Oleh Yana Suryana
Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan ikan yang dapat hidup dalam kondisi linkungan yang memiliki toleransi tinggi terhadap kualitas air yang rendah atau memiliki tingkat adapatasi yang baik dan mudah berkembang biak sehingga Mempunyai kemampuan adaptasi yang baik dan mudah berkembang biak.
Pembesaran Pegelolaan Air Pemberian Pakan Pengendalian Hama&Peyakit Pemanenan
Setelah selesai dilakukan semua persiapan dan benih sudah dimasukkan ke dalam kolam, langkah berikutnya adalah merawat ikan hingga bisa dipanen. Tiga hal yang sangat berpengaruh dalam pemeliharaan ikan nila adalah pengontrolan kualitas air, pemberian pakan serta pencegahan hama dan penyakit.
Pemantauan kualitas air kolam harus tejaga, supaya pertumbuhannya maksimal, parameter penentuan kualitas air adalah kandungan oksigen dan pH air. Bila kolam sudah banyak mengandung H2S dan NH3 yang ditandai dengan bau busuk, Lakukan penggantian air dengan cepat dengan cara membuang air kotor sebesar ⅓, dan tambahkan dengan air yang baru. Pada kolam seluas 100 m2 dalam keadaan normal, atur debit air sebesar 1 liter/detik.
Ikan nila memerlukan pakan sebanyak 3% dari bobot tubuhnya setiap hari, pakan diberikan dua kali per hari, pagi dan sore. Ambil sampel ikan nila secara acak kemudian timbang bobotnya setiap dua minggu sekali, kemudian sesuaikan pula jumlah pakan yang harus diberikan.
Ikan nila adalah salah satu jenis ikan air tawar yang tahan banting. Pada keadaan normal, penyakit ikan nila tidak mengkhawatirkan. Namun apabila budidaya ikan nila sudah dilakukan secara massal dan intensif, resiko terjangkit penyakit harus diwaspadai. Penyebaran penyakit ikan cepat sekali, khususnya jenis penyakit infeksi yang dapat menular. Air menjadi salah satu media penyebaran penyakit.
Waktu yang dibutuhkan untuk budidaya ikan nila mulai dari penebaran bibit hingga panen tergantung pada kebutuhan pasar. Ukuran ikan nila untuk pasar domestik berkisar antara gram/ekor. Untuk memelihara ikan nila dari ukuran gram hingga mencapai ukuran gram memerlukan waktu sekitar 4-6 bulan.
Tiga hal yang sangat berpengaruh dalam pemeliharaan ikan nila adalah pengontrolan kualitas air, pemberian pakan serta pencegahan hama dan penyakit.
Mengikat logam-logam berat yang berbahaya bagi ikan/udang. Membantu menguraikan senyawa kekal komplek berbahaya dan beracun, seperti : H2S, amoniak, asam laktat, dsb. Memberikan semua jenis unsur makro, unsur mikro lengkap untuk mempercepat pertumbuhan plankton sebagai pakan alami udang dan bandeng. Membantu dan merutinkan molting udang. Membantu sistem pencernaan udang. Meningkatkan pertumbuhan dan sistem kekebalan tubuh udang. Membantu perkembangan mikroorganisme yang bermanfaat bagi lingkungan tambak dan bermanfaat bagi pertumbuhan udang/bandeng. Membantu menciptakan dan mempertahankan ekosistem tambak yang seimbang. Kandungan Unsur N 2.67%, P2O5 1.36%, K 1.55%, Ca 1.46 %, S 1.43%, Mg 0.4%, Cl 1.27%, Mn 0.01%, Fe 0.18%, Cu < 1.19 ppm, Zn 0.002%, Na 0.11%, Si 0.3%, Al 0.11%, NaCl 2.09%, SO4 4.31%, C/N ratio 5.86%, pH 8, Lemak 0.07%, Protein 16.69%, Karbohidrat 1.01%, Asam Humat 1.29%
-Mnguraikan kotoran ikan jadi pakan alami -Membantu ikan dan udang untuk tidak mudah stres -Meningkatkan efektifitas dari pupuk TON -Menguraikan senyawa-senyawa berbahaya di dasar kolam sebagai residu dari pakan yang tidak termakan, bangkai-bangkai ikan -Pengendapan dari plankton yang mati, ganggang (klekap) dan sebagainya. -Menurunkan kadar amonia dan H2S (Hidrogen Sulfida) di dalam air yang sangat beracun terhadap udang atau ikan. -Menjaga kestabilan pH air -Meningkatkan kemampuan ekosistem kolam untuk mengendapkan dan mengikat logam-logam berat di tambak atau kolam yang kebanyakan berasal dari residu pestisida, limbah pabrik.
- Membantu mempercepat pembentukan plankton yang menguntungkan baik zooplankton maupun phytoplankton. - Melepas CO2 dalam proses decomposisi, juga secara langsung membantu pemecahan mineral (Mineralisasi) senyawa-senyawa didalam kolam yang merupakan nutrisi untuk phytoplankton yang membentuk warna air menjadi hijau, hijau kecoklatan, kuning kehijauan, coklat, dan merah (Warna plankton yang menguntungkan kehidupan ikan dan udang).
- Mempertahan kondisi ekosistem air (AQUATIK) yang seimbang, sehingga parameter yang mendukung juga lebih stabil, seperti suhu / temperatur tidak mudah berubah-ubah baik kondisi hujan dan perubahan siang dan malam,
PEMAKAIAN UNTUK KOLAM UDANG & IKAN Larutkan TANGGUH 2-3 liter bersamaan dengan TON (Tambak Organik Nusantara) dengan air secukupnya, lalu siramkan merata ke tanah dasar tambak/kolam pada tahap persiapan lahan (belum ada air)Tambak Organik Nusantara Larutkan TANGGUH 0,5 liter dicampur air secukupnya lalu siramkan merata ke air tambak/kolam setiap 2 minggu sekali (bersamaan dengan aplikasi TON) selama 6 kali mulai umur 21 hari
pakan yang sudah terbukti melalui rangkaian penelitian. Secara umum dengan kandungan protein > 43 %, lemak 5 % dan bahan kering yang mudah dicerna Semua pakan alami tsb bisa dijadikan pakan secara langsung atau dikeringkan dan bisa dijadikan bahan untuk pembuatan pakan apung yang akan kita bahs pada pertemuan selanjutnya
Sekian dan Terima Kasih GO CDD QUALIFIED