Manajemen Pemeliharaan Ternak Domba Ria Heriawati, S.Pt.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
STRES PENGUBAH TINGKAH LAKU TERNAK
Advertisements

Pemilihan dan Pemeliharaan Ternak Sapi
Ilmu Produksi Aneka Ternak
Flushing : Peningkatan makanan pada babi betina / dara yang dikawinkan
PERENCANAAN PRODUKSI TERNAK DOMBA DAN KAMBING
MANAJEMEN BABI II.
TITIK KRITIS MANAJEMEN BUDIDAYA PETERNAKAN SAPI POTONG
TERNAK KAMBING DAN DOMBA
KANDANG DAN PERALATAN TERNAK PERAH Ilmu Produksi Ternak Perah
USAHA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS SAPI PERAH
MANAJEMEN PEMELIHARAAN
BETERNAK DOMBA DAN KAMBING
BAYU WIANTO Kelas E No. Absen 33 NIM
Manajemen Pemeliharaan Sapi Potong
TEKNOLOGI BUDIDAYA TERAK AYAM DRH. ROSMAWATY SAOENI,MP
MANAJEMEN TERNAK BABI.
Produktivitas ditinjau dari aspek pertumbuhan dan perkembangan jaringan Sasaran : produksi daging atau edible portion per unit atau per ekor maksimal Tujuan.
Arifah Rizqiani (D /2006) (Ketua)
Produktivitas ditinjau dari aspek pertumbuhan dan perkembangan jaringan Sasaran : produksi daging atau edible portion per unit atau per ekor maksimal Tujuan.
MEMPERBAIKI KELOMPOK ATAU POPULASI TERNAK BIBIT
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
MANAJEMEN PEMELIHARAAN
KEBUTUHAN PERKANDANGAN
PAKAN KENARI Kenari besifat omnivora dengan pakan berupa bijian, serangga, daun muda, buah masak. Bijian yang dimakan berupa biji-jenis kecil, biji rumput,
MANAJEMEN PEMELIHARAAN
MANAJEMEN PEMULIAAN TERNAK
KANDANG AYAM Pertimbangan dalam membuat kandang :
Tujuan Instruksional Khusus :
SISTEM PRODUKSI TERNAK KERBAU
Bangsa-Bangsa Sapi dan Kerbau.
Teori Pertumbuhan Pertumbuhan dimulai pada saat terjadinya pembuahan yang kemudian dilanjutkan dengan proses hiperplasia (peningkatan jumlah sel jaringan)
SATUAN TERNAK DAN KOEFISIEN TEKNIS.
PRINSIP – PRINSIP PENGELOLAAN PADANG PENGGEMBALAAN.
PENYUSUNAN RANSUM (PAKAN)
Tata Laksakna Pengawinan
2, Solusi yang Ditawarkan
Manajemen Pemeliharaan Sapi Dara
Budidaya Ternak Sapi Pedaging
KANDANG AYAM Pertimbangan dalam membuat kandang :
DANA MANDASARI ZELIKA DEWI NIM : KELAS:E
Pakan sebagai faktor penunjang produktivitas sapi potong
POLA PRODUKSI Klasifikasi ternak sapi Berdasarkan jenis kelamin :
PERTUMBUHAN Lanjutan ….
MANAMENT PEMELIHARAAN SAPI PERAH
PEMELIHARAAN ANAK AYAM TIPE PETELUR
TITIK KENDALI KRITIS DAN ANALISIS BAHAYA
KENDALA PADA PELAKSANAAN STS :
Manajemen Pemeliharaan Sapi Perah Bunting
Pakan Non-Ruminansia Eko Widodo.
UJI NILAI DAN MANFAAT PAKAN
Parameter Kontrol Perlakuan
Beternak Itik Secara Intensif
“Pakan Sebagai Faktor Penunjang Produktivitas Domba”
POTENSI PRODUKSI dan KEMAMPUAN ADAPTASI LINGKUNGAN PADA SAPI DAN KERBAU Surotul Khikma Chindya Rista sari Devi Navalia
TINGKAT KEJADIAN GANGGUAN REPRODUKSI SAPI BALI DAN MADURA PADA SISTEM PEMELIHARAAN KANDANG KELOMPOK Muchamad Luthfi dan Yeni Widyaningrum.
PERKANDANGAN TERNAK DAN CARA PEMBUATAN
Oleh :.
PEMELIHARAAN TERNAK SAPI
PRINSIP – PRINSIP PENGELOLAAN PADANG PENGGEMBALAAN.
MEMPERBAIKI KELOMPOK ATAU POPULASI TERNAK BIBIT
PENGELOLAAN SAPI POTONG SECARA INTENSIF
KONSEP DASAR BUDIDAYA TERNAK KELINCI
REPRODUKSI 4 oct 2012.
PEMBERIAN RANSUM BERKADAR ENERGI TINGGI PADA PROGRAM “FLUSHING” UNTUK MENINGKATKAN JUMLAH KELAHIRAN PADA DOMBA LOKAL Wahyu Ismoyo D Fanny K. Tondok D
PEMELIHARAAN AYAM PETELUR KOMERSIL
PEMBIBITAN TERNAK RUMINANSIA (Ternak Domba)
APLIKASI Lemna sp. SEBAGAI PAKAN BABI ORGANIK
Kebutuhan dan Ketersediaan dari Suatu Farm
1 MEMAHAMI KANDANG TERNAK Kompetensi Keahlian : Agribisnis Ternak Ruminansia.
MANAJEMEN PEMELIHARAAN. PERKANDANGAN KANDANG TENAK LEBIH NYAMAN MEMUDAHKAN TATALAKSANA PEMELIHARAAN LEBIH EFISIEN.
Transcript presentasi:

