGGAAN - PSAK 72
Transcript presentasi:

PENDAPATAN KONTRAK DARI PELANGGAAN - PSAK 72

Agenda Pendapatan dalam SAK Gap Analysis PSAK 72 dan PSAK PSAK 23, PSAK 34 dan PSAK 44 PSAK 72 Pendapatan dari Kontrak Pelanggan Diskusi Implementasi

PENDAPATAN DALAM STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

Pengaturan Pendapatan Definisi Pendapatan Konsep pengakuan pendapatan Kerangka Konseptual Pendapatan sebagai satu minimum line item Pos pendapatan luar biasa tidak diperkenankan Pos pendapatan disajikan dalam LR kecuali PSAK mensyaratkan lain PSAK 1 PSAK 23 Pendapatan tahun 1994 (35 #penjelasan dan 9#pernyataan) PSAK 23 Pendapatan tahun Penyesuaian 2014 (35 paragrap) PSAK 34 Kontrak Konstruksi PSAK 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat. ISAK 10: Program Loyalitas Pelanggan ISAK 21: Perjanjian Konstruksi Real Estat ISAK 27: Pengalihan Aset dari Pelanggan Selain itu, terdapat PSAK 72 tahun 2017 Pendapatan dari Kontrak Pelanggan Pengaturan Standar

Penghasilan - Kerangka Konseptual Definisi penghasilan (income) meliputi pendapatan (revenues) dan keuntungan (gains). Pendapatan timbul dalam pelaksanaan aktivitas entitas yang biasa dan dikenal dengan sebutan penjualan, penghasilan jasa (fees), bunga, dividen, royalti, dan sewa. Keuntungan merepresentasikan pos lainnya yang memenuhi definisi penghasilan dan mungkin timbul atau mungkin tidak timbul dalam pelaksanaan aktivitas entitas yang biasa. Keuntungan merepresentasikan kenaikan manfaat ekonomi dan dengan demikian sifatnya tidak berbeda dari pendapatan sehingga tidak dianggap sebagai unsur yang terpisah dari pendapatan, Definisi Penghasilan

Pengakuan Penghasilan & Beban Kerangka Konseptual Penghasilan diakui dalam laporan laba rugi ketika kenaikan manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan dengan kenaikan aset atau penurunan liabilitas telah terjadi dan dapat diukur dengan andal. Pengakuan Penghasilan Beban diakui dalam laporan laba rugi ketika penurunan manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan dengan penurunan aset atau kenaikan liabilitas telah terjadi dan dapat diukur dengan andal. Beban diakui dalam laporan laba rugi atas dasar hubungan langsung antara biaya yang timbul dan perolehan pos penghasilan tertentu (matching). Pengakuan Beban

PSAK 23 Pendapatan tahun 1994 Pendahuluan Penjelasan Tujuan; Ruang lingkup dan Definisi (Pendapatan dan nilai wajar) Pendahuluan Pengukuran pendapatan, pengidentifikasian transaksi, penjualan barang, penjualan jasa, bunga royalty dan dividen; pengungkapan Penjelasan Pengukuran Pendapatan Penjualn Barang Penjualan Jasa Bunga, Royalti dan Dividen Tanggal Efektif Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Pendapatan

PSAK 23 Pendapatan tahun 2010 Standar Penarikan Pendahuluan: Tujuan; Ruang lingkup dan Definisi Pengukuran pendapatan Pengidentifikasian Transaksi Penjualan Barang Penjualan Jasa Bunga Royalti dan Dividen Pengungkapan Tanggal Efektif Standar Penarikan Lampiran – melengkapi namun bukan Standar: Penjualan barang; penjualan jasa; bunga royalty dan dividen

PSAK 72 PSAK 72 merupakan adopsi IFRS 15 Revenue from contracts with customers effective 2018, Standar ini bersifat principles based Standar komprehensif karena mengatur semua jenis Pendapatan yang terkait dengan kontrak pelanggan sehingga menghilangkan pengaturan dalam standar yang lain. Joint project dengan IASB dan FASB (US GAAP)

PSAK yang Digantikan PSAK 23: Pendapatan PSAK 34: Kontrak Konstruksi, ISAK 10: Program Loyalitas Pelanggan, ISAK 21: Perjanjian Konstruksi Real Estat, ISAK 27: Pengalihan Aset dari Pelanggan, dan PSAK 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estate.

PSAK 72 Pendapatan dari Kontrak Pelanggan Standar Lampiran A - Daftar Istilah Lampiran B – Pedoman Penerapan Lampiran C – Tanggal Efektif dan Ketentuan Transasi Contoh Ilustratif Lampiran D – Penyesuaian terhadap Pernyataan Lain

PSAK DAN ISAK DIGANTIKAN – ANALISIS GAP

Ikatan Akuntan Indonesia Ruang Lingkup Standar diterapkan untuk Penjualan Barang Penggunaan aset entitas oleh pihak yang menghasilkan bunga, royalti dan dividen Penjualan jasa Tidak mengatur pendapatan dari Sewa (PSAK 30) Dividen dari investasi dengan metode ekuitas (PSAK 15) Kontrak asuransi (PSAK 28 dan 36) Perubahan nilai wajar instrumen keuangan (PSAK 50 & 55) Perubahan nilai nilai aset lancar lain Pengukuran awal dan perubahan nilai aset biologis dan produk agrikultur (PSAK 69) Ekstraksi hasil tambang Hendang Tanusdjaja (djaja99@yahoo.com)

Ikatan Akuntan Indonesia Pendapatan Definisi Penadapatan Arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal entitas selama suatu periode jika arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi pemilik. Pendapatan meliputi Hanya arus kas bruto dari manfaat ekonomik yang diterima dan dapat diterima oleh entitas itu sendiri Nilai Wajar nilai wajar sebagai harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. Hendang Tanusdjaja (djaja99@yahoo.com)

Ikatan Akuntan Indonesia Penjelasan Definisi Jumlah yang ditagih untuk kepentingan pihak ketiga seperti pajak : Bukan manfaat ekonomi yang mengalir ke entitas Tidak mengakibatkan kenaikan ekuitas Dikeluarkan dari pendapatan Hubungan keagenan : jumlah yang ditagih untuk kepentingan prinsipal tidak mengakibatkan kenaikan equity Bukan merupakan pendapatan dan yang diakui pendapatan hanya komisi yang diterima Hendang Tanusdjaja (djaja99@yahoo.com)

Ikatan Akuntan Indonesia Pengukuran Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima Diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima dan dikurangi diskon atau rabat. Jika pendapatan ditangguhkan, nilai wajar ditentukan dengan mendiskontokan arus kas yang akan diterima dengan tingkat bunga tersirat (imputed). Perbedaan antara nilai wajar dengan nilai nominal dari barang/ jasa yang diberikan merupakan pendapatan bunga Pertukaran barang serupa tidak dianggap transaksi yang menghasilkan pendapatan. Pertukaran tidak serupa dianggap transaksi yang menghasilkan pendapatan. Hendang Tanusdjaja (djaja99@yahoo.com)

Ikatan Akuntan Indonesia Identifikasi Kriteria pengakuan dalam Pernyataan ini diterapkan secara terpisah pada setiap transaksi Dalam kondisi tertentu kriteria diterapkan pada komponen-komponen yang dapat diidentifikasi secara terpisah dari suatu transaksi tunggal atau suatu transaksi tidak dapat dilepaskan dari transaksi lainnya maka dianggap sebagai transaksi tunggal. Penjualan dengan kontrak pemeliharaan - terpisah Sale and leaseback – transaksi tunggal Hendang Tanusdjaja (djaja99@yahoo.com)

