04/08/ Albert Hartana SJ PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF ( PPR ) Alternatif Proses Pembelajaran SMP Kolese Santo Yusup Malang 23 – 24 Maret 2018
04/08/ Albert Hartana SJ BUKU UTAMA
3 Albert Hartana SJ SPIRITUALITAS IGNATIAN LATIHAN ROHANI KARYA SERIKAT YESUS PENDIDIKAN PPI / PPR St. Ignatius Loyola
04/08/2019 Albert Hartana SJ 4 Sumber Buku Referensi
SIAPA YANG HARUS BERUBAH ?? 1. G U R U dan 2. M U R I D Albert Hartana SJ
04/08/ Albert Hartana SJ Paradigma Pedagogi Reflektif ALTERNATIF Proses Pembelajaran PERUBAHAN ! IDEALISME
04/08/ Albert Hartana SJ Apa itu Paradigma Pedagogi Reflektif ( P P R ) ?
Suatu Proses POLA BERPIKIR dan POLA BERTINDAK dalam kegiatan pembelajaran 04/08/ Albert Hartana SJ PARADIGMA
04/08/ Albert Hartana SJ ETIMOLOGIS: PARADIGMA Kata paradigma sendiri berasal dari abad pertengahan di Inggris yang merupakan kata serapan dari Bahasa Latin ditahun 1483 yaitu paradigma yang berarti suatu pola; Bahasa Yunani paradeigma (para+deiknunai) yang berarti untuk "membandingkan", "bersebelahan" (para) dan memperlihatkan (deik)
Suatu cara, di mana seorang GURU menemani MURID untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan kepribadiannya. bukan semata-mata metode seni mengajar – belajar visi dan misi pribadi ideal 04/08/ Albert Hartana SJ PEDAGOGI
04/08/ Albert Hartana SJ ETIMOLOGI: PEDAGOGI Kata "pedagogi" berasal dari Bahasa Yunani Kuno: παιδαγωγέω (paidagōgeō; dari παίς país: anak dan άγω ági: membimbing; secara literal berarti "membimbing anak”). Di Yunani kuno, kata παιδαγωγός biasanya diterapkan pada budak yang mengawasi pendidikan anak tuannya. Termasuk di dalamnya mengantarnya ke sekolah (διδασκαλείον) atau tempat latihan (γυμνάσιον), mengasuhnya, dan membawakan perbekalannya (seperti alat musiknya)
04/08/ Albert Hartana SJ M A K A.... SENI mendampingi dan membantu pembelajar (MURID) tumbuh dan berkembang dengan didasarkan pada pandangan hidup dan visi tentang pribadi manusia yang UTUH (IDEAL)
04/08/ Albert Hartana SJ PRIBADI MANUSIA IDEAL PPR: Manusia dalam pandangan Ignatius adalah ciptaan yang BERHARGA di mata Allah. Manusia diciptakan menurut gambar dan Citra-Nya. Cinta Allah mengalir dalam setiap ciptaan-Nya, terutama dalam diri seorang manusia. Manusia diberi hidup, tubuh, bakat, kemampuan, akal budi,dan kehendak bebas dan dengan semua itu dia mampu “MENCIPTA” seperti Allah sendiri.
04/08/ Albert Hartana SJ REFLEKSI Berasal dari kata reflectere (latin): menekuk atau memutar kembali kebelakang. mengarahkan individu menatap ke depan, yaitu membangun kerangka baru dalam bersikap, berpikir, dan berperilaku.
04/08/ Albert Hartana SJ Proses kegiatan untuk mencermati / menangkap makna dan nilai-nilai yang esensial dari apa yang dipelajari dan dialami (proses pembatinan),
04/08/ Albert Hartana SJ TUJUAN UMUM REFLEKSI Membantu murid membangun pengetahuan yang mendalam dan menangkap maknanya secara utuh. Membantu murid, mengembangkan sikap, cara pandang, dan perilaku baru demi perkembangan dirinya dan kebaikan masyarakat.
