PERENCANAAN ANGGARAN & LINEAR PROGRAMMING s

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BAB 3. PENDAPATAN NASIONAL : darimana berasal dan kemana perginya
Advertisements

Oleh : Shanti Emawati, S.Pt., MP. Drh. Endang Tri Rahayu, MP.
KONSEP EQUI MARGINAL & ONGKOS PRODUKSI
ANALISA FINANSIAL DAN EKONOMI
Hubungan Input - Input Hubungan bersifat faktor-faktor atau input- input atau saling substitusi terjadi bila lebih dari satu faktor bersifat variabel.
Analisis finansial dan analisis ekonomi
Nuning Setyowati, SP.MSc
PERENCANAAN ANGGARAN & LINEAR PROGRAMMING (ujian slide 1-22)
ANALISA USAHA TANI DENGAN LINEAR PROGRAMMING
PENGENDALIAN AGRIBISNIS
"Metode Penugasan".
ANALISA BIAYA VOLUME & LABA
PENAWARAN (SUPPLY).
PAJAK dalam ANALISIS EKONOMI TEKNIK
4. PRINSIP-PRINSIP EKONOMI DALAM USAHATANI
DIKLAT TEKNIS BUDIDAYA UNGGAS BAGI KELOMPOK PETERNAK
Bab-4 Analisa Break Even
Sumber : Dionysia Kowanda
INFORMASI AKUNTANSI PENUH
BIAYA PRODUKSI.
PERENCANAAN ANGGARAN & LINEAR PROGRAMMING s
ANALISA BIAYA VOLUME & LABA
ANALISA BIAYA VOLUME & LABA
Pertemuan Minggu Satu Manajemen Modal Kerja
Biaya dan Pendapatan Usahatani
TEORI PRODUKSI.
Sumber : Dionysia Kowanda
MANAJEMEN USAHA TERNAK
IDENTIFIKASI BIAYA DAN MANFAAT
Prinsip-prinsip Ekonomi dalam Usahatani
KONSEP EQUI MARGINAL & ONGKOS PRODUKSI
Kondisi yang dihadapi manajer dalam pengambilan keputusan
Oleh : Shanti Emawati, S.Pt., MP. Drh. Endang Tri Rahayu, MP.
SISTEM TIGA STRATA (STS)
ANALISA BIAYA VOLUME & LABA
SISTEM PERTIDAKSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
MANAJEMEN SAINS MODUL 2 programasi linier
PERENCANAAN ANGGARAN.
ANALISA BIAYA VOLUME & LABA
Analisis Investasi Usahatani
SENSITIvITAS METODE GRAFIK
BAB 9 ANALISIS KINERJA KEUANGAN
PAJAK dalam ANALISIS EKONOMI TEKNIK
ILMU USAHATANI Perencanaan.
Pengertian Laporan Keuangan
DESKRIPSI DATA NUMERIK
DINAS PERTANIAN KABUPATEN SUMBAWA TAHUN 2017
ANALISA USAHA PENGGEMUKAN SAPI
ANALISA BIAYA VOLUME & LABA
Anggaran Variabel 7th Lecture.
Prof Barlow mengelompokkan SDA : 1.Sumberdaya alam yang tak pulih
PERSIAPAN ANALISA INVESTASI PROYEK PETERNAKAN
KEUNTUNGAN PRODUSEN EKONOMI MIKRO.
Implementasi Alat Analisis
ANALISA BREAK EVEN POINT ( BEP )
?? mempelajari Sistem Usahatani Informasi 1. Tujuan, sikap petani
BAB 6 MACAM-MACAM ANALISIS USAHATANI PERTEMUAN KE - 11.
Akibatnya seseorang dpt menyesuaikan tujuan dlm nilai-nilai tertentu
PERSIAPAN ANALISA INVESTASI PROYEK PETERNAKAN
Operations Research Linear Programming (LP)
ANALISA BREAK EVEN POINT ( BEP )
PERSIAPAN ANALISA INVESTASI PROYEK PETERNAKAN
Operations Research Linear Programming (LP)
PRINSIP-PRINSIP EKONOMI DALAM MANAJEMEN USAHA TANI TERNAK
Oleh : Shanti Emawati, S.Pt., MP. Drh. Endang Tri Rahayu, MP.
HUBUNGAN INPUT INPUT MR = MC LEVEL INPUT 6 LABA MAX
PRINSIP-PRINSIP EKONOMI DALAM MANAJEMEN USAHA TANI TERNAK
KONSEP EQUI MARGINAL & ONGKOS PRODUKSI
ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN
Gunawan Hatari, S.Pt.,M.Si. Definisi Ilmu usahatani merupakan ilmu terapan yang membahas atau mempelajari bagaimana membuat atau menggunakan sumberdaya.
Transcript presentasi:

