Pernikahan Putri Sulung

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Maria Menolong dalam Pesta Nikah
Advertisements

Bu Diro yang “Lebih Populer”
Ke Tanah Merah Tiga atau empat hari kemudian kami diberangkatkan dengan menumpang kapal yang lebih kecil lagi. Kapal ini milik Pemerintah yang disebut.
Pendidikan Nasional Indonesia (PNI) dari Hari ke Hari Pada bulan September 1932 saya sudah pindah pondokan, menyewa di Jalan Kopo. Waktu itu Pimpinan Umum.
Budaya Mudik Seterusnya Budaya Urbanisasi
Arti Revolusi Pada tanggal 27 November 1956 diadakan upacara pemberian gelar Doctor Honoris Causa kepada Bung Hatta oleh Universitas Gadjah Mada, bertempat.
ANEH tapi NYATA ! Berikut Matematika sederhana, latihan berhitung
Perpustakaan Ada satu hal lagi yang perlu saya kemukakan. Entah bagaimana saya berani mengusulkan sepintas lalu kepada Bung Hatta, agar perpustakaan pribadi.
TARI PAYUNG TANAH MINANG.
Universitas Islam “45” Bekasi
PAKTA INTEGRITAS.
Indah & Majidi Minggu, 07 Juni 2009 Kepada Yth, Bapak/Ibu/Saudara/i: indah Mohon maaf bila terdapat kesalahan penulisan nama & alamat.
JUMAT AGUNG Makna Hari Jumat Agung: Hari ini ditetapkan sebgai hari laku tanpa dosa dengan kewajiban berpantang dan berpuasa bagi seluruh anggota Gereja.
Sepucuk Surat untuk Anakku
Nyanyian pada tari saman, terdapat 5 macam nyanyian :
Membawa Orang Lapangan Setelah kemerdekaan Republik Indonesia, sering kali saya bertemu dengan Bung Hatta dalam rangka tugas pekerjaan saya di Kementrian.
MENGENAL IDENTITAS DIRI DAN KELUARGA
Oleh : Amin Muhtada, SKM.M.Kes Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap
Uji-Ngaji Sewaktu kami bertiga: Kak Meutia, saya sendiri, dan Halida, masih kecil, Ibu menyarankan agar saya masuk sekolah Katolik. Waktu itu Ayah marah.
Surga di Telapak Kaki Ibu
Tawaran dari Bapak Koperasi
Menjadi Guru Kenkoku Gakuin
WELCOME TO MY PRESENTATION
Tak Setuju dengan Dwifungsi ABRI
STRATEGI DAN ETIKET MASTER OF CEREMONY
PENDAHULUAN Penyempurnaan :
Cum Laude Menurut rencana, pada tanggal 18 Februari 1968, Bung Hatta, Pak Njoto Amidjojo, Pak Hutabarat serta dua calon promo-vendus, Drs. Zainul Jasni.
PENGERTIAN KURIKULUM Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman.
Sri Juwita Hanum Cukup lama kami menikah, namun belum dikaruniai anak. Dalam soal anak, orang Minangkabau tidak kalah usil mulut seperti orang Jawa. Mereka.
Tertib Itu Indah Memang benar apa yang dikatakan kawan saya itu sebab jadwal kerja Ayah luar biasa rapinya. Bayangkan saja, setiap hari, persisi pada jam.
Pendapat Tentang Sarjana
Taat pada Aturan Main Beberapa waktu kemudian dapatlah saya berkesempatan melihat lagi sikap disiplinnya dan kejujurannya dalam memegang prinsip-prinsip.
Kue Terakhir Ketika Athar  ulang tahun, tanggal 26 Desember 1979, Oom Hatta juga datang. Oom agak sakit dan tetap duduk di kursi panjang, tetapi Oom bertepuk.
WEDDING MC ( Pembawa Acara Resepsi Pernikahan).
