MANAJEMEN RISIKO ASURANSI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Manajemen Risiko.
Advertisements

Pemahaman Struktur Pengendalian Intern
Pendahuluan Audit Sektor Publik
HASIL TEMUAN BAPEPAM-LK BERKAITAN DENGAN PENYAJIAN LAPORAN TAHUNAN
STANDAR 2.
Komite Audit. Perkembangan Keberadaan Komite Audit  Abad ke-19  Inggris  1939: NYSE mengusulkan pembentukan komite audit  1978: menjadi persyaratan.
Integrated Risk Management For Managing Bank As a Holding Company
PENGENDALIAN INTERNAL Wisnu Haryo Pramudya, S.E., M.Si., Ak., CA
RUANG LINGKUP MANAJEMEN RISIKO
1 Kebijakan, Prosedur dan Penetapan Limit MANAJEMEN RISIKO Program Magister Akuntansi Universitas Trisakti.
PSAP NO 06 AKUNTANSI INVESTASI
Pengendalian Intern dalam Penerapan Manajemen Risiko
AREA PERUBAHAN PENINGKATAN MATURITAS SPIP
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN
PENILAIAN KESEHATAN BANK
H. Mohamad Fahri Kepala Bagian Ortala dan Kepegawaian
PSAK 70 ASET DAN LIABILITAS YANG TIMBUL DARI PENGAMPUNAN PAJAK
Penerapan Manajemen Risiko
BAB IV PERENCANAAN.
JENIS DOKUMEN DAN/ATAU INFORMASI TAMBAHAN YANG WAJIB DISIMPAN OLEH WAJIB PAJAK YANG MELAKUKAN TRANSAKSI DENGAN PARA PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA.
PEMAHAMAN ATAS PENGENDALIAN INTERN
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Pembiayaan Syariah
LEMBAGA KEUANGAN NON BANK Badan Usaha Asuransi
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN
Good Corporate Governance
PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: 3/POJK
RUANG LINGKUP MANAJEMEN RISIKO
Organisasi Manajemen Risiko
Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi
Pengawasan Dana Pensiun Berbasis Risiko
PENILAIAN KESEHATAN BANK
PENGENDALIAN INTERNAL
Good Corporate Governance
PENGERTIAN TSI Teknologi Sistem Informasi (TSI) adalah suatu sistem pengolahan data keuangan dan pelayanan jasa perbankan secara elektronis dengan menggunakan.
G o o d C o r p o r a t e G o v e r n a n c e ( G C G )
Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi
PENGENDALIAN INTERNAL
PERANAN STRATEGIS SDM DAN HUMAN RESOURCES SCORECARD
TAHAPAN AUDIT (LANJUTAN) Pertemuan 8
CONTOH KASUS MANAJEMEN RISIKO
Good Corporate Governance
Pengendalian Risiko Amalia Ilmiani.
Faktor Self Assesment GCG Mata Kuliah : Manajemen Resiko Bank Syariah Dosen Pengampu: Gita Danupranata, S.E., M.M.   Disusun oleh: Muhammad Ramdhan ( )
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Pertemuan 8 Manajemen Resiko
SELF ASSESMENT PELAKSANAAN GCG
Laporan Arus Kas Oleh : Muhammad Zainal Abidin SE, Ak, MM.
Risiko Operasional Mata Kuliah : Manajemen Resiko Bank Syariah Dosen Pengampu: Gita Danupranata, S.E., M.M.   Disusun oleh: Muhammad Ramdhan ( )
Chapter 8 Manajemen Resiko Perbankan Syariah
PEMERINTAH KABUPATEN MALANG
Bab X LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
PERANAN STRATEGIS SDM DAN HUMAN RESOURCES SCORECARD
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
MANAJEMEN RISKO KEUANGAN
Pemahaman Struktur pengendalian intern
AKUNTANSI KEUANGAN MADYA 1
Pengertian Kesehatanan bank diartikan sebagai kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal dan mampu memenuhi semua.
PERANAN STRATEGIS SDM DAN HUMAN RESOURCES SCORECARD
Mohammad Mustaqim, MM, AAAIJ
Sistem Manajemen K3 OHSAS 18001:2007
BAGIAN 8 PENERIMAAN PENUGASAN AUDIT DAN PERENCANAAN AUDIT
PENGENDALIAN INTERN Suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan komisaris, manajemen, dan personalia lain, yang dirancang untuk memberikan jaminan tentang.
1. LUTFIANA NUGRAHAENI MUHAMMAD ARIFIN DASAR AKUNTANSI Tugas 1.
MANAJEMEN RISIKO HUKUM
MANAJEMEN RISIKO PASAR
MANAJEMEN RISIKO KORPORASI (ERM)
MANAJEMEN RISIKO HUKUM DAN KEPATUHAN MATA KULIAH MANAJEMEN RESIKO.
MANAJEMEN RISIKO STRATEGIS
Akreditasi institusi.
Akreditasi Institusi.
Transcript presentasi:

MANAJEMEN RISIKO ASURANSI Pertemuan 12A MANAJEMEN RISIKO ASURANSI

Potret Bisnis Asuransi Jiwa di Indonesia (dlm triliun Rp) Keterangan Agst 2015 Des 2015 Agst 2016 Growth YOY (%)* Growth YTD (%)** Aset 320,98 329,68 383,56 19,50 16,34 Investasi 271,69 238,20 332,10 22,23 17,27 Bukan investasi 49,28 46,48 51,46 4,43 10,71 Hutang 16,38 20,51 25,19 21,51 Cadaangan teknis 236,61 241,17 282,25 19,29 17,04 Kewajiban 252,99 258,04 302,76 19,67 17,33 Modal disetor 14,28 14,50 17,17 20,24 18,45 Modal sendiri 67,41 71,06 80,20 18,98 12,87 Premi bruto 70,64 102,42 84,13 19,09 -17,86 Premi neto 67,62 98,45 80,63 19,24 -18,10 Beban klaim neto 44,55 66,02 51,82 16,31 -21,52 Laba sebelum pajak 7,45 12,42 7,57 1,67 -19,01

Potret Bisnis Asuransi Umum di Indonesia (dlm triliun Rp) Keterangan Agst 2015 Des 2015 Agst 2016 Growth YOY (%)* Growth YTD (%)** Aset 128,41 132,56 137,46 7,05 3,70 Investasi 64,61 66,15 69,45 7,49 4,99 Bukan investasi 63,80 66,41 68,02 6,61 2,42 Hutang 21,57 21,89 22,40 3,82 2,30 Cadaangan teknis 60,62 60,65 62,49 3,09 3,04 Kewajiban 82,19 82,54 84,89 3,28 2,84 Modal disetor 17,16 18,33 18,32 6,75 -0,04 Modal sendiri 45,09 49,61 48,25 7,01 -2,73 Premi bruto 34,09 57,61 40,98 2019 -28,87 Premi neto 19,72 33,23 22,33 13,23 -32,80 Beban klaim neto 12,65 21,03 13,92 10,06 -33,80 Laba sebelum pajak 4,28 7,28 3,88 -9,29 -46,74

Urgensi Manajemen Risiko Pengelolaan risiko bagi perusahaan asuransi disesuaikan dengan POJK No.1/POJK.05/2015 Manajemen risiko asuransi meliputi: Risiko strategi Risiko operasional Risiko aset dan liabilitas Risiko kepengurusan Risiko tata kelola Risiko dukungan dana Risiko asuransi

Penerapan Manajemen Risiko Asuransi Pengawawasan aktif dewan komisaris dan direksi asuransi Kecukupan kebijakan prosedur dan penetapan limit risiko Kecukupuan proses identifikasi, pengukuran, pemamtauan dan pengendalian risiko Sistem informasi manajemen risiko Sistem pengendalianintern yang menyeluruh

Perusahaan Asuransi Wajib Menerapkan Manajemen Risiko Untuk: Risiko strategi Risiko operasional Risiko aset dan liabilitas Risiko kepengurusan Risiko tata kelola Risiko dukungan dana Risiko asuransi

Pengertian Dasar Risiko adalah potensi terjadinya suatu peristiwa yang dapat menimbulkan kerugian bagi Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank (LJKNB) Risiko Strategi adalah Risiko yang muncul akibat kegagalan penetapan strategi yang tepat dalam rangka pencapaian sasaran dan target utama LJKNB. Risiko Operasional adalah Risiko yang muncul sebagai akibat ketidaklayakan atau kegagalan proses internal, manusia, sistem teknologi informasi dan/atau adanya kejadian yang berasal dari luar lingkungan LJKNB.

Pengertian Dasar Risiko Aset dan Liabilitas adalah Risiko yang muncul sebagai akibat kegagalan pengelolaan aset dan liabilitas LJKNB. Risiko Kepengurusan adalah Risiko yang muncul sebagai akibat kegagalan LJKNB dalam memelihara komposisi terbaik pengurusnya, yaitu direksi dan dewan komisaris, atau yang setara, yang memiliki kompetensi dan integritas yang tinggi. Risiko Tata Kelola adalah Risiko yang muncul karena adanya potensi kegagalan dalam pelaksanaan tata kelola yang baik (good governance) LJKNB, ketidaktepatan gaya manajemen, lingkungan pengendalian, dan perilaku dari setiap pihak yang terlibat langsung atau tidak langsung dengan LJKNB

Pengertian Dasar Risiko Dukungan Dana adalah Risiko yang muncul akibat ketidakcukupan dana/modal yang ada pada LJKNB, termasuk kurangnya akses tambahan dana/modal dalam menghadapi kerugian atau kebutuhan dana/modal yang tidak terduga. Risiko Asuransi adalah Risiko kegagalan perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi untuk memenuhi kewajiban kepada tertanggung dan pemegang polis sebagai akibat dari ketidakcukupan proses seleksi Risiko (underwriting), penetapan premi (pricing), penggunaan reasuransi, dan/atau penanganan klaim.

Dewan Komisaaris dan Direksi Asuransi harus: Mamahami risiko yang dihadapi perusahaan Memberikan arahan yang jelas Melakukan pengawasan dan mitigasi secara aktif Mengembangkan budaya manajemen risiko di perusahaan Memastikan struktur oeganisasi yang memadai Menetapkan tugas dan tanggung jawab yang jelas pada masing masing satuan kerja Memastikan kecukupan kuantitas dan kualitas sumberdaya manusia utuk mendukung penerapan manajemen risiko secra efktif

Kecukupan Kebijakan, Prosedur Dan Penetapan Limit Strategi manajemen risiko asuransi Dirumuskan sesuai strategi bisnis dengan memperhatikan tingkat risiko yang diambil dan toleransinya Disusun dengan mempertimbangkan faktor perkembangan ekonomi dan industri serta dampaknya pada risiko organisasi perusahaan, kecukupan SDM dan infrastruktur pendukung, kondisi keuangan dan profitabilitas perusahaan

Kecukupan Kebijakan, Prosedur Dan Penetapan Limit Tingkat risiko yang diambil dan toleransinya Risk appetite tercermin dalam strategi dan sasaran bisnis asuransi Kebijakan dan prosedur Merupakan arahan tertulis dalam menerapkan manajemen risiko harus sejajar dengan visi, misi dan strategi perusahaan

Kebijakan Manajemen Risiko Memuat: Penetapan risiko terkait dengan produk dan stransaksi asuransi Metode identifikasi, pengukuran,pemantauan, pengendalian dan sistem informasi manajemen risiko Penetapan data yang harus dilaporkan Penetapan keweangan dan limit secara berjenjang Penetapan nilai dan tingkat risiko Struktur organisasi Penetapan sistem pengendalian intern dalam penerapan manajemen risiko

Kebijakan Manajemen Risiko Memuat: Kebijakan rencana kelangsungan usaha terkait dengan kondisi eksternal dan internal yang buruk Dokumentasi dan komunikasi kebijakan kepada seluruh pegawai Menggambarkan hubungan antara penetapan tarif, pengembangan produk dan manajemen investasi Relevan denga jeni risiko yang ditemukan sehari hari Menjabarkan hubungan batas toleransi perusahaan, permodalan, dan metode pemantauan risiko

Risiko Strategi Asuransi Risiko strategi asuransi adalah potensi kegagalan asuransi dalam merealisasikan kewajiban kepada pemegang polis/tertanggung/nasabah akibat kegagalan dalam melakukan perencanaan, penetapan dan pelakasanaan strategi, pengambilan keputusan bisnis atau kurang responnya perusahaan terhadap perubahan eksternal Bisa meningkat karena kondisi politik, inflasi tinggi dan stabilita skeamanan yang rendah Tujuan utama manajemen risiko strategi asuransi adalah meminimalkan kemungkinan terjadinya risiko

Proses Manajemen Risiko Strategi Asuransi Identifikasi risiko strategi asuransi Menganalisis risko strategi Pengukuran risiko Menggunakan indikator kesesuaian strategi Pemantauan risiko Dilakukan secara berkala Pengendalian risiko

Risiko Operasional Asuransi Risiko oprasional asuransi adalah potensi kegagagaln asuransi dalam merealisasiakan kewajiban kepada tertanggung dan pemegang polis akibat kegagalan proses internal manusi, sistem teknologi informasi, dan atau kajian dari luar lingkungan perusahaan Bersumber pada struktur organisasi, SDM, Volume dan beban kerja, kompleksitas perusahaan, SIM, permasalahan hukum dan gangguan binis perusahaan Bisa meningkat karena pengunduran diri pegawai kunci, Hacker ,

Proses Manajemen Risiko Operasional Asuransi Identifikasi risiko operasional asuransi mengidentifikasi parameter yang mempengaruhi risiko operasional mengembangkan basis data jenis, dampak, kerugian yang ditimbulkan dari risiko operasional Pengukuran risiko Pemantauan risiko Penerapan sistem pengendalian intern Penyediaan laporan berkala kerugian akibat risiko operasional Pengendalian risiko Adanya sistem untuk memantau pelaksanaan stratgi, pengambilan keputusan bisnis, dan respon perusahaaan terhadap perubahan eksternal

Pengukuran Risiko Operasional Asuransi Indikator yang digunakan : ukuran dan struktur organisasi SDM, Pengembangan bisnis baru, Penggunaan jasa pihak ketiga Faktor yang dipertimbangkan: Struktur organisasi, budaya organisasi, SDM, perubahan organisasi dan turnover tenaga kerja Karakteristik pemegang polis, produk, aktivitas, volume transaksi Desain dan implementasi sistem dan proses yang digunakan Lingkungan eksternal, tren industri, struktur pasar, kondisi sosial dan politik

Risiko Asset dan Liabilitas Merupakan potensi kegagalan dalam pengelolaan aset dan liabilitas yang menimbulkankekuarangan dalam pemenuhankewajiban asuransi kepada pemegang polis. Sumber: pengelolaan aset yang tidak tepat sehingga kesesuaian aset dengan liabilitas tidk memadai Tujuan: memastikan pengelolaan aset dan liabilitas dengan baik

Penerapan Manajemen Risiko Aset Dan Liabilitas Pengawasan aktif dewan komisaris dan direksi asuransi Direksi memastikan aset perusahaan ditempatkan dalam bentuk investasi atau non investasi sesuai kebijakan manajemen risiko Memastikan ada kesesuaian antara aset dengan liabilitas Direksi menyususn rencana pengelolaan investasi tahunan Kecukupan kebijakan prosedur dan penetapan limit risiko Direksi dan manajemen memantau aset dan liabilitas Perusahaan menetapkan strategi valuasi investasi yang tak tercatata di bursa Risk appetite harus menggambrkan perspektif asurnasi terhadap aset dan liabilitas Kebijakan dan prosedur pengelolaan aset dan liabilitas paling sedikit mencakuo komposisi aset liabilitas, tingkat aset yang dapat dipelihara asursnsi, diversifikasi asuransi, limit risiko danliabilitas Limit risiko aset dan liabilitas harus konsisten dan relevan dengan komposisi aset dan liabilitas asursnsi

Penerapan Manajemen Risiko Aset Dan Liabilitas Kecukupuan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko menganalisis sumber risiko aset menganalisis untuk mengetahui pengaruh risiko investasi terhadap risiko aset dan liabilitas membentuk cadangan teknis Untuk mengukur risiko aset dan liabilitas dapat digunakan indikator penilaian aset , tujuan investasi, metode pembentukan cadangan teknis, Sistem informasi manajemen risiko Adanya SIM yang baik untuk mendukung pelaporan isu pengelolaan aset dan liabilitas Sistem pengendalian intern yang menyeluruh Sistem pengendalian intern diperlukan untuk memastikan tingkat respon auransi terhadap penyimpanga standar yang berlaku

Risiko Kepengurusan Merupakan risiko kegagalan asuransi dalam mecapai tujuan akibat kegagalan memelihara komposisi terbaik pengurus yang memiliki komptensi dan integritas tinggi. Sumber risiko: Penunjukkan dan pemberhentian dewan komisaris dan direksi yang tidak memadai Komposisi dan proporsi dewan komisaris dan direksi yang tidak sesuai kebutuhan Kompetensi dan integritas dewan komisaris dan direksi yang tidak menunjang tugasdan kewajiban mereka

Penerapan Manajemen Risiko Kepengurusan Pengawawasan aktif dewan komisaris dan direksi asuransi Kewenangan dan tanggung jawab dewan komisaris dan direksi Kejelasan tugas dan tanggung jawab dewan komisaris dan direksi berdasar kompetensi dan keahlian yang dimiliki

Penerapan Manajemen Risiko Kepengurusan Kecukupan kebijakan prosedur dan penetapan limit risiko Strategi manajemen risiko: kemampuanuntuk meminimalkan kemungkinan muncul risiko kepengurusan Kebijakan dan prosedur: terdapat kebijkan tertulis tentang ketentuan kompetensi dan kapabilitas komisaris dan direksi, memiliki dokumen penunjukkan dewan komisaris dan direksi

Penerapan Manajemen Risiko Kepengurusan Kecukupuan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko menggunakan hasil fit and proper , pengalaman kerja, pendidikan dan pelatihan serta perilaku dewan komisaris dan direksi untuk mengidentifikasi kemungkinan terjadinya risiko kepengurusan Pengukuran risiko menggunakan penetapan prosedur dan dokumen resmi penunjukkan dewan komisaris dan direksi, komposisi dewan komisaris dan direksi, kriteria kompetensi dewan komisaris dan direksi,

Penerapan Manajemen Risiko Kepengurusan Pengendalian risiko dapat dilakukan dengan : Menindaklanjuti laporan perbaikan kelemahan pengendalian dan prosedur yang memicu risiko Pendidikan secara berkala untuk meningkatkan kompetensi dan kapabilitas dewan komisaris/direksi Sistem informasi manajemen risiko Perusahaan harus memiliki SIM yang merekam langkah langkah mitigasi risiko kepengurusan Sistem pengendalian intern yang menyeluruh Audit internal kepengurusan mencakup identifikasi apakah seleksi sejalan dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan

Risiko Tata Kelola Merupakan potensi kegagalan dalam pelaksanaan tata kelola yang baik, ketidak tepatan manajameen, lingkungan pengendalian, dan perilaku setiap pihak yang langsung maupun tidak langsung pada perusahaan Sumber: pedoman tata kelola yang dimiliki perusahaan

Penerapan Manajemen Risiko Tata Kelola Pengawaasan aktif dewan komisaris dan direksi asuransi memantau efektivitas pelaksanaan fungsi tata kelola memastikan perusahaan memiliki kode etik sebagai pedoman perilaku komisaris, dewan direksi dan karyawan Kecukupan kebijakan prosedur dan penetapan limit risiko Strategi manajemen risiko harus memuat secara jelas arah tata kelola perusahaan Terdapat sistem yang dapat mengidentifikasi, menilai, dan mengukur kecukupan dan efektivitas penerapan tata kelola di perusahaan asuransi Limit yang diterapkan ditentukan berdasarkan self assesment yang dilakukan perusahaan asuransi

