APLIKASI BIOTEKNOLOGI Dalam Berbagai Bidang
Aplikasi Bioteknologi dalam Bidang Farmasi Aplikasi komersial pertama dalam bioteknologi setelah teknologi rekayasa genetika adalah pemanfaatan gen-gen dengan potesi klinis. Bakteri rekombinan yang membawa gen spesifik dapat mensintesis sejumlah besar protein yang penting dalam medis dalam waktu yang relatif singkat dan dalam volume yang besar.
BIOTEKNOLOGI DALAM BIDANG PERTANIAN
Bioteknologi Diasosiakan Dengan Warna Bioteknologi merah (red biotechnology) mempelajari aplikasi bioeknologi di bidang medis. Bioteknologi putih/abu-abu (white/gray biotechnology) diaplikasikan dalam industri seperti pengembangan dan produksi senyawa baru serta pembuatan sumber energi terbaru, seperti di bidang mikrobiologi, contohnya yang melibatkan khamir. Bioteknologi biru (blue biotechnology) disebut juga bioteknologi akuatik/perairan yang mengendalikan proses-proses yang terjadi di lingkungan akuatik. Bioteknologi hijau (green biotechnology) mempelajari aplikasi bioteknologi di bidang pertanian dan peternakan.
Sehingga... Bioteknologi pertanian termasuk ke dalam jenis bioteknologi hijau. Banyak sekali produk yang dihasilkan dalam pengaplikasian Bioteknologi pertanian
Biofartilizer Bahan Tanam Unggul BIODECOMPOSER BIOCOTROL Produk-produk bioteknologi pertanian di Indonesia berdasarkan gradien bioteknologi antara lain ........... BIODECOMPOSER & BIOSTARTER BIOFERTILIZER BIOCONTROL BAHAN TANAM UNGGUL
Bahan Tanaman Unggul Bahan tanam dapat ditingkatkan kualitasnya melalui pendekatan bioteknologi empat kategori peningkatan kualitas bahan tanam peningkatan kualitas pangan resistensi terhadap hama atau penyakit toleransi terhadap cekaman lingkungan manajemen budidaya
Tanaman Transgenik (GMO) Tanaman Transgenik adalah tanaman yang di dalamnya mengandung gen hasil transformasi. Tanaman transgenik mulai ditanam secara komersial di Cina tahun 1992 dan kemudian menyebar di seluruh dunia Di Indonesia, meski tidak tercatat sebagai produsen tanaman GM, kenyataannya beberapa jenis komoditas transgenik sudah tumbuh di Tanah Air.
Kontroversi Yang dikhawatirkan : Terjadinya silang luar Efek kompensasi Munculnya hama yang tahan terhadap insektisida Munculnya efek samping terhadap hama non target
Biofertilizer Aplikasi biofertilizer ke dalam tanah, dapat meningkatkan aktivitas mikroba di dalam tanah, sehingga ketersediaan hara berlangsung optimum dan dosis pupuk konvensional dapat dikurangi tanpa menimbulkan penurunan produksi tanaman dan tanah. Beberap productnya : Rhizoplus Rhiphosant Bio P Z 2000 Organic Soil Treatment (OST) AZO, dsb
Biodecomposer & Biostarter Kandungan bahan organik tanah dapat ditingkatkan dengan menambahkan bahan organik limbah pertanian yang telah terdekomposisi (kompos) ke dalam tanah. Proses dekomposisi secara alami memerlukan waktu 3-6 bulan Selain itu, sebagian mikroba bahan aktif biodecomposer yang masih tertinggal di dalam kompos juga berperan sebagai musuh alami penyakit jamur akar atau busuk pangkal batang. Biostarter merupakan cairan yang berfungsi membantu mempercepat proses fermentasi kotoran hewan dan sampah organik Pemanfaatan biodecomposer dan biostarter dapat mempercepat proses pengomposan menjadi 2-3 minggu.
