PEMIKIR ESTETIKA INDONESIA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
WING W PANDOE DASAR-DASAR SENI.
Advertisements

Ilmu Budaya Dasar Tim Pengajar IBD FH – UI.
KARAKTERISTIK BIK.
PANCASILA DITINJAU ASAL MULANYA
PENGANTAR FILSAFAT Topik 9 ESTETIKA.
METODOLOGI PENCIPTAAN SENI RUPA
BERBAGAI PENDEKATAN DALAM PENGKAJIAN SASTRA
Keindahan identik dengan kebenaran
KAITAN ANTARA KEBUDAYAAN DAN PENDIDIKAN
DEPARTEMEN PENDIDIKAN
modern&postmo - joice cs
Pengertian kebudayaan
Kelas XII Bahasa Semester 2
“ dua aLiran pokok Pendidikan di Indonesia”
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
Pengarang : Caroline Chapman, dkk.
PENGERTIAN DAN OBYEK LINGUISTIK
Evaluasi Materi Sejarah & Perkembangan Seni Rupa Pertemuan 13
(2)KARAKTERISTIK IPS SD
Estetika Bangunan Pertemuan 33
konsep dasar pendidikan seni rupa  Ki Hajar Dewantara seorang tokoh pendidikan Nasional membuat definisi seni sebagai berikut: “Seni adalah perbuatan.
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
Posmodernisme 2017.
PEMIKIRAN TOKOH – TOKOH DALAM ILMU SOSIAL
SUMBER-SUMBER DAN NILAI DALAM PERILAKU ETIKA
APRESIASI SENI Seni & Keindahan.
Konsep Cipta Seni Modren & Tradisi
MANUSIA DAN KEINDAHAN Ilmu Budaya Dasar Karina Jayanti., S.I.Kom.
PENGERTIAN KURIKULUM Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman.
TUGAS PANCASILA Oleh Nurita Armiddina (A1D515024) Administrasi Pendidikan Universitas Jambi.
BAB III MANUSIA DAN CINTA KASIH
ESTETIKA MODERN INDONESIA
Manusia Dan Kebudayaan
Minggu 4 Estetika Sebagai Media Komunikasi.
Posmodernisme Selasa, 24 Mei 2016.
Estetika Zaman Romantisme
YUNANI KLASIK Kelompok 1.
Estetika klasik GRAECO-ROMAN
PENGANTAR ILMU SASTRA UMUM (PISU)
Seni Lukis Indonesia Modern PraNasionalisme Pertemuan 6
Peradaban Yunani Klasik
TRIKONOMI ESTETIKA 1: DESAINER
Pendidikan bukan memasung kreatifitas, tetapi pemacu kreatifitas.
ESTETIKA, SENI, dan DESAIN
NILAI ESTETIK.
SENI SEBAGAI PENGALAMAN
Irma Damayantie, S.Ds., M.Ds Prodi Desain Interior - FDIK
FALSAFAH KEINDAHAN MASA PERTENGAHAN Pertemuan 03
GEREJA YANG KONTEKSTUAL
Kelas XII Semester 1 Guru Mapel: Deni Widi Arianto, S.Pd
Pendekatan dalam melakukan apresiasi
DEPARTEMEN PENDIDIKAN
(IBD) ILMU BUDAYA DASAR Kian Amboro, M.Pd.
LANDASAN KURIKULUM.
Kritik Seni? Analisis Formal? Elemen Seni? Prinsip Seni?
1. Latar Belakang Manusia disebut sebagai makhluk yang berbudaya tidak lain adalah makhluk yang senantiasa mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan.
Pendidikan bukan memasung kreatifitas, tetapi pemacu kreatifitas.
Irma Damayantie, S.Ds., M.Ds Prodi Desain Interior - FDIK
TINJAUAN DESKOMVIS TOPIK 5 MODEL TINJAUAN ESTETIKA FILOSOFI DARI RENAISANCE, PENCERAHAN, MODERN DAN POST MODERN TUJUAN INSTRUKSIONAL MATERI PERKULIAHAN.
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
MANUSIA, KEBUDAYAAN, DAN PERADABAN
PENGENALAN FILSAFAT A. Arti Filsafat a. Dari segi etimologi FALSAFAH
3 INDENTITAS NASIONAL Pendidikan kewarganegaraan
PERKEMBANGAN FILSAFAT ILMU
#Materi 1 Dosen: Lusy Pratiwi, S.Tr.Keb. Pengertian ilmu budaya dasar menurut beberapa ahli : 1. Menurut Herskovits, ilmu budaya dasar adalah sebagai.
Orientasi Psikologis Pembelajaran Di Sekolah dan prasekolah
The meaning of art and beauty
KEPRIBADIAN, KONSEP & CITRA DIRI
HUBUNGAN MANUSIA – KEBUDAYAAN
Keindahan dan Estetika
Transcript presentasi:

PEMIKIR ESTETIKA INDONESIA

ESTETIKA Keluhuran Budi Ki Hajar Dewantoro Ki Ageng Suryomentaram Nicolaus Driyarkara

Ki Hajar Dewantoro (1889 – 1959) Bernama asli R.M. Soewardi Soerjaningrat. Mendirikan Perguruan Nasional Taman Siswa pada Juli 1922 Berpendapat bahwa suatu bangsa, dan anak- anaknya, perlu KEMERDEKAAN Kemerdekaan itu mengarah pada keluhuran budi yaitu KEBUDAYAAN Kebudayaan tersebut hendaknya menjadi dasar KEBANGSAAN namun tidak bertentangan dengan dasar yang lebih luas yaitu KEMANUSIAAN ESTETIKA dengan demikian adalah kemanusiaan yang (me)merdeka(kan), berbudi pekerti luhur dan (men)cerdas(kan)

Ki Ageng Suryomentaram (1892 – 1962) Putra dari Sri Sultan Hamengku Buwono VII. Pandangan filsafat-nya dituangkan dalam beberapa buku; Filsafat Rasa Hidup, Rasa Bebas dan Ilmu Pengetahuan dan Seni Suara. Berpendapat bahwa manusia perlu memiliki KEPEKAAN mengenai hal-hal yang INDAH Keindahan yang dimaksud adalah KUALITAS hal-hal atau benda-benda atau karya/ produk kerja manusia sesuai dengan MAKNA, FUNGSI dan KEBERADAAN-nya Dalam memandang keindahan, manusia harus BEBAS dari segala emosi (senang, sedih, marah) yang bisa menghalangi RASA INDAH yang sebenarnya

Nicolaus Driyarkara (1913 – 1967) Rohaniwan kelahiran Purworejo, menempuh pendidikan filsafat di Universitas Gregoriana, Roma. Meski berpendidikan barat, tetapi pemikirannya tentang filasafat timur, khususnya jawa, sangat kental. Aktif menulis di majalah mingguan berbahasa jawa, PRABA. Pokok pemikirannya adalah bahwa manusia itu adalah KAWAN BAGI SESAMA MANUSIA (homo homini socius) Keindahan adalah bagian dari PEMENUHAN EKSISTENSI manusia. Nilai keindahan terus berkembang melalui KREATIFITAS yang adalah bagian keadaban

ESTETIKA Citra dan Originalitas Y.B. Mangunwijaya Achmad Sadali

Y.B. Mangunwijaya (1929 – 1998) Panggilan populernya adalah Romo Mangun, Rohaniwan multi-talenta kelahiran Ambarawa; Arsitek, penulis/ novelis, sekaligus aktifis sosial Berpendapat bahwa CITRA suatu benda indah menjadi hal yang lebih utama ketimbang GUNA Citra mewartakan MENTAL dan jiwa produsen/ seniman/ desainer dan juga pemiliknya KARYA SENI termasuk arsitektur bukan sekedar masalah teknis namun harus mampu menyentuh dimensi alamiah; rumah siput, ikan tropis dan kelenturan rumpun bambu misalnya. Keindahan adalah yang muncul dari dalam suatu bentuk dan adalah kesejatian atau KEBENARAN bentuk itu sendiri. Keindahan bersifat KONTEKSTUAL dengan jamannya

Achmad Sadali (1924 – 1987) Cendekiawan, sekaligus filsuf islam ini adalah pendiri Universitas Islam Bandung Mengadopsi gagasan mengenai manusia paripurna (ulil al-bab) Keparipurnaan itu dicapai jika manusia menggunakan sarana yang dimiliki sebaik- baiknya, seimbang, sinkron, dinamis dan bertanggung jawab kepada Tuhan Keindahan/ estetika terjadi karena dua faktor yaitu ORISINALITAS dan ciri khas atau IDENTITAS

ESTETIKA Budaya yang Hidup Sutan Takdir Alisyahbana Dick Hartoko Umar Kayam

Sutan Takdir Alisyahbana (1908 – 1996) Penulis, Budayawan sekaligus Intelektual ini sering disebut dengan STA; beliau adalah juga Rektor Universitas Nasional, Jakarta Menurut STA, dari perkembangan sejarah, diketahui bahwa Bangsa Indonesia adalah bangsa “penerima”. Lain halnya dengan SENI di Indonesia sudah mencapai tingkat keindahan yang sulit ditandingi Namun kesenian itu KERING dari RASIONALITAS dan terlalu dikuasai PERASAAN Mentalitas ARTISTIK dianggap sebagai penghambat kemajuan/ kemodernan