Ikatan Akuntan Indonesia Penjualan Barang Jika memenuhi seluruh kondisi: 1 Entitas telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan barang secara signifikan kepada pembeli Entitas tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya terkait dengan kepemilikan atas barang ataupun melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual 2 3 Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal 4 Kemungkinan besar manfaat ekonomi yang terkait dengan transaksi tersebut akan mengalir ke entitas 5 Biaya yang terjadi atau akan terjadi sehubungan transaksi penjualan tersebut dapat diukur secara andal Hendang Tanusdjaja (djaja99@yahoo.com)

Ikatan Akuntan Indonesia Penjualan Barang Penjual menahan risiko kepemilikan yang signifikan  bukan penjualan dan penjual tidak boleh mengakui pendapatan Penjual menahan risiko kepemilikan yang tidak signifikan  penjualan dan penjual boleh mengakui pendapatan Barang membutuhkan Instalasi  pendapatan diakui ketika pembeli menerima barang dan instalasi serta inspeksi telah selesai dilakukan. Jika pembeli memiliki hak untuk mengembalikan barang  barang telah sampai dan periode pengembalian berlalu Penjualan konsinyasi  mengakui pendapatan ketika barang terjual kepada pihak ketiga Pada penjualan "Bill and hold" (“parkir”), pengiriman ditunda atas permintaan pembeli namun pembeli menerima hak kepemilikan dan tagihan atas suatu barang  barang tersedia, perintah menunda dari pelanggan, pengiriman akan terjadi. Pendapatan tidak diakui jika kemungkinan aliran manfaat kecil “Lay away sales” dimana barang dikirimkan hanya ketika pembeli melakukan pelunasan atas cicilan. Pendapatan dan beban terkait dengan transaksi yang sama harus diakui secara bersamaan  matching of revenues and expenses Hendang Tanusdjaja (djaja99@yahoo.com)

Ikatan Akuntan Indonesia Penjualan Jasa Ikatan Akuntan Indonesia Hasil transaksi penjualan jasa dapat diestimasi secara andal  penjualan diakui dengan acuan tingkat penyelesaian transaksi pada akhir periode pelaporan. Dapat diestimasi dengan andal jika memenuhi kriteria berikut: Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal. Kemungkinan besar manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan mengalir ke entitas; Tingkat penyelesaian dari suatu transaksi pada akhir periode pelaporan dapat diukur secara andal; dan Biaya yang timbul untuk transaksi dan biaya untuk menyelesaikan transaksi tersebut dapat diukur secara andal Hendang Tanusdjaja (djaja99@yahoo.com)

Ikatan Akuntan Indonesia Penjualan Jasa Ikatan Akuntan Indonesia Metode estimasi: Survei pekerjaan yang telah dilaksanakan Jasa yang dilakukan hingga tanggal tertentu sebagai prosentase dari total jasa yang dilakukan; Proporsi biaya yang timbul hingga tanggal tertentu dibagi estimasi total biaya. biaya yang telah terjadi terkait jasa tersebut biaya yang mencerminkan total biaya jasa tersebut Hendang Tanusdjaja (djaja99@yahoo.com)

Bunga, Royalti dan Dividen Ikatan Akuntan Indonesia Jika manfaat ekonomi akan mengalir pada entitas; dan Dapat diukur dengan andal Acuan Umum Bunga Suku bunga efektif dasar akrual sesuai dengan substansi perjanjian Royalti jika hak pemegang saham untuk menerima pembayaran ditetapkan Dividen Hendang Tanusdjaja (djaja99@yahoo.com)

Bunga, Royalti dan Dividen Ikatan Akuntan Indonesia Bunga, Royalti dan Dividen Hanya porsi setelah akuisisi yang diakui sebagai pendapatan Dividen Diakui berdasarkan kesepakatan, namun jika ada basis sistematis dan rasional lain yang dianggap lebih tepat, maka royelti diakui berdasarkan basis lain tersebut. Royalti Hendang Tanusdjaja (djaja99@yahoo.com)

Ikatan Akuntan Indonesia Pengungkapan Ikatan Akuntan Indonesia Kebijakan akuntansi yang digunakan untuk pengakuan pendapatan termasuk metode yang digunakan menentukan penyelesaian transaksi penjualan jasa . Jumlah setiap kategori signifikan dari pendapatan yang diakui selama periode tersebut termasuk pendapatan yang berasl dari Penjualan barang, penjualan jasa dan bunga, royalti dan dividen Jumlah pendapatan yang berasal dari pertukaran barang atau jasa yang tercakup dalam setiap kategori signifikan dari pendapatan Hendang Tanusdjaja (djaja99@yahoo.com)

Aktivitas Pengembangan Real Estat - PSAK 44 Diterapkan untuk perusahaan yang melakukan aktivitas pengembangan real estat, walaupun aktivitas pengembangan real estat tersebut bukan aktivitas utama perusahaan. Pendapatan penjualan bangunan rumah, ruko, bangunan sejenis lainnya beserta kapling tanahnya diakui dengan metode akrual penuh (full accrual method) apabila seluruh kriteria berikut: proses penjualan telah selesai; harga jual akan tertagih; tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi di masa yang akan datang terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli; dan penjual telah mengendalikan risiko dan manfaat kepemilikan tersebut. Apabila suatu transaksi real estat tidak memenuhi kriteria metode akrual penuh, pengakuan penjualan ditangguhkan dan transaksi tersebut diakui dengan metode deposit (deposit method) sampai seluruh kriteria penggunaan metode akrual penuh terpenuhi.

Kontrak Konstruksi - PSAK 34 Mengatur perlakuan akuntansi yang berhubungan dengan kontrak konstruksi. Pendapatan kontrak diukur pada nilai wajar dari imbalan yang diterima atau akan diterima. Pengukuran dipengaruhi oleh ketidakpastian di masa mendatang. Jika hasil kontrak konstruksi dapat diestimasi secara andal, maka pendapatan kontrak dan biaya kontrak yang berhubungan dengan kontrak konstruksi diakui sebagai pendapatan dan beban dengan memperhatikan tahap penyelesaian aktivitas kontrak pada tanggal akhir periode pelaporan. Metode menentukan tahap penyelesaian: proporsi biaya kontrak, survei atas pekerjaan dan penyelesaian suatu bagian secara fisik. Taksiran rugi pada kontrak konstruksi tersebut segera diakui sebagai beban

ISAK 10 Program Loyalitas Pelanggan Entitas mencatat poin sebagai komponen yang diidentifikasi secara terpisah dari penjualan pada saat diberikan (penjualan awal). Nilai wajar imbalan yang diterima dari penjualan awal dialokasikan antara: Poin penghargaan dan Komponen penjualan Mengacu pada nilai wajar, jika jumlah poin dijual secara terpisah Jika entitas sendiri memberikan penghargaan, maka entitas mengakui pendapatan pada saat poin penghargaan ditukar dan entitas telah memenuhi kewajiban. Jika pihak ketiga memberikan penghargaan, entitas menilai apakah entitas mengakumulasi imbalan yang dialokasikan pada poin penghargaan untuk kepentingan sendiri atau untuk kepentingan pihak ketiga. Jika biaya yang tidak dapat dihindari dalam memberikan penghargaan melebihi imbalan yang diterima dan dapat ditagihkan (yang dialokasikan sebagai pendapatan) maka entitas memiliki kontrak memberatkan. Liabilitas diakui atas kelebihan tersebut sesuai dengan PSAK 57. Pengakuan liabilitas dapat terjadi jika biaya untuk memberikan poin penghargaan meningkat.

