Kewajiban Lancar dan Kontijensi

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
IMBALAN KERJA PSAK 24.
Advertisements

H U T A N G ( Liabilities ).
HUTANG DAN MODAL (EKUITAS)
LIABILITAS JANGKA PENDEK , PROVISI, KONTIJENSI (PSAK 57)
INVESTASI JANGKA PANJANG (2) DAN UTANG JANGKA PENDEK
DEFINISI MENURUT PSAK.
LIABILITAS JANGKA PENDEK , PROVISI, KONTIJENSI (PSAK 57)
DEFINISI MENURUT PSAK.
HUtang dan Kewajiban Lain
KREDIT PAJAK PENGHASILAN
AKUNTANSI MURABAHAH.
PSAP NO 06 AKUNTANSI INVESTASI
AKUNTANSI PAJAK KEWAJIBAN DAN EKUITAS
HUTANG JANGKA PANJANG Hutang jangka panjang adalah kewajiban kepada pihak tertentu yang harus dilunasi dalam jangka waktu lebih dari satu perioda akuntansi.
PSAP NO 09 AKUNTANSI KEWAJIBAN
B. Metode Bunga Efektif PT Hasta Millenia mengeluarkan obligasi nominal Rpl ,-, umur 5 tahun, bunga 10% per tahun dibayarkan tiap setengah tahun.
BAB 13 Liabilitas jangka pendek, provisi dan kontinjensi AKUNTANSI KEUANGAN 2 (IFRS) Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah.
KEWAJIBAN LANCAR Kewajiban lancar adalah utang yang diharapkan akan dibayar Dalam jangka waktu 1 tahun atau 1 siklus operasi normal perusahaan Dengan menggunakan.
PSAK 2 – LAPORAN ARUS KAS IAS 7 - Statement of Cash Flows
KEWAJIBAN LANCAR YANG ADA DIDALAM STATEMENT OF FINANCIAL POSITION APABILA JUMLAHNYA SANGAT BESAR MENUNJUKKAN BAHWA PERUSAHAAN DALAM KONDISI KESULITAN LIKUIDITAS.
MEMAHAMI LAPORAN KEUANGAN KOPERASI UNTUK MANAJER
AKUNTANSI INVESTASI JANGKA PENDEK & JANGKA PANJANG DAN EKUITAS
PSAK 70 ASET DAN LIABILITAS YANG TIMBUL DARI PENGAMPUNAN PAJAK
PIUTANG Lenni Yovita, S.E., M.Si.
TUTORIAL TATAP MUKA ADBI4335 AKUNTANSI MENENGAH
AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 2
AKUNTANSI INVESTASI JANGKA PENDEK & JANGKA PANJANG DAN EKUITAS
Apa yang dimaksud dengan liabilitas?
HUtang dan Kewajiban Lain
Kewajiban.
PSAK 70 ASET DAN LIABILITAS YANG TIMBUL DARI PENGAMPUNAN PAJAK
AKUNTANSI ASET TAKBERWUJUD DAN LIABILITAS
AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH BERBASIS PSAK
Chapter 11 Kewajiban Lancar Chapter 11 Kewajiban Lancar
AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 1
Sesi 9 Akuntansi Pajak - Piutang
KEWAJIBAN LANCAR Adalah utang yang akan dilunasi dalam jangka waktu satu tahun atau satu siklus operasi perusahaan.
PSAK 2 – LAPORAN ARUS KAS IAS 7 - Statement of Cash Flows
AKUNTANSI ISTISHNA‘ (Wulan Retnowati, SE., Ak. M.Akt)
AKUNTANSI ISTISHNA'.
PSAP NO. 09 AKUNTANSI KEWAJIBAN
Sistem Biaya & Akumulasi Biaya
PSAK 2 – LAPORAN ARUS KAS IAS 7 - Statement of Cash Flows
Dosen : Drs. Syamsuri, MM, MAk, PIA STIE Ahmad Dahlan
Akuntansi Kewajiban Lancar
Piutang.
PSAK 70 ASET DAN LIABILITAS YANG TIMBUL DARI PENGAMPUNAN PAJAK
AKUNTANSI ISTISHNA'.
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN.
PERTEMUAN-4 STRUKTUR DASAR AKUNTANSI SIKLUS AKUNTANSI
PIUTANG AKUNTANSI PENGANTAR 2.
PSAK 70 ASET DAN LIABILITAS YANG TIMBUL DARI PENGAMPUNAN PAJAK
Penyesuaian akun-akun
Laporan Arus Kas Oleh : Muhammad Zainal Abidin SE, Ak, MM.
5.
AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
Aplikasi akuntansi syariah pada bank syariah
Overview Accounting.
HUTANG JANGKA PANJANG & HUTANG LANCAR
PIUTANG TIMBUL DARI TRANSKSI PENJULAN BARANG /JASA SECARA KREDIT
LAPORAN ARUS KAS (PSAK-2 DAN ETAP) DAN CONTOH PENERAPANNYA
AKUNTANSI KEUANGAN MADYA 1
AKUNTANSI KEUANGAN MADYA 1
Cash Flow – PSAK 2.
Akuntansi syariah Soraya lestari, se, m. Si.
Welcome Intermediate Accounting II
AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 1
Piutang Dagang dan Piutang Wesel
Akuntansi keuangan 2 Liabilitas jangka pendek Indira shofia S.E.,M.M.
INVESTASI PADA INSTRUMEN EKUITAS
Transcript presentasi:

Kewajiban Lancar dan Kontijensi AKUNTANSI KEUANGAN MADYA 2

TUJUAN PEMBELAJARAN Mahasiswa dapat menjelaskan Kewajiban Mahasiswa dapat menjelaskan Kewajiban Lancar Mahasiswa dapat mengklasifikasikan Kewajiban Lancar dan Kontijensi Mahasiswa dapat menjelaskan kewajiban yang berkaitan dengan karyawan Mahasiswa dapat mengungkapkan kewajiban lancar dalam Laporan Keuangan

KEWAJIBAN Hutang suatu perusahaan yang timbul dari transaksi pada waktu yang lalu dan harus dibayar dengan kas, barang, atau jasa, di waktu yang akan datang.

Liabilitas Kewajiban masa kini entitas yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya dapat mengakibatkan arus keluar sumber daya entitas yang mengandung manfaat ekonomi. (SAK ETAP 2009 par. 2.12)

KEWAJIBAN Bagaimana definsi kewajiban menurut anda ?

KEWAJIBAN LANCAR Utang yang diharapkan akan dibayar dalam jangka waktu satu tahun atau siklus operasi normal perusahaan dengan menggunakan aset lancar yang ada atau hasil dari pembentukan kewajiban lancar yang lain. Mengeluarkan surat utang obligasi harus mendapat persetujuan dari rapat umum pemegang saham (RUPS).

kLasifikasi liabilitas lancar Jika mengharapkan akan menyelesaikan liabilitas tersebut dalam siklus operasi normalnya Memiliki liabilitas tersebut untuk tujuan diperdagangkan Liabilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah periode pelaporan Tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian liabilitas selama sekurang- kurangnya 12 bulan setelah periode pelaporan.

Jenis-jenis kewajiban lancar : Utang Usaha Wesel Bayar Utang Bank jangka pendek Liabilitas jangka panjang yang akan jatuh tempo Liabilitas jangka pendek yang didanai kembali Utang dividen Uang muka pelanggan Pendapatan diterima dimuka Utang PPN/ PPnBM Utang Pajak Penghasilan Utang gaji Utang pajak pihak ketiga Utang garansi

Liabilitas lancar Liabilitas lancar termasuk kategori instrumen keuangan => Liabilitas keuangan Liabilitas diukur dengan nilai wajar, nilai amortisasi atau harga perolehan. Biaya transaksi untuk yang diukur dengan nilai wajar dibebankan sebagai biaya periode berjalan, sedangkan untuk yang diukur selain dengan nilai wajar dikapitalisasi. Pengaruh kapitalisasi biaya transaksi akan mempengaruhi effective interest rate dan beban bunga yang diakui.

