KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN, DIREKTORAT PEMBELAJARAN Inovasi PEMBELAJARAN.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PEMBELAJARAN AKTIF DI PERGURUAN TINGGI Dr. Johannes, S.E., M.Si November 2011.
Advertisements

MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM ( T I U )
Ns. Dwi Indah Iswanti, S.Kep, M.kep
KEGIATAN PEMBELAJARAN DAN PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
Kegunaan Web Bagi Pendidikan
Apa yang dimaksud dengan pembelajaran diperguruan tinggi?
PROJECT-BASED LEARNING
APLIKASI CREDIT TRANSFER PERGURUAN TINGGI
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING)
Pembelajaran Sains Yang Inovatif
SOSIALISASI e-LEARNING DI PERGURUAN TINGGI
Konsep Pendekatan Sistem dalam Desain Instruksional
URAIAN RINGKAS CIRI BEBERAPA CARA BELAJAR YANG DILAKUKAN MAHASISWA
copyright: dit.akademik.ditjen dikti
E-Learning by : AIRA 2009.
Distance Learning.
DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN
Konsep Pengembangan Modul dan Penerapan model model SCL
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING)
Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi & Komunikasi
KEGIATAN PEMBELAJARAN DAN PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Kegiatan 6b Kajian dan Simulasi Penggunaan Modul GP Waktu: 14 JP
KEGIATAN PEMBELAJARAN DAN PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
copyright: dit.akademik.ditjen dikti
copyright: dit.akademik.ditjen dikti
BIMBINGAN TEKNIS IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
LANDASAN DAN PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
Blended Learning Versus E-Learning
6/11/2018 Orientasi Pengajaran Mikro Dwi Anggraeni Siwi/
Internet Impact on Education
PENGALAMAN PENGELOLAAN MATA AJAR dengan E-Learning Di SCELE
KULIAH ONLINE.
KEGIATAN PEMBELAJARAN DAN PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
LANDASAN DAN PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
Model problem based learning
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN DAN RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN KEJURUAN
Apa yang dimaksud dengan pembelajaran diperguruan tinggi?
STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING)
KEGIATAN PEMBELAJARAN DAN PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING)
PANDUAN PENYUSUNAN SILABUS DAN RPP KURIKULUM 2013 Oleh: Miftahussirojudin Widyaiswara Madya Balai Diklat Keagamaan Surabaya Tim Instruktur Nasional Kur.
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING)
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Tinjauan Elarning Layanan Pembelajaran Daring UPT Elearning ITB.
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING)
KULIAH DARING - SPADA INDONESIA
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING)
disajikan oleh : Machmud SYAM
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING)
PENGENALAN SISTEM PEMBELAJARAN ONLINE DI UNIVERSITAS SRIWIJAYA
PENYUSUNAN CAPAIAN PEMBELAJARAN
Modul 4 - TOT RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
SELAMAT SIANG... BAPAK-IBU DOSEN STTNAS YOGYAKARTA
Apa yang dimaksud dengan pembelajaran diperguruan tinggi?
Model Pembelajaran” adalah kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur yang terorganisir secara sistemik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar.
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN STUDENT CENTERED LEARNING (SCL)
PENGEMBANGAN MATERI PEMBELAJARAN UNTUK ONLINE LEARNING & BLENDED LEARNING ANDIAN ARI ANGGRAENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA YouTube.
E-learning berbasis Student-centered Learning
Bahan Diskusi : “Pengembangan KURIKULUM PT sesuai SN DIKTI dan R. I 4
Transcript presentasi:

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN, DIREKTORAT PEMBELAJARAN Inovasi PEMBELAJARAN

INOVASI PEMBELAJARAN DI ERA RI 4.0 LATAR BELAKANG BLENDED LEARNING - ONLINE LEARNING – MOOCs FLIPPED LEARNING

Perjalanan Revolusi Industri 1.0 sd 4.0 Mechanization Massification Digitalization Smartization

Era Revolusi Industri 4.0 Masyarakat Umum Digital Literate Dunia Industri Pendidikan Tinggi Peserta Didik Tim KKNI Direktorat Pembelajaran

Tim KKNI Direktorat Pembelajaran

Tim KKNI Direktorat Pembelajaran

Tim KKNI Direktorat Pembelajaran

Tim KKNI Direktorat Pembelajaran

G e n e r a s i Z

Generasi Milenial Sumber: http://whymillennialsmatter.com/

Source: http://generationz.com.au

BLENDED LEARNING

Definisi Blended Learning

Manfaat Blended Learning Mendorong mahasiswa menggunakan sumber belajar internal dan eksternal dengan memanfaatkan teknologi informasi. Peningkatan kompetensi abad 21. Mendorong pembelajaran sepanjang hayat. Perkembangan pengetahuan, teknologi, dan inovasi yang semakin pesat, dll. E-Learning memberikan akses dan fasilitas kepada mahasiswa untuk membangun pengetahuannya secara mandiri, sedangkan dosen berperan sebagai fasilitator dan motivator.

E-Learning E-Learning adalah proses pembelajaran dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang merupakan hasil integrasi secara sistematis atas komponen-komponen pembelajaran dengan memperhatikan mutu, sumber belajar, dan berciri khas adanya interaksi pembelajaran lintas waktu dan ruang (Kusumawardani, SS., 2015).

