Kain Songket MUHAMMAD ALFA RIZI CHALIF AL-ISLAMI DWI MIRANDA ENTIN DE VINA MAULINA SARI IHDA ADILLA
Kebudayaan Melayu mengandung nilai- nilai luhur yang berakar dari nilai Islam dan adat istiadat masyarakat pendukungnya. Apabila anggota Masyarakatnya tetap berpegang teguh kepada nilai- niai ini dalam kehidupan Mereka masa kini dan masa depan, mereka akan dipastikan akan selalu selamat Atau terhindar dari perbuatan tercela. Sistem sosial melayu zaman dahulu
Budaya Melayu menganut ajaran “ Raja alim raja disembah, Raja jalim raja disanggah”. Ini artinya bahwa dalam kehidupan, nilai-nilai luhur, nilai-nilai kebenaran dipegang Oleh masyarakat. Tidak terkecuali siapa pun, termasuk penguasa tertinggi (raja). Dalam kebudayaan Melayu, orang yang melanggar ketentuan adat akan mengalami penderitaan, siksaan batin, yang tidak dapat diukur dengan materi. Orang Melayu seharusnya berperilaku sebagai para pendahulunya yang selalu mempedomani nilai-nilai agung itu dengan ungkapan Laksamana Hang Tuah “ Tuan Sakti Hamba Negeri,Esa Hilang Dua Terbilang, Patah Tumbuh Hilang Berganti, Tak Akan Melayu Hilang di Bumi
Masyarakat Melayu pada umumnya menganut nilai-nilaisebagai insan Berbudaya dan beradat, nilai-nilai itu berlaku secara universal. Nilai-nilai tersebut antara lain : 1.Mengutamakan budi 2.Memiliki sifat malu 3.Memiliki keberanian 4.Memiliki kejujuran 5.Memiliki sifat hemat.
Adat Melayu mengandung nilai filosofis yang fundamental, nilai instumental, Serta nilai praktis yang teraktual dalam berbagai dimensi kehidupan masyarakat. Dari dimensi historis dan yudiris, masyarakat melayu sangat terikat dengan Petuah orang tua, tradisi, guna terwujudnya masyarakat tertib, aman, damai, dan harmonis sehingga terwujudnya landasan tegaknya hukum, serta keadilan dan kebenaran.
Adapun ungkapan-ungkapan orang Melayu dulu adalah sebagai berikut : Apa tanda Melayu jati Bertanam budi sebelum mati Termakan budi ianya mati Apa tanda melayu jati Malu berbuat yang tidak terpuji Apa tanda melayu jati Malu bersifat dengki mendengki Apa tanda melayu jati Dijalan Allah berani mati Apa tanda melayu jati Lurus dan jujur sampai kehati Apa tanda melayu jati Hemat cermat pakaian diri
Bahkan di dalam memilih pemimpin pun masyarakat melayu sangat jeli. Dalam masyarakat Melayu kepribadian pemimpin sangat diteladani Umatnya. Masyarakat melayu itu sendiri mempunyai ciri-ciri dalam Memilih pemimpinnya. Cici-ciri tersebut tertuang dalam ungkapan Sebagai berikut : Bercakap lurus berkata benar Tahu menimbang bijak menakar Ramah kepada kecil dan besar Pantang sekali berlaku kasar
S OSIAL MELAYU ZAMAN SEKARANG Kondisi masyarakat Melayu kita yang sekarang sebagian besar sudah tidak peduli lagi dengan KKN, karena memandang KKN sudah menadi budaya masyarakat. Pada dasarnya nilai luhur itu sudah mewaris dan bergulir dari dahulu sampai kini. Hanya saja dominasi ajaran materialisme sudah melekat pada diri anggota masyarakat sehingga nilai adat yang bersendikan syarak sudah tidak lagi membentengi mereka.
Jika kondisi itu terus berkembang, maka akibatnya tentu akan fatal kepada kelanjutan masyarakat Melayu yang penuh dengan nilai-nilai luhur. Modernisasi dengan budaya materalis yang sudah melanda sampai kenegri Melayu dan sistem penyelenggaraan negara di daerah kurang mendukung, telah berdampak bagi kehidupan sebagian masyarakat Melayu. Akibatnya tidak sedikit bagi mereka yang meninggalkan nilai-nilai luhur tersebut.
Jika kita cermati telah terjadi perkembangan dan kemajuan yang luar biasa di Asia Tenggara ini, dimana orang Melayu hidup dan bertmpat tinggal. Namun sepertinya Melayu tidak bisa berpartisipasi dan memanfaatkan perubahan dan peluang-peluang yang ada. Bahkan sebaliknya, orang Melayu cenderung semakin tergusur kepinggir ( menjadi masyarakat marjinal ). Ironisnya, ketergusuran itu terutama dari basis-basis ekonomi. Diperkirakan ketertinggalan orang Melayu ini pada masa mendatang akan semakin meluas jika tidak ada kebijaksanaan politik yang sedikit protektif terhadap mereka.
KESIMPULAN Untuk memecahkan masalah-masalah tersebut, terutama dikaitkan Dengan kemampuan untuk merebut peluang dan kesempatan yang Ada pada masa depan serta menghadapi globalisasi dan liberalisasi, Perlu diambil berbagai langkah : Pertama, kecenderungan untuk mencari pemecahan masalah yang bersifat apologia harus dihentikan. Kedua, reinterpretasi terhadap variabel-variabel budaya, agama, dan fungsi pendidikan. Ketiga, menumbuhkan achievement motivation untuk berkembang suburnya enterpreneurship yang sesungguhnya dan dilakukan sedini mungkin. Keempat, meninjau kembali sistem pendidikan yang ada mampu mendongkrak ketertinggalan. Kelima, kemitraan yang sedang digalakkan psemerintah antara pengusaha besar dengan pengusaha kecil dan koperasi perlu didukung semua pihak, supaya kesenjangan yang cenderung meningkat dapat diperkecil dan sedapat-dapatnya dihilangkan, sehingga terwujud kesejahteraan yang merata dan adil.