Manajemen Pemeliharaan Ternak Domba Ria Heriawati, S.Pt

Syarat tata laksana usaha ternak domba yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut : Pemilihan bibit domba yang unggul Tata laksana pemeliharaan domba yang benar dan baik Pemberian pakan bergizi dan baik Pencatatan produksi dari usaha ternak domba secara baik dan benar Pemberantasan penyakit secara benar dan tepat.

PERKANDANGAN KANDANG TERNAK LEBIH NYAMAN MEMUDAHKAN TATALAKSANA PEMELIHARAAN LEBIH EFISIEN

KANDANG - KONTRUKSI KANDANG SESUAI - MANAJEMEN KESEHATAN BAIK - KONTRUKSI KANDANG TIDAK SESUAI - MANAJEMEN KESEHATAN KURANG BAIK -PERTAMBAHAN BOBOT RENDAH -TINGKAT MORTALITAS TINGGI PERTAMBAHAN BB LEBIH TINGGI TINGKAT MORTALITAS LEBIH RENDAH PRODUKTIVITAS RENDAH PRODUKTIVITAS TINGGI

FUNGSI KANDANG Melindungi ternak dari faktor lingkungan yang merugikan (predator, temperatur, kelembaban, dll.) Melindungi ternak dari faktor lingkungan yang merugikan (predator, temperatur, kelembaban, dll.) Menjaga kenyamanan ternak Menjaga kenyamanan ternak Menghemat tempat Menghemat tempat Memudahkan tatalaksana pemeliharaan Memudahkan tatalaksana pemeliharaan

Syarat untuk mendirikan kandang : Pilih lahan yang kering dan tidak tergenang air Pilih lahan yang kering dan tidak tergenang air Untuk memudahkan pengawasan tempatkan kandang dekat rumah peternak/penjaga Untuk memudahkan pengawasan tempatkan kandang dekat rumah peternak/penjaga Jarak kandang agak jauh dari perumahan atau sumber air Jarak kandang agak jauh dari perumahan atau sumber air Cukup mendapat sinar matahari pagi secara merata dan udara segar Cukup mendapat sinar matahari pagi secara merata dan udara segar Harus terlindung dari angin langsung Harus terlindung dari angin langsung Sebaiknya kandang dibuat menghadap ke arah Timur Sebaiknya kandang dibuat menghadap ke arah Timur