UTANG DAGANG (ACCOUNT PAYABLE) Jumlah yang belum dibayarkan atas barang atau jasa yang telah diserahkan atau diselesaikan dari supplier. Pengakuan pada tanggal penyerahan barang/ penyelesaian jasa. Dasar mencatat => faktur pembelian Perjanjian pembelian misal 2/10, n/30 => Pembelian akan diberikan potongan 2% jika dibayarkan dalam waktu 10 hari, jangka waktu kredit

Ilustrasi Utang Dagang Tanggal 1 Desember 2005 dibeli barang dagangan dengan faktur Rp 500.000 syarat pembayaran 2/10, n/30.

Ilustrasi Utang Dagang Jurnal Pembelian dicatat dengan harga bruto Tgl 1 Desember 2005 Pembelian Rp 500.000 Utang Dagang Rp 500.000 (Sistem Periodik)

Ilustrasi Utang Dagang Jurnal Pembelian dicatat dengan harga bruto Tgl 1 Desember 2005 Persediaan Barang Dagang Rp 500.000 Utang Dagang Rp 500.000 (Sistem Perpetual)

Ilustrasi Utang Dagang Tanggal 8 Desember 2005 Utang Dagang Rp 500.000 Potongan Pembelian Rp 10.000 Kas Rp 490.000 (Mencatat saat pelunasan utang dagang dan masih kurang dari 10 hari)

Ilustrasi Utang Dagang Tanggal 15 Desember 2005 Utang Dagang Rp 500.000 Kas Rp 500.000 (Mencatat saat pelunasan utang dagang dan sesudah lebih dari 10 hari)

Wesel Bayar – Notes Payable Janji untuk membayar sejumlah tertentu pada waktu yang telah ditentukan. Diterbitkan untuk melunasi utang atau membayar pembelian. Dapat bersifat jangka pendek atau panjang. Seringkali berbunga atau dapat tidak berbunga Jika tidak berbunga diterbitkan dengan diskon

Ilustrasi Wesel Bayar - berbunga PT. Kenanga melunasi utang dagang sebesar Rp 20.000.000 pada 1 Desember 2X13 dengan menerbitkan wesel bayar 90 hari, bunga 12%. 1 Desember 2X13 Utang Dagang 20.000.000 Wesel Bayar 20.000.000 31 Desember 2X13 – bunga (30/360*12%*20.000.000) Beban Bunga 200.000 Utang Bunga 200.000 Wesel dilunasi 1 Maret 2X14 Wesel Bayar 20.000.000 Utang Bunga 200.000 Beban Bunga 400.000 Kas 20.600.000

Ilustrasi Wesel Bayar – tanpa bunga PT. Kenanga melunasi utang dagang sebesar Rp 20.000.000 pada 1 Desember 2X13 dengan menerbitkan wesel bayar sebesar Rp 22.400.000, jangka waktu 360 hari, tanpa bunga. Hitung Effective interest rate  12% 1 Desember 2X13 Utang Dagang 20.000.000 Wesel Bayar 20.000.000 31 Desember 2X13 – bunga (30/360*12%*20.000.000) Beban Bunga 200.000 Wesel Bayar 200.000 Wesel dilunasi 1 Desember 2X14 Beban Bunga 2.200.000 Wesel Bayar 2.200.000 Wesel bayar 22.400.000 Kas 22.400.000

Utang Bank jangka Pendek Utang bank jangka pendek diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek. Pencatatan hampir sama dengan wesel bayar. Ada bunga Biaya transaksi menambah nilai utang dan provisi akan mengurangi nilai utang. Tingkat suku bunga dihitung ulang untuk memperoleh tarif bunga efektif. Tarif bunga efektif digunakan menghitung bunga

Utang Bank jangka Pendek Pokok utang-provisi + biaya transaksi Utang bank jangka pendek diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek. Pencatatan hampir sama dengan wesel bayar. Ada bunga Biaya transaksi menambah nilai utang dan provisi akan mengurangi nilai utang  mempengaruhi tarif bunga efektif

