PERTEMUAN 7: PERMASALAHAN SISWA DAN PENDEKATAN UMUM BK Oleh: TIM DOSEN MKDK BK
Klasifikasi Permasalahan Remaja (Pribadi) Siswa manja dan kekanak-kanakan Siswa kecanduan film dewasa Mudah menyerah Puber Tidak dapat lepas dari HP Tidak mau diatur Pendiam dan tertutup Minder/tidak PD
Klasifikasi Permasalahan Remaja (Pribadi) Tuntutan ortu yang terlalu tinggi & tidak sesuai dengan keadaan anak Suka berbohong Menyukai hal berbau pornografi Tidak suka bersaing/susah menerima kekalahan Suka merokok Tidak disiplin Kesulitan membagi waktu & menentukan priorotas
Klasifikasi Permasalahan Remaja (Sosial) Kurang beretika, melakukan sesuatu sesuka hati dan “melunjak” Banyak gaya dan arogan pada teman/yang lebih dewasa Memanggil dengan panggilan kasar Suka mem-bully Menyendiri dan menarik diri dari lingkungan Tidak mempunyai banyak teman Pacaran yang berlebihan Stress/depresi karena di-bully Lambat dalam berkomunikasi
Klasifikasi Permasalahan Remaja (Belajar) Kurang motivasi belajar Belum punya target dan belum bertanggungjawab untuk belajar Fobia terhadap sesuatu (termasuk pelajaran tertentu) Suka mencontek Malas belajar Kesulitan menentukan pilihan & target belajar Tidak mandiri dalam mengerjakan soal & menentukan sesuatu Slow learner Underachiever Sulit memahami materi yang diberikan
Klasifikasi Permasalahan Remaja (Karir) Bingung menentukan pilihan sekolah lanjutan
Mengapa Anak “Bermasalah?” Faktor Internal: kurangnya dasar-dasar agama & keimanan; pertumbuhan/perkembangan fisiologis; rasa ingin tahu yang besar; keinginan untuk mencoba. Faktor eksternal: kurangnya pengawasan dari orang tua (pola asuh permisif); pergaulan dengan teman yang tidak suportif; rendahnya pendidikan formal; peran dan dampak negatif perkembangan iptek; minimnya bimbingan kepribadian (sikap dan etika) di rumah & di sekolah; kurangnya media penyalur bakat dan minat; kebebasan yang berlebihan; permasalahan yang dipendam.
Langkah Preventif Permasalahan Remaja (1) Remaja perlu mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini. Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya, untuk melakukan poin pertama. Kemauan orang tua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi anak. Remaja harus pandai memilih teman & lingkungan yang baik serta orang tua memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja bergaul.
Langkah Preventif Permasalahan Remaja (2) Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika teman sebaya tidak sesuai harapan. Memanamkan rasa disiplin (dari ayah terhadap anak) serta peran ibu dalam memberikan pengawasan Penyaluran bakat dan minat anak ke arah hal-hal yang produktif & berguna. Rekreasi yang sehat sesuai dengan kebutuhan psikologis anak. Pengawasan atas lingkungan pergaulan anak sebaik-baiknya.
Prinsip dasar Membantu Remaja Non diskriminatif Belajar bersama Tanpa prasangka Setara Rahasia Sensitif Jujur dan bertanggungjawab
Proses Membantu TIDAK HARUS: banyak berkata, penuh nasehat, di ruang khusus, sendirian HINDARI: hanya menasehati, bertanya secara interogatif, memandang persoalan remaja (anak) sama dengan anda, memandang enteng perasaan remaja (anak), membiarkan proses bantuan terus berlangsung jika anda tidak paham permasalahannya.
QUOTE “Dari sekian cara yang dapat dilakukan seorang anak untuk menyalurkan emosinya, anak harus memilih untuk melakukannya dengan cara yang dapat diterima lingkungan dengan tetap mampu membuat dirinya nyaman.” (Ibung, 2009)
TERIMA KASIH