ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN EKONOMI SEKTOR INDUSTRI DI SULAWESI TENGAH

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
STRATEGI POKOK Kebijakan Fiskal Kebijakan Perbankan/Keuangan
Advertisements

Pengembangan Jaringan Kereta Api
Pilar Komunitas Ekonomi ASEAN
Dr. Ir. Heru Purboyo Hidayat P, DEA
Tata cara Penanaman Modal
PENGEMBANGAN ROTAN INDONESIA MELALUI POLA SENTRA HHBK
PERMENDAG 35/M-DAG/PER/11/2011 KETENTUAN EKSPOR ROTAN DAN PRODUK ROTAN
POKOK-POKOK PIKIRAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ”SEMINAR NASIONAL FEED THE WORLD” DENGAN TEMA : ”MENUJU SWASEMBADA YANG KOMPETITIF DAN BERKELANJUTAN SERTA.
KEBIJAKAN DAN REVITALISASI PERTANIAN
KEBIJAKAN PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI BERBASIS AGRO
Direktorat Pengembangan Potensi Daerah
PEMBANGUNAN AGRIBISNIS
ARAH PEMBANGUNAN EKONOMI SEKTOR PERTANIAN
Jumlah Paket dan Nilai Lelang Sampai dengan Tahun 2014 (Juta Rp) No.LPSE Jumlah Lelang Selesai Nilai Pagu (Juta Rp) Nilai Hasil Lelang (Juta Rp) Selisih.
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH KAB. BANGGAI. KARAKTERISTIK WILAYAH KAB. BANGGAI Kabupaten Banggai dengan Ibukotanya Luwuk, secara administratif terdiri.
INDUSTRI PERTEMUAN KE-3.
Provinsi D.I. Yogyakarta
Direktur Pengembangan PLP
Diseminasi Hasil Listing SENSUS EKONOMI 2016
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
Berita Resmi Statistik
RENCANA INDUK PEMBANGUNAN INDUSTRI NASIONAL TAHUN
KERANGKA UMUM PERUBAHAN RPJMD PROVINSI KALIMANTAN UTARA
PERKIRAAN EKONOMI MAKRO
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DIY
Kepala Biro Organisasi Setda Prov. Sumbar
BERITA RESMI STATISTIK
KINERJA SEKTOR INDUSTRI TRIWULAN I TAHUN 2014
PERTEMUAN IX USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM)
Banama tingang makmur Business Plan.
PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS UNGGAS
DATA INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN
MODEL KEMITRAAN JAGUNG DAN KEDELAI DIPROVINSI SULAWESI TENGAH
KINERJA SEKTOR INDUSTRI TRIWULAN II TAHUN 2015
PAGU ANGGARAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2017
PEMBANGUNAN KESEHATAN
STRATEGI PENGUATAN EKONOMI MASYARAKAT
Oleh: M. Wahid Supriyadi Staf Ahli Bidang Ekonomi, Sosial dan Budaya
BAHAN RAPAT KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
KEBIJAKAN PENINGKATAN KUALITAS TENAGA KERJA MUDA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN DRAINASE LINGKUNGAN
Pelaksanaan Sensus Ekonomi (SE) 2016 Kota Surabaya
INDUSTRI & PERDAGANGAN
PERTUMBUHAN INDUSTRI AGRO SAMPAI DENGAN PERIODE TW III 2016
Implementasi Pemahaman Globalisasi Ekonomi dalam Pembangunan Wilayah: STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING DI ERA MASYARAT EKONOMI ASEAN (MEA) Oleh : Dr. Kurniyati.
INSENTIF DAN FASILITAS PENANAMAN MODAL
TARGET DAN REALISASI INVESTASI
Kinerja Kebijakan Ekonomi & Perekonomian
| RADALGRAM Data DESEMBER 2016 Rapat Pengendalian Program & Anggaran
PEREKONOMIAN INDONESIA
JUMLAH PENDUDUK DAN PERSENTASE PENDUDUK MISKIN DI SULAWESI TENGAH Tahun Jumlah Penduduk Miskin (Ribu) Akselerasi (persen) Persentase.
KERAGAAN LUASAN DAN POTENSI PENGEMBANGAN TANAMAN PANGAN,PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN DIKAB. BULUNGAN-PROP.KALTARA.
PEMBANGUNAN APLIKASI INFORMASI PELUANG PENANAMAN MODAL
PENYUSUNAN MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN BERBASIS KOMODITI PALA
DI SAMPAIKAN OLEH KEPALA BAPPEDA
USULAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KOTA SAMARINDA PADA APBD PROVINSI KALTIM
Pangan PROGRAM DAN KEGIATAN DIREKTORAT INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN TAHUN 2016 DAN 2017.
DASAR HUKUM PENANAMAN/ INVESTASI 1. UNDANG-UNDANG NO. 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL 2. PERPRES NO. 27 TAHUN 2009 TENTANG PELAYANAN TERPADU SATU.
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 35 TAHUN 2018
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM) REGIONAL
MEMPERKUAT DAYA SAING INVESTASI UNTUK MEMPERCEPAT HILIRISASI INDUSTRI
PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI DAN PEMBERDAYAAN TENAGA KERJA DIFABEL
PENANGANAN PASCA BENCANA GEMPA SUMATERA BARAT 30 SEPTEMBER 2009
PROFIL EKONOMI KABUPATEN SANGGAU TAHUN 2017 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) 2018.
TINJAUAN EKONOMI KABUPATEN SAMPANG 2018
LOKASI PENGEMBANGAN KAWASAN KAKAO DINAS PERKEBUNAN DAERAH
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PROVINSI JAMBI TAHUN 2020
Transcript presentasi:

ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN EKONOMI SEKTOR INDUSTRI DI SULAWESI TENGAH DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI SULAWESI TENGAH Jl. KARTINI 18 PALU ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN EKONOMI SEKTOR INDUSTRI DI SULAWESI TENGAH H. M. ARIF LATJUBA KADIS PERINDAG

POTRET PERKEMBANGAN EKONOMI SERTA KINERJA SEKTOR INDUSTRI 2017 2016 2015 Sumber data dari BPS Sulawesi Tengah

Profil Industri Sulawesi Tengah Struktur PDRB Sulawesi Tengah Tahun 2016 SHARE SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN 11,87% Peranan Lapangan Usaha terhadap PDRB Industri Pengolahan Tahun 2016 Jenis Industri Nilai (Persen) Industri Batubara & Pengilangan Migas 29,14 Industri Makanan dan Minuman 28,78 Industri Logam Dasar 25,85 Industri Kayu & Barang dari Kayu 10,97 Industri Bahan Galian Bukan Logam 1,74 Industri Furniture 1,06 Industri Kertas & Barang dari Kertas 0,64 Industri Alat Angkutan 0,38 Industri Pengolahan Tembakau 0,36 Sumber : BPS Prov. Sulteng, 2017 Struktur PDRB Sulawesi Tengah tertinggi pada Tahun 2016 berasal dari Sektor pertanian (29,56%), Industri Pengolahan (11,87%) dan Pertambangan (11,83%). Komoditi unggulan sektor pertanian yaitu jagung dan kedelai, sub sektor perikanan komoditinya yaitu perikanan tangkap, sub sektor kehutanan dengan hasil hutan berupa rotan. Sedangkan komoditi penunjang lainnya pada provinsi ini yaitu sektor pertambangan dengan hasil tambang berupa biji besi dan nikel.

POTRET PERKEMBANGAN EKONOMI SERTA KINERJA SEKTOR INDUSTRI 2017 2016 2015 PROGRAM PENGEMBANGAN INDUSTRI Meningkatkan jumlah wirausaha Meningkatnya Kemampuan Sentra Meningkatnya kemampuan UPT Peningkatan kemampuan Teknologi Peningkatan Pengembangan Produk Peningkatan Segmen dan Perluasan Pasar PROGRAM PENATAAN STRUKTUR INDUSTRI PROGRAM PENINGKATAN KEMAMPUAN TEKNOLOGI INDUSTRI PROGRAM REVITALISASI DAN PENUMBUHAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH Program Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Kecil dan Menengah APBD APBN

POTRET PERKEMBANGAN EKONOMI SERTA KINERJA SEKTOR INDUSTRI 2017 2016 2015 CAPAIAN HASIL KINERJA Adalah hasil2 yang dicapai pada tahun 2015 – 2017, dan ada lagi capaian lain, berupa Terbentuknya Sentra Industri Kecil dan Menengah (SIKIM) di Kabupaten Kota melalui DAK, selain itu ada pula terdapat capaian lainnya yaitu Inkubator Bisnis IBTI yang tenan2 nya adalah para kreator-kreator muda teknologi informatika Bawang Goreng Cokelat Sulteng Aneka Produk Cokelat IKM Pengolahan Ikan Pagimana

Tahapan Pembangunan Industri Sulawesi Tengah Tahap II (2029-2038) MENINGKATKAN PERAN INDUSTRI HULU BERBASIS AGRO, PANGAN, MINERAL DAN MIGAS, DALAM PEREKONOMIAN DAERAH INDUSTRI SULAWESI TENGAH TANGGUH, MAJU DAN BERDAYA SAING TINGGI BERBASIS SUMBER DAYA ALAM Tahap I (2018-2028)