Utang Bank jangka Pendek PT. Kenanga pada 1 Oktober 2X13 menerima utang dari Bank Permata sebesar Rp 100.000.000 dipotong provisi 4%. Tingkat suku bunga sebesar 15%. Bunga dan pokok dibayar saat jatuh tempo. Hitung Effective interest rate  19,79% 1 Oktober 2X13 Kas 96.000.000 Utang Bank 96.000.000 31 Desember 2X13 – bunga (3/12*19,79%*96.000.000) Beban Bunga 4.750.000 Utang Bunga 4.750.000 Utang Bank dilunasi 1 Oktober 2X14 Beban Bunga 14.250.000 Utang Bunga 4.750.000 Utang Bank 96.000.000 Kas 115.000.000

Liabilitas Jangka Panjang yang akan Jatuh Tempo periode berikutnya (Current portion of longterm liability ) Liabilitas jangka panjang yang akan dilunasi periode berikutnya diklasifikasikan menjadi liabilitas jangka pendek kecuali: Dilunasi dengan akumulasi dana yang tidak diklasifikasikan sebagai aset lancar Dibiayai kembali atau dilunasi dengan penerbitan liabilitas jangka panjang yang baru. Dikonversi menjadi saham Liabilitas jangka panjang walaupun akan jatuh tempo tetap diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek

Liabilitas Jangka Panjang yang akan Jatuh Tempo periode berikutnya (Current portion of longterm liability ) Entitas harus menunjukkan kemampuan untuk melengkapi proses pembiayaan ulang. Hutang tersebut dibiayai ulang sebelum laporan keuangan diluncurkan, atau Entitas menandatangani perjanjian pebiayaan ulang.

Liabilitas Jangka Pendek Dibiayai Kembali Liabilitas keuangan yang dibiayai kembali yang akan jatuh tempo dalam 12 bulan setelah periode pelaporan diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek, jika entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk membiayai kembali. Pelanggaran perjanjian utang yang mengakibatkan kreditur meminta percepatan pembayaran, maka liabilitas tersebut disajikan sebagai liabilitas jangka pendek, meskipun kreditur mengijinkan penundaan pembayaran selama 12 bulan setelah tanggal pelaporan tetapi persetujuan tersebut diperoleh setelah tanggal pelaporan

Utang Dividen Utang dividen diakui pada saat pengumuman dividen dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Utang dividen yang diakui hanyalah dividen tunai atau dividen yang diberikan dalam bentuk aset. Dividen saham tidak dicatat oleh penerima dan tidak ada pengakuan utang. Dividen saham akan dicatat dengan mereklasifikasikan saldo laba ke modal /agio saham.

Utang Dividen Tanggal 15 Januari 2008 para pemegang saham memutuskan untuk membagi sebagian keuntungan perusahaan pada tahun 2007 sebesar Rp 17.500.000. Tanggal 25 Januari 2008 dividen tersebut benar-benar dibagikan. Buatlah jurnal pada waktu dividen diumumkan dan dibagikan ?

Utang Dividen 15 Januari 2008 Saldo laba Rp 17.500.000 Utang dividen Rp 17.500.000 (Mencatat saat diumumkan) 25 Januari 2008 Utang dividen Rp 17.500.000 Kas Rp 17.500.000 (Mencatat saat dibagikan)

Pendapatan diterima dimuka Kewajiban yang timbul karena diterimanya kas dari pelanggan untuk pesanan barang/jasa yang akan diserahkan dalam periode yang akan datang.

Pendapatan diterima dimuka Majalah “Waktu” menerima uang muka untuk berlangganan majalah selama 3 tahun sebesar Rp 360.000. Jurnalnya: Kas Rp 360.000 Pendapatan diterima dimuka Rp 360.000

Pendapatan diterima dimuka Pendapatan diterima dimuka Rp 120.000 Pendapatan Rp 120.000 (mencatat pengakuan pendapatan untuk setiap periode)

UTANG PAJAK Dana yang dikumpulkan untuk pihak ketiga yang timbul karena perusahaan memungut kas dari pihak tertentu (misalnya pegawai atau pelanggan) atas nama pihak ketiga.