Bahan yang digunakan untuk kandang : Pilih bahan yang murah tapi cukup kuat Pilih bahan yang murah tapi cukup kuat Gunakan bahan yang mudah dicari dan Gunakan bahan yang mudah dicari dan banyak terdapat dilokasi peternakan banyak terdapat dilokasi peternakan Jangan menggunakan bahan yang mudah lapuk agar dapat dipakai untuk jangka waktu yang cukup lama Jangan menggunakan bahan yang mudah lapuk agar dapat dipakai untuk jangka waktu yang cukup lama

KANDANG PANGGUNG KELEBIHANNYA kandang relatif lebih bersih kandang relatif lebih bersih kebersihan kandang lebih terjamin kebersihan kandang lebih terjamin lantai kandang lebih kering dan tidak becek lantai kandang lebih kering dan tidak becek dapat menekan perkembangan parasit, mikro organisme, jamur dapat menekan perkembangan parasit, mikro organisme, jamur KEKURANGANNYA KEKURANGANNYA biaya pembangunan relatif mahal biaya pembangunan relatif mahal resiko kecelakaan lebih besar resiko kecelakaan lebih besar kandang memikul beban berat dari ternak yang diatasnya kandang memikul beban berat dari ternak yang diatasnya

KANDANG LANTAI TANAH KELEBIHANNYA : KELEBIHANNYA : biaya lebih murah biaya lebih murah kontruksi lebih sederhana kontruksi lebih sederhana resiko kecelakaan dapat dihindari resiko kecelakaan dapat dihindari tidak memikul beban berat dari ternak tidak memikul beban berat dari ternak KELEMAHANNYA : KELEMAHANNYA : kebersihan kurang terjamin kebersihan kurang terjamin lantai sering becek dan lembab lantai sering becek dan lembab kesehatan ternak kurang terjamin kesehatan ternak kurang terjamin parasit, jamur serta mikro organisme lain berkembang dengan baik parasit, jamur serta mikro organisme lain berkembang dengan baik

RUANGAN KANDANG DENGAN GANG (ALLEY) 1. Gang dibuat ditengah dengan ruangan di kiri dan kanan (central alley) 2. Gang (alley) ditempatkan pada salah satu sisi kandang (side alley)

Keuntungan kandang ini : Pintu keluar kandang cukup satu Keluar masuk ternak lebih mudah diatur Memudahkan dalam membersihkan kandang J ika mendesak gang dapat difungsikan sebagai kandang

Tipe kandang dibagi menjadi : Kandang koloni Kandang koloni Kandang individu Kandang individu

Ukuran luas kandang tergantung pada besarnya ternak domba/kambing DombaKambing**) KatagoriLuas m 2 KatagoriLuas Jantan dewasa 1 – 1,50 Jantan dewasa 2,8 Betina dewasa 1,20 Betina bunting 1,9 Induk menyusui 1,0*) Betina tdk bunting 1,5 Jantan/betina muda 7 – 12 bulan 0,75Anak0,3 Sapihan 3 – 7 bulan 0,5 Keterangan : *) ditambah 0,5m2 untuk setiap anak **) Devendra and McLeroy (1982)

KONTRUKSI KANDANG 1. Atap 1. Atap 2. Dinding 2. Dinding 3.Lantai 3.Lantai - Genting - Asbes - Seng - Rumbia - Ijuk - Kayu - Bambu - Asbes - Seng - Kayu - Bambu - Tanah - Beton Kayu dan bambu digunakan terutama pada lantai Panggung, harus memiliki Celah (slat), ukuran slat ± 2cm

