CHAIRANISA ANWAR, SST., MKM EKLAMPSIA CHAIRANISA ANWAR, SST., MKM
Definisi Eklampsia adalah serangan kejang, bahkan hingga koma, pada wanita hamil. Eklampsia adalah kondisi yang langka namun serius, dan merupakan komplikasi parah dari preeklampsia, yaitu komplikasi kehamilan saat ibu hamil memiliki tekanan darah yang terlalu tinggi. Kejang eklampsia tidak disebabkan oleh kondisi otak. Preeklampsia dan eklampsia menyerang plasenta, yaitu organ yang menghantarkan oksigen, darah, dan nutrisi pada janin. Apabila tekanan darah tinggi mengurangi aliran darah, plasenta tidak dapat berfungsi dengan baik. Hal ini dapat menyebabkan bayi lahir dengan berat badan rendah atau kondisi kesehatan lainnya. Masalah dengan plasenta sering kali mengharuskan persalinan prematur demi kesehatan dan keamanan bayi. Pada kasus yang langka, kondisi ini dapat menyebabkan stillbirth atau bayi lahir mati.
Eklampsia menyerang sekitar 1 dari setiap 200 ibu hamil yang mengalami preeklampsia. Wanita hamil dapat mengalami eklampsia walau tidak memiliki riwayat kejang. Kondisi ini dapat ditangani dengan mengurangi faktor-faktor risiko.
Tanda-tanda & gejala Gejala umum dari eklampsia adalah: Kejang Agitasi parah Tidak sadarkan diri. Kebanyakan wanita, namun tidak semua, akan mengalami gejala preeklampsia sebelum kejang. Sakit kepala Mual dan muntah Sakit perut Pembengkakan pada tangan dan wajah Gangguan pada penglihatan, seperti kehilangan penglihatan, pandangan kabur, pandangan ganda atau area yang hilang dalam bidang visual.
Penyebab Eklampsia sering kali terjadi setelah preeklampsia, yang ditandai dengan tekanan darah tinggi setelah minggu ke-20 pada kehamilan. Apabila preeklampsia memburuk dan menyerang otak, menyebabkan kejang atau koma, telah terkena eklampsia. Faktor-faktor yang dapat berperan meliputi: Masalah pada pembuluh darah Faktor otak dan sistem saraf (neurologis) Pola makan Gen
Faktor-faktor risiko Berusia di atas 35 tahun Berusia di bawah 20 tahun Kehamilan pertama Kehamilan ganda (seperti kembar dua atau kembar tiga) Diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit ginjal atau kondisi lain yang mempengaruhi pembuluh darah Memiliki riwayat pola makan yang buruk atau malnutrisi
Diagnosis Tes darah: dokter dapat melakukan beberapa jenis tes darah untuk melihat kondisi Anda. Tes ini meliputi hematocrit yang mengukur seberapa banyak sel darah merah pada darah Anda, dan jumlah platelet untuk melihat seberapa baik darah Anda membeku. Tes kreatinin: kreatinin adalah produk sisa yang dihasilkan otot. Ginjal semustinya menyaring kreatinin dari darah, namun apabila glomerulus tidak bekerja dengan benar, kelebihan kreatinin akan tersisa pada darah. Memiliki terlalu banyak kreatinin dalam darah dapat mengindikasikan preeklampsia (tidak selalu). Tes urin: dokter dapat melakukan tes urin untuk melihat adanya protein dan angka ekskresi.
Pengobatan Pengobatan: obat-obatan untuk mencegah kejang (antikonvulsan) dapat diperlukan. Anda mungkin juga memerlukan pengobatan untuk menurunkan tekanan darah apabila Anda memiliki tekanan darah tinggi. Perawatan di rumah: mengonsumsi obat sesuai anjuran, beristirahat dan memonitor perubahan pada kondisi penting untuk mengatasi preeklampsia dan eklampsia.
Pengobatan di rumah Apabila Anda mengalami tanda-tanda atau gejala preeklampsia pada awal kehamilan, disarankan untuk berhenti bekerja, mengurangi aktivitas dan menghabiskan banyak waktu untuk istirahat. Diketahui bahwa bed rest ketat dapat meningkatkan risiko pembekuan darah pada kaki atau paru-paru. Anda akan perlu untuk memonitor Tekanan darah Melihat urin untuk protein Menimbang berat badan Memonitor pergerakan janin atau jumlah tendangan