UTANG PAJAK Beberapa kewajiban pajak : utang PPN, utang PPH Badan, dan utang PPH karyawan.

UTANG PAJAK Tanggal 20 Nopember 2014 PT ABC menjual barang seharga Rp 10.000.000. Atas penjualan tersebut belum termasuk PPN, PT ABC memungut PPN sebesar 10%. Buatlah jurnal atas transaksi penjualan tersebut ?

UTANG PAJAK Tgl 20 Nopember 2014 Kas Rp 11.000.000 Penjualan Rp 10.000.000 PPN Keluaran Rp 1.000.000 (Mencatat Penjualan Barang Kena Pajak )

UTANG PAJAK Tanggal 10 Nopember 2014 PT ABC membeli tunai barang kena pajak dengan harga beli Rp 9.000.000. belum termasuk PPN Masukan. Tarif PPN adalah 10 % dari harga beli. Buatlah jurnal atas transaksi pembelian tersebut ?

UTANG PAJAK Tgl 10 Nopember 2014 Pembelian Rp 9.000.000 PPN Masukan Rp 900.000 Kas Rp 9.900.000 (Mencatat Pembelian Barang Kena Pajak)

UTANG PAJAK Jurnal untuk mencatat utang PPN: Tgl 30 Nopember 2014 PPN Keluaran Rp 1.000.000 PPN Masukan Rp 900.000 Utang PPN Rp 100.000 Jurnal untuk mencatat pembayaran utang PPN: Utang PPN Rp 100.000 Kas Rp 100.000

UTANG PAJAK Pada akhir tahun 2014 PT ABC melaporkan laba sebelum PPH Rp 500.000. Laba kena pajak menurut perhitungan sesuai aturan perpajakan adalah Rp 540.000. Jika tarif PPH adalah 15 % maka pajaknya adalah Rp 81.000. Buatlah jurnal untuk mencatat taksiran utang pajak penghasilan dan mencatat penyetoran PPH ke kas negara ?

UTANG PAJAK Jurnal untuk mencatat taksiran utang pajak penghasilan: Beban PPH Rp 81.000 Utang PPH Rp 81.000 Jurnal untuk mencatat penyetoran PPH ke Kas Negara : Kas Rp 81.000

GAJI & PAJAK PENGHASILAN Penghasilan Bersih Kary. Bag. Penjualan Rp 1.500.000 Rp 90.000 Rp 1.410.000 Kary. Bag. Administrasi Rp 1.000.000 Rp 50.000 Rp 950.000 Rp 2.500.000 Rp 140.000 Rp 2.360.000

GAJI & PAJAK PENGHASILAN Jurnal : Jika pajak penghasilan ditanggung oleh karyawan: Beban gaji penjualan Rp 1.500.000 Beban gaji kantor Rp 1.000.000 Utang PPh karyawan Rp 140.000 Utang gaji dan upah Rp 2.360.000

GAJI & PAJAK PENGHASILAN Jurnal Jika pajak penghasilan ditanggung oleh perusahaan: Beban gaji penjualan Rp 1.500.000 Beban gaji kantor Rp 1.000.000 Beban Pajak Penghasilan Karyawan Rp 140.000 Utang PPh Karyawan Rp 140.000 Utang gaji dan upah Rp 2.500.000

GAJI & PAJAK PENGHASILAN Jurnal untuk mencatat pembayaran gaji: Utang gaji dan upah Rp 2.500.000 Kas Rp 2.500.000 Jurnal untuk mencatat penyetoran PPh karyawan ke negara: Utang PPh karyawan Rp 140.000 Kas Rp 140.000

UTANG GARANSI Utang garansi timbul karena perusahaan, misalnya menjamin reparasi gratis atas produk yang dijualnya.

UTANG GARANSI Pada tahun 2014 Sweet house company menjual 1.000 unit mainan anak-anak dengan harga rerata per unit Rp 3.000. Harga jual ini meliputi garansi satu tahun untuk suku cadang. Ditaksir bahwa 50 unit (5 %) akan rusak dan biaya reparasi berjumlah Rp 300 per unit. Di tahun penjualan 2014, perusahaan telah menerima tuntutan 30 unit mainan tersebut yang rusak dan mereparasinya dengan biaya sebesar Rp 8.400. Buatlah jurnal untuk mencatat penjualan dan mencatat beban garansi ?

