IMUNISASI KHULUL AZMI.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Apakah Imunisasi itu ? Imunisasi ialah tindakan untuk memberikan perlindungan (kekebalan) di dalam tubuh bayi dan anak. Apakah tujuan dan gunanya ? Untuk.
Advertisements

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN IMUNISASI NASIONAL
Kuliah oleh dr. Yuani Setiawati Departemen Farmakologi Unair
PENYULUHAN IMUNISASI PADA BALITA
KULIAH VAKSIN & IMUNISASI Pertemuan ke 3
Apa itu polio? Polio merupakan penyakit yang disebabkan virus polio yang tergolong dalam Picornavirus. Suatu mikro organisme berukuran kecil, namun dapat.
ASSALAMU’ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATU
PROGRAM IMUNISASI PUSKESMAS KECAMATAN KELAPA GADING
PREVENTIVE PEDIATRI.
IMUNISASI Imunisasi : usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah.
IMUNISASI.
PENYAKIT TROPIS & INFEKSI I
IMUNISASI “Bunda arif” Jl. Jatiwinangun No. 16 Purwokerto
Sistem Pertahanan Tubuh
TBC ( TUBERCULOSIS ).
MEMAHAMI BAHAYA HIV / AIDS Di Susun : Arif Nurhuda, S.Pd
Imunisasi dan vaksin kelompok 5 Astry Estiarini
CARA PENYUNTIKAN VAKSIN RABIES
MEMAHAMI JADWAL IMUNISASI BY : DEWI RINI ASTUTI ZEGA, SST
YUSLIANA NAINGGOLAN, SPD, M.KES
DIFTERI Suharyo.
PERTUSIS Suharyo.
MEMAHAMI JADWAL IMUNISASII
IMUNISASI Ns. Arif Susila, SKep..
MEMAHAMI IMUNISASI KELOMPOK BERESIKO
Penyakit Menular Campak
Campak / measles / morbillie
IMUNISASI.
Oleh Dr. Nugroho Susanto
Anamnesis dan pemeriksaan fisis sebelum imunisasi
Program Pengendalian Penyakit ANTHRAX
Kehamilan dengan infeksi (rubella dan hepatitis)
APLIKASI SISTEM IMUN dr. Prategrini Purwendahsricahyaprihatin Sucifaalinda STIKES MUHAMMADIYAH BANJARMASIN NOPEMBER 2010.
Mikrobiologi Udara.
Penyakit tetanus Tabita wahyu a.
DIFTERIa.
MEMAHAMI PEMBERIAN IMUNISASI PASIF PADA BAYI, BALITA & ANAK
POLIOMYELITIS Oleh: Dewi Rini Astuti Zega, SST
Sindrom Guillain–Barré
Materi Penyakit Kusta Untuk Penyegaran Kader pendopo wonomulyo 04 Sept 2013 mawan sehat.
Kesehatan ternak Beberapa hal yang paling penting diketahui dalam masalah kesehatan ternak adalah sebagai berikut: 1. Ciri-ciri hewan ternak yang sehat.
PROGRAM IMUNISASI BLUD PUSKESMAS KECAMATAN KELAPA GADING
IMUNISASI DASAR SESUAI PROGRAM PEMERINTAH
Bab 4 Aplikasi Praktis Imunologi bab 5 Antibodi monoklonal
TBC (Tuberculosis) Achmad Ramdani Agus Setiawan Bima Nafi N.C Karmelia
MAHASISWA/I JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLTEKKES KEMENKES RI MEDAN
KELOMPOK 4 NI PUTU MITHA DEWI NI LUH GEDE ARIYANTI PUTRI NITYARI
DEFINISI TUBERKULOSIS
PD3I, PENYEBAB DAN CONTOH VAKSIN
MENINGITIS OLEH NUGROHO.
SELAMAT DATANG KEPADA PARA PESERTA PENYULUHAN TB DOTS PAROKI HATI KUDUS YESUS TELUK DALAM, 21 OKTOBER 2014.
IMUNOPROFILAKTIK (Tujuan Imunisasi, Imunisasi Aktif)
D I F T E R I (Outbreak Respon Imunization)
SOSIALISASI PELAKSANAAN ORI (Outbreak Respon Immunization)
Disusun oleh : Enur Nurhasanah S,Kep. PKM SRIAMUR
IMUNISASI BY ROSA RAGA PADMI.
Ariestiana Ayu Ananda Latifa X-4 Muhammad Ezra Acalapati Madani X-4
Imunisasi. Definisi Suatu upaya untuk meningkatkan atau menimbulkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit sehingga bila suatu saat.
PERTUSIS Suharyo.
IMUNISASI TIM SIMULASI KDM.
POLIOMIELITIS (PENYAKIT POLIO)
Cuci tangan merupakan SARAN KESEHATAN YANG PALING SEDERHANA, namun efektif untuk menangkal serangan bakteri, kuman, atau virus penyebab penyakit. Sayangnya,
PD3I (Penyakit yg dapat dicegah dengan IMUNISASI)
Apa sih HIV itu?? Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau:
“Saatnya INDONESIA BEBAS TBC mulai dari Saya” “PEDULI TBC, INDONESIA SEHAT” Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur.
INFORMASI DASAR TBC UPT PUSKESMAS NGAWI. Penyebab Sakit TBC Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberkulosis.
Kehamilan di sertai penyakit rubella dan hepatitis
OLEH UMI KALSUM, A.Md.Keb. DEFENISI SUATU UPAYA UNTUK MENDAPATKAN KEKEBALAN TERHADAP SUATU PENYAKIT DENGAN CARA MEMASUKKAN KUMAN ATAU BIBIT KUMAN YG TELAH.
7 Jadwal Pemberian Imunisasi yang Wajib pada si Kecil Baru lahir 0 hari s/d 7 hari Imunisasi HB 0 Imunisasi lanjutan DPT HB Hib dan campak 0 hari s/d 1bulan.
TUBERCULOSIS. . APA ITU TBC ? 1.TBC adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh basil/kuman TBC 2.TBC dapat menyerang siapa saja dari golongan.
Transcript presentasi:

IMUNISASI KHULUL AZMI

Imunisasi dan Vaksinasi Suatu pemindahan atau transfer antibodi secara pasif. Tujuannya : untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu antigen sehingga kelak tubuh terapajan pada antigen serupa tidak terjadi penyakit Mencegah penyakit pada seseorang dan menghilangkan penyakit apada sekelompok populasi atau bahkan menghilangkan penyakit tertentu dari dunia (Imunisasi Cacar)

Vaksinasi : Pemberian Vaksin (Antigen) yang dapat merangsang pembentukan Imunitas (antibodi) dari sistem imun didalam tubuh Vaksinasi adl: tindakan dengan sengaja memberikan suatu antigen berasal dari patogin.Antigen yg dibuat tidak menimbulkan sakit tapi memproduksi limfosit yg peka, Antibodi dan sel memori secara pasif kekebalan

Dilihat dr cara timbulnya: 2 jenis kekebalan IMUNISASI Dilihat dr cara timbulnya: 2 jenis kekebalan Kekebalan aktif Kekebalan pasif

Kekebalan Aktif : kekebalan yg dibuat oleh tubuh sendiri akibat terpajan antigen spt Imunisasi atau terpajan secara alamiah. Kekebalan Aktif biasanya berlangsung lebih lama kerena adanya memori imunologi

Kekebalan Pasif adalah kekebalan yang diperoleh dr luar tubuh bukan dibuat individu. Contoh kekebalan pd janin yg diperoleh dr ibunya atau kekebalan setelah pemberian suntikan imunoglobulin. Kekebalan pasif tidak berlangsung lama karena akan dimetabolisme oleh tubuh. Waktu paruh IgG misalnya hanya 28 hari sedangkan waktu paruh imunoglobulin lain lebih pendek

Vaksin : Adl mikroorganisme atau toksoid yg dirubah sedemikian rupa sehingga patogenesitas dan toksisitasnya hilang tp masih mengandung anti genesitas Faktor Kualitas dan kuantits vaksin dapat menentukan keberhasilan Vaksinasi seperti : cara pemberian, dosis, frekuensi pemberian ajuvan yg dipergunakan dan jenis Vaksin

Tujuan Umum Imunisasi Menurunkan kesakitan & kematian akibat Penyakit-penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)

Dosis yg terlalu tinggi meghambat respon Imun Cara Pemberian Vaksin Dosis vaksin yg terlalu tinggi atau rendah akan mempengaruhi respon imun yg terjadi. Dosis yg terlalu tinggi meghambat respon Imun Dosis terlalu rendah tidak merangsang sel-sel imunokompeten Dosis yg TEPAT dapat diketahui dari hasil uji klinis karena itu dosis Vaksin harus sesuai dengan dosis yg direkomendasikan

Cara pemberian vaksin Polio Oral (OPV) akan menimbulkan imunitas lokal selain sistemik, sedangkan Vaksin Polio Parenteral (IPV) imunitas sistemik saja Frekuensi dan jarak pemberian juga mempengaruhi respon imun yg terjadi antigen yg masuk akan segera dinetralkan antibodi spesifik shg tidak sempat merangsang sel imunokompeten tjd Arthus  bengkak didaerah penyuntikan. Pemberian ulang (booster) sebaiknya mengikuti aturan sesuai uji hasil klinis

Lumpuh Layu akut Pada anak berumur< 15 thn POLIO Gejala: Lumpuh Layu akut Pada anak berumur< 15 thn Demam dan nyeri otot Kematian bisa terjadi karena kelumpuhan otot pernapasan

CARA PENULARAN Virus masuk kedalam tubuh mns hanya lewat satu2nya pintu masuk yaitu mulut. Secara lgs mell kontak yang sgt dekat (close interhuman) yaitu mell udara (airborne) Melalui kontaminasi sal pencernaan ( paling srg terj). Virus dari oropharynx atau dari tinja disebarkan lewat jari2 tangan yang terkontaminasi. Anak2 merupakan sumber penularan utama kepada seluruh anggota keluarga. Bl sdh beredar ddlm lingk spt ini, maka virus biasanya dpt ditemukan pd sampah, air yg digunakan sbg sumber air minum, mandi atau irigasi.

Tinja Manusia Dalam sampah air tercemar , Tangan tanpa cuci tangan Melalui udara Masuk ke Oropharyx usus manusia Melalui aliran darah ke SSP CACAT PERMANEN ASIMETRIS TUNGKAI BAWAH LUMPUH DAN SUSAH BERGERAK

Cara pemberian Polio oral/suntik

Jenis Vaksin Vaksin dibagi 2 jenis yaitu 1. Live Attenuated atau virus hidup yg dilemahkan diprodukdi di lab dg memodifikasi virus atau bakteri penyebab penyakit. Vaksin yg dihasilkan masih memiliki kemampuan tumbuh lebih banyak (replikasi) dan menimbulkan kekebalan tetapi tidak menyebabkan penyakit

2. Inactivated Adalh (bakteri, virus atau komponennya dibuat tidak aktif atau dimatikan Bakteri : pertusis, tipoid, kolera Virus : influensa, polio, rabies, hepatitis A Toksoid : difteri, tetanus Vaksin : hepatitis B, pertusis Polisakarida : pnemokokus, Hib

Jenis vaksin hidup akan menimbulkan respon imun lebih baik dr pada vaksin mati atau yg diinaktifasi (killed atau inactifeted) Vaksin hidup diperoleh dengan cara Atenuasi Tujuan Atenuasi u menghasilkan organisme yg dapat menimbulkan penyakit yg sangat ringan. Atenuasi diperoleh dg memodifikasi kondisi tempat tumbuh microorganisme, misalnya suhu yg tinggi atu rendah, kndisi anaerob atau menambah empedu pada media kultur (vaksin BCG)

Hepatitis B Demam, lemah, nafsu makan menurun Gejala : Demam, lemah, nafsu makan menurun Warna urine seperti teh pekat, kotoran menjadi pucat ( dempul ). Warna kuning bisa terlihat pula pada mata ataupun kulit.

Suntikan Polio dan HB

CAMPAK Gejala : Demam, Bercak kemerahan , Batuk, pilek, Conjunctivitis (mata merah) Selanjutnya timbul ruam pada muka dan leher, kemudian menyebar ketubuh dan tangan serta kaki.

Gejala Campak Hari 1-3 Panas makin hari makin panas Mata merah dan sakit bila kena cahaya Aanak pilek

Hari 3- 4 : Panas agak turun Timbul bercak-bercak merah pada kulit dimulai dibelakang telinga menjalar ke muka Mata bengkak terdapat cairan kuning kental Seluruh tubuh terlihat bercak-bercak kemerahan.

Hari 4 – 7 : Bercak berubah menjadi kehitaman dan mulai mengering Selanjutnya mengelupas secara berangsur-angsur Akhirnya kulit kembali seperti semula tanpa menimbulkan bekas

Pemberian suntikan Campak

TETANUS Gejala : disertai kaku pada leher, Kesulitan menelan, Kaku otot pada rahang, disertai kaku pada leher, Kesulitan menelan, Kaku otot perut, Berkeringat dan demam. Pada bayi terdapat juga gejala tiba – tiba berhenti menetek (sucking) antara 3 s/d 28 hari setelah lahir. Gejala berikutnya adalah kejang yang hebat dan tubuh menjadi kaku.