BAGI GURU SEKOLAH DASAR
Dialog dalam “Seikere”
Angklung Adalah Warisan Dunia
Harga Sebuah Merah-Putih
GIZI PADA ANAK DAN REMAJA
SOPAN Hormat akan atau kepada ketertiban menurut adab yang baik, merupakan bagian dari perilaku diri yang terekspresi dari kualitas moral, nurani dan juga.
Menjadi Promotor Disertasi
Acara Pembukaan Renungan Singkat Perkenalan Briefing Penutup.
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Bentuk-bentuk Komunikasi Kelompok
Filosofi Wibawa Setelah pengakuan kedaulatan pada akhir tahun 1949, saya telah kembali dari gerilya ke Jakarta melanjutkan pekerjaan mengkonsolidir kedudukan.
STANDAR KOMPETENSI: Mengungkapkan pikiran, perasaan dan informasi dengan berpidato melaporkan isi buku dan baca puisi KOMPETENSI DASAR 6.1 Berbicara Berpidato.
Soal Ulangan Formatif Kesatu Mata Pelajaran PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Kelas VI ( Enam ) Koleksi Mr. BAMBOS.
Walau Sakit Tetap Memakmurkan Masjid
MENGENAL 8 KECERDASAN MANUSIA
TATA TERTIB UMUM. TATA TERTIB UMUM TATA TERTIB UMUM Tidak merokok di seluruh wilayah kampus UK Petra Tidak makan dan minum di auditorium Tidak membuang.
TAHAPAN DALAM PUJIAN & PENYEMBAHAN
Kamar No. 5, Paviliun Cendrawasih
Prolog Sang Sekretaris
KOMUNIKASI DALAM KELUARGA
LITURGIKA (TATA IBADAH)
Nama Kelompok : - - Kelas : Mata Pelajaran :
Pengelolaan rapat Novi Trisnawati.
SENI BUDAYA XI MIA 1 NAMA ANGGOTA : Annisa Kusuma W.
SISTEM KEKERABATAN Dasar kekerabatan masyarakat Asmat adalah keluarga inti monogami, atau kadang-kadang poligini, yang tinggal bersama- sama dalam rumah.
PENGORGANISASIAN KELAS DAN UNGKAPAN HARAPAN PESERTA
 IBU : Memperkenalkan Kita kepada Dunia.  BAPAK : Memperkenalkan Dunia kepada Kita.
PEMOLAAN KOMUNIKASI UPACARA ADAT PERNIKAHAN SUKU MELAYU
UPAYA MEMPERSIAPKAN KEMERDEKAAN
SENI MUSIK (Musik Diatonis dan Lagu Wajib/Lagu Nasional)
Adat Resam Perkahwinan Melayu
SELAMAT DATANG DI PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATERI ''TOLERANSI'' KLIK ''START' UNTUK MULAI BELAJAR START.
Surat Balasan Suatu kunjungan ke rumah Bung Hatta yang amat mengesankan ialah waktu saya datang untuk mengambil copy riwayat hidup Sjahrir yang saya minta.
Boleh Mandi di Sini Walaupun tugas rutin saya sejak Bapak menjabat sebagai wakil presiden adalah mengurus administrasi di Sekretariat dan mengurus perpustakaan,
TRADISI MAANTAR PATALIAN/JUJURAN PADA MASYARAKAT ADAT BANJAR OLEH: ARIE SULISTYOKO.
Transcript presentasi:

Pernikahan Putri Sulung Kira-kira dalam permulaan bulan Juni 1973, menjelang akan dilangsungkannya pernikahan putri pertama Bung Hatta Meutia Farida Hatta dengan Dr. Sri Edi Swasono (adik laki-laki istri saya), diadakan pertemuan-pertemuan antara keluarga Bung Hatta dengan keluarga Ibunda Istri saya. Ini dalam rangka mengadakan persiapan-persiapan yang diperlukan sehubungan dengan akan diadakannya perayaan pernikahan pada tanggal 14 Juli 1973. Dalam pertemuan-pertemuan tersebut, Bung Hatta selalu menanyakan dan mendengarkan dengan teliti pendapat-pendapat dan usulan-usulan dari para anggota Panitia, yang akan diberi tugas dan tanggungjawab ikut serta dalam penyelenggaraan upacara perayaan pernikahan tersebut. Sebagaimana dimaklumi, jalannya upacara kebesaran Minangkabau yang sudah jarang dijumpai sekarang ini, yang bernama babako-babaki, mewakili akad nikah putri pertama Bung Hatta, Meutia Farida Hatta dengan Sri Edi Swasono pada tanggal 14 Juli 1073 siang hari. Upacara itu berlangsung dengan lancar, tertib dan meriah, berkat adanya persiapan-persiapan yang matang itu. Adat babako-babaki menggambarkan rombongan wakil ninik-mamak cendekiawan, alim-ulama, pemuda dan masyarakat Minangkabau, menghantarkan persembahan berupa kerbau, pakaian seperangkat, beras sekarung dan sirih di cerana kepada mempelai wanita. Upacara adat tersebut dilangsungkan di Jalan Diponegoro di depan rumah tempat kediaman keluarga Bung Hatta. Sebetulnya Bung Hatta ingin mengadakan pesta pernikahan untuk putrinya dengan sederhana saja. Tetapi masyarakat dan handai taulan hendak mempergunakan kesempatan itu untuk menunjukkan penghargaan dan cinta-kasih mereka yang bersemarak. Sebagai ekonom yang terkenal rasional, tentunya Bung Hatta lebih suka sekitarnya uang yang akan dipergunakan untuk upacara adat dan pesta yang meriah itu, diperuntuhkan bagi tujuan-tujuan yang lebih bersifat sosial dan lebih bermanfaat bagi pembangunan. Tetapi di dalam masyarakat Indonesia yang terdiri berbagai suku dan berbagai ragam kebudayaan yang masih kuat berakar, maka pertimbangan-pertimbangan orang-seorang yang rasional sering tidak dapat bertahan di tengah-tengah keinginan kolektivita. Semenjak pernikahan Adinda Sri-Edi Swasono dengan Muetia Farida Hatta, maka hubungan kami dengan keluarga Bung Hatta bertambah akrab. Pada peringatan-peringatan hari ulang tahun Bung Hatta, Ibu Rahmi Hatta dan putri-putrinya dan pada hari-hari raya Lebaran, kami selalu meluangkan waktu untuk ikut menghadirinya. Suatu kenangan manis yang tidak kami lupakan ialah sewaktu saya dan istri saya ikut menghadiri peringantan hari ulang tahun Bung Hatta yang ke-73, yang dihadiri pula oleh teman-teman terdekat Bung Hatta, antara lain Mononutu, Dr. T.B. Simatupang, Mr. Karim, Prof. Dr. Sumitro Djojphadikusumo, Dr. Hasjim Ning dan lain-lain. Pada peringatan tersebut disajikan juga nyanyian-nyanyian yang disuarakan oleh penyanyi Dianad beserta istri dan Surti Suwardi, diiringi dengan piano oleh B.J. Supardi. Pada waktu Bung Hatta ditanya olrh hadirin, ingin mendengarkan lagu apa, maka dengan spontan Bung Hatta menjawab: ” Halo-halo Bandung!” Lagu “Halo-halo Bandung” itu dibawakan oleh Surti Suwandi dan kemudian diikuti oleh hadirin. Begitu selesai diperdengarkan lagu itu maka bergemalah tepuk tangan hadirin dengan ketawa yang berderai. Pada kesempatan itu Sdr. Muthahar menyumbangkan nyanyian lagu ciptaannya sendiri, “Syukur”. Suasana meriah dan mengesankan. Soemaryo Hadiwignyo, Pribadi Manusia Hatta, Seri 3, Yayasan Hatta, Juli 2002