UTANG GARANSI Penjualan: 1.000 unit x Rp 3.000 = Rp 3.000.000 Perhitungan: Penjualan 1.000 unit Persentase taksiran yang rusak 5 % x Jumlah taksiran yang rusak 50 unit Jumlah unit rusak yang sudah direparasi 30 unit – Jumlah unit rusak yang ditaksir akan direparasi 20 unit Jumlah biaya reparasi taksiran per unit Rp 300 x Utang garansi taksiran Rp 6.000

UTANG GARANSI Kas Rp 3.000.000 Penjualan Rp 3.000.000 (mencatat penjualan 1.000 unit mainan anak-anak) Beban Garansi Rp 8.400 Suku Cadang/ Utang gaji dan upah Rp 8.400 (mencatat beban garansi) Beban Garansi Rp 6.000 Utang Garansi Rp 6.000 (penyesuaian untuk mencatat taksiran utang garansi)

KEWAJIBAN KONTINJEN JANGKA PENDEK Kewajiban potensial yang belum pasti atau kewajiban kini yang tidak diakui karena tidak memenuhi salah satu atau kedua kondisi yaitu: a). Kemungkinan terjadi bahwa perusahaan akan diwajibkan untuk mentransfer manfaat ekonomik pada saat penyelesaian, b). Jumlah kewajiban dapat diestimasi dengan andal.

Liabilitas Kontijensi  No Recognition  Disclosed Liabilitas kontijensi yang tidak memenuhi kriteria sebagai provisi diklasifikasikan sebagai liablitas kontijensi. Liabilitas kontijensi tidak diakui dalam laporan keuangan dan hanya diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan Keberasaan liablitas kontijensi harus dievaluasi apakah berubah : menjadi provisi karena menjadi probable dan dapat diukur dengan andal; atau Menjadi kemungkinan kecil sehingga tidak perlu diungkapkan

Definisi Provisi adalah liabilitas yang waktu dan jumlahnya belum pasti Liabilitas adalah kewajiban kini entitas yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya dapat mengakibatkan arus keluar sumber daya entitas yang mengandung manfaat ekonomi. Kontrak eksekutori adalah kontrak yang kedua belah pihak terkaitnya belum melaksanakan kewajiban kontrak atau telah melaksanakan sebagian kewajiban mereka dengan proporsi yang sama.

Pengakuan Provisi Provisi diakui jika: entitas memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu; kemungkinan besar penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi; dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban ter sebut dapat dibuat. Jika kondisi di atas tidak terpenuhi, maka provisi tidak diakui.

Pengakuan Provisi Dalam kasus kewajiban kini tidak dapat ditentukan secara jelas: setelah mempertimbangkan semua bukti tersedia, terdapat kemungkinan lebih besar terjadi daripada tidak terjadi bahwa kewajiban kini telah ada, pada akhir periode pelaporan.

Pengakuan Provisi Pertimbangan bukti-bukti yang tersedia: besar kemungkinannya bahwa kewajiban kini telah ada pada akhir periode pelaporan, entitas mengakui provisi (jika kriteria pengakuan terpenuhi); dan jika besar kemungkinan bahwa kewajiban kini belum ada pada akhir periode pelaporan, entitas mengungkapkan kewajiban kontinjensi. Pengungkapan tidak diperlukan jika kemungkinan arus keluar sumber daya kecil.

 No Recognition  Disclosed Contingent Assets Entitas tidak diperkenankan mengakui aset kontinjensi. (PSAK 57 par 31)  No Recognition  Disclosed Aset kontinjensi adalah aset potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu dan keberadaannya menjadi pasti dengan terjadi atau tidak terjadinya satu peristiwa atau lebih pada masa depan yang tidak sepenuhnya berada dalam kendali entitas.

Pengukuran Estimasi terbaik Jumlah yang diakui sebagai provisi adalah hasil estimasi terbaik pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan. (par 36) Risiko dan Ketidakpastian Jumlah yang diakui sebagai provisi adalah hasil estimasi terbaik pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan. (par 42) Nilai Kini Jika dampak nilai waktu uang cukup material, maka jumlah provisi adalah nilai kini dari perkiraan pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban. (par 45)

Pengukuran Peristiwa Masa Depan Peristiwa masa depan yang dapat mempengaruhi jumlah yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu kewajiban harus tercermin dalam jumlah provisi jika ada bukti obyektif bahwa peristiwa itu akan terjadi. (PSAK 57 par 48) Rencana Pelepasan Aset Keuntungan sehubungan dengan rencana pelepasan aset tidak boleh dipertimbangkan dalam menghitung suatu provisi (PSAK 57 par 51)

Pengungkapan Untuk setiap jenis provisi, entitas harus mengungkapkan: nilai tercatat pada awal dan akhir periode; provisi tambahan yang dibuat dalam periode bersangkutan, termasuk peningkatan jumlah pada provisi yang ada; jumlah yang digunakan, yaitu jumlah yang terjadi dan dibebankan pada provisi selama periode bersangkutan; jumlah yang belum digunakan yang dibatalkan selama periode bersangkutan; dan peningkatan, selama periode yang bersangkutan, dalam nilai kini yang timbul karena berlalunya waktu dan dampak dari setiap perubahan tingkat diskonto.

Pengungkapan Entitas juga harus mengungkapkan pula: uraian singkat mengenai karakteristik kewajiban dan perkiraan saat arus keluar sumber daya terjadi; indikasi mengenai ketidakpastian saat atau jumlah arus keluar tersebut jika diperlukan dalam rangka menyediakan informasi yang memadai, entitas harus mengungkap kan asumsi utama yang mendasari prakiraan peristiwa masa depan jumlah estimasi penggantian yang akan diterima dengan menyebutkan jumlah aset yang telah diakui untuk estimasi penggantian tersebut.

Contoh 1 PT. Intan menjual produknya dengan memberikan jaminan atau garansi produk kepada para pembeli produknya. Berdasarkan kontrak penjualan, produsen menjamin akan memperbaiki atau mengganti produk yang dalam jangka waktu dua tahun sejak tanggal penjualannya jika terjadi kerusakan. Berdasarkan pengalaman masa lalu, terdapat kemungkinan besar bahwa akan terjadi klaim atas jaminan yang diberikan. Kewajiban kini yang timbul sebagai akibat peristiwa masa lalu yang mengikat. Penjualan produk dengan jaminan, yang selanjutnya menimbulkan kewajiban hukum. Keluarnya sumber daya yang mengandung manfaat ekonomis dalam rangka penyelesaian kewajiban. Terdapat kemungkinan besar terjadi pengeluaran sumber daya karena jaminan yang diberikan (paragraf 24). Simpulan. Entitas harus mengakui kewajiban provisi sebesar estimasi terbaik biaya perbaikan dan/atau penggantian yang mungkin perlu dikeluarkan dalam rangka menjamin produk yang dijual sebelum akhir periode pelaporan (par 14 dan 24).

PENYAJIAN DI NERACA Kewajiban Jangka Pendek Utang Wesel (termasuk bunga berjalan Rp 8.000) Rp 308.000 Utang gaji dan upah Rp 78.000 Utang Usaha Rp 120.000 Utang PPh Karyawan Rp 43.000 Utang PPN Rp 21.000 Utang PPh Badan Rp 69.000 Utang jangka panjang jatuh tempo tahun ini Rp 19.000 Utang garansi Rp 600 Jumlah Kewajiban Lancar Rp 658.600 * *) Perusahaan pada saat ini sedang dalam sengketa dengan PT XYZ mengenai hak cipta. Menurut pengacara perusahaan, diperkirakan perusahaan akan dinyatakan kalah oleh pengadilan dan diwajibkan untuk membayar denda dan biaya peradilan. Oleh karena itu, jumlah kewajiban lancar diatas belum memasukkan kewajiban yang mungkin timbul dari keputusan pengadilan ini.

selesai