PEMULIAAN DAN PERBENIHAN TANAMAN (Modul 3) Tim Penyusun: Prof. Dr PEMULIAAN DAN PERBENIHAN TANAMAN (Modul 3) Tim Penyusun: Prof. Dr. Patang, S.Pi., M.Si Andi Alamsyah Rivai, S.Pi., M.Si
PERBANYAKAN TANAMAN SECARA KULTUR JARINGAN (KB 4)
Terminologi Kultur Jaringan Kultur jaringan merupakan metode guna mengisolasi salah satu bagian dari tanaman seperti sekelompok sel ataupun jaringan yang ditumbuhkan dengan kondisi aseptik, yang dapat menyebabkan bagian tanaman tersebut untuk memperbanyak diri tumbuh menjadi sebuah tanaman yang lengkap kembali. Kultur jaringan ialah teknik memperbanyak tanaman dengan menggunakan cara isolasi salah satu bagian tanaman seperti daun, mata tunas, dan untuk menumbuhkan bagian-bagian tersebut ke dalam media buatan secara aseptik dimana kaya akan nutrisi dan zat pengatur tumbuh dalam wadah yang tertutup yang dapat tembus cahaya
Lanjutan Kultur Jaringan adalah membudidayakan jaringan tanaman menjadi tanaman baru yang mempunyai sifat sama dengan induknya. Kultur Jaringan diartikan pula dengan memelihara & menumbuhkan organ tanaman (embrio, tunas, bunga dsb) atau jaringan tanaman (sel, kalus, protoplast) pada kondisi aseptik.
Prinsip Kultur Jaringan Prinsip utama dari kultur jaringan ini adalah perbanyakan tanaman dengan memakai bagian vegetatif tanaman yang menggunakan media buatan dan dilakukan di tempat yang steril. Berbeda dari teknik untuk memperbanyak tanaman secara konvensional, teknik kultur jaringan merupakan teknik yang dilakukan dalam kondisi aseptik di dalam sebuah botol kultur dengan medium serta pada kondisi tertentu kultur jaringan dapat disebut kultur in vitro. Dikatakan in vitro yang merupakan kata dari bahasa latin yang berarti ”didalam kaca”.
Tujuan dilakukannya kultur jaringan Memeroleh bibit tanaman baru yang lebih baik Lebih cepat dabn lebih banyak, dalam waktu yang tidak terlalu lama dengan anakan yang seragam Memperbanyak tanaman dengan sfat seperti induknya Perbanyakan tanaman denngan teknik ini membuat tanaman bebas dari penyakit karena dilakukan secara aseptik Penggunaan metode ini sangat ekonomis dan komersial
Manfaat kultur jaringan Memperoleh bibit baru dalam jumlah yang besar Kultur jaringan merupakan cara cepat untuk memperbanyak tanaman dibandingkan dengan cara konvensional Bibit tanaman yang lebih bermutu Cara untuk mengembangbiakkannya yang mudah serta ekonomis.
Lanjutan…. Untuk memperoleh bibit baru, tidak tergantung musim pada saat itu. Dapat menghasilkan tanaman yang terbebas dari segala macam penyakit. Bibit tanaman yang dapat tumbuh lebih cepat dibandingkan ditanam di tanah. Waktu dan tempat yang dapat dihemat. Sifat dari induk yang tidak hilang.
Dampak Negatif Teknik Kultur Jaringan Memerlukan individu yang yang mempunyai keahlian dalam bidang tersebut Relatif mahal Bibit yang dihasilkan juga harus diaklimatasi terlebih dahulu
Pemilihan eksplan pada kultur jaringan Pilih bagian dari tanaman yang masih muda serta dapat dengan mudah untuk tumbuh Eksplan yang diambil berasal dari bagian-bagian tumbuhan, seperti : akar, kuncup, mata tunas, daun, umbi, dan ujung batang yang dijaga kelestatriannya Jaringan tersebut pada saat sedang aktif pertumbuhanya, diharapkan masih terdapat zat-zat tumbuh yang masih aktif sehingga akan membantu perkembangan jaringan-jaringan selanjutnya. Eksplan yang diambil berasal dari bagian-bagian yang masih muda (apabila ditusuk dengan menggunakan pisau akan terasa lunak sekali).
Syarat-syarat tumbuhan eksplan Jaringan tersebut sedang aktif pertumbuhanya,diharapkan masih terdapat zat tumbuh yang masih aktif sehingga membantu perkembangan jaringan selanjutnya Eksplan yang diambil beerasal dari bagian daun, akar, mata tunas, kuncup, ujung batang, dan umbi yang dijaga kelestatranya. Eksplan yang diambil dari bagian yang masih muda (bila ditusuk pisau akan terasa lunak sekali.
Penggunaan medium yang cocok, keadaan yang aseptik dan pengaturan udara yang baik terutama untuk kultur cair. Pilih bagian tanaman yang masih muda dan mudah tumbuh yaitu bagian meristem, seperti: daun muda, ujung akar, ujung batang, keping biji dan sebagainya.
Metode Kultur Metode Padat (Solid Method) Metode Cair (Liquid Method)
Tahapan Kultur Jaringan Pembuatan Media Aklimatisasi Inisiasi Pengakaran Sterilisasi Multiplikasi
Jenis Kultur Jaringan Tumbuhan Kultur Meristem Kultur Protoplasma Kultur Kalus Kultur Suspensi Kultur anther/haploid
Skema Pembuatan Stock Untuk membuat media kultur jaringan, biasanya menimbang setiap komponen bahan kimia yang terdapat pada resep media dasar. Pembuatan media pada prinsipnya juga dilakukan dengan melarutkan semua komponen media dalam air, sesuai dengan konsentrasinya pada formulasi yang diinginkan
Rekayasa Genetika Keberhasilan Watson dan Crick menemukan model DNA, dan pemecahan masalah sandi genetik oleh Nirenberg dan Mather membuka jalan bagi penelitian-penelitian selanjutnya di bidang rekayasa genetika. Penggunaan DNA dalam rekayasa genetika untuk menggabungkan sifat makhluk hidup, karena DNA mengatur sifat-sifat makhluk hidup yang dapat diturunkan dan struktur DNA dari makhluk hidup apapun adalah sama
Teknologi Plasmid Contoh aplikasi penggunaan teknologi plasmid yang telah dikembangkan manusia adalah produksi insulin secara besar besaran. Insulin dibuat di dalam tubuh manusia dengan dikontrol oleh gen insulin.
Fusi Sel (teknologi hibridoma) Fusi sel (teknologi hibridoma) merupakan proses peleburan atau penyatuan dua sel dari jaringan atau spesies yang sama atau berbeda sehingga dihasilkan sel tunggal yang mengandung gen-gen dari kedua sel yang berbeda tersebut Contoh penggunaan teknologi hibridoma adalah produksi antibodi dalam skala besar.
Plasma nutfah Plasma nutfah yang ditemukan perlu diamati sifat dan asalnya. Apabila bibitnya berhasil dilestarikan di tempat koleksi baru (di luar habitat alaminya) disebut pelestarian ex situ
Rangkuman Kultur jaringan ialah teknik memperbanyak tanaman dengan menggunakan cara isolasi salah satu bagian tanaman seperti daun, mata tunas Kultur jaringan akan lebih besar keberhasilannya bila menggunakan jaringan meristerm Metode kultur dibedakan atas metode padat dan cair