Serbuk sari mengecambah pada kepala putik Menghasilkan tabung yg panjang Menembus jar. tangkai putik menuju bakal benih. Dua inti jantan satu bergabung dengan telur, yg lain dengan dua inti kutub. Pembuahan ganda (double fertilization), Pembesaran struktur (epikotil; hipokotil; dan satu atau dua kotiledon). Kotiledon embrio menebal cadangan makanan (tepung atau gula, minyak dan protein). Berakhirnya akumulasi dari cadangan pangan dalam embrio atau bagian lain benih biasanya menandai kemasakan. Inti kutub yg telah dibuahi berkembang endosperma.
Telur yang haploid menjadi sporofit haploid, walaupun endospermanya yang timbul dari pembuahan kutub. Benih dalam persilangan antara ras-ras poliploid dan diploid biasanya cacat karena adanya kekacauan dalam nisbah perangkat kromosom 2:3 dalam embrio dan endosperma. Persilangan tetraploid (4n) oleh tetua jantan yang diploid (2n) zigot triploid (3n) dan pentaploid (5n) endosperma. Dalam persilangan balik 2n x 4n embiro 3n, sedangkan endosperma 4n terbentuk benih jelek. Susunan genomik dari tetua induk mempengaruhi perkembangan benih dan produksi benih normal tergantung pada nisbah spesifik perangkat kromosom dalam jaringan induk, embrio dan endosperma.