ISAK 21: Perjanjian Konstruksi Real Estat Perjanjian penyerahan barang atau jasa sebagai tambahan konstruksi real estat: Dipisahkan menjadi komponen-komponen yang dapat diidentifikasi termasuk komponen untuk konstruksi real estat; Nilai wajar imbalan atau piutang dialokasikan pada setiap komponen. Penentuan apakah termasuk dalam PSAK 34 bergantung pada ketentuan yang ada dalam perjanjian dan seluruh fakta dan kondisi yang ada  perjanjian memenuhi definisi kontrak konstruksi pada PSAK 34. pembeli dapat menentukan elemen struktural utama desain real estat sebelum konstruksi dimulai dan/atau perubahan elemen struktural utama saat konstruksi sedang berjalan? Ya Tidak PSAK 34 Perjanjian menjual barang  PSAK 23

Akuntansi Pendapatan Konstruksi Real Estat Perjanjian adalah Kontrak Konstruksi Pendapatan berdasarkan tingkat penyelesaian Termasuk ruang lingkup PSAK 34 Hasilnya dapat disetimasi dengan andal Tentukan: perjanjian penyediaan jasa atau penjualan barang? Termasuk ruang lingkup PSAK 23

Akuntansi Pendapatan Konstruksi Real Estat Perjanjian adalah Perjanjian Penyediaan Jasa Pendapatan berdasarkan tingkat penyelesaian (PSAK 34) Termasuk ruang lingkup PSAK 23 Memenuhi kriteria PSAK 23 par 19 Perjanjian adalah Perjanjian Penjualan Barang Pendapatan berdasarkan tingkat penyelesaian (PSAK 34) Menyediakan jasa dan material konstruksi Memenuhi kriteria PSAK 23 par 13

Akuntansi Pendapatan Konstruksi Real Estat Perjanjian adalah Perjanjian Penjualan Barang Jika entitas disyaratkan u/ melaksanakan pekerjaan lanjutan real estat yang sudah diserahkan kepada pembeli barang atau jasa tambahan yang dapat diidentifikasi secara terpisah liabilitas dan beban sesuai dengan PSAK 23 barang atau jasa yang masih tersisa sebagai komponen yang terpisah dari penjualan

Pengungkapan Jika Pengakuan Pendapatan dengan % Penyelesaian dan Memenuhi PSAK 23 bagaimana entitas menentukan perjanjian yang memenuhi seluruh kriteria dalam PSAK 23 (revisi 2010) paragraf 13 secara berkelanjutan sebagai konstruksi berjalan; jumlah pendapatan yang timbul dari perjanjian tersebut pada periode; metode yang digunakan untuk menentukan tahap penyelesaian dari perjanjian yang sedang berjalan. Jika Pengakuan Pendapatan dengan % Penyelesaian dan Memenuhi PSAK 23 serta Masih Berjalan di Akhir Periode Pelaporan jumlah agregat biaya yang terjadi dan laba yang diakui (dikurangi rugi yang terjadi) pada tanggal pelaporan; dan jumlah uang muka yang diterima

ISAK 27 Pengalihan Aset dari Pelanggan Entitas mengidentifikasi jasa yang dapat diidentifikasi secara terpisah yang termasuk dalam perjanjian. Fitur yang mengindikasikan bahwa jasa dapat diidentifikasi secara terpisah termasuk: a) jasa koneksi diserahkan kepada pelanggan dan mewakili suatu nilai yang berdiri sendiri (stand-alone value) untuk pelanggan tersebut; b) nilai wajar jasa koneksi dapat diukur secara andal. Pengakuan pendapatan Jika hanya satu jasa yang diidentifikasi, maka entitas mengakui pendapatan ketika jasa telah dilaksanakan sesuai dengan PSAK 23: Pendapatan paragraf 19. Jika terdapat lebih dari satu jasa yang dapat diidentifikasi secara terpisah, maka PSAK 23: Pendapatan paragraf 12 mensyaratkan bahwa nilai wajar dari jumlah imbalan yang diterima atau terutang dari perjanjian, dialokasikan pada setiap jasa, dan kriteria pengakuan PSAK 23 diterapkan atas setiap jasa tersebut. Jika suatu jasa berkelanjutan sebagai bagian dari perjanjian, periode dimana pendapatan diakui atas jasa tersebut pada umumnya ditentukan berdasarkan persyaratan dalam perjanjian dengan pelanggan. Jika perjanjian tidak menetapkan, maka pendapatan diakui selama periode yang tidak lebih dari umur manfaat aset alihan.

ISAK 27 Pengalihan Aset dari Pelanggan Pengakuan Aset Ketika entitas menerima pengalihan kas dari pelanggan, entitas menilai apakah perjanjian tersebut termasuk dalam ruang lingkup Interpretasi ini sesuai dengan paragraf 06. Jika ya, entitas menilai apakah konstruksi atau perolehan aset tetap tersebut memenuhi definisi aset sesuai dengan paragraf 09 dan 10. Jika definisi aset terpenuhi, entitas mengakui aset tetap pada biaya perolehan sesuai dengan PSAK 16: Aset Tetap dan mengakui pendapatan sesuai dengan paragraf 13–20 sebesar kas yang diterima dari pelanggan.

Analisis Gap PSAK 72 merupakan payung dari pengakuan pendapatan. Dampak perubahan Tidak memberikan dampak signifikan hanya perlu perubahan pengungkapan kebijakan akuntansi Berdampak pada pengakuan pendapatan Perubahan bisnis proses – Perlu dilakukan perubahan dalam persyaratan kontrak untuk memenuhi definisi kontrak dan ketentuan penyelesaian kewajiban sesuai dengan PSAK 72.

AKUNTANSI PENDAPATAN DARI KONTRAK PELANGGAN -PSAK 72

PSAK 72 Pendahuluan tujuan dan ruang lingkup Pengakuan Identifikasi kontrak, kombinasi kontrak, modifikasi kontrak, identifikasi dan penyelesaian kewajiban pelaksanaan. Pengakuan Menentukan, mengalokasikan harga transaksi, perubahan Pengukuran Biaya incremental, pemenuhan kontrak, amortisasi dan penurunan nilai Biaya Kontrak Penyajian Pengungkapan

Tahapan Pengakuan Pendapatan 1 Mengidentifikasi Kontrak dengan Pelanggan Pengakuan 2 Mengidentifikasi Kewajiban Pelaksanaan 3 Menentukan Harga Transaksi Pengukuran 4 Mengalokasikan harga transaksi terhadap kewajiban pelaksanaan 5 Mengakui pendapatan ketika (pada saat) entitas telah menyelesaikan Kewajiban Pelaksanaan Pengakuan

Tujuan Menetapkan prinsip tentang sifat, jumlah, waktu, dan ketidakpastian pendapatan dan arus kas yang timbul dari kontrak dengan pelanggan. Pencapaian tujuan Mengakui pendapatan untuk menggambarkan pengalihan barang atau jasa yang dijanjikan kepada pelanggan Mempertimbangkan syarat kontrak serta seluruh fakta dan keadaan yang relevan Untuk kontrak individual dan portfolio kontrak

Ruang Lingkup Untuk seluruh kontrak dengan pelanggan, kecuali: kontrak sewa - PSAK 30 Sewa; kontrak asuransi - PSAK 62 Kontrak Asuransi; instrumen keuangan - PSAK 71: Instrumen Keuangan, PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian, PSAK 66: Pengaturan Bersama, PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri dan PSAK 15 Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama; dan Pertukaran nonmoneter antara entitas dalam lini bisnis yang sama untuk memfasilitasi penjualan kepada pelanggan atau pelanggan potensial  kontrak antara dua perusahaan minyak untuk menukarkan minyak untuk memenuhi permintaan dari pelanggan dalam lokasi yang berbeda secara tepat waktu.

