Desain Kualitatif: GROUNDED THEORY Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog
Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog Karakter Dasar Grounded theory mendasari proses penelitiannya pada fenomena sosial sebagai realita yang harus diberi makna. Makna realita hanya dapat dipahami jika peneliti mengamati secara mendalam apa yang sesungguhnya terjadi. Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog
Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog Penelitian grounded theory ini adalah penelitian sosial yang dilakukan secara induktif melalui pengumpulan data lapangan yang berakhir dengan konsepsi atau teori yang tersusun secara sistematis. Dasar utama dari grounded theory ini adalah pada data yang dijadikan bahan untuk “eksperimentasi” untuk membangun kerangka penjelasan terhadap objek yang diteliti. Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog
Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog Keunikan penelitian menggunakan teknik Grounded theory ini adalah pada komitmennya untuk “menemukan” teori melalui kontak dengan dunia sosial dan “menolak” teoritisasi konsep yang ada. Ini bukan berarti peneliti tidak berangkat dari konsep/teori sebagai panduan mereka melakukan fieldwork. Dalam konteks ini, peneliti harus memiliki konstruk awal dan dugaan dalam mengumpulkan data dan membuat analisis. Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog
Perbedaan Dengan Teknik Penelitian Yang Lain Dalam teknik Grounded Theory akan ini dapat dihasilkan konsep/teori yang padat secara konseptual dan variatif Teori yang berkonsep padat adalah teori yang kaya akan pengembangan dan hubungan konsep… hal ini akan terkait dengan analisi dan temuan data saat pengolahan Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog
Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog Grounded theory (Glaser dan Strauss dalam Discovery of grounded theory (1967) Merasionalisasikan teori, teori yang digunakan akan menjembatani kejenjangan antara penelitian teoritis dengan penelitian empiris Merumuskan logika dan ciri khas dari grounded theory Melegitimasi penelitian kualitatif Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog
Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog Grounded theory dirancang sebagai alat bantu bagi peneliti agar dapat memproduksi teori yang secara konseptual sangat padat, yaitu teori yang dijejali dengan berbagai macam hubungan konseptual Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog
Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog Grounded theory? is a general methodology for developing theory that is grounded in data systematically gathered and analyzed. (Strauss & Corbin, dalam Denzin & Lincoln, 1994:273) Theory Data Interpretasi Generated Aplikasi ? Elaborated Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog
Empat Kriteria Pokok Grounded Theory atas fenomena Kesesuaian (fit) Pemahaman (understandable) Generalitas (generality) Kendali (control) Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog
Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog Makna Grounded … Pengumpulan data, analisis, dan teori saling terkait dalam hubungan timbal balik. Peneliti tidak memulai penyelidikan dengan suatu teori tertentu lalu membuktikannya, namun dengan suatu bidang kajian dan hal-hal yang terkait dengan bidang tersebut. (Strauss & Corbin, 1967) Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog
Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog Pada dasarnya, Grounded Theory ini terkait dengan analisis fenomena untuk menghasilkan teori baru atau mengembankan teori yang sudah ada. Tahapan analisis dalam Grounded Theory Pengkodean terbuka (open coding) Pengkodean berporos (axial coding) Pengkodean selektif (selective coding) Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog
Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog Open Coding … Proses analisis yang mengidentifikasi dan menyusun konsep berdasarkan sifat dan ukurannya. Prosedur dasar : mengajukan pertanyaan tentang data, dan membandingkan persamaan dan perbedaan antara masing-masing insiden, peristiwa, dan contoh fenomena lainnya. Peristiwa dan insiden yang sama diberi label dan dikelompokkan untuk membentuk kategori-kategori. Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog
Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog Axial Coding … Proses yang menghubungkan suatu subkategori dengan kategorinya. Langkahnya sama dengan open coding, namun lebih terfokus, dan diarahkan menuju penemuan dan penghubungan antarkategori berdasarkan model paradigma. Menyusun tiap kategori (fenomena) berdasarkan kondisi kausal yang memunculkannya, lokasi kematraan tertentu dari fenomena ini berdasarkan sifat, konteks, strategi aksi/ interaksinya yang digunakan untuk mengatasi, menangani, menanggapi fenomena ini sesua dengan konteksnya, dan konsekuensi dari tindakan/ interaksi yang dilakukan. Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog
Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog Selective Coding … Penggabungan hasil kerja interpretif berdasarkan kategori-kategori yang sudah ada. Memilih kategori inti dan menghubungkan semua kategori utama, baik terhadap kategori inti maupun antar-kategori. Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog
Proses dalam Grounded Theory Pengumpulan data Pencatatan data Coding Menulis memo singkat Mengurutkan dan Menulis Analisis Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog
Kelebihan GR merupakan desain penelitian kualitatif yang memungkinkan peneliti untuk membangun teori dari data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti, bukan dari teori yang sudah ada. Antara pengumpulan data dan analisis data memiliki hubungan kontinyu. GR memiliki sifat komprehensif dari perspektif yang diperoleh peneliti dengan cara terjun langsung ke dalam fenomena sosial dan mengobservasinya selengkap mungkin sehingga peneliti dapat mengembangkan pengertian yang lebih dalam dan menyeluruh. Peneliti dengan GR dapat mengenali berbagai nuansa sikap dan perilaku yang tidak diperoleh peneliti yang menggunakan metode lain. (Widjajani dkk, 2009)
Kekurangan Akhir suatu penelitian bergantung pada subjektivitas peneliti. Apakah hasilnya suatu teori atau hanya satu generalisasi saja, tidak ada seorang pun yang tahu kecuali peneliti itu sendiri. Secara umum dapat disimpulkan bahwa teori yang diperoleh dalam GR tidak didasarkan atas langkah-langkah sistematis melalui siklus empiris dari metode ilmiah. Spekulasi dan sifat impresionistis menjadi kelemahan utamanya sehingga diragukan adanya representativitas, validitas, dan reliabilitas dari data. Karena dalam memberikan definisi banyak sekali digunakan aksioma atau asumsi mereka sendiri, maka sukar sekali dinilai dengan metode-metode umum lainnya yang sering dilakukan dalam penelitian kemasyarakatan. (Nazir, 1988)
Thank You For Attention Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog