Siapa Guru BK
Guru BK
BUKAN Guru BK
Guru Bahasa Inggris, lebih UNGGUL kemampuan Bahasa Inggrisnya dibanding Guru Mapel yang lain Guru BK…..lebih UNGGUL kemampuan APANYA dibanding Guru Mapel yang lain…… ? Kompetensi Guru BK Guru Metematika, lebih UNGGUL kemampuan Matematikanya dibanding Guru Mapel yang lain
SEMINAR… GURU BK SENIOR, pengalaman BERPRESTASI… S1, S2, S3 : BK tentang : MODEL LAYANAN KONSELING
Keterbasan/ Ketidaksempur-naan Manusia TANTANGAN KOMPETISI EKSTERNAL Globalisasi Era Revolusi Industri 4.0 Era Disrupsi Keterbasan/ Ketidaksempur-naan Manusia INTERNAL
BLIND SPOT (TITIK BUTA) manusia
Muhamad Ali
Gajah di pelupuk mata tidak terlihat, semut di seberang lautan nampak jelas kekurangan diri sendiri tidak terlihat, tetapi kesalahan orang lain terlihat jelas Gaji di pelupuk mata tidak terlihat, sambilan di seberang lautan nampak jelas Kecantikan istri di rumah tidak terlihat, kecantikan wanita lain di luar rumah nampak jelas
STOP SELINGKUH PULANG KE RUMAH
TANTANGAN Masa Depan ERA RI 4.0 ERA DIGITAL TIDAK DAPAT : PERUBAHAN : Menyangkal Menangkal Menghindar Menghibur diri PERUBAHAN : VOLATILE sangat cepat UNCERTAIN sulit diprediksi COMPLEX semakin rumit AMBIGUOUS multitafsir
PERUBAHAN SIKAP, POLA DAN GAYA HIDUP PERILAKU MANUSIA
ERA R I 4.0 Generasi Z menggunakan gawai sebagai teman, kekasih, atau bahkan seperti “denyut jantung” yang nyaris tidak bisa ditinggalkan dalam kehidupan sehari-hari.
ERA RI 4.0 ERA DIGITAL PERUBAHAN PETA KOMPETISI DUNIA KERJA 35% PROFESI/ BIDANG PEKERJAAN HILANG 65% PROFESI/ BIDANG PEKERJAAN MASA DEPAN Belum ditemuan 75-375 juta TENAGA KERJA GLOBAL BERALIH PROFESI PERUBAHAN PETA KOMPETISI DUNIA KERJA
Meningkatkan Kompetensi Diri
Pengembangan Profesi BK Berkelanjutan
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Kegiatan memfasiltasi Guru BK untuk : memutakhirkan kompetensi untuk memenuhi tuntutan profesi masa depan memotivasi dan menguatkan komitmen untuk melaksakan tugas pokok dan fungsinya secara profesional Menjaga dan meningkatkan citra, harkat, martabat, dan kebanggaan profesi sebagai Guru BK
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Pendidikan Pertemian Ilmiah : Seminar, Workshop, dsb Publikasi Ilmiah Karya Inovatif Pendidikan Profesi Konselor Melaksanakan kegiatan yang mendukung tugas Guru BK
Pengembangan Profesi Guru BK Universitas Ngudi Waluyo Model Layanan Konseling Pilar Akuntabilitas Guru BK Profesional MGBK dyp sugiharto Dosen BK FIP Unnes Pengembangan Profesi Guru BK Universitas Ngudi Waluyo 12 Februari 2019
ALUR NALAR… Apa… Mengapa… Bagaimana… MODEL LAYANAN KOSENLING
Apa Model Konseling ?
MODEL KONSELING Sistem konseling yang dirancang dan didesain berdasarkan teori dan terapannya sehingga muwujudkan suatu struktur performansi konseling Bagi konselor, penggunaan Model Konseling merupakan akuntabilitas/ pertanggung jawaban ilmiah dan teknologis dalam menyelengarakan konseling 23
INSIGHT RATIONAL AFFECTIVE ACTION Eksistensional Person-centered counseling dkdldldldldlldldlldldldldll Psychoanalystic Transactional Analysis RATIONAL AFFECTIVE RET Gestalt Reality Trait & Factors Behavioral ACTION
Mengapa perlu Model Konseling ?
KONSELING LAYANAN PROFESIONAL Dapat dipertanggungjawab- kan dasar keilmuan dan teknologinya Berbasis acuan dari teori dan pendekatan konseling tertentu
TINGKAT KEPROFESIONALAN PELAYANAN KONSELING 1. PRAGMATIK 2. DOGMATIK 3. SINKRETIK 4. EKLEKTIK 5. MEMPRIBADI
TINGKAT PRAKMATIK Penyelenggaraan konseling yang menggunakan cara-cara yang menurut pengalaman konselor pada waktu terdahulu dianggap memberikan hasil yang optimal, meskipun cara-cara tersebut sama sekali tidak berda-sarkan pada teori tertentu.
TINGKAT DOGMATIK Konselor telah menggunakan Model Konseling tertentu dan menjadikan Model Konseling tersebut sebagai dogma untuk segenap permasalahan dari semua konseli Siapapun konseling dan apapun permasalahan konseli, konselor menggunakan Model Konseling yang telah dijadikan dogma
TINGKAT SINKRETIK Konselor telah menggunakan sejumlah Model Konseling, namun penggunaanya bercampur aduk tanpa sistematika ataupun pertimbangan yang matang Jenis-jenis Model Konseling yang digunakan sekedar dicomot dan diterapkan untuk menangani permasalahan tanpa memperhatikan relevansi dan ketepatannya.
