Laporan Pelaksanaan Penyelenggaraan Kesehatan Pada Embarkasi/Debarkasi Haji Batam Th 2018 M /1439 H
Embarkasi Batam Embarkasi Antara Jambi 7 Kloter Jemaah Prov. Jambi 3 Kloter Jemaah 11 Kloter Jemaah 6 Kloter Jemaah Prov. Kepri Prov. Riau Prov. Kalbar Distribusi Kloter dan Jemaah Pada Embarkasi Haji Batam Tahun 2018 H / 1439 M A. EMBARKASI Untuk Embarkasi Batam sebanyak 20 Kloter dengan Jemaah (1 orang Jemaah batal berangkat atas permintaan sendiri sehingga Jemaah yang diberangkatkan sebanyak orang)
Distribusi Jamaah Risti Berdasarkan Usia Total Risti Jemaah Usia <40 Th 343 Orang Usia 41 – 50 Th Orang Usia 51 – 60 Th Orang Usia > 60 Th Orang RISTI SEHAT Perbandingan Antara Jemaah Sehat dan Risti % %
Sanitasi Lingkungan Sanitasi Jasaboga Asrama Haji dengan Nilai : BAIK Bandara Int. Hang Nadim Batam dengan Nilai : BAIK PT. Aerofood Catering Service dengan Nilai : BAIK PT.KSM Catering Indonesia dengan Nilai : BAIK Hasil Pemeriksaan Sanitasi Pemeriksaan Kesehatan Lingkungan asrama haji dilaksanakan dalam 3 tahapan (3 bulan, 1 bulan dan 1 minggu) menjelang operasionalisasi penyelenggaraan haji) yang bertujuan untuk mengetahui perkembangan/perbaikan atas rekomendasi hasil pemeriksaan sebelumnya
B. DEBARKASI NoProvinsi Jml Kloter Jemaah berangkat Meninggal di Arab Saudi Masih dirawat di Arab Saudi Kembali ketanah air 1Prov. Kepulauan Riau Prov. Riau Prov. Kalimantan Barat Jambi Lain -lain Total Disribusi kedatangan jemaah Jumlah Jamaah haji yang masuk ke Debarkasi adalah sebanyak untuk embarkasi Batam dan Jamaah untuk embarkasi antara Jambi. 8 orang Jemaah haji embarkasi antara Jambi ditanazulkan ke kloter Embarkasi Batam sehingga Total Kedatangan Jemaah untuk embarkasi batam adalah sebanyak 8.909
287 Orang Jamaah 5 Orang Jemaah Kujungan Klinik Embarkasi Jemaah Di Rujuk 2 Orang Jemaah Jemaah Rawat Inap Layanan Medis Pada Debarkasi Kewaspadaan terhadap Penyakit berpotensi KKM (dalam hal ini MERS CoV) : Dalam rangka kewaspadaan terhadap MERS CoV, demam merupakan gejala utama disamping batuk, sesak nafas yang dijadikan sebagai kewaspadaan utama terhadap kemungkinan jamaah terjangkit MERS CoV. Jumlah jamaah yang memerlukan pelayanan kesehatan yang disertai gejala demam sebanyak 46 orang dan semuanya hanya dilakukan rawat jalan. Dari seluruh jamaah haji yang mengalami gejala demam, tidak didapatkan kasus MERS CoV. Therm Scaner
Untuk kewaspadaan MERS CoV dan penyakit lainnya termasuk Meningitis Meningokokus maka setiap jamaah haji diberikan Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jamaah Haji (K3JH) sebagai kartu kewaspadaan bagi jamaah pada saat jamaah mengalami sakit setelah kembali ke tanah air. Kartu ini ditujukkan kepada petugas kesehatan atau fasilitas pelayanan kesehatan pada saat mendapatkan pelayanan kesehatan. Periode pemantauan K3JH adalah 14 hari. Pengawasan K3JH Jumlah jamaah yang meninggal sebanyak 2 (0.02%) jamaah, semua jamaah meninggal di RS setelah melalui proses rujukan oleh KKP. Penyebab utama kematian jamaah adalah Cardiac Arrest. sejumlah 1 kematian (0.01%) dan Sepsis sebanyak 1 kematian (0.01%). Pada periode kepulangan jamaah haji ke tanah air terjadi kematian jamaah haji dirumah sakit rujukan debarkasi (RSOB) dan Rumah Sakit daerah asal pada saat kedatangan Jemaah di daerah (RSUD Dumai) Distribusi Jemaah Meninggal
Thank you !