PERENCANAAN ANGGARAN & LINEAR PROGRAMMING s OLEH : SHANTI EMAWATI, S.Pt, MP.

PERENCANAAN ANGGARAN Perlu perencanaan usahatani tepat dlm memilih usaha yg akan beri laba max. Perencanaan ini mpkn tahapan2 inventarisasi sumber2 produksi tersedia, diikuti dg mengorganisasi faktor2 tsb dlm suatu rencana yg sesuai dg tujuan2 usaha (Tahap I). Kmdn disusun perkiraan semua ongkos atau biaya atas dasar rencana dlm bentuk suatu anggaran (Tahap II).

TAHAP I TAHAP II INVENTARISASI SUMBER2 PRODUKSI TERSEDIA MENYUSUN, MENGORGANISASIKAN SUMBER2 PRODUKSI DLM SUATU PERENCANAAN ESTIMASI BIAYA & PENDAPATAN DR RENCANA DI ATAS PENGORGANISASIAN BIAYA & PENDAPATAN DLM SUATU ANGGARAN

TAHAPAN2 PERENCANAAN ANGGARAN INVENTARISASI TERLIHAT SUMBER2 DAYA POTENSIAL, YG KURANG BAIK, YG TERBATAS SCR KUANTITAS & KUALITAS TANAH LUAS TNH & PEMBAGIAN PEMAKAIAN, BRP UTK TANAMAN PKN, PKN TERNAK,& BANGUNAN DR YG TDK TERPAKAI TPE LAHAN, TERMSK KEMIRINGAN, TEXTURE & KEDALAMAN ANALISA TNH, TNGKT KESUBURAN SISTEM IRIGASI, SUMBER AIR TERSEDIA

SISTEM DRAINASE CURAH HUJAN PD SAAT TANAM, TYPE PUPUK PETA TANAH BANGUNAN UKURAN LUAS, KAPASITAS & POTENSI PEMAKAIAN BGMN PENGGUNAAN UTK TERNAK, GUDANG PAKAN TENAGA KERJA KUALITAS KUANTITAS TENAGA KERJA DISTRIBUSI PEKERJAAN KECAKAPAN TENAGA KERJA, MACAM TRAINING PANGALAMAN

MESIN& ALAT2 JUMLAH, UKURAN, KAPASITAS KAPAN DIBELI, MCM KAPITAL JMLH UTK INVESTMENT, TAMBAHAN INVESMENT MODAL KERJA KAPITAL MILIK SENDIRI & BRP YG DIPINJAM DG BUNGA BRP MANAJEMEN TNGKT MANAJEMEN, APAKAH DIATAS RATA2 PENGALAMAN KECAKAPAN MANAJER

KOEFISIEN TEKNIK KOEFISIEN = PERSYARATAN TEKNIK YG MENGGAMBARKAN BRP INPUT DIPERLUKAN DLM MENGHASILKAN SATU UNIT SATUAN USAHA TERKECIL GROSS MARGIN ANGKA GROSS MARGIN MRPKN KONTRIBUSI USAHA TERHADAP BIAYA TETAP & KEUNTUNGAN SETELAH BIAYA VARIABEL DIBAYAR ADALH DIPERLUKAN DLM PERNCANAAN USAHA TANI GM = SELISIH ANTARA PENDAPATAN (TOTAL INCOME) DG TOTAL BIAYA VARIABEL

