SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS) Manajemen Persediaan SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS)
Capaian Pembelajaran Materi Perkuliahan Mahasiswa mampu melakukan perencanaan untuk memastikan kelancaran operasi rantai pasok
Topik Bahasan Manajemen persediaan dalam organisasi Persediaan dan rantai pasok Manajemen persediaan
tantangannya terwujud bila Manajemen persediaan (inventori) merupakan hal penting untuk mewujudkan potensi rantai pasok secara optimal yang menjadi perhatian manajer di semua bisnis Mendapat jumlah yang tepat untuk mencapai prioritas kompetitif bisnis secara efisien Tidak membuat inventori dalam jumlah kurang untuk menghemat biaya atau terlalu banyak untuk memenuhi semua permintaan (demand) Jumlah inventori yang tepat mengalir sepanjang rantai pasok melalui pemasok, perusahaan, gudang, dan pelanggan tantangannya terwujud bila
Istilah lot size jumlah kuantitas item persediaan yang dikelola: Manajemen persediaan berkaitan dengan pengukuran lot (lot sizing) penentuan seberapa sering dan berapa banyak kuantitas persediaan yang harus diorder Istilah lot size jumlah kuantitas item persediaan yang dikelola: baik yang dibeli dari pemasok atau dibuat melalui proses-proses internal
Manajemen persediaan dalam organisasi
Persediaan itu penting bagi semua organisasi, karyawan, dan rantai pasoknya mempengaruhi operasi harian karena harus dihitung, dibayar, digunakan dalam operasi, digunakan untuk memuaskan pelanggan, dan dikelola Persediaan membutuhkan investasi dana seperti halnya pembelian mesin baru Uang yang diinvestasikan pada persediaan tidak dapat digunakan untuk investasi bidang lain mempengaruhi arus kas (cash flow) organisasi
Ketersediaan produk merupakan kunci penjualan di pasar Terlalu banyak persediaan dapat mengurangi keuntungan Terlalu sedikit persediaan dapat menciptakan kelangkaan pasokan pada rantai pasok dan merusak kepercayaan pelanggan Manajemen persediaan harus kompromi masalahnya solusinya
Persediaan dan rantai pasok
Konsep dasar Aliran material menentukan tingkat persediaan Persediaan (inventory) kumpulan material yang digunakan untuk: memenuhi permintaan pelanggan mendukung produksi barang/jasa
Pertanyaan mendasar dalam manajemen rantai pasok berapa banyak persediaan harus dimiliki? Terkait dengan kompromi antara keuntungan dan kerugian memiliki persediaan Tergantung dari situasinya, tekanan memiliki persediaan yang sedikit bisa atau tidak bisa melebihi tekanan memiliki persediaan yang banyak jawabannya
Tekanan persediaan sedikit Tugas Manajer Persediaan menyeimbangkan keuntungan dan kerugian memiliki jumlah persediaan sedikit dan banyak, serta menemukan jumlah yang memuaskan di antara keduanya Alasan utama menyimpan jumlah persediaan sedikit persediaan merupakan investasi keuangan yang sementara waktu (temporer) . Perusahaan menimbulkan opportunity cost, yang disebut cost of capital biaya yang muncul dari uang yang dikaitkan dengan persediaan yang dapat digunakan untuk keperluan lain
Biaya penyimpanan persediaan (inventory holding cost) jumlah cost of capital ditambah variable cost menyimpan item persediaan, misal: gudang, pajak, asuransi, penyusutan Saat komponen di atas berubah seiring dengan perubahan tingkat persediaan biaya penyimpanan persediaan juga berubah Perusahaan biasanya menyatakan biaya penyimpanan per periode waktu sebagai persen dari nilainya (value) Annual cost untuk memelihara satu unit dalam persediaan biasanya bervariasi dari 15% – 35% dari nilainya
Tekanan persediaan banyak Customer Service stockout adalah order yang tidak dapat dipenuhi, berakibat hilangnya penjualan | backorder adalah order yang tidak dapat dipenuhi saat diminta tapi akan dipenuhi kemudiaan Ordering Cost biaya menyiapkan purchase order ke pemasok atau production order untuk manufaktur Setup Cost biaya mengubah mesin atau tempat kerja untuk memproduksi item berbeda Labor and Equipment Utilization Transportation Cost Payments to Suppliers quantity discount adalah penurunan harga per unit saat order banyak
Jenis persediaan Persediaan ada dalam 3 kategori yang berguna untuk pencatatan
2. Work-in-process (WIP) 1. Raw materials (RM) persediaan yang dibutuhkan untuk produksi barang atau jasa; dianggap sebagai input untuk proses transformasi dalam perusahaan 2. Work-in-process (WIP) terdiri dari item komponen atau bagian yang diperlukan untuk menghasilkan produk final/akhir dalam manufaktur; WIP juga ada dalam operasi layanan, misal bengkel, restoran, pengiriman paket, dll 3. Finished goods (FG) di pabrik manufaktur, gudang, dan toko retail item yang dijual kepada pelanggan; barang jadi (finished goods) dari satu perusahaan bisa jadi bahan mentah (raw materials) bagi perusahaan lainnya
Dalam konteks ini ada 4 bentuk persediaan: Sudut pandang lain untuk melihat klasifikasi persediaan adalah melalui bagaimana pembuatannya Dalam konteks ini ada 4 bentuk persediaan: cycle, safety stock, anticipation, and pipeline.
