“FUNCTION APPROACH” KELOMPOK 2 HANAN SUHENDA A DEKA ERESTIO DAHMAN AGIL MAWAS MUHTAR M JAIN NOVRILIAN.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Permendiknas No. 19 Tahun 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH.
Advertisements

PEMINATAN PESERTA DIDIK
STANDAR PROSES PENDIDIKAN dan GURU DALAM PENCAPAIAN STANDAR PENDIDIKAN
STANDAR PROSES PENDIDIKAN
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 19 Tahun 2007
PENGEMBANGAN MODEL MATA PELAJARAN
Peraturan Mendiknas Nomor: 20 Tahun 2007 tentang
MODEL PENGEMBANGAN KTSP SMA
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN RASIONAL KURIKULUM.
Bismillahirrohmaanirrohiem
SURABAYA SALAMAT DATANG UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2014 Tentang PERAN GURU TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DAN GURU KETERAMPILAN.
PANDUAN PENGEMBANGAN KTSP
PENGELOLAAN KURIKULUM
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN RASIONAL KURIKULUM.
MODEL-MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI
Komponen-Komponen Pendidikan
Tugas keprofesian untuk Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Adriy.weebly.com.
MANAJEMEN PELAKSANAAN KBK
Rachmat Kriyantono, Ph.D
PROGRAM PAUD.
PEMINATAN PADA SMK/MAK
PERANGKAT PERENCANAAN PEMBELAJARAN
PANDUAN PENGEMBANGAN KTSP
Kelompok 7 Ros Megawati Nur Harisah Baso Asrul Wahyudin
Pedoman PPL PPG-SM3T 2017 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja
PERENCANAAN KURIKULUM
PERENCANAAN PENGAJARAN BAHASA INDONESIA
Evaluasi Pembelajaran (2 SKS)
PEMBEKALAN PROGRAM QUALITY ASSURANCE LPMP SULAWESI SELATAN 2009.
BAB X RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Standar Proses Pendidikan
KEPEMPIMPINAN PEMBELAJARAN
Pengertian, Dimensi, Fungsi, dan Peranan Kurikulum
PENGEMBANGAN MODEL MATA PELAJARAN
Permendiknas No. 19 Tahun 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH.
MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH Dr. RATNAWATI SUSANTO.,M.M.,M.Pd
STRATEGI BELAJAR MENGAJAR
PERMENDIKBUD 2016 KEBIJAKAN BARU SUASANA BARU
KONSEP DASAR KURIKULUM
VERVAL DOKUMEN 1 KURIKULUM 2013
PEMINATAN PESERTA DIDIK
HAKIKAT STRATEGI PEMBELAJARAN
MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM “HILDA TABA”
ASSALAMMUALAIKUM Wr.Wb
PENDIDIKAN KEJURUAN PENDIDIKAN KEJURUAN Abd. Malik Rauf
SOSIALISASI PENGUMPULAN DATA MUTU SEKOLAH
Widayanto Disampaikan pada Orientasi PPAI Propinsi Bali
PPL PPG-SM3T I GEDE NURJAYA.
PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN
 PERANGKAT AKREDITASI HASIL UJICOBA
KURIKULUM Pengertian Kurikulum 1. Kurikulum sebagai rencana belajar.
Penyusunan Peraturan Akademik SMA
PERENCANAAN KURIKULUM
EVI FEBRIANI DEVI PUTRIANA ELVIRA YOASTIN HAERUDDIN USWATUN HASANAH
KONSEP PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS PEMBELAJARAN.
PEDOMAN PEMINATAN PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
HAKIKAT STRATEGI PEMBELAJARAN
SILABUS SMK NEGERI I SINGKAWANG
PEMINATAN PESERTA DIDIK
KONSEP PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR
PENGEMBANGAN MODEL MATA PELAJARAN
PENGEMBANGAN MODEL MATA PELAJARAN
PANDUAN PENGEMBANGAN KTSP
KONSEP PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR
PENGEMBANGAN MODEL MATA PELAJARAN
PENGEMBANGAN MODEL MATA PELAJARAN
PENGEMBANGAN MODEL MATA PELAJARAN
Peranan Kepala Sekolah dalam Pelaksanaan Bimbingan Konseling (BK)
Transcript presentasi:

“FUNCTION APPROACH” KELOMPOK 2 HANAN SUHENDA A DEKA ERESTIO DAHMAN AGIL MAWAS MUHTAR M JAIN NOVRILIAN VASA

KURIKULUM MENURUT PARA AHLI 1.Menurut David Praff, kurikulum ialah seperangkat organisasi pendidikan formal atau pusat-pusat pelatihan. 2.Nengly dan Evaras (1967) mengatakan bahwa “kurikulum adalah semua pengalaman yang direncanakan dan dilakukan oleh sekolah untuk menolong para siswa dalam mencapai hasil belajar kepada kemampuan siswa yang paling baik. 3.Hamid Hasan (1978): Bahwa konsep kurikulum meliputi 4 dimensi yaitu kurikulum sebagai suatu ide, suatu rencana tertulis, suatu kegiatan, dan suatu hasil yang didapat. 4.Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional sebagaimana dapat dilihat dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa: “Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”. HAKIKAT KURIKULUM

KRITERIA DALAM MENENTUKAN ISI KURIKULUM Kriteria yang dapat digunakan dalam menentukan isi kurikulum sebagaimana yang dikemukakan oleh Hilda Taba dalam Ali (2008) adalah: 1.Isi kurikulum harus valid (sahih) dan signifikan (terpercaya) 2.Isi kurikulum harus berpegang kepada kenyataan-kenyataan sosial 3.Kedalaman dan keluasan isi kurikulum harus seimbang 4.Isi kurikulum menjangkau tujuan yang meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap 5. Isi kurikulum harus dapat dipelajari dan disesuaikan dengan pengalaman siswa 6. Isi kurikulum harus dapat memenuhi kebutuhan dan menarik minat siswa

Faktor yang Mempengaruhi Isi Kurikulum Relevansi isi kurikulum dengan konteks pendidikan yang berkaitan dengan persoalan-persoalan yang menyangkut dukungan masyarakat kependidian, ketersediaan tenaga guru dan jajaran kependidikan yang lain untuk mendukung implementasi kurikulum, kualitas masukan calon siswa dan aspirasi pendidikannya, dan juga hal-hal yang menyangkut administrasi akademik pelaksanaan kurikulum tersebut. Relevansi kurikulum dengan konteks lapangan kerja menyangkut persoalan-persoalan yang berkaitan dengan daya dukung masyarakat dunia kerja baik dalam hal ketersediaan bantuan fisik maupun non fisik, kemungkinan pengumpulan sumber informasi untuk masukan perencanaan dan penyempurnaan kurikulum, serta ketersediaan masyarakat dunia usaha dan dunia industri untuk membantu sebagai anggota dewan penasihat kurikulum (advisory commitee).

FUNGSI KURIKULUM Selain kurikulum berfungsi untuk pembelajaran siswa, kurikulum dalam pendidikan memiliki beberapa fungsi sebagai berikut: 1.Fungsi kurikulum dalam rangka mencapai tujuan pendididkan 2.Fungsi Kurikulum Bagi Sekolah yang Bersangkutan 3.Fungsi Kurikulum Bagi Guru 4.Fungsi Kurikulum Bagi Kepala Sekolah 5.Fungsi Kurikulum Bagi Pengawas (supervisor) 6.Fungsi Kurikulum Bagi Pemakai Lulusan Instansi atau perusahaan

DASAR FILSAFAT PENENTUAN ISI KURIKULUM Secara umum dari beberapa sumber terkait ditemukan ada empat landasan filososfis dalam penentuan dan pengembangan isi kurikulum: Isi kurikulum Arah dan tujuan pendidikan Isi yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai Cara penyampaian tujuan Tolak ukur keberhasilan proses pendidikan

STRATEGI MENENTUKAN ISI KURIKULUM MEMILIH STRATEGI MENENTUKAN ISI KURIKULUM Ada beberapa strategi yang banyak dimanfaatkan oleh para perencana kurikulum untuk mengidentifikasi isi kurikulum. Diantaranya adalah : 1.Pendekatan Filosofis 2.Pendekatan Introspektif 3.Pendekatan DACUM 4.Pendekatan Fungsional 5.Analisis Tugas (Task Analysis)

Pendekatan Fungsional

Asumsi pendekatan ini: Peserta didik yang belajar melalui pendidikan teknologi dan kejuruan diharuskan untuk mempelajari fungsi-fungsi yang harus ada untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan kerja suatu dunia usaha atau industri tertentu. Tahapan 1 : identifikasi jenis-jenis pekerjaanTahapan 1 : identifikasi jenis-jenis pekerjaan Tahapan 2 : jenis-jenis pekerjaan itu dapat dirinci lagi menjadi daftar kegiatan-kegiatanTahapan 2 : jenis-jenis pekerjaan itu dapat dirinci lagi menjadi daftar kegiatan-kegiatan Tahapan3 : dikaitkan dengan kompetensi atau keterampilanTahapan3 : dikaitkan dengan kompetensi atau keterampilan Tahapan 4 : kompetensi atau keterampilan dirumuskan menjadi isi kurikulum (pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan dengan tingkat yang bervariasi)Tahapan 4 : kompetensi atau keterampilan dirumuskan menjadi isi kurikulum (pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan dengan tingkat yang bervariasi) PENDEKATAN FUNGSIONAL

Pendekatan Fungsional Pendekatan ini didasari oleh asumsi bahwa anak didik yang belajar melalui pendidikan teknologi dan kejuruan harus mempelajari fungsi-fungsi apa yang harus ada untuk menjamin kelangsungan kerja suatu industri atau dunia usaha tertentu dan kemudian dijabarkan menjadi penampilan-penampilan (performance) yang terkait dengan fungsi atau tugas tertentu. 10 Pendekatan Fungsional

Untuk dijadikan masukan bagi perencana kurikulum. Prosedur dari penentuan isi kurikulum ini adalah dimulai dengan identifikasi jenis-jenis pekerjaan yang kemudian dapat dirinci lagi menjadi daftar kegiatan-kegiatan dalam setiap fungsi.

kemudian dikaitkan dengan kompetensi atau keterampilan yang harus dimiliki oleh orang yang akan mengerjakan kegiatan-kegiatan tersebut. 12

Kompetensi ini dirumuskan baik dalam bentuk pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan dengan tingkat yang bervariasi. 13

Pendekatan fungsi. Strategi ini berfokus pada fungsi-fungsi bisnis atau industri yang dapat didefinisikan sebagai "operasi yang harus dilakukan di suatu tempat dalam total bisnis atau industri untuk dapat berhasil atau melanjutkan operasi" (Clark and Meaders, 1968). 14

Memanfaatkan pendekatan fungsi membutuhkan banyak waktu dan upaya. Faktor tambahan seperti luasnya suatu industri dan jumlah kontak yang akan dibuat biasanya menjadikan ini kegiatan regional daripada kegiatan berbasis lokal 15

Selanjutnya, daftar berbagai kompetensi yang dibutuhkan oleh orang yang melakukan kegiatan fungsi dikembangkan. Bantuan dengan pengembangan daftar diperoleh dari orang-orang yang akrab dengan industri, seperti perwakilan industri penyuluhan koperasi dan industri, dan pendidik guru dari bidang-bidang tertentu 16

Kompetensi biasanya dinyatakan dalam hal pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan di berbagai tingkat kinerja. Keempat, kegiatan dan kompetensi dikelompokkan ke dalam bidang yang sesuai untuk tujuan mengembangkan campuran pendidikan yang tepat yang diperlukan untuk mempersiapkan personel untuk industri atau bisnis. 17

Juri ahli termasuk orang-orang dari bisnis, industri, dan pendidikan memeriksa konten kurikulum yang telah diidentifikasi dan memverifikasi kesesuaiannya 18

Tujuan mengembangkan campuran pendidikan yang tepat yang diperlukan untuk mempersiapkan personel untuk industri atau bisnis. Setelah langkah ini selesai, juri ahli termasuk orang-orang dari bisnis, industri, dan pendidikan memeriksa konten kurikulum yang telah diidentifikasi dan memverifikasi kesesuaiannya. Sementara pendekatan fungsi memang membutuhkan banyak waktu dan sumber daya untuk melaksanakan, kekuatannya terletak pada potensi untuk memotong garis-garis area pengajaran tradisional dan menyatukan berbagai pakar untuk membangun kurikulum. Fungsi penjualan dalam industri pakan, misalnya, membutuhkan kompetensi pekerja yang merupakan perpaduan antara pertanian, bisnis, dan pendidikan distribusi. Fungsi-fungsi lain seperti layanan mungkin mencakup perdagangan dan pendidikan industri juga. Karena itu, penting untuk mengetahui bahwa analisis fungsi berpotensi menghubungkan lebih baik berbagai bidang pengajaran ke dalam dorongan kurikuler yang lebih relevan dan kohesif.

THANK YOU