Biokontrol Mikroba dimanfaatkan untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman Contoh mikroba yang dimanfaatkan untuk biokontrol adalah Beauveria bassiana untuk mengendalikan serangga Metarhizium anisopliae untuk mengendalikan hama boktor tebu ( Dorysthenes sp) dan boktor sengon ( Xyxtrocera festiva ) Trichoderma harzianum untuk mengendalikan penyakit tular tanah
Aplikasi bioteknologi pada tanaman lahan pertanian Vaksin untuk tanaman Penyimpanan yang aman pestisida secara genetika yang aman dipakai Kerentanan Herbisida Serat yang kuat
Tanaman transgenik Tanaman transgenik adalah tanaman yang telah disisipi atau memiliki gen asing dari spesies tanaman yang berbeda atau makhluk hidup lainnya. Penggabungan gen asing ini bertujuan untuk mendapatkan tanaman dengan sifat-sifat yang diinginkan, misalnya pembuatan tanaman yang tahan suhu tinggi, suhu rendah, kekringan, resisten terhadap organisme pengganggu tanaman, serta kuantitas dan kualitas yang lebih tinggi dari tanaman alami.
Metode transformasi yang diperantarai oleh Agrobacterium tumefaciens.
Sifat yang telah dimodifikasi Beberapa contoh tanaman transgenik yang dikembangkan di dunia tertera pada tabel di bawah ini. Jenis tanaman Sifat yang telah dimodifikasi Modifikasi Foto Padi Mengandung provitamin A (beta-karotena) dalam jumlah tinggi. Gen dari tumbuhan narsis, jagung, dan bakteri Erwinia disisipkan pada kromosom padi Jagung, kapas, kentang Tahan (resisten) terhadap hama. Gen toksin Bt dari bakteri Bacillus thuringiensis ditransfer ke dalam tanaman Tembakau Tahan terhadap cuaca dingin. Gen untuk mengatur pertahanan pada cuaca dingin dari tanaman Arabidopsis thaliana atau dari sianobakteri (Anacyctis nidulans) dimasukkan ke tembakau.
Tomat Proses pelunakan tomat diperlambat sehingga tomat dapat disimpan lebih lama dan tidak cepat busuk. Gen khusus yang disebut antisenescens ditransfer ke dalam tomat untuk menghambat enzim poligalakturonase (enzim yang mempercepat kerusakan dinding sel tomat). Selain menggunakan gen dari bakteri E. coli, tomat transgenik juga dibuat dengan memodifikasi gen yang telah dimiliknya secara alami. Kedelai Mengandung asam oleat tinggi dan tahan terhadap herbisida glifosat. Dengan demikian, ketika disemprot dengan herbisida tersebut, hanya gulma di sekitar kedelai yang akan mati. Gen resisten herbisida dari bakteri Agrobacterium galur CP4 dimasukkan ke kedelai dan juga digunakan teknologi molekular untuk meningkatkan pembentukan asam oleat. Ubi jalar Tahan terhadap penyakit tanaman yang disebabkan virus. Gen dari selubung virus tertentu ditransfer ke dalam ubi jalar dan dibantu dengan teknologi peredaman gen.
Kanola Menghasilkan minyak kanola yang mengandung asam laurat tinggi sehingga lebih menguntungkan untuk kesehatan dan secara ekonomi.[20] Selain itu, kanola tanaman yang disisipi gen penyandi vitamin E juga telah ditemukan. Gen FatB dari Umbellularia californica ditransfer ke dalam tanaman kanola untuk meningkatkan kandungan asam laurat. Pepaya Resisten terhadap virus tertentu, contohnya Papaya ringspot virus (PRSV). Gen yang menyandikan selubung virus PRSV ditransfer ke dalam tanaman pepaya. Melon Buah tidak cepat busuk. Gen baru dari bakteriofag T3 diambil untuk mengurangi pembentukan hormon etilen (hormon yang berperan dalam pematangan buah) di melon. Bit gula Tahan terhadap herbisida glifosat dan glufosinat. Gen dari bakteri Agrobacterium galur CP4 dan cendawan Streptomyces viridochromogenes ditransfer ke dalam tanaman bit gula.
Prem (plum) Resisten terhadap infeksi virus cacar prem (plum pox virus). Gen selubung virus cacar prem ditransfer ke tanaman prem. Gandum Resisten terhadap peyakit hawar yang disebabkan cendawan Fusarium. Gen penyandi enzim kitinase (pemecah dinding sel cendawan) dari jelai (barley) ditransfer ke tanaman gandum.
KELEMAHAN TANAMAN TRANSGENIK Bioetik Keamanan dan kekhawatiran Paten dari organisme hasil rekayasa genetik Penggunaan untuk terapi gen dan jaringan pada manusia Tanggung jawab sosial dari sain dalam bisnis