Asam urat adalah penyakit yang berasal dari sisa metabolisme zat purin dari sisa makanan yang kita konsumsi secara berlebihan.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Darwis Dosen Jurusan Gizi
Advertisements

RHEUMATOID ARTHRITIS (RA)
Asam Urat (Gout)
HEMATOLOGI DR. RINI RAHMAWATI KADIR, M.KES
Hiperurisemia (Asam Urat Berlebih)
Peredaran darah manusia
SINDROM NEFROTIK IGNATIUS WARSINO.
RESPON TUBUH TERHADAP CEDERA
Penderita Asam Urat Lebih Banyak Lelaki
ANATOMI & FISIOLOGI chapter 1 : MUSCLE
PATOFISIOLOGI DIABETES MELITUS
Sistem Pertahanan Tubuh
R BAYU KUSUMAH N SISTEM IMUN. Adalah kemampuan untuk membunuh patogen atau bahan asing lain dan untuk mencegah berlanjutnya kasus penyakit akibat infeksi.
Kebutuhan cairan dan elektrolit
Akibat Gangguan Sirkulasi Perifer dan Akibat Kelainan Darah
ASKEP GASTRITIS IRMA NUR AMALIA, m.kEP.
Penyakit Paru Restriktif
Penyakit Kelainan genetik
Sistem Peredaran Darah
Oleh : dr. Irfan Rahmanto
DIABETES MELLITUS “The Best Prescription is Knowledge"
PENGENALAN PENYAKIT GLOMERULONEPHRITIS DAN SYSTITIS
Irma Nur Amalia, S.kep.,Ners., M.Kep
ASMA BRONKHIALE Suharno, S.Kep.,Ners.,M.Kes.
Rematik (Arthritis).
* GAMBARAN KLINIS TES ANTIBODI IgG-IgM * PADA DENGUE HEMORRHAGIC FEVER * DI RUMAH SAKIT UMUM BUNDA PURWOKERTO.
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN GASTRITIS PADA LANSIA
Kelainan pada Sistem Peredaran Darah Manusia
ASKEP PADA PASIEN DENGAN ARTRITIS RHEUMATOID
PATOFISIOLOGI SEMESTER IV -14.
Kelompok 8 : 1 B Septi Naralita Surya Julia Annisa
Polip Polip hidung adalah pertumbuhan jaringan pada saluran pernapasan hidung atau pada sinus. Polip adalah jaringan yang lembut, tidak terasa sakit.
Systemic Lupus Erythematosus (SLE)
ARDIYA REGITA PRAMESTI BIMA NAFI NURCAHYO KARMELIA SUWANTI
PERAWATAN LANSIA DENGAN ARTRITIS GOUT (ASAM URAT)
Hepatitis A Nurmayanti.
LEUKOSIT (Sel Darah Putih) Disusun Oleh : ANNISA RIZQI DAMYANTI
KARAKTERISTIK PENYAKIT PADA LANSIA
Peran Farmasis dalam Penatalaksanaan Osteoatritis dan aplikasinya
Erlita febriani ( ) Only ivon riwu ( )
Sindrom Guillain–Barré
HIPERSENSITIVITAS TYPE III
Ganguan Fungsi Hati Relin Yesika
DIABETES MELLITUS “The Best Prescription is Knowledge"
Kelompok 3 PARU - PARU.
Oleh : Anhari Raushanfikri Bagus Arlianto Putra Kevin Augusto Asyrafi
Asam Urat (Gout) Oleh kelompok 2 Dea Dwifarina ( )
Carpal Tunnel Syndrome
Artritis Reumatoid Juvenil
GOUT Oleh Dr. Sri Utami, B.R. MS.
OLEH : WITRI HASTUTI, S.Kep, Ns STIKES KARYA HUSADA SEMARANG 2008
DIABETES MELITUS Oleh Firda ayuningtyas Farhaniatullael F.S
CRYPTOCOCCUS NEOFOMANS
ANATOMI FISIOLOGI KANKER PAYUDARA DISUSUN OLEH : ANGGI LESTARI
DIABETES MELLITUS kiki hardiansyah, S.kEP,ns
UJI I PROGRAM EDUKASI PENYAKIT REUMATIK Terapi Agresif pada Artritis Reumatoid Mitos dan Fakta Seputar Penyakit Reumatik Pemberian obat intra-artikular.
SELAMAT DATANG KEPADA PARA PESERTA PENYULUHAN TB DOTS PAROKI HATI KUDUS YESUS TELUK DALAM, 21 OKTOBER 2014.
PENATALAKSANAAN DISLIPIDEMIA
KELOMPOK 4 : NADILA RIANA PUTRI .S K PUTRI YANTI K TRIA HARYUNI .D K
ASKEP PADA PASIEN DENGAN ARTRITIS RHEUMATOID
Dr. Yusmardiati Apa itu TEKANAN DARAH TINGGI? Meningkatnya tekanan darah dalam jangka waktu lama dengan Tekanan darah lebih dari 120/80 mmHg. Meningkatnya.
Penyakit sendi degeneratif yang berkaitan dengan kerusakan tulang rawan sendi.
Oleh : ERIKA NUR SAPFUTRI NPM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN BANJARMASIN,
HIPERTENSI (TEKANAN DARAH TINGGI)
Epidemiologi Penyakit tidak Menular “REMATIK”
DR. FARAH m. RIDWAN, SP.PD (promosi kesehatan 24 mei 2017)
PENYAKIT DEGENERATIF. Apa itu PENYAKIT DEGENERATIF?  Merupakan suatu penyakit yang muncul akibat proses kemunduran fungsi sel tubuh yaitu dari keadaan.
Ns. Yanti Rostianti, S.Kep, M.SI
Ns. Yanti Rostianti, S.Kep, M.SI
Apa itu TEKANAN DARAH TINGGI? Meningkatnya tekanan darah dalam jangka waktu lama dengan Tekanan darah lebih dari 120/80 mmHg. Meningkatnya tekanan darah.
Transcript presentasi:

Asam urat adalah penyakit yang berasal dari sisa metabolisme zat purin dari sisa makanan yang kita konsumsi secara berlebihan.

Penyebab utama dari kelainan ini tidak diketahui. Ada beberapa teori yang dikemukakan mengenai penyebab arthtritis reumatoid, yaitu  Infeksi streptokokus hemolitikus dan streptokokus non hemolitikus  Endokrin  Autoimun  Metabolic  Faktor genetik serta faktor pemicu

Pemahaman mengenai anatonomi normal dan fisiologi persendian diartrodial atau sinovial merupakan kunci untuk memahami patofisiologi penyakit reumatik. Fungsi persendian sinovial memilki kisaran gerak tertentu kendati masing-masing orang tidak mempunyai kisaran gerak yang sama pada sendi-sendi yang dapat digerakkan. Pada sendi sinovial yang normal, kartilago artikuler membungkus ujung tulang pada sendi dan menghasilkan permukaan yang licin serta ulet untuk gerakkan. Membran sinovial melapisi dinding dalam kapsula fibrosa dan mensekresi cairan ke dalam ruangan antar tulang.

Pada artritis reumatoid, reaksi autoimun terutama terjadi pada jaringan sinovial. Proses fagositosis menghasilkan enzim-enzim dalam sendi. Enzim-enzim tersebut akan memecah kolagen sehingga terjadi edema, proliferasi membran sinovial, dan akhirnya membentuk panus. Panus akan menghancurkan tulang rawan dan menimbulkan erosi tulang, akibatnya menghilangkan permukaan sendi yang akan mengganggu gerak sendi. Otot akan turut terkena karena serabut otot akan mengalami perubahan generatif dengan menghilangnya elastisitas otot dan kekuatan kontraksi otot (Lukman, 2009).

