Keterampilan Proses Sains. A. Pengertian  Menurut Rustaman (2003), Keterampilan Proses Sains adalah keterampilan yang melibatkan keterampilan-keterampilan.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
CONTOH PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK
Advertisements

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN RAYON 134 UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2012 DISUSUN OLEH: TIM PENGEMBANG.
CONTOH PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PEMBELAJARAN IPA
BAB 01 BEKERJA SECARA ILMIAH.
Keterampilan Dasar Mengajar
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
METODE TANYA JAWAB DAN DEMONSTRASI
Belajar Pemecahan Masalah
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Taksonomi Tujuan Pendidikan (Teori Bloom)
KETERAMPILAN PROSES SAINS
PELAKSANAAN DAN LAPORAN PENELITIAN
TUGAS PEMBELAJARAN IPA di SD
STKIP-PGRI Banjarmasin
BERBASIS LABORATORIUM
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
PERTEMUAN 8 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
KETERAMPILAN PROSES SAINS
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
PENGUATAN PROSES PEMBELAJARAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
PENGGUNAAN MEDIA PAPAN PERMAINAN MONOPOLI SEBAGAI INOVASI PEMBELAJARAN PAIKEM UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR KIMIA PADA KONSEP STRUKTUR ATOM.
Higher Order Thinking ( HOT )
Model discovery learning
STRATEGI PEMBELAJARAN DISCOVERY
PERTEMUAN 4 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
RENCANA PEMBELAJARAN SD Dr. RATNAWATI SUSANTO., M.M., M.Pd
TEORI BELAJAR Teori Keterampilan Proses Oleh : Iswadi, M. Pd.
Penerapan model pembelajaran
PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES
SIFAK INDANA FMIPA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
Metode Demontrasi Yohanis Beanal ( ).
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Analisis Metode Eksperimen
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD Rizky Aprilia Rakhmawati ( ),
PANDUAN PENYUSUNAN RPP
PTK KELOMPOK 3 6F PGSD Nama kelompok: Marisa Ulfa R ( )
Pendekatan Ketrampilan Proses
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
TEORI BELAJAR TEORI KETERAMPILAN PROSES
BAB 01 BEKERJA SECARA ILMIAH.
P R O P O S A L PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Keterampilan Dasar Mengajar
CBSA DALAM PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES Kelompok IV
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Keterampilan Dasar Mengajar
KONSEP PENDEKATAN SCIENTIFIC
OBJEK IPA DAN PENGAMATANNYA
KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
TEORI BELAJAR Teori Keterampilan Proses Oleh : Iswadi, M. Pd.
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
R E N U N G K A N !! Orang yang bertanya , bodoh dalam lima menit, dan orang yang tak bertanya akan bodoh selamanya ( pepatah China ) Sukses dalam.
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
CONTOH PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
KETERAMPILAN PROSES SAINS
LESSON STUDY, KETERAMPILAN SAINS, DAN LITERASI SAINS OLEH: KELOMPOK 7 RESMA WAHYUNI( ) YANTI ELFIKA DESTI( ) DOSEN PENGAMPU: Dr. ZULYUSRI,
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN MODEL PEMBELAJARAN.
PRINSIP-PRINSIP PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KETERAMPILAN PROSES SAINS Amelia Herlina Neneng Maryam Pendidikan IPA Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia 2013.
Transcript presentasi:

Keterampilan Proses Sains

A. Pengertian  Menurut Rustaman (2003), Keterampilan Proses Sains adalah keterampilan yang melibatkan keterampilan-keterampilan kognitif atau intelektual, manual dan sosial.  Menurut Dahar (1996), Keterampilan Proses Sains (KPS) adalah kemampuan siswa untuk menerapkan metode ilmiah dalam memahami, mengembangkan dan menemukan ilmu pengetahuan. KPS

B. Jenis-jenis KPS & karakteristiknya  Observasi  Interpretasi  Klasifikasi  Prediksi  Komunikasi  Hipotesis  Merencanakan percobaan  Menerapkan konsep  Mengajukan pertanyaan (Nuryani, 1995) KPS

C. Pengukuran KPS C.1. Karakteristik pokok uji KPS Karakteristik umum  Pokok uji keterampilan proses tidak boleh dibebani konsep. Hal ini diupayakan agar pokok uji tidak rancu dengan pengukuran penguasaan konsepnya. Konsep yang terlibat harus diyakini oleh penyusun pokok uji sudah dipelajari siswa atau tidak asing bagi siswa.  Mengandung sejumlah informasi yang harus diolah responden atau siswa. Informasinya dapat berupa gambar, diagram, grafik, data dalam tabel atau uraian, atau objek aslinya.  Aspek yang akan diukur harus jelas dan hanya mengandung satu aspek saja, misalnya interpretasi KPS

Karakteristik khusus  Observasi  Harus dari objek atau peristiwa sesungguhnya  Interpretasi  Harus menyajikan sejumlah data untuk memperlihatkan pola  Klasifikasi  Harus ada kesempatan mencari/menemukan persamaan dan perbedaan, atau diberikan kriteria tertentu untuk melakukan pengelompokkan, atau ditentukan jumlah kelompok yang harus terbentuk.  Prediksi  Harus jelas pola/kecenderungan untuk dapat mengajukan dugaan/ ramalan.  Komunikasi  Harus ada satu bentuk penyajian tertentu untuk diubah ke penyajian lainnya, misalnya bentuk uraian ke bentuk bagan atau bentuk tabel ke bentuk grafik KPS