PERTUSIS Gejala : Pilek, Mata merah, Bersin, Demam dan kadang menggigil Batuk yang ringan yang lama-kelamaan menjadi batuk lama ( 100 Hari )

DIFTERI Infeksi mendadak Kuman Corynebacterium diphteriae mudah menular Mengenai traktus respiratorium atas Membentuk Pseudomembran Eksotosin

DIFTERI Daya tular tinggi Disebabkan oleh Corynebacterium diphtheriae Sumber infeksi hanya manusia Ditularkan melalui aspirasi napas atau bahan eksudat dari lesi di kulit Penyakit jalan napas atas Mortalitas tingi pada anak/manula Corynebacterium diphtheriae Gram positif-non spora forming 3 colony types mitis-intermedius, gravis

GEJALA Radang,tenggorokan, Hilang nafsu makan Demam ringan Dalam 2-3 hari timbul selaput putih kebiru – biruan(pseudomembran ) pada tenggorokan dan tonsil

Penyakit no1 dari golongan penyakit infeksi. TBC Tuberkulosis (TB) merupakan masalah kesehatan Penyakit no1 dari golongan penyakit infeksi. Secara kasar diperkirakan setiap 100.000 penduduk Indonesia terdapat 130 penderita baru TBC paru BTA positif. Penyakit TBC menyerang sebagian besar (75 %) kelompok usia kerja produktif (umur 15 -60 tahun) dan golongan ekonomi lemah. Awal tertular tidak dirasakan , bahkan sejak kecil , usia sekolah Merupakan penyakit dampak lingkungan

Definisi Melalui udara dari percikan air liur yang Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi : Mycobacterium tuberculosis complex Cara Penularan Melalui udara dari percikan air liur yang terinfeksi kuman ( droplet infection ) bicara 0 – 210 partikel batuk 0 – 3.500 partikel bersin 4.500 – 1.000.000 partikel

EPIDEMIOLOGI Droplet berisi M. tbc (batuk, bersin) M. Tbc infeksius tetap berada di lingkungan yang gelap dan lembab (bbrp jam – bulan) Droplet tetap berada di udara (1-2 jam) Disterilkan oleh sinar matahari atau terpecah oleh hembusan angin

- Berkeringat pada malam hari - Batuk terus menerus - Nyeri dada Gejala: - Badan lemah - Berat badan menurun - Demam - Berkeringat pada malam hari - Batuk terus menerus - Nyeri dada - Kadang – kadang batuk darah PENCEGAHAN : Imunisasi BCG usia bayi

Suntikan DPT

Introduksi Vaksin Pentavalent (DPT/HB/Hib) Rencana jangka panjang program imunisasi untuk tahun 2010 - 2014 (Multi Year Plan) menetapkan bahwa introduksi vaksin kombinasi DPT/HB/Hib dan imunisasi lanjutan pada anak batita akan diimplementasikan secara bertahap. Tahap I : bulan Juli 2013 di 4 provinsi yaitu Jawa Barat, DIY, Bali dan NTB.   Tahap II : bulan Maret 2014 di 10 provinsi : DKI Jakarta, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Jambi, Lampung, dan Sulawesi Selatan, serta Provinsi yang telah melakukan Tahun 2013 Tahap III: bulan Juli 2015 yang meliputi seluruh provinsi di Indonesia.

Sasaran Pentavalen Sasaran imunisasi pentavalen adalah bayi dan batita Usia sasaran bayi : 2,3, dan 4 bulan Usia sasaran batita : 18-20 bulan Pemberian pada bayi bersamaan dengan IPV1, IPV2 dan IPV 3 Untuk Batita umur 24-26 bulan diimunisasi campak

Imunisasi Dasar Lengkap Anak < 1 Tahun Heb B / (HB) O VAKSIN GRATIS BCG DPT/HB/Hib 1 IPV 1 DPT/HB/Hib 2 IPV 2 0-7 hr DPT/HB/Hib 3 IPV 3 CAMPAK 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 9 Bulan 4 Bulan

Imunisasi BATITA (tambahan) Anak > 1 Tahun booster pertama Pendekatannya: Melalui Posyandu Melalui PAUD Imunisasi lanjutan DPT/HB/Hib CAMPAK VAKSIN GRATIS 18 Bulan 24 Bulan

Imunisasi Tambahan MMR (Mumps Measles Rubella= campak, gondong dan rubella)  anak lebih dr 1 tahun, Rubella : ibu hamil Hib (Haemophilus influensa tipe B)  1 tahun stl stk trakhir DPT&Polio 4 : 18 bulan, yg ke 5 usia 5 tahun Demam tifoid  2 tahun diulang stiap 5 tahun Hepatitis A : 2 thn diulang 2x interval 6-12 bulan Varicela : umur 10 thn TetravalenIyophilized purified polysaccarides (meningitis) : 2 tahun atau lebih Yellow fever ; bayi >6 bln dg perjaln ke LN TT : menjelang pubertas (caten) dan saat hamil25 th

Imunisasi pasif Adl pemberian antibodi dengan tujuan memberikan pencegahan atau pengobatan terhadap infeksi tertentu Transfer imun bersifat sementara (mis imunoglobulin G yg disalurkan dr ibu ke bayi) Mcam : HepatitisB, CMV, Rabies, Varicela/zoster Indikasi : - Defisiensi sintesis antibodi - Seorang yg rentan terhadap penyakit tertentu - Sbg Terapi u menekan efek toksin

Pengelolaan Vaksin Pentavalen Vaccines Freeze sensitive : Hep B freezes at - 0.5° C DTP at - 2.5 °C Vaksin lebih bermasalah terpapar dingin (beku) dari pada paparan panas Semua vaksin yang ada komponen”T”: DTP, DT, DTP/HB/HiB, HepaTiTis B dan diluenT (pelarut) adalah sensitive terhadap pembekuan (suhu dingin) Semua vaksin harus disimpan pada suhu 2-8°

Penggolongan berdasarkan sensitivitas thd suhu FS (Freeze Sensitive) tidak tahan beku Gol. vaksin yang akan rusak terhadap suhu dingin <00C (beku) Hepatitis B Td DPT-HB DPT-HB-Hib IPV DT TT HS (Heat Sensitive) tidak tahan panas Gol. vaksin yang akan rusak terhadap paparan panas yang berlebih (>340C) BCG POLIO Oral (OPV) CAMPAK

Masa Simpan Vaksin FS HS VAKSIN SUHU PENYIMPANAN UMUR VAKSIN HEP. B +20C s/d +80C 26 bulan DPT/HB DPT/HB/Hib 2 tahun Td 3 tahun DT TT IPV HS BCG +20C s/d +80C atau -150C s/d -250C 1 tahun POLIO 6 bulan CAMPAK Pelarut BCG +20C s/d suhu kamar 5 tahun Pelarut Campak

KIPI/RSI KIPI Adalah Kejadian Ikutan Paska Imunisasi RSI adalah Reaksi samping Imunisasi BERUPA KIPI RINGAN :Panas ,bercak, peradangan setempat , abses steril KIPI SEDANG ;shock, kejang demam, limphadenitis, artritis (1,4 %) KIPI BERAT : Kelumpuhan , encepalopati, trhombositopenia , meninggal (0,01 %)

Klasifikasi KIPI 1. Kesalahan Program 2. Reaksi Suntikan 3. Reaksi Vaksin 4. Koinsiden 5. Sebab tidak diketahui

1. Kesalahan Program (penyimpanan, pengelolaan, tata laksana pemberian vaksin misalnya : Dosis antigen terlalu banyak Lokasi dan cara menyuntik Sterilitas spuit dan jarum Tindakan aseptik dan anti septik Kontaminasi vaksin dan peralatan suntik Penyimpanan vaksin Jenis dan jumlah pelarut vaksin Tidak memperhatikan petunjuk produsen

2. Reaksi Suntikan (akibat trauma tusuk jarum) Akibat langsung : sakit, bengkak, kemerahan Tidak lngsung : takut, pusing, mual, sincope 3. Reaksi vaksin Gejala KIPI yg disebabkn vaksin sdh diprediksi dan umumnya trjadi scr klinis dan ringan dpt trjadi syok Anafilaktik smp kematian Reaksi sdh tertulis dlm Petunjuk Penggunaan  perhatikan!

4. Koinsiden Faktor kebetulan yg biasa pd kelompok populasi 5. Penyebab tidak diketahui Bila kejadian atau masalah belum dpt dikelompokkan  masuk klp ini Bila kelengkapan informasi baik  KIPI Rekomendasi WHO : kontrol penyimpanan, vaksin, cara suntik, alat yg digunakan Tingkatkan KETELITIAN memperkecil kejadian KIPI

Kunjungan bbl/Neonatus Kunjungan dini : 1 jam 2 jam Kunjungan lanjut : 2 hari 6 hari 2 minggu 6 minggu

TERIMA KASIH ATAS HAK KAMI