ARAH PEMBANGUNAN INDUSTRI PROVINSI SULAWESI TENGAH SAMPAI 2038 Visi Misi Rencana Induk Pembangunan Industri Provinsi (RIPIP) Sul - Teng 2018-2038 Tujuan Pembangunan Industri Provinsi Sulawesi Tengah Mengembangkan Industri Unggulan Yang Maju 1 Memperluas perwilayahan industri yang berdaya saing 2 Membangun sumberdaya industri yang berkelanjutan 3 Meningkatkan infrastruktur yang mendukung industri maju 4 Mengoptimalkan pemberdayaan industri, teknologi & inovasi menuju indonesia tangguh 5 Memacu pertumbuhan industri unggulan daerah 1 Perluasan perwilayahan industri yg mampu berdaya saing 2 Mengembangkan sumberdaya industri berwawasan lingkungan dan berkelanjutan 3 Membangun infrastruktur yg mendukung industri maju 4 Mengoptimalkan pemberdayaan industri, teknologi dan inovasi menuju industri tangguh 5 Meningkatkan kontribusi sektor industri terhadap PDRB Provinsi Sulawesi Tengah 6

Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2018-2038 Sasaran Pembangunan Industri Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2018-2038 No. Sasaran Satuan Tahun Dasar 2016 Tahun 2023 2028 2033 2038 1 Pertumbuhan sektor industri a. Atas Dasar Harga Konstan % 64,43 16-17 17-18 18-19 19-20 b. Atas Dasar Harga Berlaku 65,58 2 Kontribusi industri terhadap PDRB 9,80 10-12 12-14 14-16 16-18 9,72 3 Nilai ekspor produk industri non migas US$ 122,09 125-130 130-135 135-140 140-145 4 Jumlah tenaga kerja di sektor industri Ribu Orang 67.735 68-69 69-70 70-71 71-72 5 Nilai Investasi sektor industri Penanaman Modal Asing Rp Triliun 13,96 14-19 19-24 24-29 29-35 Penanaman Modal Dalam Negeri 1,10 2-4 4-6 6-8 8-10

YANG MEMBUTUHKAN PERHATIAN PRASARANA INFRASTRUKTUR BEBERAPA KAWASAN YANG MEMBUTUHKAN PERHATIAN PRASARANA INFRASTRUKTUR KAWASAN EKONOMI KHUSUS KEK Kawasan Industri Palu KAWASAN INDUSTRI KI KAWASAN INDUSTRI MOROWALI KAWASAN INDUSTRI TRANSON KAWASAN INDUSTRI COR KAWASAN INDUSTRI LNG DONGGI SINORO / BATUI SENTRA INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH SIKIM 8 Kabupaten / Kota se Sulawesi Tengah

(KAWASAN EKONOMI KHUSUS) PALU KEK (KAWASAN EKONOMI KHUSUS) PALU

Kawasan Ekonomi Khusus Palu KEK Palu merupakan pengembangan dari Kawasan Industri (KI) Palu. KEK terdiri dari tiga zona yaitu zona industri; zona logistik; dan zona pengolahan ekspor. Investasi Pembangunan Kawasan Rp 1,7 Triliun Pembangunan Pelaku Usaha hingga 2025 Rp 92,4 T Realisasi Investasi per Juli 2017 Rp 115 Milyar Jenis Industri Industri Pengolahan : Rotan, Rumput Laut, kelapa, Kakao, dan Nikel & Biji Besi Tenaga Kerja per Juli 2017: 210 orang Prediksi Tenaga Kerja: 165.000 orang Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Panjang Landasan Pacu 3500 m Kapasitas Penumpang sekitar 1500 orang/hari Jarak Bandara – Kawasan: sekitar 23 km Pelabuhan Pantoloan Kapasitas eksisting 37.000 TEUs Rencana pengembangan kapasitas hingga 1,2 juta TEUs Lokasi Kecamatan Tawaeli, Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah Jalan Jalan Trans Sulawesi Palu – Toli-toli Palu Outer Ring Road By pass Palu – Parigi Total panjang jalan di Kota Palu sebesar 851,26 km. Pengelola Kawasan PT Bangun Palu Sulteng Luas Lahan Rencana: 1.500 Ha Realisasi per 2017: 482 ha Regulasi Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2014 pada tanggal 16 Mei 2014 tentang KEK Palu

