FAKTOR ERGONOMI & PSIKOLOGI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MANUAL HANDLING Manual Handling :
Advertisements

3 P E R T E M U A N KERJA, SIFAT DASAR DAN MOTIVASINYA
PSIKOLOGI KERJA Dr. Bing Wantoro, MS, SpOk.
MATERI 3 PERILAKU ORGANISASI
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA Oleh: Dr. Mustika Lukman Arief, SE., MM
KEPUASAN KERJA Kepuasan kerja didefinisikan sebagai keadaan emosional yang menyenangkan sebagai hasil dari penilaian terhadap suatu pekerjaan (Locke,
STRESS KERJA.
STRES PEKERJAAN (Pertemuan ke-10)
MANFAAT MENINGKATKAN KESADARAN DAN PEMAHAMAN PEKERJA
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
ANALISIS BEBAN KERJA PADA PEKERJA SEKTOR INFORMAL MENGGUNAKAN METODE QUICK EXPOSURE CHECKLIST HARY AWALUDDIN ( ) Jurusan Teknik Industri Pembimbing.
STRESS DALAM PEKERJAAN
Psikologi Dunia Kerja Diri, Kerja, Sifat Dasar, dan Motivasinya
TEKANAN (STRESS) DAN INDIVIDU
Definisi Keselamatan kerja adalah sebuah kondisi di mana para karyawan terlindungi dari cedera yang disebabkan oleh berbagai kecelakaan yang berhubungan.
PERILAKU ORGANISASI MOTIVASI KERJA (FRUSTRASI & STRESS)
STRESS DALAM PEKERJAAN
PERTEMUAN 13 PEMELIHARAAN.
Manajemen Sumber Daya Manusia
BURNOUT PERAWAT Sumijatun.
TEKANAN (STRESS) DAN INDIVIDU
Psikologi Dunia Kerja Kepuasan Kerja, Kegairahan Kerja & Keamanan Kerja Dinnul Alfian Akbar, SE, M.Si Pertemuan 8 Dinnul Alfian Akbar, 2010.
MANAJEMEN SHIFT KERJA. MANAJEMEN SHIFT KERJA.
STRESS KERJA PERTEMUAN KE 8.
KERJA, SIFAT DASAR DAN MOTIVASINYA
STREsS.
INTERVENSI ORGANISASI PADA MASALAH KESEHATAN KERJA KARYAWAN
oleh; Syamsul Rizal Sinulingga, MPH
STRESS KERJA.
Istilah kelelahan biasanya menunjukan kondisi yang berbeda-beda dari
PSIKOSOSIAL PADA PASIEN DENGAN MASALAH SISTEM HEMAIMMUNOLOGI
PENGELOLAAN SDM : MANAJEMEN STRES KERJA
Sikap dan Kepuasan Kerja (Pertemuan ke-3)
PSIKOLOGI INDUSTRI.
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
STRESSOR PADA LANSIA Oleh; Syaifurrahaman Hidayat, S.Kep.,Ns.
ERGONOMI DAN FISIOLOGI KERJA
STRESS KERJA.
(efektif, nyaman, aman, sehat dan efisien)
Mengenal Gejala Gangguan Jiwa
KEDISIPLINAN, KONFLIK, KEPUASAN KERJA, STRESS & FRUSTASI DALAM PERKERJAAN Pertemuan 9 Trisnadi Wijaya/MSDM/STMIK-MDP.
OLEH: WINNY PUSPASARI THAMRIN
Ergonomi, Gizi dan Psikologi Kerja
MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA
KEDISIPLINAN, KONFLIK, KEPUASAN KERJA, STRESS & FRUSTASI DALAM PERKERJAAN Pertemuan 9 Trisnadi Wijaya/MSDM/STMIK-MDP.
ASPEK ERGONOMIK KELOMPOK : 1. Noval Azmi 2. Yulizar Ikhsan. F 3. M. Wahyu Setiawan 4. Riki Supriyadi 5. Adi Gilang Wahyu. A 6. Achmad Rinandar. F AMIK.
STREsS.
Urgensi dan Prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja
ERGONOMI.
MSDM – Handout 12 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
STRESS DALAM PEKERJAAN / Meiza86
Dr. Iphov Kumala Sriwana, ST., M.Si
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Stres....
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Konsep Dasar Ergonomi Kerja
ANALISIS KESELAMATAN PEKERJAAN (JOB SAFETY ANALYSIS )
MSDM – Handout 12 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
Kepuasan Kerja dan Konflik
Ergonomi, Gizi dan Psikologi Kerja
STREsS.
ERGONOMI DAN FAAL KERJA OLEH KELOMPOK 5 Alief Wijayanto Vivi Sefrinta Izza Afkarina Dewi Titah
Manajemen Stres TUJUAN PEMBELAJARAN  Peserta pelatihan dapat Mengetahui gambaran umum mengenai Definisi Stress  Peserta dapat Mengetahui Penyebab dan.
MATERI 3 PERILAKU ORGANISASI
MSDM – Handout 12 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
STRESS KERJA.
JOB SATISFACTION. KEPUASAN KERJA Kepuasan kerja didefinisikan sebagai keadaan emosional yang menyenangkan sebagai hasil dari penilaian terhadap suatu.
M ANAJEMEN STRESS Ns. EVIN NOVIANTI,MKep.Sp.Kep.J.
MSDM – Handout 12 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Transcript presentasi:

FAKTOR ERGONOMI & PSIKOLOGI PERTEMUAN KE-4

KETIDAKNYAMAN DALAM BEKERJA FAKTOR ERGONOMI Setiap tempat kerja atau kegiatan yang bisa menyebabkan/ menimbulkan tekanan terhadap fisik/ jiwa ataupun perlakuan yang tidak pantas terhadap bagian tubuh seseorang. KETIDAKNYAMAN DALAM BEKERJA

FAKTOR ERGONOMI YAITU FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESERASIAN ANTARA TENAGA DAN PEKERJAANNYA (CARA KERJA, POSISI KERJA, ALAT KERJA, BEBAN KERJA) KETIDAKSERASIAN DARI FAKTOR DI ATAS DAPAT MENIMBULKAN KECELAKAAN KERJA SAKIT OTOT, SAKIT PINGGANG, CEDERA PUNGGUNG, DLL.