SEWA – PSAK 73 Identifikasi Sewa Suatu kontrak merupakan, atau mengandung, sewa jika kontrak tersebut memberikan hak untuk mengendalikan penggunaan aset identifikasian selama suatu jangka waktu untuk dipertukarkan dengan imbalan. Penerapan dini PSAK 73 dapat dilakukan jika Entitas juga menerapkan PSAK 72

Pengakuan Indentifikasi kontrak Kombinasi kontrak Modifikasi kontrak Identifikasi kewajiban pelaksanaan Penyelesaian kewajiban pelaksanaan

Mengidentifikan Kontrak – Par 9 Entitas mencatat kontrak dengan pelanggan hanya jika seluruh kriteria berikut terpenuhi: para pihak dalam kontrak telah menyetujui kontrak (secara tertulis, lisan atau sesuai dengan praktik bisnis pada umumnya) dan berkomitmen untuk melaksanakan kewajiban mereka masing-masing; entitas dapat mengidentifikasi hak setiap pihak mengenai barang atau jasa yang akan dialihkan; entitas dapat mengidentifikasi jangka waktu pembayaran barang atau jasa yang akan dialihkan; kontrak memiliki substansi komersial (yaitu risiko, waktu, atau jumlah arus kas masa depan entitas diperkirakan berubah sebagai akibat dari kontrak); dan kemungkinan besar entitas akan menagih imbalan yang akan menjadi haknya dalam pertukaran barang atau jasa yang akan dialihkan ke pelanggan. Dalam mengevaluasi apakah kolektibilitas terjadi, entitas mempertimbangkan kemampuan dan intensi pelanggan untuk membayar jumlah imbalan ketika jatuh tempo.

Tidak terdapat kontrak dan Kontrak tidak terlaksana Tidak terdapat suatu kontrak, jika setiap pihak dalam kontrak memiliki hak yang dapat dipaksakan secara sepihak untuk mengakhiri kontrak tidak terlaksana penuh (wholly unperformed contract) tanpa adanya kompensasi kepada pihak lain. Kontrak tidak terlaksana Kontrak tidak terlaksana penuh jika kedua kriteria berikut terpenuhi: entitas belum mengalihkan barang atau jasa yang dijanjikan kepada pelanggan; dan entitas belum menerima, dan belum berhak menerima, imbalan apapun dalam pertukaran dengan barang atau jasa yang dijanjikan

Tidak memenuhi kontrak – Menerima Imbalan Kontrak tidak memenuhi kriteria paragraph 9 dan entitas menerima imbalan dari pelanggan, maka imbalan tersebut diakui sebagai pendapatan jika salah satu kriteria terpenuhi: entitas tidak memiliki sisa kewajiban untuk mengalihkan barang atau jasa kepada pelanggan dan seluruh, atau secara substansial seluruh, imbalan yang dijanjikan pelanggan telah diterima entitas dan tidak dapat dikembalikan; atau kontrak telah diakhiri dan imbalan yang diterima dari pelanggan tidak dapat dikembalikan.

Kombinasi Kontrak Entitas mengombinasikan dua atau lebih kontrak sebagai kontrak tunggal jika satu atau lebih kriteria berikut terpenuhi: kontrak dinegosiasikan sebagai satu paket dengan tujuan komersial tunggal; jumlah imbalan yang dibayarkan dalam satu kontrak bergantung pada harga atau pelaksanaan dari kontrak lain; atau barang atau jasa yang dijanjikan dalam kontrak (atau beberapa barang atau jasa yang dijanjikan dalam setiap kontrak) merupakan kewajiban pelaksanaan tunggal sesuai dengan paragraf 22-30.

Modifikasi Kontrak Modifikasi kontrak adalah perubahan dalam ruang lingkup atau harga kontrak (atau keduanya) yang disetujui oleh para pihak dalam kontrak. Entitas mencatat sebagai kontrak terpisah jika kondisi berikut terpenuhi: ruang lingkup kontrak meningkat karena penambahan barang atau jasa yang dijanjikan bersifat dapat dibedakan (distinct); dan harga kontrak meningkat oleh sejumlah imbalan yang mencerminkan harga jual berdiri sendiri (stand-alone selling prices) entitas atas penambahan barang atau jasa yang dijanjikan dan penyesuaian yang tepat terhadap harga yang mencerminkan keadaan kontrak tertentu.

Modifikasi Kontrak – tidak terpisah Entitas mencatat barang atau jasa yang dijanjikan yang belum dialihkan pada tanggal modifikasi kontrak dengan cara di bawah ini yang dapat diterapkan: Entitas mencatat modifikasi kontrak seolah-olah modifikasi kontrak tersebut merupakan penghentian kontrak yang ada dan menciptakan kontrak baru, jika sisa barang atau jasa bersifat dapat dibedakan dari barang atau jasa yang dialihkan pada atau sebelum tanggal modifikasi kontrak. Entitas mencatat modifikasi kontrak seolah-olah modifikasi kontrak tersebut merupakan bagian dari kontrak yang ada jika sisa barang atau jasa tidak bersifat dapat dibedakan dan, oleh karena itu, menjadi bagian dari kewajiban pelaksanaan tunggal yang dipenuhi sebagiannya pada tanggal modifikasi kontrak.

Mengidentifikan Kewajiban Pelaksanaan Pada awal kontrak, entitas menilai barang atau jasa yang dijanjikan dalam kontrak dengan pelanggan dan mengidentifikasi sebagai kewajiban pelaksanaan setiap janji untuk mengalihkan kepada pelanggan baik: suatu barang atau jasa (atau sepaket barang atau jasa) yang bersifat dapat dibedakan; atau serangkaian barang atau jasa yang bersifat dapat dibedakan yang secara substansial sama dan memiliki pola pengalihan yang sama kepada pelanggan (lihat paragraf 23).

Barang atau Jasa Bersifat dapat Dibedakan Barang atau jasa yang dijanjikan kepada pelanggan bersifat dapat dibedakan jika kedua kriteria berikut terpenuhi: pelanggan memperoleh manfaat dari barang atau jasa baik barang atau jasa itu sendiri atau bersama dengan sumber daya lain yang siap tersedia kepada pelanggan; dan janji entitas untuk mengalihkan barang atau jasa kepada pelanggan dapat diidentifikasi secara terpisah dari janji lain dalam kontrak. Jika barang atau jasa yang dijanjikan bersifat tidak dapat dibedakan, entitas mengombinasikan barang atau jasa dengan barang atau jasa lain yang dijanjikan sampai entitas mengidentifikasi sepaket barang atau jasa tersebut bersifat dapat dibedakan.

Mengidentifikasi Kewajiban Pelaksanaan Kontrak umumnya secara eksplisit menyatakan barang atau jasa yang dijanjikan untuk dialihkan kepada pelanggan. Akan tetapi, kewajiban pelaksanaan tidak terbatas pada barang atau jasa yang secara eksplisit dinyatakan dalam kontrak. Janji kontrak dengan pelanggan Penjualan barang yang diproduksi; yang dibeli Pelaksanaan tugas Penyediaan jasa; jasa pengaturan Pembagian hak kepada barang dan jasa, dll Barang atau jasa Bersifat dapat Dibedakan dapat berbentuk:

Penyelesaian Kewajiban Pelaksanaan Entitas mengakui pendapatan ketika (atau selama) entitas menyelesaikan kewajiban pelaksanaan dengan mengalihkan barang atau jasa yang dijanjikan (yaitu aset) kepada pelanggan. Aset dialihkan ketika (atau selama) pelanggan memperoleh pengendalian atas aset. Pada awal kontrak entitas menentukan apakah entitas menyelesaikan kewajiban pelaksanaan sepanjang waktu atau suatu waktu tertentu

Penyelesaian Kewajiban Pelaksanaan Kewajiban Pelaksanaan yang Diselesaikan Sepanjang Waktu Kewajiban Pelaksanaan yang Diselesaikan pada Waktu Tertentu Penyelesaian kewajiban Metode Pengukuran Kemajuan Pengukuran Kemajuan yang Rasional Pengukuran Kemajuan terhadap Penyelesaian Kewajiban Pelaksanaan secara penuh

