Meta Damariyanti, Mpsi., Psikolog

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Kepribadian menurut Freud & Erikson
Advertisements

Pyschoanalysis Orientation_Psi.Sosial II
Isyu-isyu penting dalam teori Kepribadian.
KONSELING KARYA >MU’MIN. PENDEKATAN KONSELING BEHAVIORAL.
ALIRAN-ALIRAN DALAM PSIKOLOGI
Psikologi Dunia Kerja Frustasi & Pengaruhnya Dalam Pekerjaan
ASKEP KLIEN DENGAN ANSIETAS
PSIKOLOGI ANAK KHUSUS Minggu 2.
MEMAHAMI KONDISI DAN TINGKAH LAKU MANUSIA
PSIKOANALISIS DAN KAJIAN KARYA SASTRA
TEORI STIMULUS-RESPON
TEORI PSIKOANALISA SIGMUND FREUD
DINAMIKA KEPRIBADIAN SIGMUND FREUD
Pertemuan II Materi 2.a. Pendekatan Teori Psikologi
Psikologi Kepribadian SIGMUND FREUD: PSIKOANLAISIS
PENDEKATAN PSIKOANALISA
Pertemuan VIII Materi 8. Pendekatan Dlm Psikologi Klinis
Karen Horney Latar belakang: - pendidikan: kedokteran
Psikologi kepribadian I MURRAY
KONSELING PSIKOANALISIS
Sigmund Freud (Psikoanalisa)
Teori Psikoanalisa-Sigmund Freud
Paradigma Psikoanalisis Sigmund Freud
Psikologi Kepribadian SIGMUND FREUD
Pertemuan-3 Beberapa pendekatan untuk memahami perilaku :
PSIKOLOGI KEPRIBADIAN SIGMUND FREUD : PSIKOANALISIS
Konsepsi Psikologi tentang Manusia
McGraw-Hill/Irwin Copyright © 2008 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved.
Psikologi Perkembangan Sigmund Freud
Obyect Relation Theory Melanie Klein
DIMENSI TINDAKAN DALAM KOMUNIKASI TERAPEUTIK Mariyono Sedyowinarso
Konsep Kepribadian Sehat (1)
Empat Teori Psikologi Tentang Manusia
Pendekatan Psikoterapis Untuk Masalah Perilaku Sexual
Pendekatan Psikologi Edy Prihantoro.
KONSEP SEHAT-SAKIT JIWA
Adhyatman Prabowo, M.Psi
YUTRIKA CITRA PRASWASTANTIKA (103)
Empat Teori Psikologi Tentang Manusia
MEKANISME PERTAHANAN DIRI
Treatment Asosiasi Bebas (Free Association).
Universitas Negeri Semarang
SEKILAS PSIKOANALISIS FREUD
Pendekatan terhadap Perawatan dan Terapi
Konsep Model Keperawatan Jiwa.
Pertemuan VII Materi 7. Pendekatan Dlm Psikologi Klinis
SKORING & INTERPRETASI A. Dian Savitri,S.Psi,MSi,Psikolog
ASKEP KLIEN DENGAN ANSIETAS
Mazhab PSIKOLOGI KLASIK
TAHAPAN PERKEMBANGAN SEKSUALITAS MANUSIA MENURUT SIGMUND FREUD
PRESENTASI PSIKOLOGI INDUSTRI Tema : KEPRIBADIAN DISUSUN OLEH: Kelompok 6 1. BASIT MAHFUD / 2. ENDRI YUDHA / 3. M. SALMAN.
PSIKOLOGI KEPRIBADIAN
REAKSI PSIKOLOGIK MANUSIA TERHADAP STRES
JUNG - ADLER PSIKOLOGI KEPRIBADIAN 1
ASKEP KLIEN DENGAN ANSIETAS
PENDEKATAN PSIKOANALISIS
Kepribadian menurut Freud & Erikson
Teori Psikoanalisa Part 1
Universitas Negeri Semarang
TEORI KAUNSELING: Teori Psikoanalisis ( Sigmund Freud )
Empat Teori Psikologi Tentang Manusia
PSIKOLOGI KEPRIBADIAN SIGMUND FREUD : PSIKOANALISIS
Pelatihan Dasar Konsultan
PENDEKATAN EKSISTENSIAL-HUMANISTIK
RATIONAL EMOTIVE THERAPY (ALBERT ELLIS)
DALAM MEMAHAMI & PENANGANAN PERILAKU BERMASALAH
McGraw-Hill/Irwin Copyright © 2008 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved.
Pandangan mengenai sifat manusia: 1
TEORI KAUNSELING: Teori Psikoanalisis ( Sigmund Freud )
Transcript presentasi:

Meta Damariyanti, Mpsi., Psikolog Terapi Psikoanalisa Meta Damariyanti, Mpsi., Psikolog

PSIKOANALISA Tokoh : Sigmund Freud (6 Mei 1856 - 23 September 1939) Konsep Dasar a. Kesadaran –ketidaksadaran b. Struktur Kepribadian c. Mekanisme pertahanan ego d. Perkembangan Psikoseksual Tujuan terapi Peran terapis Teknik-teknik terapi

Konsep Dasar a. Kesadaran –ketidaksadaran Perilaku manusia ditentukan oleh kekuatan irrasional yang tidak disadari dari dorongan biologis dan dorongan naluri psikoseksual tertentu pada masa lima tahun pertama dalam kehidupannya.

