PERHITUNGAN DOSIS OBAT Ratna Permana Sari, MSc., Apt.
Pendahuluan Dosis Obat Dosis Obat adalah sejumlah takaran obat yang diberikan kepada manusia yang dapat memberikan efek fisiologis. Tujuan Perhitungan Dosis Obat Setiap bahan kimia adalah racun, termasuk obat. Oleh karena itu dosis harus dihitung untuk memastikan bahwa obat yang diberikan dapat memberikan efek terapi yang diinginkan.
Dasar-dasar Perhitungan Dosis untuk Perawat Memahami perhitungan dosis individual bagi bayi, anak-anak, lansia, orang dengan berat badan yang ekstrem (obes) dan pada pasien dengan fungsi ginjal dan hati yang terganggu. Memahami satuan-satuan dosis yang digunakan dalam bidang farmasi (obat) dan cara konversinya. Memahami perhitungan dosis yang harus diberikan berdasarkan sediaan yang ada (tersedia). Memahami cara menghitung luas permukaan tubuh. Mengetahui sediaan obat.
Beberapa Istilah Dosis Single dose : dosis sekali pemakaian, contoh dosis sekali pakai mebendazole 100 mg. Daily dose : dosis pemakaian satu hari, contoh dosis pemakaian digitoksin 100 µg/hari. Dosis regimen : jadwal waktu pemberian setiap dosis obat, misal dosis doxepin 75 mg sehari. Jumlah tersebut dibagi dalam beberapa kali pemberian sehingga total pemberian dalam sehari 75 mg. Dosis lazim/terapeutik : dosis untuk tercapainya efek terapi pada orang dewasa. Dosis inisial/loading dose : dosis permulaan atau dosis awal pengobatan untuk mempercepat tercapainya kadar efektif minimal. Setelah pemberian loading dose dilanjutkan dengan maintenance dose (dosis pemeliharaan).
Dosis maksimum : dosis tertinggi yang aman bagi penderita dewasa (tidak boleh terlampaui). Dosis toksik : dosis yang melebihi dosis maksimal yang dapat menimbulkan keracunan. Dosis letal : dosis yang melebihi dosis maksimal yang dapat menimbulkan kematian.
Faktor-faktor Mempengaruhi Dosis Karakteristik fisikokimia obat meliputi kelarutan, koefisien partisi, pH, asam, basa, garam. Rute pemakaian obat. Faktor penderita : umur, BB, jenis kelamin, obesitas dan kondisi patofisiologi tertentu.
Perhitungan Dosis pada Bayi dan Anak Untuk pemilihan obat pada anak perlu diperhatikan dalam Hindari pemberian anak obat-obatan yang diperuntukkan bagi orang dewasa meskipun dengan dosis kecil. Hindari pemberian obat dari resep dokter yang diberikan pada orang lain dan bukan atas nama anak. Memberikan obat khusus yang ditujukan hanya untuk anak dengan kondisi yang khusus pula. Untuk pemberian antibiotik pada anak harus tepat dosis dan durasinya. Orang tua diberi penjelasan pentingnya melanjutkan pengobatan sesuai dengan waktu yang ditentukan dalam resep meskipun anak tampak sembuh.
Dalam pemberian obat pada anak, sedian obat yang banyak disedian untuk anak dibuat dalam bentuk eliksir atau suspensi. Jika obat yang tersedia untuk anak dalam bentuk tablet sebaiknya dihaluskan atau digerus terlebih dahulu karena tablet yang dikunyah akan membuat anak tersedak.
Faktor penyebab perbedaan respon obat anak dan dewasa Perbedaan absorpsi karena perbedaan relatif kepadatan sel. Perbedaan distribusi karena persentase cairan ekstrasel dan cairan tubuh total relatif lebih tinggi pada anak dibanding dewasa. Perbedaan metabolisme karena proses enzimatis belum sempurna. Perbedaan ekskresi karena glomerulus dan tubuli ginjal belum sempurna.
Perhitungan Dosis Individual untuk Bayi dan Anak jika hanya Dosis Dewasa yang Diketahui
3. Berdasarkan Nomogram West Ukur tinggi badan (TB) dalam cm Ukur berat badan (BB) dalam kg Tarik garis lurus yang menghubungkan TB (cm) dan BB (kg), titik potong garis yang ditarik dari titik tinggi badan sampai berat badan dengan garis PT (satuan m2) pada Nomogram West menunjukkan luas permukaan tubuhnya.
DA = dosis anakDD = dosis dewasa n = umur dalam tahun m = umur dalam bulan
Perhitungan Dosis Individual untuk Bayi dan Anak berdasarkan Dosis Setiap Kg BB yang Sudah Diketahui Jika sudah diketahui dosis setiap kg BB-nya, maka perhitungan dosis pada pasien tinggal mengalikan nilai dosis/kg BB dengan Bb-nya. Misalnya, dosis parasetamol 5-10 mg/kg BB, maka dosis untuk anak dengan BB 10 kg adalah mg.