 Hipotesis  Dapat merumuskan dugaan atau jawaban sementara, atau menguji pemyataan yang ada dan mengandung hubungan dua variable atau lebih, biasanya mengandung cara kerja untuk menguji atau membuktikan.  Merencanakan percobaan  Harus memberi kesempatan untuk mengusulkan gagasan berkenaan dengan alat/bahan yang akan digunakan, urutan prosedur yang harus ditempuh, menentukan peubah (variable), mengendalikan peubah.  Menerapkan konsep atau prinsip  Harus memuat konsep/prinsip yang akan diterapkan tanpa menyebutkan nama konsepnya.  Mengajukan pertanyaan  Harus memunculkan sesuatu yang mengherankan, mustahil, tidak biasa atau kontradiktif agar responden atau siswa termotivasi untuk bertanya. KPS

C.2 Penggunaan pokok uji KPS  Pilih satu konsep  Sajikan informasi  Siapkan pertanyaan atau instruksi  Tentukan bentuk respon C.3 Proses sains pemberian skor pokok uji KPS  Respon atau jawaban sederhana  Pemberian skor1(sejenis)  Respon yang lebih kompleks  Pemberian skor bervariasi KPS

Contoh pemberian skor bervariasi 1. Pertanyaan yang meminta penjelasan atau hanya pertanyaan yang menanyakan apa diberi skor 1. Apakah titik akhir titrasi itu ? 2. Pertanyaan apa, mengapa, bagaimana diberi skor 2. Apa yang dimaksud dengan titik akhir titrasi ?, mengapa terjadi perubahan warna saat mencapai titik akhit titrasi ?, bagaimana titik akhir titrasi dapat terjadi ? 3. Pertanyaan berlatar belakang hipotesis diberi skor 3. Jika terdapat suatu larutan HCl 2M dan dititrasi dengan NH 3 2M, pada pH berapa larutan tersebut akan mencapai titik ekuivalen ? Jelaskan ! (Rustaman, 2003) KPS

D. Pengajaran KPS 1. Tujuan pengajaran  Semakin jelas tujuan rumusan, semakin mudah menyususn rencana dan melaksanakan kegiatan belajar siswa di bawah bimbingan guru 2. Waktu  Waktu yang tersedia akan dirasakan singkat bila diisi dengan kegiatan yang menggairahkan siswa untuk belajar dan juga dapat memberikan hasil belajar yang produktif. 3. Pengaturan ruang belaja r  Ukuran dan bentuk kelas Bentuk serta ukuran bangku dan meja siswa Jumlah siswa di dalam kelas KPS

4. Pengaturan siswa dalam belajar  Kegiatan belajar apa yang akan dilaksanakan (individual, kelompok)? Siapa yang menyusun anggota kelompok (guru, siswa), Atas dasar apa kelompok itu disusun? Apakah kelompok itu berubah-ubah, ataukah tetap? 5. Pengelompokan siswa dalam KBM  Menurut kesenangan berkawan Menurut kemampuan Menurut minat KPS

Kelebihan KPS Menurut Dimyati (2009), kelebihan KPS adalah:  KPS dapat memberikan rangsangan ilmu pengetahuan, sehingga siswa dapat memahami fakta dan konsep ilmu pengetahuan dengan baik.  Memberikan kesempatan kepada siswa bekerja dengan ilmu pengetahuan, tidak sekedar menceritakan atau mendengarkan cerita tentang ilmu pengetahuan. Hal ini menyebabkan siswa menjadi lebih aktif.  KPS membuat siswa menjadi belajar proses dan produk ilmu pengetahuan sekaligus. KPS

Contoh aplikasi pembelajaran kimia dengan KPS Keterampilan 2 pembelajaran KPS 1. Observasi pada titrasi 20 ml HCl dengan masing-masing 10 ml, 20 ml, dan 30 ml NaOH. Diamati dengan melihat perubahan warna. Dimana titrasi 20 ml HCl dengan 10 ml NaOH belum terjadi perubahan warna. 20 ml HCl dengan 20 ml NaOH sudah terjadi perubahan warna sedangkan pada 20 ml HCl dengan 30 ml NaOH terjadi perubahan warna yang sangat pekat. 2. Interpretasi Contohnya, ketika terjadinya perubahan warna pada titrasi maka terjadi titik akhir titrasi. KPS

3. Klasifikasi pada titrasi belum terjadi perubahan warna maka sebelum titik akhir titrasi, sudah terjadi perubahan warna maka terjadi titik akhir titrasi dan perubahan warna yang sangat jenuh maka setelah titik akhir titrasi. 4. Prediksi Contohnya, Memperkirakan bahwa pada titrasi 50 ml NaCl dengan 50 ml NaOH maka terjadi titik akhir titrasi. 5. Komunikasi Menjelaskan atau presentasi hasil percobaan titrasi 6. Hipotesis pada saat percobaan dapat dibuat hipotesis tentang faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan warna pada titrasi adalah penambahan indikator seperti PP,MO. KPS

7. Merencanakan percobaan Menentukan alat dan bahan untuk percobaan Menentukan apa yang akan diamati, diukur, atau ditulis, menentukan cara dan langkah-langkah kerja Menentukan bagaimana mengolah hasil-hasil pengamatan Menentukan cara mengolah data sebagai bahan untuk menarik kesimpulan. 8. Menerapkan konsep atau prinsip Setelah melakukan percobaan tentang titrasi, siswa menetukan titik akhir titrasi mengunakan prinsip : M 1 V 1 = M 2 V 2 di sini barulah siswa dapat menghitung konsentrasi dari larutan pada buret selanjutnya digunakan untuk menentukan pH. KPS

9. Mengajukan pertanyaan ”Apa yang menyebabkan terjadinya perubahan warna pada larutan pada saat proses titrasi?” KPS

TERIMA KASIH

Daftar Pustaka Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Dahar, R.W. (1996). Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga Rustaman, N.Y., dkk. (2003). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UPI KPS