Menurut Lukman (2009), ada beberapa manifestasi klinis yang lazim ditemukan pada klien artritis reumatoid. Manifestasi ini tidak harus timbul sekaligus pada saat yang bersamaan. Oleh karena itu, penyakit ini memiliki manifestasi klinis yang sangat bervariasi.  Gejala-gejala konstitusional, misalnya lelah, anoreksia, berat badan menurun, dan demam. Terkadang dapat terjadi kelelahan yang hebat.  Poliarhtritis simetris, terutama pada sendi perifer, termasuk sendi- sendi di tangan, namun biasanya tidak melibatkan sendi-sendi interfalangs distal. Hampir semua sendi diartrodial dapat terserang

 Arhtritis erosif, merupakan ciri khas artritis reumatoid pada gambaran radiologik. Peradangan sendi yang kronik mengakibatkan erosi di tepi tulang dan dapat dilihat pada radiogram  Kekakuan di pagi hari selama lebih dari satu jam, dapat bersifat generalisata tetapi terutama menyerang sendi-sendi. Kekakuan ini berbeda dengan kekakuan sendi pada osteoarthritis, yang biasanya hanya berlangsung selama beberapa menit dan selalu kurang dari satu jam.

Kelainan sistem pencernaan yang sering dijumpai adalah gastritis dan ulkus peptik yang merupakan komplikasi utama penggunaan obat anti inflamasi non steroid (OAINS) atau obat pengubah perjalanan penyakit DMARD (disease modifying antirheumatoid drugs) yang menjadi faktor penyebab morbiditas dan mortalitas utama pada artritis rheumatoid. Komplikasi saraf yang terjadi tidak memberikan gambaran yang jelas, sehingga sukar dibedakan antara akibat lesi artikular dan lesi neuropatik. Umumnya berhubungan dengan mielopati akibat ketidakstabilan vertebra servikal dan neuropati iskemik akibat vaskulitis (Mansjoer, 1999).

 Pemeriksaan Laju Endap Darah (LED) akan meningkaT  Tes faktor reuma biasanya positif pada lebih dari 75% pasien artritis reumatoid terutama bila masih aktif. Sisanya dapat dijumpai pada pasien lepra, TB paru, sirosis hepatis, penyakit kolagen dan sarkoidosis  Leukosit normal atau meningkat sediki  Trombosit meningkat  Kadar albumin serum turun dan globulin  Jumlah sel darah merah dan komplemen C 4 menurun  Protein C-reaktif dan antibodi antinukleus (ANA) biasanya positif  Laju sedimentasi eritrosit meningkat menunjukkan inflamasi  Tes aglutinasi lateks menunjukkan kadar igG atau igM (faktor mayor dari rheumatoid) tinggi. Makin tinggi iter, makin berat penyakitnya  Pemeriksaan sinar-X dilakukan untuk membantu penegakkan diagnosa dan memantau perjalanan penyakit. Foto rontgen menunjukkan erosi tulang yang khas dan penyempitan rongga sendi yang terjadi kemudian dalam perjalanan penyakit tersebut (Mansjoer, 1999 dan Rosyidi 2013).

Penatalaksanaan yang dapat dilakukan pada pasien dengan Arthtritis Reumatoid yaitu  Langkah pertama dari program penatalaksanaan artritis reumatoid adalah memberikan pendidikan kesehatan yang cukup tentang penyakit kepada klien, keluarganya, dan siapa saja yang berhubungan dengan klien.  klien diberikan OAINS (Obat Anti Inflamasi Non Steroid) untuk mengatasi nyeri sendi akibat inflamasi yang sering dijumpai  Pembedahan, pembedahan ini dilakukan jika berbagai cara telah dilakukan dan tidak berhasil serta ada alasan yang cukup kuat, sehingga dapat dilakukan pembedahan (Mansjoer, 1999 dan Lukman, 2009)