PERLENGKAPAN KANDANG 1. Tempat pakan Kebutuhan minimum panjang bak pakan : Kebutuhan minimum panjang bak pakan : - domba dewasa 40 – 50 cm/ekor - domba dewasa 40 – 50 cm/ekor - anak domba umur 4 bulan 20 – 25 cm/ekor - anak domba umur 4 bulan 20 – 25 cm/ekor - domba umur > 4 bulan - 4 bulan - < 1 tahun cm/ekor 2. Tempat minum Dapat berupa ember, drum, atau dibuat dari Dapat berupa ember, drum, atau dibuat dari kayu, beton, pipa pralon, bambu, sesuai dengan kebutuhan dan dana kayu, beton, pipa pralon, bambu, sesuai dengan kebutuhan dan dana yang tersedia. yang tersedia. 3. Kolam dipping 4. Tempat umbaran 5. Gudang pakan 6. Gudang peralatan 7. Penampungan kotoran

Penyekatan kandang Ruangan kandang perlu disekat-sekat menjadi beberapa bagian. Manfaat penyekatan ialah untuk memisahkan ternak berdasarkan status fisiologi sehingga : - Memudahkan dalam mengatur pemberian pakan menurut kebutuhan - Memudahkan dalam manajemen reproduksi (kawin, melahirkan, menyusui) (kawin, melahirkan, menyusui) - Menghindari perkawinan sebelum waktunya - Ternak jantan tidak saling mengganggu - Memudahkan dalam penyapihan - Ternak sakit dapat terisolir Catatan : Sekat kandang sebaiknya bisa digeser(tidak permanen) agar mudah mengatur luas ruangan sesuai dengan kebutuhan

Pemeliharaan Betina Dewasa, Induk Bunting dan Menyusui 1. Betina dewasa - 2 minggu sebelum dan setelah dikawinkan perlu - 2 minggu sebelum dan setelah dikawinkan perlu dilakukan flushing (peningkatan kualitas pakan) dilakukan flushing (peningkatan kualitas pakan) - waktu yang tepat untuk mengawinkan yaitu 12 – 18 - waktu yang tepat untuk mengawinkan yaitu 12 – 18 jam setelah tanda-tanda berahi pertama tampak jam setelah tanda-tanda berahi pertama tampak

2. Betina Bunting - Ditempatkan dalam kandang khusus - Menjaga kebersihan kandang - 6 minggu menjelang kelahiran dan setelah kelahiran kualitaspakan harus ditingkatkan kelahiran kualitaspakan harus ditingkatkan

3. Induk Menyusui - Setelah anak lahir, akan segera menyusu pada induknya, jika terjadi kesulitan maka harus dibantu - Anak yang tidak memiliki induk dapat disusukan pada induk yang lain, atau diberi susu pengganti/milk replacer - Induk yang memiliki 3 anak atau lebih dapat dibantu dengan memberikan susu buatan (pengganti)

MANAGEMEN INDUK Faktor-faktor yang sangat penting : - Laju Reproduksi induk - Laju pertumbuhan anak sampai disapih - Efisiensi pakan

Untuk mengukur tingkat laju reproduksi dapat dilihat dari : 1. Lambing Rate Jumlah anak yang lahir dari induk yang bunting Jumlah anak yang lahir dari induk yang bunting dikali 100% dikali 100% 2. Reproductive Rate /Laju reproduksi Jumlah anak yang disapih per induk produktif per Jumlah anak yang disapih per induk produktif per tahun tahun

Reproductive rate dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut menurut (Gatenby, 1986) sebagai berikut : RR = S ( 1 – M) RR = S ( 1 – M) I Sedangkan untuk menentukan jumlah anak lepas sapih yang dihasilkan dari setiap ekor ternak yang dipelihara setiap tahun dapat dihitung dengan rumus : RR’ = S (1- M) P I Dimana : S = Jumlah anak sekelahiran M = Tingkat mortalitas I = Lambing Interval (dalam tahun) P = Jumlah populasi induk produktif