FAKTOR ERGONOMI Tata ruang kerja buruk Desain lokasi kerja yang buruk Tata ruang kerja buruk Persyaratan penanganan material berlebihan Penanganan material terlalu berlebihan Desain peralatan dan alat kerja yang buruk.

FAKTOR ERGONOMI Beban tangung-jawab berlebihan Pekerjaan yang mengharuskan perpindahan bolak-balik Ketidakserasian jam kerja dengan istirahat Pengaturan shift yang jelek

BAHAYA PROSEDUR KERJA Setiap penerabasan (jalan pintas) atau penyimpangan terhadap peraturan dari prosedur kerja, misalnya: tidak mengikuti langkah demi langkah Operation Guide atau JSA. Melompati langkah-langkah prosedur yang ditetapkan. Menangani peralatan listrik tanpa menyegelnya lebih dulu. Berjalan di bawah pipa-pipa instalasi. 2 3 4 Tidak mengenakan PPE. Memulai pekerjaan tanpa Surat Ijin Kerja.

Tanda sistem kerja yang tidak ergonomi Hasil kerja yang tidak memuaskan Sering terjadi kecelakaan Pekerja sering melakukan kesalahan Pekerja mengeluh adanya nyeri atau sakit pada leher, bahu, punggung Alat kerja atau mesin yang tidak sesuai dengan karakteristik fisik pekerja Pekerja terlalu cepat lelah dan butuh istirahat yang panjang

Tanda sistem kerja yang tidak ergonomi Postur kerja yang buruk, misalnya sering membungkuk,menjangkau atau jongkok. Lingkungan kerja yang tidak teratur, bising, pengap atau redup Pekerja mengeluhkan beban kerja yang berlebih Komitmen kerja yang rendah Hilangnya sikap kepedulian terhadap pekerjaan

Kaitan Ergonomi dan Dunia Kerja Mampu mewujudkan slogan “ENASE” yaitu Efektif, Nyaman, Aman, Sehat, Efisien. Efektif : bekerja dengan efektif hingga target terpenuhi. Nyaman: pekerja tidak gampang lelah Aman : Tidak was-was dalam bekerja Sehat : Kondisi dimana karyawan tidak sakit Efisien : bekerja dengan gerakan, usaha, waktu dan kelelahan yang sedikit mungkin.

ENASE Mentode lingkungan Peralatan Kerja

CONTOH PENERAPAN ERGONOMI

POSISI JONGKOK YANG KADANG MEMBUNGKUK DALAM WAKTU YANG LAMA

BAHAYA PSIKOLOGIS

BAHAYA PSIKOLOGIS Bila seseorang sedang mempunyai masalah dalam keluarganya, kemudian ketika dia sedang bekerja, dia selalu memikirkan masalah tersebut dan tidak fokus, sehingga ada kemungkinan dia akan mendapatkan kecelakaan atau kejadian yang tidak diinginkan.

Bahaya Psiko-sosial, yaitu potensi bahaya yang berasal atau ditimbulkan oleh kondisi aspek-aspek psikologis ketenagakerjaan yang kurang baik atau kurang mendapatkan perhatian seperti : penempatan tenaga kerja yang tidak sesuai dengan bakat, minat, kepribadian, motivasi, temperamen atau pendidikannya. Sistem seleksi dan klasifikasi tenaga kerja yang tidak sesuai

kurangnya keterampilan tenaga kerja dalam melakukan pekerjaannya sebagai akibat kurangnya latihan kerja yang diperoleh Hubungan antara individu yang tidak harmoni dan tidak serasi dalam organisasi kerja.

Pentingnya mempelajari Bahaya Psychosocial dan Stress Kerja adalah agar produktivitas kerja dapat tetap terjaga Bahaya psikososial dapat meliputi : - Beban kerja - Rutinitas kerja - Masalah organisasi - Konflik antara pekerja maupun antara pekerja dengan pimpinan -Suasana kerja yang buruk

Bahaya-bahaya ini secara langsung atau tidak akan berpengaruh terhadap kondisi fisik dan psikis karyawan sehari-hari. Jika seorang karyawan tidak dapat mengatasi beban bahaya ini dengan baik, maka karyawan tersebut akan jatuh dalam kondisi bosan, jenuh, stres, dan lambat laun akan mengalami gangguan serta keluhan-keluhan penyakit serta menurunkan produktifitas kerja karyawan.

Gejala stress Kepuasan kerja rendah Kinerja yang menurun Semangat dan energi menjadi hilang Komunikasi tidak lancar Pengambilan keputusan jelek Kreatifitas dan inovasi kurang Bergulat pada tugas-tugas yang tidak produktif. Pengelolaan stress dapat dilakukan melalui pendekatan individu dan organisasi.

Gangguan emosional yang timbul: Cemas Gelisah gangguan kepribadian penyimpangan seksual ketagihan alkohol dan psikotropika

Faktor risiko psikologis dalam kecelakaan adalah potensi pikiran,  perasaan, dan perilaku yang mungkin terjadi sebagai akibat dari peristiwa stres