PEMBERHENTIAN DAN PEMENSIUNAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Pengelolaan Cuti PNS Pemerintah Kota Salatiga
Advertisements

III. Kenaikan pangkat dan Diklat KenaikanPangkat: Penghargaan yang diberikan atas prestasi kerja dan Pengabdian. (PP No. 99 tahun 2000) memenuhi persyaratan:
KEBIJAKAN BIRO HUKUM DAN KLN DALAM BIDANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
SOSIALISASI PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL.
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA
SK PEMBERHENTIAN PNS PEJABAT YBW MENETAPKAN Oleh
WEWENANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN DAN PEMBERHENTIAN PNS
PENSIUN Endah Setyowati.
PEMBERHENTIAN PNS.
PERPINDAHAN ANTAR INSTANSI
P e n g a n g k a t a n P e g a w a I n e g e r I s I p I l.
PENGADAAN PEGAWAI Endah Setyowati.
MANAJEMEN PEGAWAI NEGERI SIPIL
DISIPLIN PNS Disusun Oleh : SUTRISNO, S.H.,M.H
Bidang Pengangkatan dan Pensiun
MANAJEMEN PNS BERDASARKAN Kanreg i bkn yogyakarta
SOSIALISASI PEMBERHENTIAN DAN PENSIUN PNS SERTA JANDA/DUDANYA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG MANAJEMEN PNS
PP No 24 tahun 1976 TENTANG CUTI PEGAWAI NEGERI SIPIL
Dasar Hukum Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara Pasal 92 ayat (4) dan Pasal 107 mengamanatkan Pemerintah untuk memberikan perlindungan.
MANAJEMEN PEGAWAI NEGERI SIPIL (PP No. 11 Thn 2017)
P E M B E R H E N T I A N PEGAWAI NEGERI SIPIL.
PEMBERHENTIAN (PENSIUN)
PEMBERHENTIAN PEGAWAI
Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 2017 tentang
PENSIUN PEGAWAI DAN PENSIUN JANDA / DUDA PEGAWAI
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA
Bidang Kesra dan Pensiun BKD Provinsi DKI Jakarta
CUTI Pegawai Negeri Sipil.
MANAJEMEN SUMBER DAYA APARATUR TENTANG PENGANGKATAN PEGAWAI
ADM. KEPEGAWAIAN NEGARA RI
CUTI Pegawai Negeri Sipil.
SOSIALISASI JABATAN FUNGSIONAL PENGEMBANG
KEPALA KANTOR REGIONAL IV BKN MAKASSAR
Administrasi Persiapan Pensiun
Manajemen Sumberdaya Aparatur
SBG DASAR PELAKS. JKK DAN JKM
PEMBERHENTIAN PEGAWAI
ADM. KEPEGAWAIAN NEGARA RI
SOSIALISASI JABATAN FUNGSIONAL PENGEMBANG
Manajemen Sumberdaya Aparatur
DIREKTORAT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
MANAJEMEN PNS BERDASARKAN
BATAS USIA PENSIUN JABATAN FUNGSIONAL
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
PEMBERHENTIAN PNS BERDASARKAN PP NO 11 TAHUN 2017
TATA KELOLA GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Mahkamah Konstitusi. Rifqi Ridlo Phahlevy.
SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN
TATA CARA PEMBERIAN CUTI PNS (PP 11/2017 & Peraturan BKN 24/2017)
TATA CARA PEMBERIAN CUTI PNS (PP 11/2017 & Peraturan BKN 24/2017)
KANREG I BKN YOGYAKARTA
CUTI PEGAWAI NEGERI SIPIL PP NOMOR 11 TAHUN 2017.
PERATURAN BKN NOMOR 2 TAHUN 2018
Peraturan Badan Kepegawaian Negara No 2 Tahun 2018 tentang :
Universitas Brawijaya DR. Endah Setyowati S.SOS. MSI
Sekretariat BADAN PERTIMBANGAN KEPEGAWAIAN
PERATURAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NO. 24 TAHUN 2017 TENTANG
PEMBINAAN PNS DOSEN YANG DIPERBANTUKAN DI LUAR INSTANSI INDUK
MANAJEMEN ASN BKPSDMD KAB. BREBES PLT. KEPALA BKPSDMD KAB. BREBES
Peraturan Gubernur Nomor 184 Tahun 2017 tentang
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 11 TAHUN 2017 MANAJEMEN PEGAWAI NEGERI SIPIL Badan Kepegawaian Negara.
PEMBERHENTIAN DAN PENSIUN Berdasarkan PP 11/2017 & PP 53/2010
(PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA)
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 49 TAHUN 2018 TENTANG MANAJEMEN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA IMPROVING GOVERNANCE WORK KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN.
PP 49 TAHUN 2018 MANAJEMEN PPPK (PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA) Batam, 9 September 2019.
TATA CARA PEMBERIAN CUTI PNS DIREKTORAT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA.
Cuti adalah keadaan tidak masuk kerja yang diizinkan dalam jangka waktu tertentu.
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 11 TAHUN 2017 MANAJEMEN PEGAWAI NEGERI SIPIL Badan Kepegawaian Negara.
Transcript presentasi:

PEMBERHENTIAN DAN PEMENSIUNAN

PEMBERHENTIAN DAN PEMENSIUNAN UU NO. 5 TAHUN 2014 UU NO. 11 TAHUN 1969 UU NO. 14 TAHUN 2005 DASAR HUKUM PP. NO. 12 TAHUN 2002 PP. NO. 37 TAHUN 2004 PP NO. 37 TAHUN 2009 PP No. 70 TAHUN 2015 PP No. 11 Tahun 2017 SE KA BAKN NO. 04/SE/1980 JO SE KA BKN DAN DIRJEN ANGGARAN NO. 10/SE/1980 KEPUTUSAN KA. BKN NO. 14/2003 DLL

A. JENIS PEMBERHENTIAN PEMBERHENTIAN KARENA ATAS PERMINTAAN SENDIRI PEMBERHENTIAN KARENA MENCAPAI BATAS USIA PENSIUN (BUP) PEMBERHENTIAN KARENA MENINGGAL DUNIA ATAU HILANG PEMBERHENTIAN KARENA TIDAK CAKAP JASMANI DAN ATAU ROHANI PEMBERHENTIAN KARENA CACAD KARENA DINAS 6. PEMBERHENTIAN TIDAK DENGAN HORMAT SEBAGAI PNS (PASAL 87 UU ASN) PEMBERHENTIAN KARENA PENYEDERHANAAN ORGANISASI 8. PEMBERHENTIAN KARENA HAL-HAL LAIN : a. HABIS MENJALANKAN CUTI DI LUAR TANGGUNGAN NEGARA b. MENJADI PEJABAT NEGARA c. MENJADI ANGGOTA DAN /ATAU PENGURUS PARPOL, DPD, KPU HAKIM MAHKAMAH KONSTITUSI, DAN LAIN SEJENISNYA 9. PEMBERHENTIAN JABATAN FUNGSIONAL AKADEMIK DOSEN KARENA TIDAK MEMILIKI KUALIFIKASI AKADEMIK S2

PASAL 87 AYAT (1) UU ASN B. TOPIK BAHASAN PNS diberhentikan dengan hormat karena: a. meninggal dunia, tewas, atau hilang; b. atas permintaan sendiri; c. mencapai batas usia pensiun; d. perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan pensiun dini; e. tidak cakap jasmani dan/atau rohani sehingga tidak dapat menjalankan tugas dan kewajiban.

