KELOMPOK 3 : 1. Fifi MahfiyaniG2B Erma ListyoriniG2B Aprilia SetiowatiG2B Lilih MurtianawatiG2B

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
DASAR DIETETIK untuk pasieN
Advertisements

Mungkinkah tidak punya gejala DM tapi dinyatakan menderita DM ? Mungkinkah punya gejala DM tapi dinyatakan tidak menderita DM?
Presentasi Kasus KEJANG DEMAM
Lemak dan protein Hindari daging berlemak
PERAWATAN LANSIA DENGAN GASTRITIS (MAAG)
DIET PADA GANGGUAN PERNAFASAN
PENGKAJIAN FISIK PADA ANAK DIARE
Diabetes mellitus By kelompok4 Peminatan Gizi Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat UNIVERSITAS JEMBER.
KEBUTUHAN NUTRISI PADA LANSIA
GIZI PADA REMAJA oleh : Ketut Martadiputra
DISUSUN OLEH : ARIANA DEWI ( ) YENI IMELDA ( )
DIACONT.
STATUS GIZI LANJUT USIA
Gizi untuk lansia Oleh: Yeti Herliza.
KOMUNIKASI INTERPERSONAL “Konseling Gizi pada penyakit”
GIZI PADA IBU HAMIL NADIA AULIYA PUTRI.
Jenis-jenis Diet: Diet Makrobiotik, Diet Zona, dan Food Combining
CARA CERDAS MENGATUR MENU IBU HAMIL
Penyakit Darah Rendah (Hipotensi)
Makanan dan Minuman Pembakar Lemak
PELAYANAN GIZI PASIEN RAWAT INAP RAWAT JALAN.
GIZI UNTUK IBU HAMIL DAN KOMPLIKASI
Kebutuhan Gizi Ibu Hamil
Present by : ANNISA RUSDI
ALUR ASUHAN GIZI PASIEN RAWAT INAP
KOMPLIKASI-KOMPLIKASI PADA KEHAMILAN
GIZI IBU HAMIL DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN
MANAJEMEN NUTRISI PADA DIABETES MELITUS
PENATALAKSANAAN GIZI PADA PASIEN ANAK DENGAN GASTRO ENTERITIS di RUMAH SAKIT PERSAHABATAN ONLY IVONILA RIWU ( ) 
GIZI SEIMBANG WANITA HAMIL
DIABETES MELITUS (DM) SYAFRIANI
PERAWATAN LANSIA DENGAN ARTRITIS GOUT (ASAM URAT)
DISUSUN OLEH : ARIANA DEWI ( ) YENI IMELDA ( )
KOMUNIKASI INTERPERSONAL “Konseling Gizi pada penyakit”
GIZI UNTUK LANSIA NAMA:RIKA OKTAVIA IA.
GIZI PADA LANSIA Oleh : SILVIA MELINI
OM SWASTYASTU.
Gizi untuk lansia Oleh: Dzakirah.
OBESITAS NUTRIEN YETTI WIRA CITERAWATI SY, S.Gz, M.Pd.
Diet yang Tidak Diperbolehkan
KEBUTUHAN NUTRISI PADA LANSIA
GIZI PADA LANSIA Intan Julianingsih I A.
HUBUNGAN GIZI DENGAN KESEHATAN REPRODUKSI
NUTRISI PASIEN GANGGUAN HORMONAL (DIABETES MELLITUS)
DIABETES MELLITUS “The Best Prescription is Knowledge"
GIZI MAKANAN KESEHATAN TUBUH
Oleh : Lutfianah
GIZI UNTUK LANSIA TRIWIDIARTI
DIAGNOSIS DAN INTERVENSI GIZI
DIABETES MELITUS GESTATIONAL
DIABETES MILITUS RUMAH SAKIT TEBET
Hepatitis Virus Akut disertai Hernia Nukleus Pulposus
ALUR ASUHAN GIZI PASIEN RAWAT INAP
Oleh Meili rianita Skep Ners
ASUHAN GIZI PADA LANSIA DAN PASIEN GERIATRI
Diabetes Melitus KELOMPOK I WIRDA YUNIANI THERESIA.
Presentasi agk Kasus Defisiensi 3
DIABETES MELITUS L/O/G/O.
GIZI SEIMBANG ~~MENU SEIMBANG~~.
dr.Annta Kern Nugrohowati, MSi,SpGK
PEDOMAN UMUM GIZI SEIMBANG (PUGS) Tiga Belas Pesan Umum Gizi Seimbang
TINJAUAN MEDIS PUASA TERHADAP BEBERAPA PENYAKIT
Asuhan gizi pada tb-hiv
STANDAR MAKANAN RUMAH SAKIT
Menyusun Strategi Penyajian Kebutuhan Nutrisi Anak
Husnul Kurnia Nadia Ulfa Reni Anindyati Shintia Perwita Utami Wulan Anggraini Husnul Kurnia Nadia Ulfa Reni Anindyati Shintia Perwita Utami Wulan Anggraini.
Husnul Kurnia Nadia Ulfa Reni Anindyati Shintia Perwita Utami Wulan Anggraini Husnul Kurnia Nadia Ulfa Reni Anindyati Shintia Perwita Utami Wulan Anggraini.
PERENCANAAN MENU.
TATALAKSANA DIET PADA PASIEN PERIOPERATIF
Apakah Diabetes itu ? Diabetes merupakan keadaan yang timbul karena ketidakmampuan tubuh mengolah karbohidrat/glukosa akibat kurangnya jumlah insulin.
Transcript presentasi:

KELOMPOK 3 : 1. Fifi MahfiyaniG2B Erma ListyoriniG2B Aprilia SetiowatiG2B Lilih MurtianawatiG2B217028