04/08/ Albert Hartana SJ P P R : PPR adalah Proses pembelajaran yang mengintegrasikan /menyaturagakan pendidikan nilai (pengembangan nilai- nilai kemanusiaan) dan pembentukan kepribadian ke dalam kurikulum / bidang studi
1.Menumbuh kembangkan pengetahuan dan sikap batin murid. 2.Murid mampu melihat korelasi antara ilmu pengetahuan yang didalaminya dengan, sesama, dan lingkungan hidupnya. 3.Murid memiliki kepedulian kepada masyarakat, dan alam lingkungan tempat ia hidup, dan yang memberinya kehidupan. COMPETENCE, CONSCIENCE, COMPASSION 04/08/ Albert Hartana SJ TUJUAN UTAMA PPR:
PRA SYARAT PENDIDIK - PPR: 1. HUBUNGAN BATIN: Guru - Murid Mengenal, memahami, menerima keunikan pribadi murid Membimbing, mengarahkan dan belajar bersama 2. FASILITATOR: Bukan semata-mata “Pengajar”, tapi “ Pembelajar”; Menciptakan suasana “Belajar Bersama”: antar murid; Guru - Murid; Membimbing murid utk dapat lebih saling mengenal, terbuka dan bersedia mendengarkan pengalaman / gagasan teman sebaya
Aman Bernilai Berharga Dipahami Dicintai Setiap anak membutuhkan...
DINAMIKA PPR
SEKOLAH GURU MURID MASYARAKAT N E G A R A KONTEKS
PENGALAMAN “Bukan berlimpahnya pengetahuan, melainkan merasakan dan mencecap dalam-dalam kebenarannya itulah yang memperkenyang dan memuaskan jiwa” (LR 2)
Drs. Albert Hartana SJ., M.Pd Menciptakan kondisi BELAJAR yang mampu menyatukan unsur- unsur PERASAAN PIKIRAN IMAGINASI KEMAUAN
“merasakan” sesuatu secara mendalam atau “mengenyam” sesuatu dalam batin. Melibatkan aktivitas otak, hati, tubuh (indera)dan kehendak. Tanpa adanya perpaduan antara PERASAAN dan pemahaman INTELEKTUAL, kegiatan belajar tidak akan menggerakkan KEHENDAK untuk melakukan sebuah TINDAKAN.
Selama pengolahan data kognitif, dalam diri murid timbul reaksi afektif. Misalnya “Saya merasa senang dengan guru yang menerangkan dengan jelas dan menyenangkan !
PPara murid sudah datang membawa pengalaman masing-masing. GGuru membantu para murid memperoleh pengalaman baru yang menumbuhkan hidup mereka. Dua Jenis Pengalaman: langsung, dan tidak langsung
PENGALAMAN TIDAK LANGSUNG KKegiatan membaca buku MMemperlihatkan gambar, peta, video, film
PENGALAMAN LANGSUNG Observasi Wawancara Mengorganisasi sebuah kegiatan Live-in
Drs. Albert Hartana SJ., M.Pd REFLEKSI
04/08/ Albert Hartana SJ TUJUAN UMUM REFLEKSI Membantu murid membangun pengetahuan yang mendalam dan menangkap maknanya secara utuh. Membantu murid, mengembangkan sikap, cara pandang, dan perilaku baru demi perkembangan dirinya dan kebaikan masyarakat.
