PENCAHAYAAN & PENGHAWAAN BANGUNAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ERGONOMIKA TEMPAT DAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA
Advertisements

BAHAN AJAR VI Tata Dekorasi, banyak unsur-unsur pendukung untuk keberhasilan suatu penataan ruang. Salah satu diantaranya unsur dekorasi ruang yang meliputi.
PERSYARATAN HYGIENE SANITASI TPM
Menyebutkan perbedaan cuaca dan iklim
Sifat pekerjaanPenerangan sangat baikPenerangan baik 1. Kantor Ruangan gambar Ruangan kantor (pekerjaan kantor biasa, pembukuan, Mengetik, surat-menyurat,membaca,
Ceiling Plan Desain Interior II Pertemuan 31,32 & 33
Perumahan yang Sehat.
MINGGU XI PERANCANGAN DENAH LAYOUT KAMAR TIDUR UTAMA APARTEMEN .
AWAN Awan : Udara di sekeliling kita banyak mengandung uap air. Tidak terhitung banyaknya gelembung udara yang terbentuk oleh busa laut secara terus-menerus.
FISIKA BANGUNAN Aspek Fisika bangunan pada desain struktur masih lemah
SAINS ARSITEKTUR & TEKNOLOGI 2 [AKB SKS]
FAKULTAS ILMU ILMU KESEHATAN – JURUSAHAN KESMAS,
CUACA.
Pujianto DINAS PERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2014
PENERANGAN DI TEMPAT KERJA
KANDANG TERTUTUP VS KANDANG TERBUKA
ASPEK ERGONOMIK.
Integrasi Sistem Cahaya Alami Pertemuan 4
PERSYARATAN KESEHATAN PERUMAHAN
Pengukuran Intensitas Penerangan
Irma Damayantie, S.Ds., M.Ds Prodi Desain Interior - FDIK
Fisika Bangunan I Pengantar Fisika Bangunan Pencahayaan HVAC
Sanitasi dan Keamanan Industri Pangan
Penerangan di tempat kerja
Ventilasi di Tempat Kerja
RUMAH SEHAT.
Kesehatan lingkungan dan kesehatan kerja disusun oleh: farah fadillah ade rismana annisa prima hani lestari (1-b kesmas)
Teknik Pengeringan dan Penyimpanan
FISIKA BANGUNAN Aspek Fisika bangunan pada desain struktur masih lemah
SANITASI PEMUKIMAN Dr. Tri Niswati Utami, M.Kes.
BAGIAN-BAGIN RUMAH YG PERLU DIPERHATIKAN A. LANTAI
Gambaran Lingkungan Fisik Rumah di Sekitar TPA Ngronggo Terhadap Kejadian Tuberkulosis Paru Dhanang Puspita, Agus Fitrianto,Yunita Christina Wijaya, Dary.
Persyaratan Tehnis Sarana & Prasarana RS
Saniter Pengetahuan bahan bangunan II, week 6
KANDANG AYAM Pertimbangan dalam membuat kandang :
Awan Kumpulan butiran-butiran kecil air atau kristal-kristal es yang melayang di udara.
TATA RUANG DALAM MODUL PRAKTIKUM.
Mengidentifikasi ilmu bangunan gedung
Ceiling Plan Desain Interior 1 Pertemuan 21-22
EDIBLE MUSHROOM Oleh: Dra. Umul Aiman, M.Si.
Matakuliah : R0142/Fisika Bangunan Tahun : September 2006
PEMBANGUNAN RUMAH DAN PENYUSUNAN PROPOSAL TEKNIS
SANITASI DAN KEAMANAN.
ONE ROOM LIVING – KONSEP DESAIN
PEDOMAN PENYIMPANAN HANDAK DI BIDANG PERTAMBANGAN UMUM
TATA RUANG DALAM MODUL PRAKTIKUM.
KESEHATAN LINGKUNGAN.
KANDANG AYAM Pertimbangan dalam membuat kandang :
VENTILASI DAN ZONA KENYAMANAN RUANGAN
DESAIN INTERIOR & RUANG LINGKUP KEILMUANNYA
Desain Interior I SKEMA HUBUNGAN ANTAR RUANG Pertemuan 9-10
KULIAH 06 R-0222 ARSITEKTUR LINGKUNGAN LINGKUNGAN BINAAN TROPIS BASAH
Bidang Bukaan pada Elemen Pembentuk Ruang Pertemuan 11
KHUSUS UNTUK ANDA YANG INGIN HIDUP BAHAGIA PENUH BERKAH
Irma Damayantie, S.Ds., M.Ds. Prodi Desain Interior - FDIK
Ivan Prasetyo Waskito, ST
Matakuliah : L0252 – Computer Aided Learning = Technology Psychology
DESAIN INTERIOR & RUANG LINGKUP KEILMUANNYA
Penerangan Dalam Ruangan
FISIKA BANGUNAN PENERANGAN ALAMI.
Pengudaraan / Penghawaan
STRUKTUR BANGUNAN SIPIL I
HIGIENE SANITASI BIOSKOP
Studi Grouping & Studi Furniture Toko Pertemuan 16-18
KEMENTRIAN KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA
Pengukuran Intensitas Penerangan
PPT MINIRISET MEMO MANURUNG BLESSIRA A NILY AULIANTA SIDAURUK
Setiap manusia, dimana saja berada, membutuhkan tempat untuk tinggal yang layak : disebut rumah; Rumah yang layak untuk tempat tinggal harus memenuhi syarat.
PANDUAN MENGGAMBAR POTONGAN
PEDOMAN MENGGAMBAR DETAIL
Transcript presentasi:

PENCAHAYAAN & PENGHAWAAN BANGUNAN

KENYAMANAN BANGUNAN Rumah sebagai tempat tinggal perlu dirancang untuk memenuhi syarat kesehatan dan kenyamanan yang dipengaruhi oleh 3 (tiga) aspek, yaitu : pencahayaan penghawaan suhu udara dan kelembaban dalam ruangan.

PENCAHAYAAN Matahari sebagai potensi terbesar yang dapat digunakan sebagai pencahayaan alami pada siang hari. Pencahayaan yang dimaksud adalah penggunaan terang Iangit, dengan ketentuan sebagai berikut: cuaca dalam keadaan cerah dan tidak berawan ruangan kegiatan mendapatkan cukup banyak cahaya ruang kegiatan mendapatkan distribusi cahaya secara merata. DIPENGARUHI OLEH KLASIFIKASI FAKTOR

DIPENGARUHI OLEH Kualitas pencahayaan alami siang hari yang masuk ke dalam ruangan ditentukan oleh : kegiatan yang butuh daya penglihatan lama waktu kegiatan tingkat kehalusan jenis kegiatan sinar matahari Iangsung dapat masuk ke ruangan minimum 1 jam setiap hari cahaya efektif dapat diperoleh dari jam 08.00 - 16.00. distribusi cahaya merata di dalam ruangan tidak menimbulkan kontras Dipengaruhi oleh Klasifikasi Faktor

KLASIFIKASI Kualitas A kerja halus sekali, pekerjaan secara cermat terus menerus, seperti menggambar detil, menggravir, menjahit kain warna gelap, dsb. Kualitas B kerja halus, pekerjaan cermat tidak secara intensif terus menerus, seperti menulis, membaca, membuat alat atau merakit komponen-komponen kecil, dan sebagainya. Kualitas C kerja sedang, pekerjaan tanpa konsentrasi yang besar dari si pelaku,seperti pekerjaan kayu, merakit suku cadang yang agak besar, dan sebagainya. Kualitas D kerja kasar, pekerjaan dimana hanya detil-detil yang besar harusdikenal, seperti pada gudang, lorong lalu lintas orang, dan sebagainya. Dipengaruhi oleh Klasifikasi Faktor