Kewajiban Pelaksanaan yang Diselesaikan Sepanjang Waktu (Performance Obligation Over Time) Entitas mengalihkan pengendalian barang atau jasa sepanjang waktu  menyelesaikan kewajiban pelaksanaan dan mengakui pendapatan sepanjang waktu, jika satu dari kriteria berikut terpenuhi: pelanggan secara simultan menerima dan mengonsumsi manfaat yang disediakan oleh kinerja entitas saat entitas melaksanakan kewajiban pelaksanaannya tersebut (lihat paragraf PP03-PP04); kinerja entitas menciptakan atau meningkatkan aset (sebagai contoh, pekerjaan dalam proses) yang dikendalikan pelanggan sebagai aset yang diciptakan atau ditingkatkan (lihat paragraph PP05); atau kinerja entitas tidak menciptakan suatu aset dengan penggunaan alternatif terhadap entitas dan entitas memiliki hak atas pembayaran yang dapat dipaksakan atas kinerja yang telah diselesaikan sampai saat ini

Kewajiban Pelaksanaan yang Diselesaikan Pada Waktu Tertentu (Performance Obligation At a Point In Time) Jika kewajiban pelaksanaan tidak diselesaikan sepanjang waktu, maka entitas menyelesaikan kewajiban pelaksanaan pada waktu tertentu. Untuk menentukan waktu tertentu dimana pelanggan memperoleh pengendalian atas aset yang dijanjikan dan entitas menyelesaikan kewajiban pelaksanaan, entitas mempertimbangkan persyaratan pengendalian. Sebagai tambahan, entitas mempertimbangkan indikator pengalihan pengendalian, yang mencakup, tetapi tidak terbatas pada, hal berikut: Entitas memiliki hak kini atas pembayaran aset Pelanggan memiliki memiliki hak kepemilikan legal atas aset Entitas telah mengalihkan kepemilikan fisik atas aset Pelanggan memiliki risiko dan manfaat signifikan atas kepemilikan aset Pelanggan telah menerima aset

Kewajiban Pelaksanaan yang Diselesaikan Pada Waktu Tertentu (Performance Obligation At a Point In Time) Pengendalian mencakup kemampuan untuk mencegah entitas lain mengarahkan penggunaan atas, dan memperoleh manfaat dari, aset. Manfaat atas aset adalah arus kas potensial (arus masuk atau penghematan arus keluar) yang dapat diperoleh secara langsung atau tidak langsung dalam berbagai cara, seperti dengan: menggunakan aset untuk memproduksi barang atau menyediakan jasa (termasuk jasa publik); menggunakan aset untuk meningkatkan nilai aset lain; menggunakan aset untuk menyelesaikan liabilitas atau mengurangi beban; menjual atau mempertukarkan aset; menjaminkan aset untuk perolehan pinjaman; dan memiliki aset.

Pengukuran kemajuan terhadap penyelesaian kewajiban – sepanjang waktu Untuk setiap kewajiban pelaksanaan yang diselesaikan sepanjang waktu entitas mengakui pendapatan dengan mengukur kemajuan terhadap penyelesaian kewajiban pelaksanaan. Tujuan pengukuran kemajuan: untuk menggambarkan kinerja entitas dalam mengalihkan pengendalian atas barang atau jasa yang dijanjikan kepada pelanggan. Entitas menerapkan metode tunggal atas pengukuran kemajuan untuk setiap kewajiban pelaksanaan yang diselesaikan sepanjang waktu dan entitas menerapkan metode tersebut secara konsisten terhadap kewajiban pelaksanaan serupa dan dalam keadaan serupa. Pada setiap akhir periode pelaporan, entitas mengukur kembali kemajuan terhadap penyelesaian kewajiban pelaksanaan secara penuh yang diselesaikan sepanjang waktu. Metode pengukuran kemajuan sesuai dengan sifat barang dan jasa: Metode output Merode input

Pengukuran Imbalan Variabel Liabilitas Pengembalian Estimasi Pembatasan Imbalan Variabel Penentuan kembali Imbalan Variabel Keberadaan Komponan Pendanaan Signifikan dalam Kontrak Imbalan Non Kas Uang Imbalan kepada Pelanggan Menentukan harga transaksi Mengalokasikan harga transaksi terhadap kewajiban Pelaksanaan Perubahan dalam Harga Transaksi

Pengukuran Ketika (atau selama) kewajiban pelaksanaan diselesaikan, entitas mengakui pendapatan atas sejumlah harga transaksi (yang tidak termasuk estimasi atas imbalan variabel yang dibatasi) yang dialokasikan terhadap kewajiban pelaksanaan.

Menentukan Harga Transaksi Mempertimbangkan syarat kontrak dan praktik bisnis umum. Harga transaksi adalah jumlah imbalan yang diperkirakan menjadi hak entitas dalam pertukaran untuk mengalihkan barang atau jasa kepada pelanggan, tidak termasuk jumlah yang ditagih atas nama pihak ketiga (contoh:pajak). Imbalan yang dijanjikan dalam kontrak dengan pelanggan dapat mencakup jumlah tetap, jumlah variabel, atau keduanya. Entitas mempertimbangkan syarat kontrak dan praktik bisnis umum entitas untuk menentukan harga transaksi. Sifat, waktu, dan jumlah imbalan yang dijanjikan oleh pelanggan mempengaruhi estimasi harga transaksi. Entitas mempertimbangkan dampak dari seluruh hal berikut: imbalan variabel; estimasi pembatas imbalan variabel; keberadaan komponen pendanaan signifikan dalam kontrak; imbalan nonkas; dan utang imbalan kepada pelanggan.

Mengalokasikan Harga Transaksi terhadap Kewajiban Pelaksanaan Tujuan mengalokasikan harga transaksi adalah entitas mengalokasikan harga transaksi terhadap setiap kewajiban pelaksanaan (atau barang atau jasa bersifat dapat dibedakan) dalam jumlah yang menggambarkan jumlah imbalan yang diharapkan menjadi hak entitas dalam pertukaran untuk mengalihkan barang atau jasa yang dijanjikan kepada pelanggan. Entitas mengalokasikan harga transaksi terhadap setiap kewajiban pelaksanaan yang diidentifikasi dalam kontrak dengan: dasar harga jual berdiri sendiri relatif (relative stand-alone selling price), kecuali diatur khusus untuk alokasi diskon dan untuk alokasi imbalan yang mencakup variabel.

Perubahan Harga Transaksi Entitas mengalokasikan ke dalam kewajiban pelaksanaan dalam kontrak perubahan selanjutnya atas harga transaksi dengan dasar yang sama dengan pada awal kontrak. Entitas mencatat perubahan dalam harga transaksi sebagai hasil dari modifikasi kontrak. Jika terjadi modifikasi kontrak, entitas mengalokasikan perubahan harga transaksi dengan salah satu cara berikut: Entitas mengalokasikan perubahan dalam harga transaksi sebelum modifikasi jika, dan sejauh perubahan dalam harga transaksi dapat diatribusikan terhadap jumlah imbalan variabel yang dijanjikan sebelum modifikasi dan modifikasi dicatat sbg penghentian kontrak. Modifikasi dicatat sebagai kontrak terpisah  entitas mengalokasikan perubahan dalam harga transaksi terhadap kewajiban pelaksanaan dalam kontrak modifikasian

Biaya Kontrak Biaya inkremental atas Perolehan Kontrak Biaya Pemenuhan Kontrak Amortisasi dan Penurunan Nilai

Biaya inkremental atas Perolehan Kontrak Biaya inkremental atas perolehan kontrak adalah biaya yang terjadi untuk memperoleh kontrak dengan pelanggan yang tidak akan terjadi jika kontrak belum diperoleh (sebagai contoh, komisi penjualan). Biaya untuk memperoleh kontrak yang terjadi tanpa memperhatikan apakah kontrak yang diperoleh diakui sebagai beban ketika terjadi, kecuali biaya tersebut secara eksplisit dapat dibebankan ke pelanggan tanpa memperhatikan apakah kontrak diperoleh. Entitas mengakui biaya inkremental atas perolehan kontrak dengan pelanggan sebagai aset jika entitas memperkirakan untuk memulihkan biaya tersebut.