GM PERLU DIKETAHUI : KEMUNGKINAN HASIL SUATU USAHA HARGA OUTPUT BIAYA VARIABEL GROSS MARGIN PENDPTAN /UNIT BIAYA = ———————————— UNIT INPUT YG DIGUNAKAN FAKTOR KENDALA FAKTOR2 KENDALA DLM BERUSAHA SANGAT DIPERLUKAN DISUSUN, KRN USAHA TDK DPT DILAKUKAN KALAU ADA FAKTOR PEMBATASNYA ATAS DASAR FAKTOR PEMBATAS INI BBRP PERENCANAAN USAHATANI DPT DISUSUN

1.Inventarisasi Input Jumlah/keterangan Tanah A 400 ha, semua lahan dapat digunakan Tanah B 200 ha, utk tanaman pangan 200 ha utk tanamana pakan Bangunan Tersedia untuk ternak Tenaga kerja 2.000 jam Kapital Tersedia cukup Manajemen Cukup baik utk tanaman pangan dan pengelolaan ternak

2. Koefisien usaha Input Tanaman/ha Ternak / ekor Tanah A Tanah B J H Bibit Fattening A-ha 1 B-ha 4 2,0 TK/ha 3 2 1,5 B.Var 115 60 30 40 120 320 Hay

3. Gross Margin Macam Usaha GM Tanah A K 155 S 120 J 90 Tanah B 80 60 -40 Ternak bibit 130 Fattening

Rencana I Pd rencana ke I ini, digunakan tanah A 200 ha utk kapas & 200 ha utk sorghum, sedang tanah B 100 ha utk sorghum & 100 ha utk jagung Dr rencana ini akan didpt GM 69.000 dg masih sisa 200 ha tanah B yg dpt dipakai utk usaha lain (rencana II), dg sisa tenaga kerja 100 jam

Tabel GM rencana I Tanah A (ha) Tanah B (ha) Tenaga kerja (jam) GM (rupiah) Kapas 200 800 31.000 Sorghum 600 24.000 100 300 8.000 Jagung 6.000 Total 400 1900 69.000 Sisa

Sisa pada rencana I dpt dipakai utk usaha ternak Sisa pada rencana I dpt dipakai utk usaha ternak. dlm usaha ternak didpt informasi pendapatan per unit input masing2 pasture dan tenaga kerja Pendapatan per unit pasture & tenaga kerja Pasture TK Ternak bibit 32,50 43,83 Fattening 40 53,33

Rencana II Dr data tsb usaha fattening (rencana II) akan dipilih krn memberi keuntungan lebih besar drpd usaha ternak bibit. Tetapi usaha fattening hanya dpt sebesar 66,6 ekor (faktor yg paling mjd pembatas adalah 100 jam tenaga kerja = 100:1,5=66,6), sehingga pd rencana II ini kan memberi tambahan GM=69.000 + 5.328(66,6x80)=74.328

Bila diukur pendapat per unit input dan yg dipakai input tenaga kerja mk usaha sorghum pd tanah B adalah yg memberi pendapat terkecil, oleh karena itu sebagian tanah (50ha) yg tadinya utk tanaman sorghum dpt digeser utk jagung sehingga dpt mengurangi jumlah tenaga kerja sebesar 50 jam Dr tenaga kerja ini akan didpt usaha penggemukan sebesar 50:1,5=33,3 ekor Jd rencana ke III dpt disusun & memberi GM sebesar 76.000 atau lebih 1.672 drpd rencana ke II

Rencana III rencana III tdk ada tenaga kerja tersisa sisa tanh B dpt utk pasture Usaha A B Pasture **(ha) TK* GM K 200 800 31.000 S 600 24.000 50 150 4.000 J 300 9.000 Fattening 8.000 (66+34) 76.000