PEMBERHENTIAN DENGAN HAK PENSIUN (UU 11 TH 1969) Status PNS Diberhentikan Dengan Hormat Usia minimal >50 th <50 th Catt: CPNS untuk Tewas Pemberhentian Non BUP MK 20 th BUP MK 10 th Reorganisasi MK >4 th UZUR Non Dinas MK <4 th UZUR karena Dinas MD, Tewas, Hilang SESUAI DENGAN PASAL 6 AYAT (3) UU 11/1969 Waktu menjalankan suatu kewajiban Negara dalam kedudukan lain daripada sebagai pegawai negeri, dihitung penuh apabila yang bersangkutan pada saat pemberhentiannya sebagai pegawai negeri telah bekerja sebagai pegawai negeri sekurang-kurangnya selama 5 (lima) tahun.

1. PEMBERHENTIAN ATAS PERMINTAAN SENDIRI PNS YANG MINTA BERHENTI, DIBERHENTIKAN DENGAN HORMAT SEBAGAI PNS PERMINTAAN BERHENTI DAPAT : DITERIMA APABILA TIDAK MENGGANGGU TUGAS-TUGAS KEDINASAN DITUNDA PALING LAMA SATU TAHUN, APABILA ADA KEPENTINGAN DINAS YANG MENDESAK DITOLAK APABILA MASIH MENJALANI IKATAN DINAS, SEDANG MENJALANI HUKUMAN DISIPLIN, DALAM PEMERIKSAAN PEJABAT YANG BERWENANG MEMERIKSA KARENA DIDUGA MELAKUKAN PELANGGARAN DISIPLIN PNS DSB. (Pasal 238 ayat (3), PP 11 Tahun 2017) PERSYARATAN USIA MINIMAL 50 TAHUN DAN MASA KERJA 20 TAHUN (UU 11/2017) USIA MINIMAL 45 TAHUN DAN MASA KERJA 20 TAHUN (PP 11/2017) (belum dapat dilaksanakan) KENAIKAN PANGKAT PENGABDIAN PNS YANG DIBERHENTIKAN DGN HORMAT KARENA ATAS PERMINTAAN SENDIRI TIDAK DAPAT DIBERIKAN KENAIKAN PANGKAT PENGABDIAN

2. Meninggal dunia, tewas atau hilang PNS yang meninggal dunia atau tewas diberhentikan dengan hormat sebagai PNS dengan mendapat hak kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. PNS dinyatakan meninggal dunia apabila: # meninggalnya tidak dalam dan karena menjalankan tugas; # meninggalnya sedang menjalani masa uang tunggu; atau # meninggalnya pada waktu menjalani cuti di luar tanggungan negara. PNS dinyatakan Tewas apabila: # dalam dan karena menjalankan tugas dan kewajibannya; # dalam keadaan lain yang ada hubungannya dengan dinas, sehingga kematian itu disamakan dengan keadaan karena menjalankan tugas dan kewajibannya; # langsung diakibatkan oleh luka atau cacat rohani atau jasmani yang didapat dalam dan karena menjalankan tugas kewajibannya atau keadaan lain yang ada hubungannya dengan kedinasan; dan/atau # karena perbuatan anasir yang tidak bertanggung jawab atau sebagai akibat tindakan anasir itu.

a. PNS yang hilang TMT Pemberhentian PNS Yang hilang ditentukan Sbb: SEORANG PNS DINYATAKAN HILANG DI LUAR KEMAMPUAN DAN KEMAUAN PNS YANG BERSANGKUTAN APABILA: tidak diketahui keberadaannya dan tidak diketahui masih hidup atau telah meninggal dunia. TMT Pemberhentian PNS Yang hilang ditentukan Sbb: PNS YANG HILANG, tidak diketahui keberadaannya dan tidak diketahuai masih hidup atau meninggal dunia dianggap telah meninggal dunia dapat diberhentikan dengan hormat sebagai PNS pada akhir bulan ke-12 (dua belas) sejak dinyatakan hilang; PERNYATAAN HILANG sebagaimana dimaksud poin di atas dibuat oleh PPK (Menteri) atau pejabat lain yang ditunjuk berdasarkan surat keterangan atau berita acara pemeriksaan dari pihak Kepolisian Negara Republik Indonesia. Apabila PNS ditemukan kembali dan masih hidup dapat diangkat kembali sebagai PNS sepanjang yang bersangkutan belum mencapai Batas Usia Pensiun ditentukan sbb: Pengangkatan kembali sebagai PNS dilakukan setelah PNS yang bersangkutan diperiksa oleh PPK dan pihak Kepolisian Negara Republik Indonesia; Dalam hal berdasarkan hasil pemeriksaan PPK dan pihak Kepolisian Negara Republik Indonesia terbukti hilang karena kemauan dan kemampuan yang bersangkutan, PNS yang bersangkutan dijatuhi hukuman disiplin sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