Reproductive rate Contoh soal : Diketahui jumlah anak sekelahiran 1,6, tingkat mortalitas 15% pertahun, lambing interval 9 bulan, jumlah populasi betina produktif 55%. Ditanyakan berapa ekor anak lepas sapih yang dapat dihasilkan oleh seekor induk, dan berapa anak lepas sapih yang dapat dihasilkan setiap tahunnya bila populasi ternak domba yang dipelihara 3000 ekor? Diketahui jumlah anak sekelahiran 1,6, tingkat mortalitas 15% pertahun, lambing interval 9 bulan, jumlah populasi betina produktif 55%. Ditanyakan berapa ekor anak lepas sapih yang dapat dihasilkan oleh seekor induk, dan berapa anak lepas sapih yang dapat dihasilkan setiap tahunnya bila populasi ternak domba yang dipelihara 3000 ekor? RR = 1,6 (1 – 0,15) RR = 1,6 (1 – 0,15) 0,75 0,75 Lamb crop/ Kid crop

Jawaban : 1. RR = 1,6 (1 – 0,15) 1. RR = 1,6 (1 – 0,15) 0,75 0,75 1,8/ekor/tahun 1,8/ekor/tahun 2. RR’ = 1,6 (1 – 0,15) 0,55 2. RR’ = 1,6 (1 – 0,15) 0,55 0,75 0,75 = 1/ekor/tahun = 1/ekor/tahun = ekor/tahun = ekor/tahun

KARTU CATATAN PRODUKSI Kartu catatan produksi yaitu kartu yang mencatat data produksi individu ternak, berisi data tanggal kawin, melahirkan, berat lahir anak, jumlah anak,jenis kelamin anak, nama induk, nama bapak, nama pejantan, pertumbuhan anak (pbb), dan sebagainya. Kartu catatan produksi yaitu kartu yang mencatat data produksi individu ternak, berisi data tanggal kawin, melahirkan, berat lahir anak, jumlah anak,jenis kelamin anak, nama induk, nama bapak, nama pejantan, pertumbuhan anak (pbb), dan sebagainya. Mencatat ciri - ciri ternak Mencatat ciri - ciri ternak Memudahkan dalam seleksi, terutama dalam memilih bibit Memudahkan dalam seleksi, terutama dalam memilih bibit Memudahkan dalam manajemen reproduksi, sehingga efisiensi reproduksi dapat dicapai secara optimum Memudahkan dalam manajemen reproduksi, sehingga efisiensi reproduksi dapat dicapai secara optimum Dapat mengetahui bobot badan ternak dengan mudah Dapat mengetahui bobot badan ternak dengan mudah Dengan adanya catatan produksi memudahkan dalam melakukan culling Dengan adanya catatan produksi memudahkan dalam melakukan culling

No ternak : Jenis kelamin : Tgl lahir : No induk : No pejantan : Telinga : Tipe kalahiran BulanbobotbadanKawinKet JanTglKgTglNo Pjntn Feb Maret Apr Mei Jun Jul Agst Sept Okt Nov Des NAMA KELOMPOK DEPAN TAHUN KARTU CATATAN PRODUKSI

LAHIRSAPIH Tgl Jenis kelamin No anak Bobot kg tgl No anak bobot kg BERANAK TglKeterangan (mati/jual/potong) CATATAN BELAKANG Catatan : Bila terjadi sesuatu pada ternak, baik disengaja ataupun tidak, dicatat pada kolom keterangan