Bila bibit yang akan diusahakan mk dr tanah pasture tersedia 200 ha hanya akan dipakai untuk ternak bibit 50. 50 ternak perlu 100 ton hay yg dpt diambil dr 50 tanah B yg misal : jagung dan sisa tenaga kerja dpt utk menanam sorghum kembali

Rencana IV Usaha A B Pasture TK GM K 200 800 31.000 S 600 24.000 100 300 8.000 J 50 3.000 H 2.000 Pembibitan(50) 150 6.500 400 74.500

Anggaran komplit Pendapatan : K,S,J,H = 150.500 Biaya variabel : = 74.500 Pendapatan di atas biaya variabel (GM)=76.000 Biaya tetap = 36.250 Total pengeluaran =110.750 Keuntungan bersih = 39.750

LINEAR PROGRAMMING Setelah diketahui sistem perencanaan anggaran di atas mk diketahui bhw bila terdpt byk sumber daya, byk keterbatasan, mk akan byk pula kemungkinan rencana usaha. Kalau hanya beberapa sumber daya, bbrp kendala mk ada beberapa kemungkinan rencana usaha

Bila jumlah sumber daya meningkat mk kemungkinan rencana usaha dlm rangka mencari biaya yang minimal/laba max akan lbh jauh byk.

LINEAR PROGRAMMING Linear Programming adalah prosedur matematis yang didasarkan atas pengertian bahwa produk per unit input akan tetap dan mempunyai hubungan garis lurus. Prosedur ini digunakan untuk memaksimumkan fungsi tujuan. Fungsi tujuan dirumuskan sebagai berikut : Z = C1X1 + C2X2 + C3X3………CnXn Dimana X1-n = Aktivitas usaha, yang > 0 C1-n = Harga dari output suatu usaha

Di dlm mengerjakan Linear Programming prosedur yg ditempuh jg sama dg tatacara sewkt menyusun perencanaan anggaran yaitu : -inventarisasi sumber daya -kemungkinan2 usaha -Harga output -ongkos produksi -kendala/persyaratan sumber daya -koefisien produksi/kegiatan per satuan usaha

1. Suatu kombinasi usaha tanaman biji2an dan pakan ternak akan dilakukan oleh manajer dg menggunakan faktor2 produksi yg tersedia. Dg pendekatan Linear Programming akan dicari kemungkinan kombinasi usaha yg akan memberi laba max

Sumber daya Limit Persyaratan produksi/ha Tanaman Biji-bijian Pakan ternak Tanah 160 ha 1 TK musim hujan 300 jam 3 1,5 TK musim kemarau 0,5 2 Modal kerja (Rp) 20.000(000) 100(000) 60 (000) Pendapatan (Rp) 90 (000) 55 (000)

Fungsi tujuan : Z = 90X1 + 55X2 X1 = tanaman biji2an X2 = tanaman pakan

1X1 + 1X2 < 160 1X1 + 1X2 = 160 X1 = 0, X2 = 160, A X2 = 0, X1 = 160, B 3X1+ 1,5X2 < 300 X1 = 0, X2 =200, C X2 = 0, X1 = 100, D

0,5x1 + 2x2 = 300 X1 = 0, x2 = 150, E X2 = 0, x1 = 600, F 100x1 + 60x2 = 20.000 X1 = 0, x2 = 333, G X2 = 0, x1 = 200, F

3X1 + 1,5 X2 = 300 1X1 + 1X2 = 160 X1 =40 titik J (40, 120) X2 =120

Titik I (13,3 , 146,7 ) X1 +X2 = 160 0,5X1 + 2X2 = 300 X1 = 13,3 X2 = 146,7

Titik F (0,150) Z = 8.250 Titik I (13,3 , 146,7) Z = 9.226 Titik C (100, 0) Z = 9000 Titik J (40, 120) Z = 10.200