TINGKAT EKLEKTIK (1) Konselor memiliki pemahaman yang mendalam tentang berbagai Teori, Pendekatan konseling, dan Model Konseling dengan berbagai teknologinya, dan berusaha memilih serta menerapkan sebagian atau satu Model Konseling beserta teknologinya sesuai dengan kondisi dan permasalahan konseli
TINGKAT EKLEKTIK (2) Guru BK tidak mencampur aduk Model Konseling yang digunakan, namun dianalisis secara cermat untuk menangani permasalahan konseli Guru BK tidak mengangungkan atau menjadikan Model Konseling tertentu sebagai dogma Guru BK secara mendasar memahami kapan menggunakan atau tidak menggunakan Model Konseling tertentu.
TINGKAT MEMPRIBADI Guru BK secara mendalam menguasai sejumlah Model Konseling beserta teknologinya Guru BKGuru mampu memilih dan menerapkan secara tepat Model Konseling berserta teknologinya untuk menangani permasalahan konseli Guru BK mampu memberi warna pribadi yang khas sehingga tercipta praktik konseling yang benar-benar ilmiah, tepat guna, produktif, dan unik.
Bagaimanammmmengimplementasikan Model Konseling ?
New literation In facing the 4th Industrial Revolution 3 The needs New literation In facing the 4th Industrial Revolution Data Literation The ability to read, to analyze, to use information (Big Data) in the digital world. In order to produce qualified graduates, curriculum needs a new orientation, due to the 4th Industrial Revolution. So it is not appropriate anymore using an old literation (reading, writing and math), as the main asset if we would like to produce qualified human resources which could be performed in the society. New literation : Technology Literation The ability to understand mechanical (system) work, to use the application of technology like (Coding, Artificial Intelligence, & Engineering Principles). (Aoun, MIT, 2017) Human Literation Humanities, Communication and Kolaboration 8
Kenyataannya…. Budaya instan (mendapatkan sesuatu tanpa usaha keras) Rendahnya empati/ kepedulian/respek Turunnya tanggungjawab pada tugasnya masing- masing.
Tantanganya…. Guru BK. Konselor perlu mengubah mindset penyelenggaraan layanan Konseling : Reorientasi menghadapi/ menyelesaikan masalah Tidak lagi harus hanya memikirkan bagaimana memecahkan masalah (problem solving), tetapi bagaimana mengenali potensi-potensi dan menganalisis pengentasan masalah dengan berbekal potensi tersebut. Orientasi Model Layanan Konseling di era Revolusi Industri 4.0 ini bukan pada menyelesaikan masalah tetapi menemukenali potensi dan menfasilitasi perkembangannya sesuai fitrah konseli
d
Konsep Dasar Strategi Konseling Memandang, menempatkan konseli sebagai Individu yang memiliki kemampuan, kekuatan, sumber daya, dan kompetensi Konseli ingin sehat dan menginginkan perubahan positif Berbasis humanistik, berpusat pada klien, direktif
Prinsip Penerapan Strategi Konseling Konselor mampu merasakan dunia dari perspektif konseli tanpa penilaian atau kritik (mendengarkan aktif, empati dan penghargaan tanpa syarat) 2. Membangkitkan dan mengeksplorasi perbedaan dan keraguan konseli. Konselor fokus pada perubahan (change talk) dibanding resistensi konseli untuk membicarakan hal-hal yg tidak bisa diubah (hal-hal problem)
Prinsip Penerapan Strategi Konseling 3. Kecemasan/keraguan konseli untuk suatu perubahan (positif) dianggap wajar, justru perlu dimotivasi dan fokus dlm internalnya bhw ia dapat berubah 4. Mendorong konseli yakin pada kemampuan dirinya (efikasi diri) untuk dpt menyelesai-kan keraguan (ambivalensi) thd perubahan postif yg dilakukan saat ini maupun mendatang 5. Menguatkan komitmen konseli utk berubah dan membantu mereka melaksanakan rencana perubahan.
GURU BK SUSAH DIKEBUMIKAN MEMBERIKAN PELAYANAN TIDAK PROFESIONAL GURU BK SUSAH DIKEBUMIKAN
Konselor
Refleksi... INTEGRITAS
1 Bagaimana saya memperlakukan orang lain yang jelas-jelas tidak menguntungkan bagi saya?
2 Apakah cara saya bertutur kata dan melayani seseorang berlainan bergantung dengan siapa yang saya layani?
3 Apakah tingkah laku dan tutur kata saya sama, baik ketika bersama orang lain maupun saat sendiri?
4 Apakah saya cepat mengaku salah tanpa unsur paksaan jika memang bersalah?
5 Apakah saya jujur mengenai hal kecil maupun besar meski dalam keadaan sulit?
6 Apakah saya selalu memenuhi janji yang telah disepakati dengan orang lain?
7 Apakah saya siap dengan segala risiko atas ucapan dan tindakan yang saya lakukan?
KONSELOR KONSELOR KONSELOR KONSELOR KOMITMEN KEJUJURAN INTEGRITAS TANGGUNG JAWAB KONSISTEN KONSELOR
Semakin bijak...
Terlalu sibuk mencintai orang yang mencintai kita... Tidak mempunyai waktu untuk membenci orang yang membenci kita
DGDGDGDGJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJ BK - BK - BK SDFFDS
Terima kasih dypsugiharto