PERENCANAAN DIMENSI BANGUNAN SABO PERENCANAAN BANGUNAN SABO BAHAN TAYANG MODUL 4 PERENCANAAN DIMENSI BANGUNAN SABO MODUL PELATIHAN PERENCANAAN BANGUNAN SABO TAHUN 2018 Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi
PERENCANAAN DIMENSI BANGUNAN SABO Modul 4 PERENCANAAN DIMENSI BANGUNAN SABO
SABODAM TEKNOLOGI SABO Teknologi Sabo yaitu teknologi yang digunakan untuk mengendalikan pergerakan sedimen/pasir yang berlebihan serta menanggulangi bencana yang diakibatkannya. BANGUNAN SABODAM Bangunan Sabodam adalah konstruksi pembendung aliran sedimen debris yang dibuat melintang sungai dengan ketinggian mercu tertentu sesuai dengan kaidah perencanaan bangunan Sabo
KOMPONEN UTAMA BANGUNAN SABODAM Komponen utama bangunan sabodam terbagi menjadi 2 bagian, yaitu : Dam utama (main dam) dan bangunan peluap (spillway). Struktur bangunan pendukung (supporting structures), berupa apron, dinding tepi (revetment), dan sub dam.
POTONGAN MELINTANG BANGUNAN SABODAM
POTONGAN MELINTANG BANGUNAN SABODAM Keterangan: Lubang Lebar bawah bendung Mercu bendung Kolam olak Pelimpah Tembok tepi Sayap Sub dam Kemiringan bagian hilir Kemiringan bagian hulu
TINGGI EFEKTIF MAIN DAM Tinggi efektif main dam direncanakan pada ketinggian tertentu guna menghasilkan kemiringan dasar sungai stabil. Kemiringan dasar sungai stabil dapat dihitung menggunakan rumus berikut :
TINGGI SUB DAM Sub dam bangunan sabo dan bagian-bagiannya seperti tubuh sub dam, peluap sub dam, lantai terjun (apron), pondasi sub dam, dan sayap sub dam dibuat serupa dengan bangunan utama (main dam). Sub dam bangunan sabo memiliki fungsi yang hampir sama dengan main dam. Namun dengan ukurannya lebih kecil dari main dam. Tinggi sub dam dibuat lebih kecil dari main dam. Perencanaan tinggi sub dam menggunakan rumus berikut :
LEBAR PELUAP (SPILLWAY) MAIN DAM Peluap atau spillway adalah salah satu kontruksi bangunan sabo yang memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai pelimpas air dan sebagai penahan tekanan yang disebabkan oleh aliran sedimen atau debris. Rumus menghitung lebar peluap:
TINGGI LIMPASAN DIATAS PELUAP Tinggi limpasan diatas peluap dihitung dengan tujuan agar debit banjir rencana dapat mengalir tanpa terjadi luapan. Rumus yang digunakan :
LANTAI TERJUN (APRON) Struktur apron dibuat untuk melindungi bangunan utama terhadap gerusan lokal (scouring) di hilirnya, menjaga stabilitas pondasi bangunan Sabo dan melindungi terhadap runtuhnya kedua tebing. Lantai apron dapat dibuat dalam 2 tipe yaitu datar dan miring. Untuk Apron Datar Panjang apron dihitung dengan rumus empiris : Untuk Apron Miring Panjang apron dihitung dengan rumus empiris :
TEBAL LANTAI TERJUN (APRON) Berikut adalah rumus yang digunakan untuk merencanakan tebal lantai terjun. Jika perencanaan tebal lantai terjun didasarkan pada erodibilitas dasar sungai dan ukuran batu-batu besar yang ada di dasar sungai, maka digunakan tabel berikut. Tinggi Main Dam (Hm) Tebal Apron (m) 6 1,0 11 1,5 7 12 8 1,2 13 9 14 10 15 2,0
TINGGI JAGAAN Tinggi jagaan adalah jarak vertikal dari puncak saluran ke permukaan air pada kondisi debit rencana. Tinggi jagaan berfungsi untuk menghindari meluapnya aliran air ke samping. Tinggi jagaan ini diperhitungkan berdasarkan ketinggian banjir rencana, sehingga jikalau terjadi banjir rencana maka air tersebut masih tertahan oleh adanya tinggi jagaan.
KEDALAMAN PONDASI MAIN DAM Petimbangan dalam pemilihan pondasi suatu konstruksi adalah jenis tanah, kekuatan dan daya dukung tanah dan beban bangunan itu sendiri. Rumus yang digunakan untuk menentukan kedalaman pondasi adalah :
KEDALAMAN PONDASI SUB DAM Kedalaman pondasi sub dam, direncanakan berdasarkan scouring yang akan terjadi pada hilir. Rumus yang digunakan untuk menghitung scouring adalah persamaan dari Zimmerman & Naniak sebagai berikut : Sedangkan rumus untuk menghitung kedalaman pondasi adalah sebagai berikut :
KEMIRINGAN HILIR TUBUH MAIN DAM Kemiringan pada hilir lebih kecil daripada kemiringan pada hulu, hal ini berfungsi untuk menghindari benturan akibat batu-batuan yang melimpas dari peluap main dam yang dapat menyebabkan abrasi pada bagian hilir main dam. Kemiringan dapat ditentukan dengan rumus berikut :
KEMIRINGAN HULU TUBUH MAIN DAM Kemiringan bagian hulu dari main dam harus ditentukan berdasarkan syarat stabilitas bangunan menggunakan rumus berikut :
DESAIN SAYAP BANGUNAN SABO Kriteria desain bagian permukaan (crest) sayap sebagai berikut : Kemiringan permukaan sayap bangunan Sabo di wilayah aliran debris harus dibuat sama dengan kemiringan dasar sungai asli yang ada atau paling tidak dibuat sama dengan kemiringan garis sedimentasi rencana. Tebal permukaan sayap bangunan Sabo biasanya dibuat sama dengan tebal ambang peluap atau lebih tipis. Permukaan sayap bangunan Sabo harus masuk (penetrasi) ke dalam tebing batuan sebagai faktor pengaman seperti pada pondasi bangunan.
Terimakasih