Biaya Pemenuhan Kontrak biaya berkaitan secara langsung dengan kontrak atau untuk kontrak yang diantisipasi dapat diidentifikasi secara spesifik oleh entitas (sebagai contoh, biaya yang berkaitan dengan jasa yang disediakan dalam pembaruan kontrak yang ada atau biaya merancang (costs of designing) aset untuk dialihkan dalam kontrak spesifik yang belum disetujui); biaya menghasilkan atau meningkatkan sumber daya entitas yang akan digunakan dalam penyelesaian (atau dalam melanjutkan penyelesaian) kewajiban pelaksanaan di masa depan; dan biaya diharapkan akan dipulihkan. Jika biaya yang terjadi dalam memenuhi kontrak dengan pelanggan tidak berada dalam ruang lingkup Pernyataan lain, entitas mengakui sebagai aset atas biaya yang terjadi untuk memenuhi kontrak hanya jika biaya tersebut memenuhi seluruh kriteria berikut:

Amortisasi Penurunan Nilai Aset dapat berkaitan dengan barang atau jasa yang dialihkan dalam kontrak yang diantisipasi spesifik. Entitas memperbarui amortisasi untuk mencerminkan perubahan signifikan Aset yang diakui diamortisasi dengan dasar sistematik yang konsisten dengan pengalihan kepada pelanggan atas barang atau jasa yang berkaitan dengan aset. jumlah sisa dari imbalan yang diharapkan entitas untuk diterima dalam pertukaran barang atau jasa yang berkaitan dengan aset; dikurangi biaya yang berkaitan langsung dengan penyediaan barang atau jasa dan yang belum diakui sebagai beban Entitas mengakui rugi penurunan nilai dalam laba rugi jika jumlah tercatat aset yang diakui melebihi:

Penyajian Ketika salah satu pihak dalam kontrak telah melaksanakan, entitas menyajikan kontrak dalam laporan posisi keuangan sebagai aset kontrak atau liabilitas kontrak, bergantung pada hubungan antara kinerja entitas dan pembayaran pelanggan. Entitas menyajikan hak tanpa syarat terhadap imbalan secara terpisah sebagai piutang.

Pengungkapan Tujuan persyaratan pengungkapan adalah agar entitas mengungkapkan informasi yang cukup yang memungkinkan pengguna laporan keuangan memahami sifat, jumlah, waktu dan ketidakpastian pendapatan dan arus kas yang timbul dari kontrak dengan pelanggan. Untuk mencapai tujuan tersebut, entitas mengungkapkan informasi kualitatif dan kuantitatif tentang seluruh hal berikut: kontrak dengan pelanggan; pertimbangan signifikan dan perubahan dalam pertimbangan, yang dibuat dalam menerapkan Pernyataan ini terhadap kontrak tersebut dan; aset yang diakui dari biaya untuk memperoleh atau memenuhi kontrak dengan pelanggan.

Pengungkapan Kontrak dengan Pelanggan Pemisahan Pendapatan Saldo Kontrak Kewajiban Pelaksanaan Harga Transaksi yang Dialokasikan terhadap Sisa Kewajiban Pelaksanaan Pertimbangan Signifikan dalam Penerapan Pernyataan Ini Menentukan Waktu Penyelesaian Kewajiban Pelaksanaan Menentukan harga transaksi dan jumlah yang dialokasikan untuk kewajiban pelaksanaan Aset yang Diakui dari Biaya untuk Memperoleh atau Memenuhi Kontrak dengan Pelanggan

Tanggal Efektif Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2020. Penerapan dini diperkenankan. Jika entitas menerapkan Pernyataan ini lebih dini, maka entitas mengungkapkan fakta tersebut.

Ketentuan Transisi (Paragraf C02-C08) Entitas menerapkan Pernyataan ini menggunakan satu dari dua metode berikut: secara retrospektif untuk setiap periode pelaporan sajian sebelumnya sesuai dengan PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan tunduk pada panduan (expedients) dalam paragraf C05; atau secara retrospektif dengan dampak kumulatif atas penerapan secara awal Pernyataan ini diakui pada tanggal penerapan awal sesuai dengan paragraf C07-C08.

Pedoman Penerapan Pemisahaan Pendapatan kewajiban pelaksanaan diselesaikan sepanjang waktu (paragraph PP2-PP13); metode untuk mengukur kemajuan terhadap penyelesaian kewajiban pelaksanaan secara penuh (paragraf PP14-PP19); penjualan dengan hak retur (paragraf PP20-PP27); garansi (paragraf PP28-PP33); imbalan prinsipal dibandingkan dengan agen (paragraf PP34-PP38); opsi pelanggan untuk tambahan barang atau jasa (paragraph PP39-PP43); hak pelanggan yang tidak dilaksanakan (paragraf PP44-PP47);

Pedoman Penerapan biaya dibayar di muka yang tidak dapat dikembalikan (dan beberapa biaya terkait) (paragraf PP48-PP51); lisensi (paragraf PP52-PP63B); perjanjian pembelian kembali (paragraf PP64-PP76) pengaturan konsinyasi (paragraf PP77-PP78); pengaturan bill-and-hold (paragraf PP79-PP82); penerimaan pelanggan (paragraf PP83-PP86); dan pengungkapan pemisahan pendapatan (paragraf PP87-PP89).

PP – Penentuan tingkat penyelesaian dengan Output Output adalah nilai barang atau jasa yang diperjanjikan dalam kontrak. Output dapat ditentukan berdasarkan; Appraisal Milestone penyelesaian Survey untuk menentukan penyelsaian Waktu yang telah digunakan Unit yang dihasilkan Output terkadang tidak dapat digunakan sebagai ukuran misal output yang digunakan unit yang dihasilkan, sementara perusahaan baru sampai pada tahap barang setengah jadi. Output terkadang tidak mudah untuk diobservasi karena hubungan input dan output yang tidak terjadi secara langsung.

PP – Penentuan tingkat penyelesaian dengan Input Inptu adalah usaha yang dilakukan entitas untuk memenuhi kewajiban. Input dapat berupa: Sumber daya Jam pemakaian Input tidak tepat digunakan sebagai ukuran penyelesaian kewajiban jika: Input tidak memberikan kontribusi terhadap penyelesaian kewajiban pelaksanaan misalnya inefisiensi Input biaya tidak sesuai dengan kemajuan entitas dalam penyelesaian kewajiban pelaksanaan.

Contoh MENGIDENTIFIKASI KONTRAK CI02 Contoh 1 – Kolektabilitas Imbalan Contoh 2 – Imbalan Bukan Berdasarkan Harga Tertulis – Konsesi Harga Implisit Contoh 3 – Konsesi Harga Implisit Contoh 4 – Penilaian Kembali Kriteria untuk Mengidentifikasi Kontrak MODIFIKASI KONTRAK CI18 Contoh 5 – Modifikasi Kontrak untuk Barang Contoh 6 – Perubahan Harga Transaksi Setelah Modifikasi Kontrak Contoh 7 – Modifikasi Kontrak Jasa Contoh 8 – Modifikasi yang Menghasilkan Penyesuaian Catch Up Kumulatif Terhadap Pendapatan Contoh 9 – Perubahan dalam Ruang Lingkup dan Harga yang Tidak Disetujui

Contoh MENGIDENTIFIKASI KEWAJIBAN PELAKSANAAN CI44 Contoh 10 – Barang dan Jasa Tidak Bersifat Dapat Dibedakan Contoh 11 – Menentukan Apakah Barang atau Jasa Bersifat Dapat Dibedakan Contoh 12 – Janji Eksplisit dan Implisit dalam Kontrak KEWAJIBAN PELAKSANAAN YANG DISELESAIKAN SEPANJANG WAKTU CI66 Contoh 13 – Pelanggan Menerima dan Mengonsumsi Manfaat Secara Simultan Contoh 14 – Menilai Penggunaan Alternatif dan Hak atas Pembayaran Contoh 15 – Aset yang Tidak Memiliki Penggunaan Alternatif Bagi Entitas Contoh 16 – Hak yang Dapat Dipaksakan atas Pembayaran Pelaksanaan yang Diselesaikan Sampai Saat Ini Contoh 17 – Penilaian Apakah Kewajiban Pelaksanaan Diselesaikan Pada Waktu Tertentu atau Sepanjang Waktu