apabila pns ditemukan kembali dan masih hidup ditemukan kembali dan telah mencapai Batas Usia Pensiun, PNS yang bersangkutan diberhentikan dengan hormat dan diberikan hak kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. ditentukan sbb: Pemberhentian dengan hormat dan diberikan hak kepegawaian setelah dilakukan pemeriksaan oleh PPK dan pihak Kepolisian Negara Republik Indonesia; Dalam hal berdasarkan hasil pemeriksaan pemeriksaan oleh PPK dan pihak Kepolisian Negara Republik Indonesia terbukti hilang karena kemauan dan kemampuan yang bersangkutan, PNS yang bersangkutan wajib mengembalikan hak kepegawaian yang telah diterima oleh janda/duda atau anaknya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

b. Pemberhentian karena Perampingan Organisasi atau Kebijakan Pemerintah Apabila terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan kelebihan PNS maka PNS tersebut terlebih dahulu disalurkan pada Instansi Pemerintah lain; Dalam hal terdapat PNS yang bersangkutan tidak dapat disalurkan maka pada saat terjadi perampingan organisasi PNS sudah mencapai usia 50 (lima puluh) tahun dan masa kerja 10 (sepuluh) tahun, diberhentikan dengan hormat dengan mendapat hak kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; Apabila PNS mencapai usia 50 (lima puluh) tahun dan masa kerja 10 (sepuluh) tahun, tidak dapat disalurkan pada instansi lain maka diberikan uang tunggu paling lama 5 (lima) tahun; Apabila sampai dengan 5 (lima) tahun PNS belum mencapai usia 50 (lima puluh) tahun dan masa kerja 10 (sepuluh) tahun tidak dapat disalurkan maka PNS tersebut diberhentikan dengan hormat dan diberikan hak kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; Dalam hal pada saat berakhirnya pemberian uang tunggu PNS belum berusia 50 (lima puluh) tahun, jaminan pensiun bagi PNS mulai diberikan pada saat mencapai usia 50 (lima puluh) tahun.

c. Pemberhentian karena tidak Cakap Jasmani dan/atau Rohani PNS yang tidak cakap jasmani dan/atau rohani diberhentikan dengan hormat apabila: tidak dapat bekerja lagi dalam semua Jabatan karena kesehatannya; menderita penyakit atau kelainan yang berbahaya bagi dirinya sendiri atau lingkungan kerjanya; tidak mampu bekerja kembali setelah berakhirnya cuti sakit; Terkait Ketentuan mengenai tidak cakap jasmani dan/atau rohani didasarkan Hasil Pemeriksaan Tim Penguji Kesehatan.

3. KEWENANGAN PEMBERHENTIAN PP 11 Tahun 2017 Pasal 288 s/d 292 PRESIDEN Mendelegasikan kewenangan pemberhentian PNS selain JPT utama, JPT madya, JF ahli utama kepada : PPK Pusat (menteri, pimpinan lembaga) PPK Provinsi (gubernur) PPK Kabupaten/Kota (bupati. Walikota) PRESIDEN Menetapkan Pemberhentian PNS di lingkungan Instansi Pusat dan Instansi Daerah yang menduduki : JPT Utama, JPT Madya, JF Ahli Utama

TERIMA KASIH