Sebagian perilaku manusia didorong atau ditentukan oleh kekuatan atau kebutuhan-kebutuhan yang tidak disadari, yaitu pengalaman-pengalaman atau trauma masa kecil yang terdesak, tertekan, terpendam atau terkubur dalam ketidaksadaran akan menimbulkan kecemasan yang tidak tertahankan Dalam waktu yang lama, materi terpendam tersebut justru malah dapat menyebabkan berkembangnya kecemasan kepada diri yang bersangkutan dan sewaktu-waktu dapat muncul segera mendadak

Id b. Struktur Kepribadian Tegangan Berisi impuls agresif dan libinal Prinsip kesenangan (pleasure principle) Tegangan Upaya mereduksi tegangan (keadaan homeostatis/kesenangan) Tindakan refleks dan Proses primer

Ego Proses sekunder/reality principle Tujuan prinsip kenyataan menunda prinsip kenikmatan Bertugas sebagai perencana tindakan bagi pemuas kebutuhan Berperan sebagai eksekutif yang memerintah, mengatur dan mengendalikan serta mengontrol jalannya id, super ego dan dunia eksternal

Super Ego Bagian moral dari kepribadian manusia Filter baik=buruk, benar=salah Merintangi impuls id Bertindak sebagai sesuatu yang ideal, yang sesuai dengan norma moral masyarakat (kesempurnaan)

Kecemasan. Suatu keadaan tegang atau takut yang mendalam sebagai hasil bermunculannya pengalaman-pengalaman yang terdesak  Ego kewalahan menghadapi stimulasi berlebihan yang tidak bisa dikendalikan, maka ego diliputi kecemasan  Diatasi dengan mekanisme pertahanan diri oleh ego

Tiga kecemasan: Kecemasan neurotik  bersumber pada id, yaitu takut tidak mampu mengendalikan instinknya dan dapat dihukum karenanya Kecemasan realita  bersumber pada ego, rasa takut akan bahaya yang datang dari dunia luar 3. Kecemasan moral bersumber pada superego, rasa takut terhadap hati nuraninya sendiri, yaitu terhadap adanya pertentangan nilai moral

c. Mekanisme Pertahanan Ego Represi : mendorong kenyataan yang tidak dapat diterima kepada ketidaksadaran Proyeksi : Pembentukan reaksi : perasaan-perasaan lebih dalam menimbulkan ancaman maka menampilkan tingkahlaku yang berlawanan guna menyangkal perasaan yang menimbulkan ancaman Fiksasi dan Regresi Sublimasi Denial : penyangkalan, “menutup mata”

d. Tahapan Perkembangan ‘Psikoseksual’: Tahap Oral (0-1 tahun) Tugas perkembangan: memperoleh rasa percaya Masalah: pengembangan ketidakpercayaan, penolakan afeksi, harga diri rendah, penarikan diri, isolasi, sulit membangun hub yang akrab, dependent 2) Tahap Anal (1-3 tahun) Tugas perkembangan: belajar mandiri, mengakui dan menangani perasaan negatif (benci, hasrat merusak, marah) 3) Tahap Falik (3-6 tahun) Oedipus kompleks dan electra kompleks

4) Tahap Latensi (6-12 tahun) Tahap tenang 5) Tahap Genital (12-14 tahun) Daya tarik seksual, sosialisasi, kegiatan kelompok, perencanaan karier

e. Tujuan terapi Membentuk kembali struktur karakter individual dengan jalan membuat kesadaran yang tak disadari di dalam diri klien Fokus pada kembali ke pengalaman 5 tahun pertama dengan menembus konflik yang direpresi

g. Peran terapis /hubungan terapeutik Terapis atau analis membiarkan dirinya anonim serta hanya berbagi sedikit perasaan dan pengalaman sehingga klien memproyeksikan dirinya kepada analis. Proyeksi-proyeksi klien, yang menjadi bahan terapi, ditafsirkan dan dianalisis.

h. Teknik terapi Asosiasi Bebas Mengatakan apa saja yg terlintas dalam pikirannya tanpa ada yg disembunyikan  katarsis Memanggil kembali pengalaman masa lampau dan pelepasan emosi berkaitan dengan traumatik masa lampau

2) Interpretasi/ Penafsiran Teknik untuk menganalisis asosiasi bebas, mimpi, resistensi, & transferensi perasaan klien Tindakan-tindakan analis yang menyatakn, menerangkan bahkan mengajari klien makna tingkah laku 3) Analisis Mimpi “jalan istimewa menuju ketaksadaran” Melalui mimpi, hasrat, kebutuhan dan ketakutan yang takdisadari diungkapkan Difokuskan untuk mimpi-mimpi yg sifatnya berulang-ulang, menakutkan, dan sudah pada taraf mengganggu

4) Analisis Resistensi Resistensi/ penolakan dinamika yg tidak disadari untuk mempertahankan kecemasan Analis menerobos pertahanan diri tsb sehingga dapat teramati, dianalisis, dan ditafsirkan, sehingga klien menyadari alasan timbulnya resistensi, sehingga ia bisa menanganinya

5) Analisis Transferensi/ Pengalihan Dalam proses terapeutik, ketika “urusan yang tak selesai” dimasa lampau dengan orang-orang yang berpengaruh menyebabkan dia mendistorsi masa sekarang dan bereaksi terhadap analis sebagaimana ia bereaksi terhdap ibu atau ayahnya Dilakukan dengan mengusahakan agar klien mampu mengembangkan transferensinya untuk mengungkap kecemasan-kecemasan yang dialami pada masa kanak-kanak

Penerapan dan sumbangan Terapi psikoanalitik menyajikan suatu dasar konseptual untuk memahami dinamika tak sadar, pentingnya perkembangan dini berkaitan dengan kesulitan-kesulitan sekarang, kecemasan, pertahanan ego sebagai cara mengatasi kecemasan/kondisi tegang serta sifat-sifat transterensi