Contoh MENGUKUR KEMAJUAN TERHADAP PENYELESAIAN KEWAJIBAN PELAKSANAAN SECARA PENUH CI91 Contoh 18 – Mengukur Kemajuan Ketika Membuat Barang atau Jasa Tersedia Contoh 19 – Bahan Baku Belum Terpakai IMBALAN VARIABEL CI101 Contoh 20 – Denda Menyebabkan Kenaikan Imbalan Variabel Contoh 21 – Mengestimasi Imbalan Variabel MEMBATASI ESTIMASI IMBALAN VARIABEL CI109 Contoh 22 – Hak Pengembalian Contoh 23 – Konsesi Harga Contoh 24 – Insentif Diskon Berdasarkan Volume Contoh 25 – Fees Manajemen yang Bergantung pada Pembatasan

Contoh KEBERADAAN KOMPONEN KEUANGAN SIGNIFIKAN DI DALAM KONTRAK CI134 Contoh 26 – Komponen Keuangan Signifikan dan Hak Pengembalian Contoh 27 – Pembayaran Ditahan Dalam Kontrak Jangka Panjang Contoh 28 – Menentukan Tingkat Diskonto Contoh 29 – Pembayaran di Muka dan Penilaian Tingkat Diskonto Contoh 30 – Pembayaran di Muka IMBALAN NONKAS CI155 Contoh 31 – Pemberian Hak atas Imbalan Nonkas UTANG IMBALAN KEPADA PELANGGAN CI159 Contoh 32 – Utang Imbalan Kepada Pelanggan

Contoh MENGALOKASIKAN HARGA TRANSAKSI KEPADA KEWAJIBAN PELAKSANAAN CI163 Contoh 33 – Metodologi Alokasi Contoh 34 – Mengalokasikan Diskon Contoh 35 – Alokasi Imbalan Variabel BIAYA KONTRAK CI188 Contoh 36 – Biaya Inkremental dalam Memperoleh Kontrak Contoh 37 – Biaya yang Menyebabkan Kenaikan Aset PENYAJIAN CI197 Contoh 38 – Liabilitas dan Piutang Kontrak Contoh 39 – Aset Kontrak Diakui untuk Pelaksanaan Entitas Contoh 40 – Piutang Diakui atas Pelaksanaan Entitas

Contoh PENGUNGKAPAN CI209 Contoh 41 – Pemisahan Pendapatan – Pengungkapan Kuantitatif Contoh 42 – Pengungkapan Harga Transaksi yang Dialokasikan ke Sisa Kewajiban Pelaksanaan GARANSI CI222 Contoh 44 – Garansi IMBALAN PRINSIPAL DIBANDINGKAN DENGAN IMBALAN AGEN CI230 Contoh 45 – Mengatur Provisi Barang atau Jasa (Entitas merupakan Agen) Contoh 46 – Janji untuk Menyediakan Barang atau Jasa (Entitas merupakan Prinsipal) Contoh 46A - Janji untuk Menyediakan Barang atau Jasa (Prinsipal) Contoh 47 – Janji untuk Menyediakan Barang atau Jasa (Prinsipal) Contoh 48 – Mengatur Provisi Barang atau Jasa (Entitas merupakan Agen) Contoh 48A – Entitas merupakan Prinsipal dan Agen dalam Kontrak yang Sama

Contoh OPSI PELANGGAN ATAS BARANG DAN JASA TAMBAHAN CI249 Contoh 49 – Opsi yang Memberikan Pelanggan Hak Material (Voucher Diskon) Contoh 50 – Opsi yang Tidak Memberikan Pelanggan Hak yang Bersifat Material (Tambahan Barang atau Jasa) Contoh 51 – Opsi yang Memberikan Pelanggan Hak Material (Opsi Pembaharuan) Contoh 52 – Program Loyalitas Pelanggan FEES DIMUKA YANG TIDAK DAPAT DIKEMBALIKAN CI271 Contoh 53 – Fee Dimuka yang Tidak Dapat Dikembalikan

Contoh LISENSI CI275 Contoh 54 – Hak Menggunakan Kekayaan Intelektual Contoh 55 – Lisensi Kekayaan Intelektual Contoh 56 – Mengidentifikasi Lisensi yang Bersifat Dapat dibedakan Contoh 57 – Hak Waralaba Contoh 58 – Akses ke Lisensi Intelektual Contoh 59 – Hak Menggunakan Kekayaan Intelektual Contoh 60 – Royalti Berbasis Penjualan untuk Lisensi Kekayaan Intelektual Contoh 61 – Akses Kekayaan Intelektual PERJANJIAN JUAL BELI KEMBALI CI314 Contoh 62 – Perjanjian Jual Beli Kembali PENGATURAN BILL-AND-HOLD CI322 Contoh 63 – Pengaturan Bill-and-Hold

ILUSTRASI PENDAPATAN DARI KONTRAK PELANGGAN PSAK 72

Ilustrasi Kontrak dan Pengakuan Tanggal 1 Maret 2019, PT Intan terikat kontrak mengirimkan barang kepada PT Berlian pada tanggal 31 Juli 2019. Total nilai kontrak adalah Rp100 juta dan harus dibayar seluruhnya oleh PT Berlian di tanggal 31 Agustus 2019. HPP barang Rp70 juta. PT Intan mengirimkan barang kepada PT Berlian 31 juli 2019. Bagaimana jurnal yang harus dibuat oleh PT Intan terkait kontrak tersebut? Pengakuan pendapatan dilakukan tanggal 31 Juli 2019 Dr. Piutang 100 juta Cr. Penjualan Dr. HPP 70 juta Cr. Persediaan Dr. Kas Cr. Piutang Pengakuan penerimaan kas 31 Agustus 2019

Tahap 1: Identifikasi Kontrak Pelanggan Contoh Modifikasi Kontrak – Separate performance obligation PT Siantar memiliki kontrak menjual 100 produk kepada pelanggan seharga 100 juta (1 produk bernilai 1 juta) dalam jangka waktu 6 bulan. Setelah 60 produk dikirimkan, PT Siantar memodifikasi kontrak dengan menjanjikan akan mengirimkan 20 produk dengan nilai 950 ribu (dimana harga 950 ribu merupakan standalone selling price atas produk saat modifikasi kontrak). PT Siantar menjual produk secara terpisah. PT Siantar mengakui modifikasi kontrak sebagai kontrak baru, maka Kontrak awal [(100 unit – 60 unit) x 1 juta 40 juta Kontrak Baru (20 unit x 950 ribu) 19 juta Total Pendapatan 59 juta

Tahap 1: Identifikasi Kontrak Pelanggan Contoh Modifikasi Kontrak – prospective modification Berdasakan contoh sebelumnya, Perusahaan mengakui pendapatan setiap barang yang tersisa dengan harga baru dengan perhitungan sebagai berikut: Produk yang belum dikirimkan dalam kontrak awal (40 unit x 1 juta) 40 juta Produk yang akan dikirimkan dengan kontrak yang telah dimodifikasi (20 unit x 950 ribu) 19 juta Total pendapatan 59 juta Pendapatan per unit (59 juta / 60 unit) 983.333 Dengan metode prospective modification, harga baru yakni 983.333 akan digunakan sebagai nilai penjualan per unit di periode setelah modifikasi kontrak