PEMELIHARAAN ANAK SEBELUM DISAPIH (Pre Weaning) Anak dibiarkan bersama induknya sampai umur Anak dibiarkan bersama induknya sampai umur sapih (± umur 3 bulan – 5 bulan) sapih (± umur 3 bulan – 5 bulan) pada periode ini dilakukan kegiatan a.l. : pada periode ini dilakukan kegiatan a.l. : - penandaan (marking) - penandaan (marking) - kastrasi ( umur 1 – 2 minggu) - kastrasi ( umur 1 – 2 minggu) - docking ( 2 minggu) - docking ( 2 minggu) * Kastrasi dilakukan untuk : - mempercepat pertumbuhan - mempercepat pertumbuhan - memperbaiki kualitas karkas ( daging menjadi lebih berlemak) - memperbaiki kualitas karkas ( daging menjadi lebih berlemak) - mengurangi sifat agresif dari ternak jantan - mengurangi sifat agresif dari ternak jantan * Docking bertujuan untuk menjaga kebersihan ternak terutama domba penghasil wool domba penghasil wool

Pemeliharaan Anak Lepas sapih (Growing ) - Pada saat penyapihan secara bersamaan dapat dilakukan pula seleksi dan culling - Pakan yang diberikan harus berkualitas baik agar laju pertumbuhan tinggi - Pemeliharaan pada periode ini dibagi menjadi : 1. Pemeliharaan ternak bakalan 1. Pemeliharaan ternak bakalan 2. Pemeliharaan ternak pengganti ( untuk pejantan dan 2. Pemeliharaan ternak pengganti ( untuk pejantan dan betina) betina)

TATALAKSANA PEMBERIAN PAKAN Digembalakan (grazing) Digembalakan (grazing) Cara pengelolaan ini lebih umum dipergunakan untuk ternak domba dibandingkan kambing, karena domba mempunyai insting bergerombol yang lebih kuat. Penggembalaan terbagi menjadi P. Kontinyu dan P. Rotasi Cara pengelolaan ini lebih umum dipergunakan untuk ternak domba dibandingkan kambing, karena domba mempunyai insting bergerombol yang lebih kuat. Penggembalaan terbagi menjadi P. Kontinyu dan P. Rotasi Cut and Carry Cut and Carry Pemberian pakan dimana hijauan pakan ternak, dicari dan dibawakan oleh peternak, umumnya dilakukan pada ternak dengan sistem dikandangkan Pemberian pakan dimana hijauan pakan ternak, dicari dan dibawakan oleh peternak, umumnya dilakukan pada ternak dengan sistem dikandangkan

P. KONTINYU - EKSTENSIF/PP ALAM - PASTURE TUNGGAL - TIDAK ADA lNTERVAL WAKTU lNTERVAL WAKTU - PROD. PASTURE RENDAH - PRODUKSI DAGING KURANG BAIK KURANG BAIK P. ROTASI - INTENSIF - BERPETAK-PETAK - ADA INTERVAL - ANTAR PETAK - PROD. PASTURE TINGGI - PRODUKSI DAGING BAIK

Pakan hijauan A. Hijauan segar Rumput-rumputan contoh : rumput gajah, rumput benggala, rumput raja dan rumput liar. Daun-daunan contoh : lamtoro/petai cina, daun kedelai, daun kacang panjang, daun ubi jalar, daun waru, daun nangka dankacang panjangubi jalar daun ketela. B. Hijauan kering Berupa jerami yang memiliki kandungan serat kasar. Contoh : jerami padi, jerami pucuk tebu dan jerami jagung.jagung b. Pakan konsentrat Fungsi : 1.Sebagai pelengkap kebutuhan protein dan sumber energi. 2.Mengandung zat gizi tinggi, 3.Mudah dicerna dan 4.Serat kasar rendah. Pakan konsentrat bisa berupa biji-bijian dan umbi-umbian. Atau bisa juga limbah olahan hasil pertanian seperti bungkil kedelai dan ampas tahu. Pemberian pakan konsentrat bisa berbarengan dengan hijauan atau dipisah. c. Pakan tambahan dan garam Pakan tambahan biasanya terdiri dari garam mineral, vitamin, hormon dan probiotik untuk memicu produkstivitas ternak domba.