1# Cycle inventory bagian dari total persediaan yang bervariasi mengikuti lot size Lot sizing menentukan seberapa sering harus order dan berapa jumlah/kuantitasnya. Prinsip yang berlaku: Lot size, Q, bervariasi seiring dengan waktu/siklus antara order – bila 1 lot diorder setiap 5 minggu maka average lot size harus sama dengan permintaan dalam 5 minggu Semakin lama waktu antara order maka semakin besar siklus persediannya .
2# Safety stock inventory kelebihan persediaan yang melindungi ketidakpastian dalam permintaan (demand), lead time, dan perubahan pasokan Untuk menciptakan persediaan yang aman: Perusahaan menempatkan order untuk delivery lebih awal daripada yang biasanya dibutuhkan Pengisian ulang order tiba lebih awal juga sehingga memberikan cushion terhadap ketidakpastian
3# Anticipation inventory persediaan yang digunakan untuk menjaga ketidakseimbangan permintaan atau pasokan yang selalu dialami perusahaan 4# Pipeline inventory persediaan yang dibuat saat order dikeluarkan namun belum diterima average pipeline inventory antara dua titik persediaan dapat diukur sebagai rata-rata permintaan selama lead time, DL, yang merupakan permintaan rata-rata per periode (d) dikalikan jumlah periode selama lead time (L), or .
Contoh #1 Sebuah pabrik melakukan pengirima produk pompa listrik ke pengecer dengan average lot sizes 280 pompa Rata-rata permintaan pengecer adalah 70 pompa /minggu, dan lead time dari pabrik adalah 3 minggu Pengecer harus bayar untuk persediaan sejak saat pabrik melakukan pengiriman Bila pengecer bersedia untuk meningkatkan kuantitas pemesanan menjadi 350 unit, pabrik akan memberi prioritas ke pengecer dan jaminan lead time hanya 2 minggu Apa efeknya terhadap siklus dan pipeline inventory?
Pembahasan: Kondisi saat ini Q 280 Cycle inventory = --- = ------ = 140 drills 2 2 Pipeline inventory = dL = (70 drill/week) * (3 week) = 210 drills Kondisi diusulkan Q 350 Cycle inventory = --- = ------ = 175 drills Pipeline inventory = dL = (70 drill/week) * (2 week) = 140 drills Total biaya inventori yang diusulkan (175+140=315 drill) lebih rendah daripada saat ini (140+210=350 drill), ditambah waktu lead time yang lebih cepat yaitu 2 minggu
Taktik mengurangi persediaan Cycle Inventory Faktor utama untuk mengurangi siklus persediaan (cycle inventory) mengurangi jumlah lot size item yang berjalan di rantai pasok Safety Stock Inventory Faktor utamanya menempatkan order lebih dekat ke waktu dimana mereka harus diterima Anticipation Inventory Faktor utamanya menyamakan laju permintaan dengan laju produksi Pipeline Faktor utamanya mengurangi lead time
Manajemen persediaan
ABC Analysis A stock-keeping unit (SKU) item produk satuan yang telah diberi kode identitas dan disimpan dalam persediaan di dalam rantai pasok Ada ribuan SKU yang disimpan namun hanya sedikit bagian yang perlu diperhatikan secara seksama dan dikendalikan secara ketat ABC analysis proses membagi SKU menjadi 3 kelas sesuai dengan biaya yang dikeluarkan sehingga manajer dapat fokus pada item yang bernilai tinggi Tujuan ABC analysis mengidentifikasi SKU kelas A sehingga dapat dikontrol tingkat persediannya
Kelas A Kelas B Kelas C Jumlah 20% dari SKU tapi bernilai 80% Dipantau lebih sering untuk mengurangi average lot size dan memastikan pengiriman tepat waktu dari pemasok Penting untuk menjaga perputaran yang tinggi Kelas A Jumlah 30% dari SKU tapi bernilai hanya 15% Tingkat pengendalian sedang-sedang saja Persediaan dijaga tetap aman dan pemasok tidak sering dipantau agar biaya tetap efisien Kelas B Jumlah 50% dari SKU tapi hanya bernilai 5% Pengendalian longgar Inventory holding cost biasanya rendah Kelas C
