RATIONAL EMOTIVE THERAPY (ALBERT ELLIS) Meta Damariyanti, MPsi., Psikolog
Filsafat Dasar Manusia dilahirkan dengan potensi untuk berpikir rasional, tetapi juga memiliki kecenderungan ke arah berpikir curang. Mereka cenderung untuk menjadi korban dari keyakinan-keyakinan yang irrasional dan mereindoktrinasi keyakinan-keyakinan yang irrasional itu. Berorientasi kognitif-tingkah laku-tindakan dan menekankan berpikir, menilai, menganalisis, melakukan dan memutuskan ulang
Konsep Utama Manusia dilahirkan dengan potensi untuk berpikir rasional maupun untuk berpikir irrasional Neurosis adalah pemikiran dan tingkah laku irrasional. POTENSI POSITIF Memelihara diri Berbahagia Mencintai Bergabung dengan orang lain Tumbuh dan mengaktualkan diri POTENSI NEGATIF Menghancurkan diri Menyesali kesalahan secara tak berkesudahan Intoleransi Mencela diri Perfeksionisme
Manusia dilahirkan dengan kecenderungan dengan mendesak pemenuhan keinginan-keinginan, tuntutan-tuntutan, hasrat-hasrat dan kebutuhan dalam hidupnya, jika tidak segera mencapai apa yang diinginkannya, manusia mempersalahkan dirinya ataupun orang lain Sistem keyakinan (belief) adalah penyebab masalah-masalah emosional.
Ada hubungan antara pikiran, perasaan (emosi) & perilaku Gangguan terjadi Berakar pada bagaimana seseorang menangkap apa yang terjadi (persepsi, pikiran belief) Jika belief irrasional, salah, tidak masuk akal, berlebih-lebihan
Contoh belief yang irrasional : Bahwa diri harus dicintai, diterima, disukai semua orang Bahwa diri harus kompeten, adekuat, berprestasi Mengerikan / bencana jika sesuatu terjadi tidak seperti yang diharapkan / diinginkan
Teori A-B-C Tetang Kepribadian Bagaimana seseorang mempersepsi pengaruh ke emosi ke perilaku Dapat diterangkan dengan teori A-B-C A : Activating Event (peristiwa yang mengaktifkan) B : Belief (keyakinan tentang A) C : Consequence (reaksi emosional, dapat tepat/tidak tergantung dari B)
Ditambahkan D (Dispute) usaha untuk mengubah/merombak belief (terapi) ; usaha untuk mengurangi / meniadakan belief yang irasional E = effect (keadaan psikologis yang diharapkan terjadi
Tujuan Terapi Menghapus pandangan hidup klien yang mengalahkan diri dan membantu klien dalam memperoleh pandangan hidup yang lebih toleran dn rasional
Hubungan Terapeutik/ Fungsi Terapis Terapis berfungsi sebagai guru dan klien sebagai murid. Terapis aktif dan direktif serta sering memberikan pandangan-pandangannya sendiri tanpa ragu (objektif dan rasional)
Langkah pertama menunjukan kepada klien bahwa masalah masalah yang dihadapinya berkaitan dengan keyakinan irrasional Langkah kedua menunjukan bahwa ia sekarang mempertahankan gangguan-gangguan emosional untuk tetap aktif dengan terus menerus berpikir secara tak logis
Langkah ketiga berusaha agar klien memperbaiki pikiran-pikirannya dan meninggalkan gagasan irrasionalnya Langkah terakhir menantang klien untuk mengembangkan filsafat-filsafat hidup yang rasional sehingga ia bisa menghindari kemungkian menjadi korban keyakinan irrasional
Teknik-teknik Terapi Pendekatan ini menggunakan prosedur yang beragam seperti mengajar, pekerjaan rumah, dan penerapan metode ilmiah logis bagi pemecahan masalah. Teknik-teknik dirancang untuk melibatkan klien ke dalam evaluasi kritis atas filsafat hidupnya. Terapis menafsirkan, bertanya, menantang, dan mengkonfrontasi klien
Tipe klien yang dapat ditangani oleh RET Kecemasan moderate Masalah perkawinan Mengalami gangguan kepribadian neurotik Remaja nakal Kriminal dewasa Masalah psikosomatis
Penerapan dan Sumbangan Pendekatan ini menekankan pentingnya pemikiran sebagai dasar dari gangguan-gangguan pribadi. Sumbangan utamanya adalah penekanannya pada keharusan praktek dan bertindak menuju perubahan tingkah laku