Catatan : Catatan :  Kebutuhan ransum untuk domba/kambing akan berbeda-beda tergantung bobot badan dan status produksi ternak tersebut. Untuk ternak bunting kebutuhannya akan berbeda dengan ternak yang sedang menyusui, atau dengan ternak jantan dewasa atau ternak muda  Ransum yang diberikan harus mengandung nutrisi yg sesuai dengan kebutuhannya

Grafik pemberian nutrisi pada domba bunting

Grafik kebutuhan nutrisi domba menyusui

Hal-hal penting yang harus dilakukan dalam manajemen pemeliharaan, selain yang telah dikemukakan sebelumnya, yaitu : Hal-hal penting yang harus dilakukan dalam manajemen pemeliharaan, selain yang telah dikemukakan sebelumnya, yaitu : Memandikan ternak/Deeping (jika diperlukan) Memandikan ternak/Deeping (jika diperlukan) Memotong kuku Memotong kuku Mencukur bulu Mencukur bulu

Perawatan Sehari-hari   Menjaga sanitasi kandang dengan membersihkan kotoran dan kandang secara teratur.   Memandikan domba agar bersih dan terhindar dari penyakit, seperti cacingan. Memandikan domba dilakukan setiap minggu   Mencukur bulu. Pencukuran bisa dilakukan setiap 6 bulan sekali atau bila bulu terlihat gimbal dan kotor. Sisakan bulu dipermukaan kulit sekitar 0,5 cm.   Merawat dan memotong kuku dengan pahat atau pisau tajam yang bersih. Pemotongan kuku hendaknya dilakukan setiap 4 bulan sekali.

Dengan manajemen perkawinan yang benar, domba dapat menghasilkan anak 3 kali dalam 2 tahun. Dengan manajemen perkawinan yang benar, domba dapat menghasilkan anak 3 kali dalam 2 tahun. Pemantauan melalui kalender kawin yaitu catatan penanggalan yang berguna untuk menentukan waktu kawin, perkiraan lahir, masa penyapihan. Pemantauan melalui kalender kawin yaitu catatan penanggalan yang berguna untuk menentukan waktu kawin, perkiraan lahir, masa penyapihan.

Yang perlu diperhatikan dalam membuat kalender kawin Perkawinan induk muda Perkawinan induk muda Masa estrus (birahi) Masa estrus (birahi) Lama bunting Lama bunting Waktu penyapihan Waktu penyapihan

Usia perkawinan 7 bulan (saat tanda birahi muncul) 7 bulan (saat tanda birahi muncul) Mencapai 70 – 75% potensi bobot dewasa Mencapai 70 – 75% potensi bobot dewasa Bangsa domba Bangsa domba Kekurangan kawin muda : Anak tunggal selama masa produksi Anak tunggal selama masa produksi Bobot tubuh anak rendah Bobot tubuh anak rendah Induk tidak mencapai bobot optimal Induk tidak mencapai bobot optimal

BIRAHI 3 B (bareuh, Beureum, Baseuh) 3 B (bareuh, Beureum, Baseuh) Vulva bengkak dan merah serta mengeluarkan cairan dari bening hingga kental putih. Vulva bengkak dan merah serta mengeluarkan cairan dari bening hingga kental putih. Berlansung 12 – 48 jam Berlansung 12 – 48 jam Ovulasi terjadi 12 – 36 jam setelah birahi Ovulasi terjadi 12 – 36 jam setelah birahi Bila birahi muncul pagi maka kawin sebaiknya sore, Bila birahi muncul pagi maka kawin sebaiknya sore,

Lama Bunting 5 bulan 5 bulan

Waktu penyapihan Penting untuk diperhitungkan untuk memperkirakan induk dikawinkan kembali Penting untuk diperhitungkan untuk memperkirakan induk dikawinkan kembali Dapat dikawinkan kembali 1.5 – 2 bulan. Ideal 7 – 8 bulan Dapat dikawinkan kembali 1.5 – 2 bulan. Ideal 7 – 8 bulan Dapat dikawinkan pada birahi ke 2 Dapat dikawinkan pada birahi ke 2