Tahap 2: Identifikasi Kewajiban Pelaksanaan Tanggal 1 Maret 2019, PT Melati melakukan kontrak untuk memasang lift sebuah Gedung. Kontrak meliputi pembelian lift dan pemasangan lift. Lift tersebut walaupun dibeli tetap harus disesuaikan dengan Gedung dan keinginan dari pelanggan. Proses instalasi memakan waktu cukup lama. Nilai lift dan instalasi dapat dipisahkan namun dinegosiasikan secara bersamaan. Lift dan jasa pemasangan apakah dipandang sebagai kewajiban pelaksanaan tunggal atau terpisah ?? Terpisah, karena nilai pemasangan lift dapat dipisahkan serta tidak ada keterangan bahwa pemasangan hanya dapat dilakukan oleh PT Melati

Tahap 3: Menentukan harga transaksi Contoh - estimasi imbalan variabel PT Buana perusahaan konstruksi yang terikat kontrak dengan pelanggan untuk pembangunan gudang senilai 100 milyar, dengan bonus kinerja senilai 50 milyar yang akan dibayar berdasarkan waktu penyelesaian. Jumlah bonus kinerja menurun sebesar 10% pe minggu untuk setiap minggu setelah tanggal penyelesaian disepakati. Persyaratan kontrak tersebut mirip dengan kontrak yang dilakukan PT Buana sebelumnya, dan manajemen yakin bahwa pengalaman tersebut dapat diprediksi untuk kontrak ini. Manajemen memperkirakan bahwa ada kemungkinan 60% bahwa kontrak akan diselesaikan pada tanggal penyelesaian yang disepakati, probabilitas 30% penyelesaian akan terlambat 1 minggu, dan probabilitas 10% penyelesaian akan terlambat 2 minggu. Bagaimana PT Buana mencatat pendapatan dari kontrak tersebut?

Tahap 3: Menentukan harga transaksi Voucher Belanja PT Kenanga menyepakati kontrak penjualan Produk C seharga 2.000. Sebagai bagian dari kontrak PT. Kenangan memberikan voucher diskon kepada pelanggan sebesar 40% untuk 30 hari mendatang. Perusahaan juga memberikan diskon 10% atas semua penjualan selama 30 hari mendatang sebagai promo akhir tahun. Diskon 10% tidak dapat digunakan sebagai penambah voucher diskon 40%. Berdasarkan pengalaman 80% pelanggan menggunakan voucher dan pelanggan akan membeli tambahan 1.000 produk. Harga jual berdiri sendiri voucher adalah (1.000 x 30% diskon tambahan x 80%) =240. Kewajiban Pelaksanaan Harga jual sendiri Alokasi Harga jual 2.000 2.000/2240 x 2000 = 1.780 Voucher diskon 240 240/2240 x 2000 = 220 Total 2.240 2.000 Perusahaan mengalokasikan 1.780 ke produk A dan mengakui pendapatan produk A pada saat pengendalian produk A dialihkan. Perusahaan mengalokasikan diskon sebesar 220 dan mengakuai pendapatan atas voucher pada saat pelanggan memakai voucher tersebut, sebelum masa berlaku berakhir.

Tahap 3: Menentukan harga transaksi Pemberian kepada Pelanggan tidak material PT Melati menyepakati kontrak untuk menyediakan handset dan jasa telp dan sms selama dua tahun. Jasa telp selama 1.000menit panggilan dan 1.000 sms tiap bulan dengan fee bulanan tetap. Pelanggan dapat memilih untuk membeli setiap bulan jasa tersebut, Harga jasa tersebut setara dengan harga jual berdiri sendiri. PT Melati menentukan bahwa janji untuk menyediakan handset dan jasa jaringan merupakan kewajiban pelaksanaan yang bersifat dapat dibedakan. Opsi untuk membeli tambahan menit panggilan dan pesan teks tidak memberikan hak yang bersifat material di mana pelanggan tidak akan menerima tanpa menyepakai kontrak, perusahaan menyimpulkan bahwa hal tersebut bukan merupakan kewajiban pelaksanaan dalam kontrak. Entitas tidak mengalokasikan harga transaksi ke opsi untuk tambahan menit dan sms ketika entitas menyediakan jasa tesebut.

Tahap 3: Menentukan harga transaksi Contoh – Termin pembayaran Tanggal 1 juli 2020, PT Merapi menjual barang kepada PT Semeru senilai Rp900.000 untuk 4 tahun, zero interest bearing notes dengan nilai pokok 1.416.163. BPP dari barang tersebut adalah Rp590.000 (Discount rate = 12%) Berapa nilai pendapatan yang dicatat pada tanggal 1 juli 2020? Berapakah jumlah pendapatan yang dilaporkan terkait transaksi tersebut pada 31 Desember 2020? Pengakuan pendapatan dilakukan tanggal 1 Juli 2020 Dr. Notes Receivable 1.416.163 Cr. Sales Revenue 900.000 Cr. Discount 516.163 Dr. COGS 590.000 Cr. Inventory Dr. Discount 54.000* (*12% x ½ x 900.000) Cr. Interest revenue 54.000 Pengakuan interest revenue 31 Des 2020

Tahap 2: Mengidentifikasi Kewajiban Pelaksanaan Contoh – identifikasi kewajiban pelaksanaan PT Sinta melisensikan software customer relationship ke PT Rama. PT Sinta juga berjanji untuk memberikan layanan konsultasi dengan mengkustom secara ekstensif ke dalam system informasi PT Rama, dengan total imbalan 600 juta. PT Sinta menyediakan layanan yang signifikan dengan menggabungkan barang dan jasa (lisensi dan layanan konsultasi) ke dalam satu kontrak. Selain itu, PT Sinta menyesuaikan software secara signifikan sesuai dengan spesifikasi yang dinegosiasikan oleh PT Rama. Apakah informasi kontrak diatas menggambarkan kewajiban pelaksanaan tunggal atau terpisah? Lisensi dan layanan konsultasi dapat dibedakan namun saling ketergantungan dan saling berhubungan sehingga harus dicatat sebagai satu kesatuan kewajiban pelaksanaan (kewajiban pelaksanaan tunggal)

Tahap 2: Mengidentifikasi Kewajiban Pelaksanaan Contoh – identifikasi kewajiban pelaksanaan PT Asus memproduksi dan menjual komputer termasuk dengan garansi computer yang mencakup garansi untuk memperbaiki setiap cacat komputernya selama 3 bulan (assurance warranty). Selain itu, Perusahaan juga menjual secara terpisah garansi produk yang dapat diperpanjang (service warranty), yang memberikan perlindungan selama 3 tahun (diluar 3 bulan) Penjualan komputer dan assurance warranty 3 bulan merupakan satu kewajiban pelaksanaan karena saling ketergantungan dan berhubungan satu sama lain. Namun service warranty merupakan penjualan terpisah dan tidak saling berhubungan dengan penjualan computer.

Tahap 3: Menentukan harga transaksi Memberikan hak Pelanggan Material PT Bianglala mengadakan 200 kontrak penjualan barang mobil dan sekaligus menyediakan jasa pemeliharaan satu tahun seharga Rp20juta per kontrak. Dalam kontrak disebutkan setiap pelanggan memiliki opsi untuk memperbaruhi kontrak pemeliharaan pada tahun kedua dengan membayar 20juta tambahan dan juga pada perbaharuan kontrak tahun ketiga. PT. Bianglala membebankan harga yang signifikan lebih tinggi untuk jasa pemeliharaan kepada pelanggan yang pada awalnya tidak mendaftar untuk jasa pemeliharaan yaitu 60juta pada tahun kedua dan 100juta pada tahun ketiga. PT. Bianglala menyimpulkan bahwa opsi pembaruan menyediakan hak material kepada pelanggan yang tidak akan diterima tanpa menyepakai kontrak, karena harga jasa pembaruan lebih tinggi.

martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com http://staff.blog.ui.ac.id/martani/