Wayan Windia LP3M Univ.Udayana POLA ILMIAH POKOK (PIP), VISI UNIVERSITAS UDAYANA, DAN PENDIDIKAN KARAKTER Wayan Windia LP3M Univ.Udayana P2KBK_FH_2010
VISI UNUD : UNGGUL, MANDIRI, BUDAYA (2005) LAMBANG UNUD CAKRA WIDYA PRAWARTANA MOTO UNUD TAKI-TAKINING SEWAKA GUNA WIDYA (Note : lihat Surat RA Kartini, 21-1-1901. PIP (POLA ILMIAH POKOK) (Tahun 1976) KEBUDAYAAN VISI UNUD : UNGGUL, MANDIRI, BUDAYA (2005)
MENETAPKAN PIP UNUD : KEBUDAYAAN RAKER REKTOR SE INDONESIA TGL. 17-19 PEBRUARI 1975 MENETAPKAN POLA ILMIAH POKOK (PIP) SEBAGAI DASAR ORIENTASI LEMBAGA PENDIDIKAN TINGGI DI INDONESIA RAPAT SENAT UNUD TGL. 12 MARET 1976 MENETAPKAN PIP UNUD : KEBUDAYAAN PEDOMAN IMPLEMENTASI PIP KEBUDAYAAN DI UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2005. SENAT UNUD MENETAPKAN VISI UNUD : UNGGUL, MANDIRI, DAN BERBUDAYA , TH. 2005.
LANDASAN PENDIDIKAN KARAKTER PIP SEBAGAI ALAT UNTUK MENJABARKAN VISI MANUAL MUTU AKADEMIK INDIKATOR IMPLEMENTASI POLA ILMIAH POKOK (PIP) KEBUDAYAAN UNIV. UDAYANA TGL. 12 SEPTEMBER 2009 STANDAR UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2015 LANDASAN PENDIDIKAN KARAKTER
APA ITU POLA ILMIAH POKOK (PIP) ? Pola pengembangan ilmiah di PT yang harus memiliki wawasan pokok orientasi ilmiah. Dasar (pokok) orientasi ilmiah itu harus mewarnai pengembangan ilmu di PT tsb. Warna pengembangan ilmu tsb, bersumber dari lokasi di mana PT itu ber lokasi. P2KBK_FH_2010
TUJUAN PENGEMBANGAN PIP PT memiliki ciri khas. Dosen memiliki pegangan dasar dalam proses pembelajaran. Alumni memiliki bekal kearifan lokal dan kejiwaan (dalam bentuk soft skill), dalam rangka pembentukan karakter. P2KBK_FH_2010
LEVEL IMPLEMENTASI PIP PRODI : STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL)/CP PRODI. MATA KULIAH : STANDAR KOMPETENSI (SK)/CP MATA KULIAH. POKOK BAHASAN : KOMPETENSI DASAR (KD)/CP POKOK BAHASAN. 107 ELEMEN KEBUDAYAAN (BALI), YANG DAPAT DISINGGUNG/DIBAHAS DALAM KULIAH (Manual Mutu Akademik, BPMU). (Hidden Kurikulum) P2KBK_FH_2010
PENDIDIKAN KARAKTER POLA ILMIAH POKOK (PIP) KEBUDAYAAN
DIKTI Pengertian Umum Karakter Karakter mendemonstrasikan etika atau sistem nilai personal yang ideal (baik dan penting) untuk eksistensi diri dan berhubungan dengan orang lain. Character is defined as the “combination of qualities or features that distinguishes one person, group, or thing from another” (American Heritage Dictionary of the English Language: 4th edition
Pengertian Karakter Karakter adalah nilai-nilai yang khas-baik (tahu nilai kebaikan, mau berbuat baik, nyata berkehidupan baik, dan berdampak baik terhadap lingkungan) yang terpateri dalam diri dan terejawantahkan dalam perilaku. Karakter secara koheren memancar dari hasil : olah pikir, olah hati,olah rasa, dan olah raga dari seseorang atau sekelompok orang. Karakter merupakan ciri khas seseorang atau sekelompok orang yang mengandung nilai, kemampuan, kapasitas moral, dan ketegaran dalam menghadapi kesulitan dan tantangan.
Pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai : pendidikan nilai (benar-salah), pendidikan moral (baik-buruk), dan pendidikan etika (boleh-tak boleh), yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik-buruk, memelihara apa yang baik, dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati.