E-Learning Sloan’s Category Proportion of Content Delivered Online Type of Course Typical Description 0% Traditional F2F course – with no ICT/online technology used, instruction is delivered in writing or orally. 1-29% ICT/Web Facilitated Course which uses ICT/web-based technology to facilitate what is essentially a F2F course. Uses a course management system or web pages to post the syllabus and assignments, or e-mail for communication. 30-79% Blended/ Hybrid Course that blends online and F2F delivery. Substantial proportion of the content is delivered online, typically uses online discussions, and typically has some F2F meetings. 80+% Online/ e-Learning A course where most of all of the content is delivered online, and interaction done virtually. Typically have no or minimal F2F meetings.

Massive Open Online Courses (MOOCs) “a model for delivering learning content online to virtually any person - with no limit on attendance – who wants to take the course”

Karakteristik Pengembangan MOOC saat ini The connectivist MOOCs (cMOOC) Didasarkan ada teori connectivism. Ex: The original MOOC, Connectivism and Connective Knowledge Content-based MOOCs (xMOOCs) Berbasis konten yang mengikuti pendekatan behaviorism Ex: coursera, edx, and udacity platforms

Flipped Learning

Prinsip Flipped Learning

Traditional Classroom Definisi Prinsip Prosedur Kelas Penyajian materi. Tanya jawab. Diskusi kelompok. Rangkuman. Rumah Tugas/PR. Latihan soal. Percobaan/ penyelidikan. Traditional Classroom Rumah Kelas Rumah Mencari sumber belajar yang relevan termasuk video materi dari dosen. Membuat pointers dari sumber belajar yang relevan. Menyusun pertanyaan/ menyiapkan materi hasil belajarnya. Kelas Sharing temuan. Mencari solusi/penyelesaian masalah/kasus dengan SCL. Mendapatkan umpan-balik dari fasilitator. Temuan baru/ mengidentifikasikan tantangan belajar. Flipped Classroom

Prosedur LANGKAH 1: Menentukan pada pertemuan yang mana metode flipped-classroom dapat diterapkan. Bagaimana caranya? Melakukan identifikasi pada pertemuan mana dosen merasa tidak cukup waktu untuk menyelesaikan aktivitas di kelas dan memerlukan mahasiswa mengaplikasikan pengetahuan dan keahliannya. Melakukan identifikasi topik yang paling sulit dipahami oleh mahasiswa (didasarkan pada nilai ujian atau tugas sebelumnya). Melakukan identifikasi topik yang akan bermanfaat bagi mahasiswa dengan mengaplikasikan konsep yang telah dimiliki dengan bimbingan dosen. 1 5 2 4 3

Prosedur LANGKAH 2: Merancang aktivitas daring dan aktivitas di kelas. Bagaimana caranya? Penting dicantumkan dalam RPS Contoh aktivitas: diskusi dan presentasi Kelompok, dll. 1 2 5 4 3

Prosedur LANGKAH 3: Menjelaskan hubungan antara aktivitas di luar kelas dan di dalam kelas. Bagaimana caranya? Beberapa pertanyaan yang dapat digunakan: Apa yang dosen inginkan agar mahasiswa paham dan mampu menyelesaikan tahap proses perkuliahan ini? Apakah sudah sesuai dengan capaian pembelajaran mata kuliah? Materi apa yang diperlukan mahasiswa agar dapat mengerjakan tugas yang lebih kompleks setelah kelas selesai? Apakah mhs mampu menghubungkan apa yang dikerjakan di kelas dengan tugas yang akan dikerjakan? Materi apa yang perlu diketahui mahasiswa agar dapat terlibat aktif dalam aktivitas di kelas? 1 2 5 4 3

Prosedur LANGKAH 4: Menyesuaikan materi pembelajaran agar dapat digunakan mahasiswa sebagai persiapan tatap muka di kelas. Bagaimana caranya? Dinamika kelas yang aktif membutuhkan persiapan yang baik dari mahasiswa dan dosen. Mahasiswa mempersiapkan mengikuti kelas dengan membaca materi yang relevan, video kuliah, podcasts, simulasi, audio, dll. Pada awal implementasi, dosen/ mahasiswa dapat menggunakan bahan atau konten daring yang ada. Hal yang penting adalah mendorong mahasiswa bertanggung-jawab untuk menyelesaikan tugas pra-kelas, dan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengajukan pertanyaan terkait materi yang dipelajari tersebut. 1 2 5 4 3

Prosedur Bagaimana caranya? LANGKAH 5: Memperluas pembelajaran di luar kelas melalui tugas individu maupun tugas kolaboratif. Ide untuk pendalaman materi meliputi forum diskusi dll. Penugasan dengan umpan balik. Mendorong mahasiswa untuk aktif dalam mengikuti diskusi-diskusi . 1 2 5 4 3

You only have to know one thing: “You can learn anything” (Khan Academy)

Rujukan Anderson, L. W., & Krathwohl, D. R. (2001). A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing. New York: Longman. AUN-QA. (2015). Guide to AUN-QA Assessment at Programme Level Version 3.0. Bangkok: ASEAN University Network. Branch , R. M. (2009). Instructional Design: The ADDIE Approach. New York: Springer. Dick, W., Carey, L., & Carey, J. O. (2014). The Systematic Design of Instruction (8 ed.). New York: Pearson. Gagne, R. M., Briggs, L. J., & Wager, W. W. (1992). Principles of Instructional Design (4 ed.). New York: Harcourt Brace College Publishers. Joyce, B., Weil, M., & Calhoun, E. (2009). Models of Teaching (8 ed.). New Jersey: Pearson Education,Inc. Menteri Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia. (2015, Desember 28). Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44. Jakarta, DKI, Indonesia: Kemenristekdikti. Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi (2016), Direktorat Pembelajaran – KemenristekDikti. Materi Pelatihan Blended Learning & Flipped Learning, Pusat Inovasi dan Kajian Akademik, Universitas Gadjah Mada.