Kawasan Ekonomi Khusus Palu Perkembangan Upgrading Masterplan KI (Marketable & Bankable)-selesai Juni 2016 oleh Korea Engineering Consultant Corporation (KECC) dan PT STM Tunggal Jaya sebagai Mitra Utama PT BPS. Pre-F/S Water Supply System di Sungai Wombo untuk KI Palu, Pantoloan Port & Publik (-selesai April 2017) oleh KECC & PT STM Tunggal Jaya Status & Rencana Pembebasan Lahan Tahap 1 (DED 100 Ha) : Luas Lahan yang telah dimiliki Pemda : ± 77 Ha, dimana ± 20 Ha-nya berada di dalam Zona Pengembangan Tahap I (DED 100 Ha) Luas Lahan yang dimiliki oleh swasta calon tenant : ± 80 Ha, dimana ± 40 Ha-nya berada di dalam Zona Pengembangan Tahap I (DED 100 Ha) Luas Lahan yang masih dalam proses pembebasan oleh PT Bangun Palu Sulteng (PT BPS) dan Mitra Utama/Strategis di dalam Zona Pengembangan Tahap I (DED 100 Ha) adalah: ± 40 Ha PT BPS telah membebaskan 30 Ha (di luar DED 100 Ha) Infrastruktur yang sudah dibangun di dalam KEK 1. Jalan beton sepanjang 1,3 Km, drainase jalan & pedestrian Kantor Administrator KEK Kantor UPTD Penelitian Kakao & Kebun Penelitian dan Percontohan Kakao Pusat Inovasi Rotan Nasional, Sentra IKM & Gedung PPIRT Gudang Komoditi Sistim Resi Gudang Kantor UPTD Rotan Status Legal Standing BPS: Akte Penetapan PT BPS sebagai badan pengelola & pembangun KEK oleh Pemda (Selesai) SK Pengelolaan Aset Pemda ke Badan Pembangun & Pengelola KEK/PT BPS (Selesai) Izin Kawasan Industri atas nama PT Bangun Palu Sulteng (Selesai dikeluarkan Administrator) Pembentukan JV (Developer) antara Strategic Investor + BPS & PT. STM Tunggal Jaya (Proses) Pembahasan Pansus Ranperda Penyertaan Modal Pemprov ke BPS di DPRD Provinsi (Proses) Pengusulan Ranperda Penyertaan Modal Pemkot ke BPS di DPRD Kota (Proses)

Kawasan Ekonomi Khusus Palu Perkembangan Investasi Tenant di Dalam Kawasan Industri No Tenant Jenis Industri Luas Lahan Rencana Nilai Investasi Perkiraan Tenaga Kerja Progress 1 PT. Asbuton Jaya Abadi Industri Aspal Dingin 12 ha Rp 100 milyar 100 org Ground breaking & Konstruksi 2 PT Hongthai International Industri Getah Pinus 2 ha Rp 15 milyar 110 org Konstruksi 3 PT. Sofi Agro Industries Industri Pengolahan Kelapa Rp 130 milyar 625 org Pematang-an Lahan 4 PT. Agro Sulteng Industri Karet dan Minyak Atsiri 17 ha Rp 200 milyar Ground breaking 5 PT Artha Palu Industri Minyak Atsiri 19 ha Rp 50 milyar 35 org Land Clearing Perizinan Administrator KEK Palu telah menerima pelimpahan/ pendelegasian kewenangan Perizinan dan non Perizinan: Dari Pemerintah Kota Palu sebanyak 53 izin/non izin berdasarkan Perwali No. 03 Tahun 2016 Dari Pemerintah Provinsi Sebanyak 7 izin/non izin berdasarkan PERGUB No. 11 Tahun 2016 Dari BKPM RI Sebanyak 2 Izin - Izin Prinsip berdasarkan PERKA BKPM No.4 Tahun 2016 - Izin Usaha berdasarkan PERKA BKPM No. 5 Tahun 2016 Telah memperoleh hak akses perizinan online (SPIPISE Perizinan dan LKPM )

Kawasan Ekonomi Khusus Palu Infrastructure Company Rencana Investasi No Infrastructure Company Bidang Kerjasama 1 PT. Pertamina Pembangunan Instalasi Gas di dalam KI 2 PT. PLN Pembangunan Gardu Induk di dalam KI 3 PT. Dalle Energy Pembangunan PLTU 2 x 100 MW 4 PT. Toba Sejahtera 5 STM Group Pengembangan dan Pengelolaan Kawasan 6 PT. Abana Gema Mentari Pengembangan dan Pembiayaan Investasi Infrastruktur Kawasan 7 One Asia Group 8 PT. SMI Rencana ke Depan Kemen PUPR merencanakan pembangunan fly over untuk akses masuk ke KEK Palu Kemenperin merencanakan pembangunan lanjutan jalan poros di tahun 2017 Persiapan infrastruktur penunjang KEK Palu diantaranya: Perpanjangan dermaga Pelabuhan Pantoloan; Peningkatan Jalan Nasional TransSulawesi (ruas Palu Pantoloan); Perpanjangan runaway Bandara Mutiara Palu; Pembangunan Gardu Induk dalam Kawasan; Pembangunan bendungan Wombo untuk ketersediaan air baku bagi KEK.