Penerapan Manajemen Risiko Tata Kelola Kecukupuan proses identifikasi, pengukuran, pemamtauan dan pengendalian risiko Pengukuran risiko dilakukan dengan indikator kelengkapan pedoman tata kelola yang memadai, prinsip keterbukaan, akuntabilitas, tanggungjawab, independensi, kewajaran dan kesetaraan, dan manajemen risiko. Sistem informasi manajemen risiko Perusahaan memiliki SIM yang merekam langkah langkah mitigasi risikotata kelola perusahaan Sistem pengendalian intern yang menyeluruh Perusahaan memiliki sistem pengendalian intern yang berpedoman pada 5C yakni Committee Of Sponsoring Organization Of Treadway Commission yaitu lingkungan pengendalian, penilaian, prosedur pengendalian, pemantauan, serta informasi risiko, dan komunikasi.

Risiko Permodalan Merupakan risiko yang muncul akibat ketidakcukupan dana/modal perusahaan dalam menghadapi kerugian atau kebutuhan dana/modal tak terduga

Penerapan Manajemen Risiko Permodalan Asuransi Pengawasan aktif dewan komisaris dan direksi asuransi Kewenangan dan tanggung jawab dewan komisaris dan direksi Kecukupan kebijakan prosedur dan penetapan limit risiko Pemantauan dana asuransi, investasi, tingkat solvabilitas Adanya kebijakan pengelolaan dana, nilai minimal modal dan akses ke pasar modal ataupun pihak ketiga Kecukupuan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko Sistem informasi manajemen risiko Sistem pengendalian intern yang menyeluruh

Risiko Asuransi Merupakan potensi kerugian asuransi untuk memenuhi kewajiban kepada tertanggung dan pemegang polis akibat ketidakcukupan proses underwriting, penetapan premi, penggunaaan reasuransi atau penangan klaim.

Penerapan Manajemen Risiko Asuransi Pengawasan aktif dewan komisaris dan direksi asuransi Kewenangan dan tanggung jawab dewan komisaris dan direksi Kecukupan kebijakan prosedur dan penetapan limit risiko Kebijakan dan prosedur pengembangan produk Kebijakan underwriting, penetapan premi Kecukupuan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko Sistem informasi manajemen risiko Sistem pengendalian intern yang menyeluruh

Contoh soal 1 Sebuah perusahaan asursnsi menerima premi penutupan langsung sebesar RP. 1 juta dengan komisi 20%. Dari penutupan tersebut direasuransikan 50% dengan komisi 25% dari premi yang dibyarkan. Perusahaan juga menerima premi penutupan tak langsung sebesar Rp. 300 juta dengan komisi reasuransi 25%. Hitunglah premi bruto dan premi netto.

Contoh soal 1 Jawab: Premi bruto= (premi penutupan langsung – komisi penutupan langsung) + (premi penutupan tak langsung – komisi penutupan tak langsung) = (Rp. 1.000.000 –Rp. 200.000) + (Rp. 300.000 –Rp. 75.000) = Rp. 1.025.000,- Premi neto= premi bruto – (premi reasuransi dibayar – komisi reasuransi diterima) = Rp. 1.025.000 – (Rp. 500.000 –Rp. 125.000) = Rp. 650.000,-

Contoh soal 2 Sebuah perusahaan asuransi memeiliki data keuangan dith 2017 sbb: Kas 200.000.000 Investasi 1.000.000.000 Deposito 500.000.000 Saham 500.000.000 Modal minimum berbasis risiko 250.000.000 Cadangan premi 300.000.000 Cadangan klaim 600.000.000 Hitunglah jumlah aset yang diperkenankan dan tingkat solvabilitas perusahaan

Contoh soal 2 Aset yang diperkenankan: Liabilitas Tingkat solvabilitas Maksimum diperkenankan Kas 200.000.000 Deposito 20% dr total aset 200.000.000 Saham 40% dr total aset 400.000.000 Jumlah aset diperkenankan 800.000.000 Liabilitas Cadangan premi 100.000.000 Cadangan klaim 300.000.000 Jumlah 400.000.000 Tingkat solvabilitas Tingkat solvabilitas =(aset yang diperkenankan-liabilitas) = 400.000.000 MMBR 250.000.000 Tingkat solvailitas /MMBR 160%