jujur, beriman dan bertakwa, amanah, adil, bertanggung jawab, berempati, berani mengambil resiko, pantang menyerah, rela berkorban, dan berjiwa patriotik cerdas, kritis, kreatif, inovatif, ingin tahu, berpikir terbuka, produktif, berorientasi Ipteks, dan reflektif OLAH PIKIR OLAH HATI Perilaku Berkarakter peduli, ramah, santun, rapi, nyaman, saling menghargai, toleran, suka menolong, gotong royong, nasionalis, kosmopolit , mengutamakan kepentingan umum, bangga menggunakan bahasa dan produk Indonesia, dinamis, kerja keras, dan beretos kerja OLAH RASA/KARSA OLAH RAGA tangguh, bersih dan sehat, disiplin, sportif, andal, berdaya tahan, bersahabat, kooperatif, determinatif, kompetitif, ceria, dan gigih NILAI-NILAI LUHUR
JUJUR, CERDAS, TANGGUH, dan PEDULI Membangun generasi yang Tema Pembangunan Karakter Bangsa dan Pendidikan Karakter Membangun generasi yang JUJUR, CERDAS, TANGGUH, dan PEDULI
Pendidikan Karakter Secara Utuh: Ilmu Pengetahuan, Budi Pekerti (Akhlak, Karakter), Kreativitas, Inovatif “…pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intellect), dan tubuh anak. Bagian-bagian itu tidak boleh dipisahkan agar kita dapat memajukan kesempurnaan hidup anak-anak kita..” (Ki Hajar Dewantoro) PT Pendidikan AKADEMIK integrasi & kontinuitas SMA exploring – strengthening - empowering SMP Pendidikan KARAKTER TK/ SD
SUMBER NILAI-NILAI YANG DIKEMBANGKAN UNUD KEARIFAN LOKAL TRI HITA KARANA Jalan hidup 3 penyebab kesejahteraan: Hubungan harmonis: Manusia-Tuhan, Manusia-Manusia, Manusia-Lingkungan Parahyangan Tuhan Manusia Lingkung an Palemahan Pawongan Manusia
DIMENSI ATAU LAPISAN ATAU WUJUD KEBUDAYAAN NILAI-NILAI ATAU POLA PIKIR SOSIAL ARTEFAK / KEBENDAAN
TIGA WUJUD “KEBUDAYAAN” Artefak Sosial Pola Pikir/Nilai-Nilai Spesifik pada individual Diwarisi Spesifik pada kelompok Dipelajari Universal Diwarisi
Pengintegrasian pendidikan karakter INTELECTUAL CAPITAL MODEL PROSES KERJA PENGINTEGRASIAN Asset KNOW LEDGE Capital AA Total Value Intangible Assets dan Tangible Financial Capital Human Capital Social Capital Explicit knowledge HARD SKILLS Implicit/Tacit knowledge SOFT SKILLS
PROPORSI KONTEN SOFT-SKILLS DALAM PENDIDIKAN KARAKTER Doktor Pendidikan akademik Magister SOFT SKILLS Sarjana SOFT SKILLS Diploma IV Diploma III Diploma II Diploma I Pendidikan profesional SOFT SKILLS
PROSES PEMBELAJARAN DOSEN MEMASUKKAN NILAI-NILAI KARAKTER KE DALAM MATA KULIAH/BIDANG KAJIAN KAITANNYA DENGAN PIP FAKULTAS KAJIAN NILAI SUMBER PIP Sosial politik Sastra Konflik Manusia Toleransi Beryukur Desa-Kala-Patra Utpti-Stiti-Prelina Hukum Kedokteran Kasus Pidana Etika Dokter Kejujuran Egalitarian Karmapala Manuse pade Ekonomi Pertanian Manfaat Subak Kebersamaan Harmoni Tat Twam Asi Tri Hita Karana
TERIMAKASIH/SUKSEME
LAMPIRAN : 107 NILAI BUDAYA BALI
NILAI-NILAI BUDAYA BALI Agawe sukhaning praja (sukhaning rat kininkinira ) (senantiasa membangun kesejahteraan masyarakat) Aharalaghava (menggendalikan diri dalam menikmati makanan) Ahimsa paramo drama (tidak menyakiti hati sesama makhluk hidup merupakan darma tertinggi) Ahimsa(tanpa kekerasan/tidak anarkis) Akrodha (mengendalikan emosi) Anasuya (tidak berbuat dosa) Andrayuda (menguasai ajaran agama, pengetahuan lainnya dan bijaksanan) Anrsamsya (tidak mementingkan diri sendiri) Apramadha (tidak lalai) Arimbhava (bersimpati kepada penderitaan orang lain) Arjawa (Jujur) Asevakadharma (mendahulukan kebajikan) Asih-Punya-Bhakti (cinta kasih, jasa dan penghormatan)
Astainya (tidak mengambil milik orang lain/mencuri) Avyavaharika (tidak suka bertengkar) Bhadram(keutamaan/kemuliaan) Bhoga, Upabhoga, Paribhoga (pangan, sandang, papan) Brahmacari (tekun relajar) Brata (melakukan pantangan tertentu) Daivisampat (sifat ketuhanan/sifat yang luhur) Daksina (kemurahan hati) Dama (bisa menasehati diri sendiri) Dana (memberikan derma/berderma) Darma (taat menjalankan ajaran agama) Desa amawacara nagara amawa tata (desa punya aturan, negara punya hukum yang mengatur segalanya) Desa-Kala-Patra (tempat-waktu-keadaan) Dharaksa Sthitaprajna (tahan uji dalam menghadapi berbagai tantangan, stabil dalam suka dan duka)
Dhrti (hatinya tenang) Dhyana (kontemplasi) Gunabhiksana (Jujur dan mampu mengatasi berbagai kesukaran) Gurususrusa (taat lepada guru) Haywa ngkala ksepa (tidak membuang kesempatan/waktu) Hrih/Jengah (memiliki rasa malu) Ijya (senantiasa memuja Tuhan YME dan leluhur) Indriyanigraha (mengendalikan indria) Irsya(iri hati) Isvarapranidhana (mendekatkan diri lepada Tuhan YME) Karina (cinta kasih terhadap semua makhluk) Kayika Parisuddha (perbuattan yang dipandang baik, yaitu: tidak membunuh, tidak mencuri, dan tidak berzina) Krtajahita (tidak segan meminta maaf bila melakukan kesalahan) Ksama (pemaaf)
Ksayanikang papa nahan prayojana (lenyapnya penderitaan masyarakat menjadi tujuan hidupnya) Lokasamgraha(kesejatraan bersama) Maduravacana (ucapan yang baik dan ramah) Madurya (manis pandangannya) Maitri (memiliki kasih sayang/bersahabat kepada semua makhluk) Manacika Parisuddha (pikiran yang dipandang baik, yaitu: tidak menginginkan milik orang lain, kasih dan sayang kepada semua mahluk, dan beriman kepada ajaran karmaphala) Mardava (berhati lembut) mauna/Mona (mengendalikan wicara) Mudita (tutur kata yang simpati) Mukti(moksa/penyelamatan spritual) Nirbhayata (keberanian) Nirlobha/Aparigraha(tidak rakus) Niskamakrama (tidak mementingkan diri sendiri) Nityasa angulih sutreptining nagantu (senantiasa mewujudkan ketentraman dan ketertiban masyarakat)
Parasparosarpanaya (salunglung-sabhayanta) (wiring) (beriuksaguluk) (bersatu padu) (solidaritas, seia sekata, senasib sepenanggungan) Prajaraksaka (mewujudkan ketentraman masyarakat) Prasaa (berpikiran jernih) Prayascitta (kesucian hati) Priti (simpati, sangat welas asih) Rvabhineda (dua hal yang berbeda, baik buruk, salah benar dan lain-lain) Sadhugunavan (berbudipekerti luhur dan memiliki kemampuan) Sadhuniragraha (tidak menyakiti makluk lain) Sadhusamsarga (bergaul dengan orang-orang baik) Safari-giri-adomukha (keindahan yang mengandung daya magnetis bila di tepi pantai terlihat gunung dan pegunungan yang indah, dan bila berada di pegunungan, kelihatan pantai dan lautan yang indah) Sakatilinganingambek, nyata ketresnan yata katemu (sesuatu yang dikerjakan dengan sungguh-sungguh, pasti akan berhasil dicapai) Samajika Sangathana (organisasi sosial) Samanah/Ekatva/Advaita/Kalih Samaika/Bhineka Tunggal Ika(persatuan/kesatuan) Samani (solidaritas/kebersamaan)
Sanata (selalu ingin berbuat baik) Santa (satunya kata dengan perbuatan) Santa-jagadhita (damai dan sejahtera) Santi(damai) Santosa (puas/mensyukuri karunia Tuhan YME) Satya (setia) Satyam nasti paro drama (kebenaran adalah darma tertinggi) Satyamitra/Tindih (solidaritas kepada teman) Satyam-Sivam-Sundaram (kebenaran-keharmonisan- keindahan) satyasamaya (tepat waktu) Satyavacana (memiliki rasa malu) Sauca (suci/jernih pikirannya) Sevaka (pelayanan social) Snana ( menyucikan diri dengan sembahyang rutin)
Subhasamkalpa (hasrat luhur) Surapratyana (segan dan hormat lepada atasan/senioritas) Suraraksana (tidak mengenal rasa takut/tidak khawatir) Svadhyaya (belajar) Svasi Vacana (aspirasi-aspirasi luhur) Svavalambana (percaya diri) Tapa (pengendalian diri) Tat twam asi (memandang setiap makhluk seperti diri sendiri) Titiksa (memiliki ketekunan dan kesabaran hati) Tri Hita Karana (tiga hal yang menyebabkan sejahtera, hubungan harmoni dengan Tuhan YME, dengan sesama makhluk, dan dengan alam lingkungan/sekitar) Trimandala (uttama, madhyama, kanistama, hulu, madia, teben) (di atas, di tengah-tengah, di bawah) Tyaga/Lascarya (tulus ikhlas) Tyagaprasana (tidak mengenal lelah bila melaksanakan tugas) Udarata (kedermawanan)
Upasthanigraha (pengendalian dorongan seks) Upeksa (mawas diri) Vacika Parisuddha(perbuatan yang dipandang baik,Yaitu: tidak jahat atau munafik, tidak kasar, tidak menfitnah dan tidak berdusta) Variagya (tidak mengikuti dorongan nafsu) Vasdhaivakutumbhakam (semua mahluk bersaudara) Vicaksana(kebijaksanaan) Vidagdaprasana (tidak mudah dihasut/dipropokasi) Vimatsaritva (tidakdengki/irihati) Visvaprema(kasih sayang universal) Yajna (pengorbanan)