Kawasan Industri Morowali Investasi Target Investasi US $ 5,6 Billion (2018) Realisasi Investasi US $ 4,15 Billion (2016) Kawasan Industri Morowali yang dikelola oleh PT. IMIP dan telah terdapat 8 (delapan) perusahaan didalam kawasan tersebut Jenis Industri Integrated Industri Ferro Nickel, Staniles steel dan Produk Hilir Tenaga Kerja - TK per 2017: asing 1.748; local 5.994 (total 7.742 org) - Prediksi TK per 2021 : 80.000 langsung & tdk langsung dgn Rasio 17 % Asing dan 83 % Lokal Politeknik Industri Logam Morowali : Jurusan Teknik Kimia Mineral, Teknik Perawatan mesin dan Teknik Listrik dan instalasi Tahun I , 96 mahasiswa Bandara Maleo Morowali - Panjang landasan Pacu 1.050 m Pesawat ATR 52-500 twin oter, casa 212, caravan Rute Makassar – Morowali, Palu – Morowali Jarak bandara – kawasan 106 km Pelabuhan Jety dalam kawasan Kapasitas eksisting 100.000 DWT Lokasi Kecamatan bahodopi Kab. Morowali Sulteng Lintasan jalan Nasional menghubungkan Kendari – Morowali – Palu – Mamuju - Makassar. Pengelola Kawasan PT Indonesia Morowali Insdustrial Park ( IMIP) Luas Lahan Rencana: 3.000 Ha Realisasi per 2017: 2.000 ha

PERKEMBANGAN Infrastrtukur Pelabuhan 10 Jety (Kapasitas 100 ribu DWT) 3 Rusun & Apart. daya tampung 5.500 org Pengolahan air limbah 1.00 ltr debit sungai Pengolahan sampah 4 ton/hr Oxygen plant Poliklinik Pembangkit listrik 1.180 MW Investasi Tenan dalam Progres No. Jenis Industri 1 Stainless steel 2 Ferro chrome 3 Smelter Ferronickel 4 Cocking coal 5 Stainles steel CRC 6 Ferromangan 7 Ferrosilika Calon Investasi Tenan Baru No. Jenis Industri 1 Pabrik Stainless Steel Kapasitas 1 juta ton 2 Pabrik Carbon Steel Kapasitas 4 juta ton 3 Pabrik HRC dan CRC Carbon Steel

Investasi Tenan Dalam kawasan No Perusahaan Jenis Produksi Kapasitas Nilai Investasi ($)) 1 PT. Sulawesi Mining Inv NIP 300.00 ton/thn 635.000 000 2 PT. Indoensia Guang Ching Nickel & stanless steel industry NIP; SSS; Hot roling coil 600.000 t/y; 1.000.000 t/y; 2.000.000 t/y 1.034.710.000 3 Inddonesia tshingshan stainless steel SSS 600.000 t/y 1.000.000 t/y 817.950.000 4 PT. Indonesia Ruipu nickel & chrome alloy 460.970.000 5 PT. Broly Nickel Industri 138.527.700 6 Power Plant 1.062.000.000 PERKEMBANGAN Lahan industry smelter tumbuh dari 1.200 ha menjadi 2.00 ha dan targetnya 3.000 ha

Kawasan Industri Batui ?

SENTRA INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH (SIKIM) No. KAB./KOTA Komoditi 1 PALU MEUBEL ROTAN 2 DONGGALA TENUN 3 SIGI BAWANG GORENG 4 PARIMO KELAPA TERPADU 5 POSO MAKANAN 6 TOUNA MEUBEL KAYU 7 BANGGAI KELAPA 8 BANGKEP - 9 BALUT 10 MOROWALI ANEKA MEUBEL 11 MORUT 12 TOLITOLI 13 BUOL GARAM

SIKIM KAB. TOUNA SIKIM KOTA PALU SIKIM KAB. MOROWALI SIKIM KAB. BANGGAI

SIKIM KAB. PARIGI MOUTONG SIKIM KAB. DONGGALA SIKIM KAB. SIGI SIKIM KAB. BUOL SIKIM KAB. PARIGI MOUTONG