Satuan Dosis yang Sering Digunakan dalam Farmakologi mg; g IU atau UI (internasional unit, unit international) merupakan satuan dosis untuk obat yang sukar dimurnikan atau sukar ditentukan bobotnya, seperti pada hormone, vaksin dan produk biologi lainnya. Persen (%), ada beberapa macam yaitu : a) Persen b/b (bobot per bobot), berarti jumlah gram zat terlarut dalam 100 gram larutan b) Persen b/v (bobot per volume), berarti jumlah gram zat terlarut dalam 100 ml larutan c) Persen v/v (volume per volume), berarti jumlah ml zat terlarut dalam 100 ml larutan d) Persen v/b (volume per bobot), berarti jumlah ml zat terlarut dalam 100 gramlarutan
Menghitung Dosis Obat Kebanyakan intruksi dan label obat ditulis dalam sitem pengukuran metrik. Jika jumlah obat spesifik yang dibutuhkan sama dengan jumlah obat yang tertera dalam label obat, tidak diperlukan perhitungan dosis obat, dan obat dapat disiapkan dengan cara yang sederhana. Contoh : jika kebutuhan dosis “ibuprofen 400 mg PO” dan di kemasan obat tertulis “ibuprofen 400 mg pertablet” ini jelas berarti 1 tablet yang akan diberi. Tetapi bagaimana jika obat yang dibutuhkan dengan dosis 400 mg dan obat yang tersedia tablet dengan dosis 200 mg ? Contoh : “berapa banyak 200 mg tablet yang diberikan untuk memenuhi dosis 400 mg? Pada kasus ini dapat dihitung mudah yaitu 2 tablet.
Perhitungan Pemberian Obat
Contoh
Pasien membutuhkan ibuprofen 600 mg. Sediaan yang ada adalah ibuprofen 200 mg. Berapa tablet yang dibutuhkan oleh si pasien?
Berapa ml (sendok teh) sirup yang harus diberikan, jika pasien membutuhkan 500 mg amoksisilin untuk sediaan yang ada berupa sirup 125 mg/5 ml.
Pemberian Melalui Infus Untuk menghitung dosis atau kecepatan infus yang tepat saat memberikan obat melalui infus, paramedic harus mengetahui informasi sebagai berikut yaitu : Jumlah atau volume obat yang harus diberikan Lama pemberian obat yang diinginkan Kecepatan infus yang diinginkan Faktor alat (jumlah tetes untuk tiap ml) dari infus set yang digunakan
bbbb
Pengenceran
Pengukuran Dosis Obat Jika sediaan obat dalam bentuk cair, maka penggunaan untuk tiap dosis adalah dengan sendok/gelas takar dan pipet. Untuk ketepatan pengukuran volume obat, pasien disarankan selalu menggunakan alat-alat takar.
Istilah Latin dalam Pemberian Obat SingkatanKepanjanganArti acante coenamsebelum makan dcdurante coenamsaat makan pcpost coenamsesudah makan cthcochlear theasendok te (5 ml) Ccochlearsendok makan (15 ml) cito-segera hshora somnisebelum tidur prnpro re natabila perlu dd de diesehari bdd/2ddbis de die2 kali sehari tdd/3ddter de die3 kali sehari qddquartier/quinque de die4/5 kali sehari
SingkatanKepanjanganArti ssignatanda sucsigna usus cognitustanda untuk pemakaian diketahui suesigna usus externustanda dipakai untuk luar simmsigna in manus mediciserahkan ke tangan dokter statstatimpenting ad libad libitumminum sebanyak-banyaknya iaintra arteriumsuntikan melalui pembuluh darah arteri Ic/scintra cutan/sub cutansuntikan melalui lapisan kulit luar imintra muscularsuntikan melalui otot ivintra venasuntikan melalui pembuluh darah vena adauricularies dextertelinga kanan asauricularies sinistertelinga kiri odoculus dextermata kanan osoculus sinistramata kiri
Gambaran Lokasi Pemberian Obat Injeksi
Frekuensi Pemberian Obat Dipengaruhi sifat fisika kimia obat, besar dosis dan tujuan pengobatan. Dapat diberikan setiap bulan sekali, setiap 5 menit, terus menerus (infus) atau beberpa kali sehari. Kinetika, t1/2, onset dan durasi obat sangat berpengaruh Untuk mengatisipasi menurunnya kepatuhan pada penggunaan obat jangka panjang, industri farmasi telah mengembangkan sediaan long acting.
Referensi