FAKTOR Kualitas pencahayaan alami dalam bangunan dipengaruhi oleh 3 faktor pencahayaan FAKTOR LANGIT (fl) FAKTOR REFLEKSI LUAR (frl) FAKTOR REFLEKSI DALAM (frd) Dipengaruhi oleh Klasifikasi Faktor

Nilai fl masing-masing kualifikasi FAKTOR LANGIT (fl) Dipengaruhi oleh Komponen langit (faktor langit-fl) yakni komponen pencahayaan langsung dari cahaya langit. Klasifikasi Faktor Nilai fl masing-masing kualifikasi

FAKTOR REFLEKSI LUAR (frl) Dipengaruhi oleh Yakni komponen yang berasal dari refleksi benda yang berada di sekitar bangunan yang bersangkutan. Klasifikasi Faktor

FAKTOR REFLEKSI DALAM (frl) Dipengaruhi oleh Yakni komponen pencahayaan yang berasal dari refleksi permukaan- permukaan dalam ruangan. Klasifikasi Faktor

PENGHAWAAN Agar diperoleh kesegaran udara dalam ruangan dengan cara penghawaan alami, maka dapat dilakukan dengan memberikan atau mengadakan peranginan silang (ventilasi silang) dengan ketentuan sebagai berikut : Udara yang mengalir masuk sama dengan volume Udara yang mengalir keluar ruangan. Udara yang masuk tidak berasal dari asap dapur atau bau kamar mandi/WC. PENERAPAN SKEMA KETENTUAN BUKAAN

PENERAPAN PADA BANGUNAN Untuk penghawaan ruangan dapur dan kamar mandi/WC, yang memerlukan peralatan bantu elektrikal-mekanikal seperti blower atau exhaust fan, harus memenuhi ketentuan berikut: Lubang penghawaan keluar tidak mengganggu kenyamanan bangunan disekitarnya. Lubang penghawaan keluar tidak mengganggu kenyamaaan ruangan kegiatan dalam bangunan sepeti: ruangan keluarga, tidur, tamu dan kerja. Penerapan Skema Ketentuan

SKEMA Penerapan Skema Ketentuan

KETENTUAN BUKAAN Luas bukaan minimal 10% dari total luas lantai ruangan untuk pencahayaan Tinggi ambang bawah bidang bukaan (jendela) efektif antara 70-80 cm dari permukaan lantai ruangan. Luas bukaan minimal 5% dari total luas lantai ruangan untuk penghawaan Adanya bukaan penghawaan yang berhadapan, atau setidaknya menyerong untuk keperluan cross ventilation Penerapan Skema PINTU & JENDELA Ketentuan

GAMBAR RENCANA PINTU & JENDELA Gambar denah, tanpa notasi lengkap, kolom-pintu-jendela digambar sesuai standar Ada keterangan tipe pintu, jendela, pintu-jendela pada setiap pintu dan jendela Penerapan Skema Ketentuan BUKAAN 1 2 3 4

GAMBAR RENCANA PINTU & JENDELA Dilengkapi ukuran tinggi dan lebar dan bahan Potongan pintu horizontal digambarkan dari arah luar pintu/jendela Gambar terdiri dari tampak depan, pot vertikal dan pot horizontal Penerapan Skema Ketentuan BUKAAN 2 1 3 4

GAMBAR RENCANA PINTU & JENDELA Dilengkapi ukuran tinggi dan lebar dan bahan Potongan pintu horizontal digambarkan dari arah luar pintu/jendela Gambar terdiri dari tampak depan, pot vertikal dan pot horizontal Penerapan Skema Ketentuan BUKAAN 3 1 2 4

GAMBAR RENCANA PINTU & JENDELA Penerapan Skema Ketentuan BUKAAN 4 1 2 3