Dick Hartoko (1924 – 2001) Nama aslinya adalah Theodore Willem Geldorp, berdarah Indo-Belanda, lahir di Lumajang, Jatim; seorang Budayawan dan Pendidik. Dia berpendapat bahwa ilmu pengetahuan hanya melihat sesuatu dari “kulit luar”, PENGALAMAN ESTETIK dan moral menembus “kedalaman”. Pengalaman estetika penting karena di dalamnya manusia merasa tenang, terpesona, kagum dan selaras, harmoni dengan lingkungannya Di dalam pengalaman itu manusia menjadi TERBUKA terhadap kenyataan; tidak hanya MATEMATIS namun juga PUITIS

Umar Kayam (1932 – 2002) Guru Besar Fakultas Sastra, saat ini FIB, UGM, sekaligus novelis dan aktor. Estetika di Indonesia adalah suatu TRANSFORMASI Transformasi yang adalah pemilihan kembali WARISAN dalam upaya mencari KESEPAKATAN IDIOM Bahwa transformasi itu bukan sesuatu yang lancar namun membentuk tegangan menuju proses sintesa budaya yang HARMONIS Untuk itu perlu suatu DIALOG dan bukan KONFRONTASI ; dan ini merupakan KEWASKITAAN (wisdom) Asia Tenggara

ESTETIKA Keindahan yang Membumi S. Sudjojono Sanento Yuliman

S. Sudjojono (1913 – 1986) Sindoesoedarsono Sudjojono, adalah pelukis yang sering ditahbiskan sebagai Bapak Seni Rupa Indonesia Modern. ESTETIK melalui pengungkapan (ekspresi) internasional sesuatu itu harus memiliki jiwa NASIONALIS. Dalam pengungkapan estetika itu harus seniman memiliki WATAK yang menjadi dasar Watak itu adalah KEJUJURAN akan REALITAS SOSIAL yang ada di sekitar sang seniman

Sanento Yuliman (1936 – 1994) Intelektual dan Kritikus Seni ini, adalah perupa dan pengajar seni rupa di Institut Teknologi Bandung. ESTETIKA adalah sesuatu yang tidak bersekat antara SENI ATAS dan SENI BAWAH Dengan demikian estetika akan menjadi KAYA akan KODE yang beragam Yakin bahwa seniman dalam kerangka kode yang beragam MENGUNGKAPKAN DIRI sebagai pribadi kreatif, orisinil, dan ekspresif

ESTETIKA Mencumbui Makna Mudji Sutrisno Yasraf Amir Piliang Tommy F. Awuy

Mudji Sutrisno (1954 – .....) Rohaniwan, intelektual dan budayawan ini cukup konsisten dengan pemikirannya mengenai estetika. Dia juga beberapa kali mengadakan pameran tunggal sketsa-sketsanya. PENGALAMAN ESTETIKA adalah pelibatan indrawi dan keseluruhan kemanusiaan (jiwa- raga) Pengalaman itu memakan waktu atau waktu berhenti, seakan menusia sejenak meninggalkan dunia sehari-hari. Pengalaman estetis  PENGALAMAN RELIGIUS  dirindukan untuk diulangi

Tommy F. Awuy (.....) Intelektual, seniman, penulis dan budayawan ini pengajar di program studi filsafat FIB Universitas Indonesia Sejak peradaban dipenuhi dialog-dialog filosofis maka nuansa ambiguitas seni tersibak secara transparan  SENI TIDAK PERNAH menjadi suatu PARADIGMA UTAMA, namun selalu PENTING Seni itu menyatakan kebenaran, bukan MIMESIS seperti pengertian Plato  terlebih di era digital saat ini sudah tidak ada lagi batas “seni elit” dan “seni massa” Prihatin atas APRESIASI terhadap seni  didominasi hal di luar estetika; politik, ekonomi dan teknologi

Yasraf A. Piliang (.....) Pengajar senirupa, pemikir estetika dan posmodern yang cukup terkemuka. Buku- bukunya sering dinilai memusingkan bagi yang tidak menyukai pergumulan pemikirannya Pasca industrialisasi yang menggeser masyarakat modern ke masa pascamodern obyek estetika dimaknai secara berbeda  fungsionalisme berubah menjadi coding semiotik (bahasa tanda) Tanda, termasuk unsur-unsur formal dalam seni, tidak lagi merepresentasikan sesuatu  petanda telah mati. Satu-satunya referensi adalah MASSA yang DIAM (the silence mass)