Cara refleksi: 1.Menggunakan ingatan: apa yang telah dipelajari 2.Hati, perasaan: reaksi batin, dorongan hati, sedih, gembira 3.Pikiran: memperdalam pemahaman, implikasi bagi diri sendiri dan orang lain 4.Kehendak: bagaimana sikapku seharusnya terhadap orang lain
EMPAT DAYA JIWA DALAM REFLEKSI Kesadaran Diri: Aku bisa memisahkan diri dari diri sendiri dan mengamati pikiran serta perbuatanku Hati nurani: Aku bisa mendengarkan suara batinku untuk membedakan mana yang benar dan mana salah Imajinasi: Aku bisa membayangkan kemungkinan- kemungkinan baru Kehendak: Aku punya kuasa untuk memilih yang benar-benar baik
Drs. Albert Hartana SJ., M.Pd A K S IA K S I
Apa itu AKSI? Kegiatan yang mencerminkan pertumbuhan batin, yang berdasarkan pada pengalaman yang telah direfleksikan. Tahap-tahap: 1.Pilihan dibatinkan: perubahan sikap, lebih mengerti dan lebih mengasihi 2.Pilihan diwujudkan dalam Tindakan: perbuatan nyata, pertumbuhan eksternal
04/08/ Albert Hartana SJ E V A L U A S I Evaluasi dalam pembelajaran adalah aktivitas untuk memonitor perkembangan akademis peserta didik. Hasil evaluasi ini merupakan umpan balik bagi peserta didik maupun pendidik. Bagi peserta didik, hasil evaluasi ini bermanfaat untuk memperbaiki cara belajarnya, Bagi pendidik merupakan masukan untuk memperbaiki cara dan metode pembelajaran.
04/08/ Albert Hartana SJ Dalam PPR, evaluasi tidak hanya dilakukan pada aspek akademis siswa tetapi juga pada aspek kemanusiaan. Evaluasi dilaksanakan secara periodik untuk mendorong pendidik dan peserta didik memperhatikan pertumbuhan intelektual, sikap, dan Tindakan-tindakan yang selaras dengan prinsip men and women for and with others.
04/08/ Albert Hartana SJ KESADARAN DAN PAHAM VISI – MISI YAYASAN VISI – MISI SEKOLAH VISI – MISI GURU
04/08/ Albert Hartana SJ Yayasan Kolese Santo Yusuf
04/08/ Albert Hartana SJ VISI “Menjadi komunitas belajar unggul berpedoman pada standar nasional, berorientasi global, yang menghayati nilai-nilai kasih, taat, kerjasama, dan disiplin.”
04/08/ Albert Hartana SJ MISI “Mewujudkan pendidikan kaum muda Indonesia seutuhnya melalui keunggulan akademik, kecakapan hidup, dan keterbukaan.”
Drs. Albert Hartana SJ., M.Pd
04/08/ Albert Hartana SJ
BERLATIH TERUS, TERUS BERLATIH, DAN BERDOA! PPR dapat BERHASIL, Kalau Anda…..
BAGAIMANA RANCANG BANGUN RPP – PPR ?
Drs. Albert Hartana SJ., M.Pd
04/08/ Albert Hartana SJ Confirmation
04/08/ Albert Hartana SJ karakter berasal dari bahasa Yunani charassein, artinya mengukir/menandai hingga terbentuk sebuah pola. Jadi, untuk mendidik anak agar memiliki karakter diperlukan proses 'mengukir', yakni pengasuhan dan pendidikan yang tepat PENDIDIKAN KARAKTER
04/08/ Albert Hartana SJ Ciri Pertanyaan reflektif Menyangkut 4 Daya Jiwa: Kesadaran, Suara Hati, Imaginasi dan Kehendak Pengalamanku yang sangat mengesan, menarik, selama saya mengikuti proses pembelajaran? ---- dan sebaliknya---
8/4/
EMPAT DAYA JIWA DALAM REFLEKSI Kesadaran Diri: Aku bisa memisahkan diri dari diri sendiri dan mengamati pikiran serta perbuatanku Hati nurani: Aku bisa mendengarkan suara batinku untuk membedakan mana yang benar dan mana salah Imajinasi: Aku bisa membayangkan kemungkinan- kemungkinan baru Kehendak: Aku punya kuasa untuk memilih yang benar-benar baik