Economic Order Quantity Manajer rantai pasok menghadapi masalah konflik menjaga persediaan harus tetap rendah (untuk menghindari inventory holding cost yang tinggi) tapi cukup tinggi untuk mengurangi ordering cost dan setup cost Mengatasi konflik tekanan dan menentukan tingkat cycle- inventory terbaik dengan menghitung economic order quantity (EOQ) solusinya lot size yang mengurangi total annual cycle-inventory holding cost dan ordering cost
Pendekatan untuk menentukan EOQ berdasarkan asumsi: Laju permintaan adalah konstan dan diketahui pasti (misal: selalu 10 unit per hari) Tidak ada batasan pada ukuran setiap lot (misal: kapasitas truk) Biaya yang terkait adalah inventory holding cost dan fixed cost per lot (ordering cost atau setup cost) Keputusan untuk satu item tidak dipengaruhi keputusan item lain tidak ada untung membuat beberapa order ke pemasok yang sama Lead time adalah konstan dan diketahui pasti (misal: selalu 14 hari) jumlah yang diterima tepat sesuai order dan tiba sesegera dan sekaligus
Rumus menghitung total cost: Rumus menghitung EOQ:
Seringkali kebijakan persediaan didasarkan pada waktu antara pengisian ulang order, dan bukan pada jumlah unit pada lot size Time between orders (TBO) untuk lot size tertentu rata-rata waktu berjalan antara menerima (atau membuat) pengisian ulang order sebanyak Q unit
Contoh #2 Sebuah toko kerajinan dibuka 2 tahun lalu dan mengelola persediaan telah menjadi masalah. Inventory turnover yang rendah menghambat keuntungan dan menyebabkan masalah arus kas. Salah satu SKU produk laris adalah kalung etnis. Penjualan mencapai 18 unit per minggu, dan pemasok pasang harga $60 per unit Biaya untuk membuat order pada pemasok sebesar $45 dan annual holding cost sebesar 25% dari nilai produk. Toko beroperasi 52 minggu per tahun Manajemen menentukan lot size 390-unit sehingga order baru dapat dibuat lebih jarang a) Hitunglah annual cycle-inventory cost dengan kondisi di atas b) Apakah lot size sebesar 468 hasilnya lebih baik
Pembahasan: D = (18 unit/mgu) * (52 mgu) = 936 unit H = 25% * ($60/unit) = $15/unit Q = 390 unit S = $45 a) Total annual cycle-inventory cost saat ini: Q D 390 936 C = --- (H) + --- (S) = ---- ($15) + ---- ($45) = $2.925 + $108 = $3.033 2 Q 2 390 b) Total annual cycle-inventory cost alternatif (Q = 468 unit): Q D 468 936 C = --- (H) + --- (S) = ---- ($15) + ---- ($45) = $3.510 + $90 = $3.600 2 Q 2 468 Biaya total lebih tinggi daripada kondisi saat ini
Contoh #3 Untuk kalung etnis pada Contoh #2 a) Hitunglah EOQ b) Seberapa sering order dibuat apabila EOQ digunakan
Pembahasan: D = (18 unit/mgu) * (52 mgu) = 936 unit H = 25% * ($60/unit) = $15/unit Q = 390 unit S = $45 a) Ecnomic order quantity (EOQ) = 74,94 = 75 unit b) Time between order (TBO) untuk EOQ
LATIHAN #6: MODEL PERSEDIAAN
Soal #1 Sebuah toko hardware menjual bor listrik 19.2 volt yang laris penjualannya Annual demand adalah 5,000 unit, ordering cost adalah $15, dan inventory holding cost sebesar $4/unit/tahun a) Hitung economic order quantity b) Berapa total annual cost untuk produk ini
Soal #2 Sebuah toko distro membeli barang diskontinu dari beberapa pemasok lalu menjualnya ke toko ritel berdasarkan permintaan Distro beroperasi 5 hari per minggu, 52 minggu per tahun. Order diterima hanya bila distro sedang buka Manajemen ingin mengevaluasi kebijakan persediannya yang menetapkan kuantitas order sebesar 440 produk Berikut perkiraan data yang dikumpulkan: Average daily demand =100 produk Holding cost = $9.40/unit/tahun Ordering cost = $35/order a) Hitung total annual cost b) Hitung EOQ c) Seberapa sering order dibuat bila EOQ digunakan
Terima Kasih