 Nama : Tn. A  No RM:  Jenis Kelamin: Laki- laki  Umur : 53 tahun  Agama: Islam  Pendidikan: SLTP  Pekerjaan: Karyawan Swasta  Alamat : Tugurejo no. 34 Tugu, Semarang  Suku bangsa: Jawa  Ruang Rawat: Anyelir  Kelas: II ( dua )  Cara Bayar: BPJS- non PBI  Tanggal masuk: 22 Oktober 2018  Diagnosa Medis: Febris dengan DM

 Tn. A berusia 53 tahun masuk ke IGD RSUD Temanggung dalam perjalanan dari Wonosobo ke Semarang, hari senin, 22 Oktober 2018 jam WIB dengan kondisi composmentis, keluhan pusing, badan panas, ada ulkus di kaki kanan. Riwayat penyakit pasien DM kurang lebih 2 tahun, rutin cek kesehatan dan minum obat, tetapi tidak tahu nama obat yang dikonsumsi. Pasien mengalami penurunan BB yang tidak diketahui, mengatakan baju terasa longgar. Pasien sudah 3 bulan tidak bekerja karena ada ulkus di kaki dan sudah dioperasi 2 bulan yang lalu di RS Tugu Semarang dan kondisi luka sampai sekarang belum kering. Luka dibersihkan rutin tiap 3 hari sekali didatangi oleh petugas tim ambulans hebat di Semarang. Pasien dengan Berat badan 70 kg dan tinggi badan 175 cm. Pasien sudah pernah konsultasi gizi tetapi masih kurang memahami pengaturan makanan untuk DM.

 Kebiasaan makan pasien 3 x sehari ½ 100gr, lauk tahu dan tempe goreng 2-3 kali 50 gram, telur 1-2 kali 50 gram, daging ayam 1 kali 50 gram, ikan segar 1-2 kali 100 gram, perkedel kentang 3-5 kali 100 gram, sayur berkuah 1 kali ½ mangkuk ( 50 gr ), buah papaya 3-4 kali 100 gram, kerupuk tiap kali makan 2 buah ( 5 gram ). Kadang minum manis 1 gls sehari gula 1 sdm ( 10 gram ) dan biasa minum diabetasol 1 gelas 2 sedok takar ( 30 gram ), serta minum putih rata-rata 5 gelas sehari. Camilan biasanya kentang rebus atau tales rebus biasanya 500 gram sehari dan dimakan sesuai keinginan kalau dia lapar. Tidak ada alergi makanan.

 Energi: 2228,8 kkal  Protein: 46,4 gram  Lemak: 84,16 gram  Karbohidrat: 329,9 gram

 Tekanan darah: 120/70 mmHg  Nadi: 107 x/menit  RR: 20 x/menit  Suhu: 37,9 ° C

 GDS: 386 mg/dl

 HARI I  Infuse RL 20 tp  Cephadroxyl 2 x 500 mg  Parasetamol 3 x 1  HARI II  Ciprofloxacin 500 mg 3 x 1  Metformin 500 mg 2 x 1  Dexamethasone 0,5 mg 3 x 1

NUTRITION CARE PROCESS

Kesimpulan : Dari hasil skrining di atas diperoleh skor 5, pasien dengan diagnose khusus yaitu DM dan beresiko malnutrisi berat. MALNUTRITION SCREENING TOOL ( MST ) 1.Apakah pasien kehilangan BB tanpa disengaja ? Tidak Tidak yakin Ya, berapa kg ?  1 – 5  6 – 10  11 – 15  > 15  Tidak yakin 1.Apakah pasien mempunyai asupan yang kurang karena nafsu makan menurun ? Tidak Ya 1.Pasien dengan diagnosa khusus ( DM/Kemoterapi/ Geriatri/ penurunan imunitas/ lain – lain, sebutkan DM) Total nilai5

NUTRITIONAL ASSESMENT

Kesimpulan : Status Gizi Normal Waktu Terminolo gi Antropome tri Hasil Nilai Normal Interpret asi 22 Okt 2018 AD AD AD TB BB IMT 175 cm 70 kg 22,86 kg/m² BBI= 67,5 kg Normal

Kesimpulan : Pasien dengan kadar gula darah diatas normal, kadar Hb, eritrosit dan hematokrit di bawah normal serta kadar leukosit di atas normal. WaktuTerminologiData Biokimia Data Pasien Kadar Normal SatuanInterpretasi 22 Okt Okt 18 BD BD BD BD BD BD BD GDS Ureum Kreatinin GDS Hb Lekosit Eritrosit Trombosit Hematokrit GDP ,1 0, ,0 18,5 3, ,6-1, ,8-10,6 4,4-5, < 110 mg/dl mg/dl 10^3/ul 10^6/ul 10^3/ul % mg/dl mg/dl Di atas normal Normal Di atas normal Dibawah normal Di atas normal Dibawah normal Di atas normal Dibawah normal Diatas normal Sumber : Data sekunder pasien

Kesimpulan : Pasien dengan suhu tubuh diatas normal. Sumber : Data sekunder pasien WaktuTerminologiData Klinis FisikData PasienKadar NormalSatuanInterpretasi 22 okt Okt PD PD PD PD PD PD PD Kesadaran Pusing Tek darah Nadi RR Suhu Tek darah Nadi RR Suhu Tek darah suhu Tek darah Nadi RR Suhu Tek darah Suhu Tek darah Suhu Composmentis Ada 120/ ,9 120/ /70 37,8 120/ ,9 120/70 37,5 120/70 37,4 120/ / / / / / mmHg x/menit 0 C mmHg x/menit 0 C mmHg 0 C mmHg x/menit 0 C mmHg 0 C mmHg 0 C Normal Diatas Normal Normal Diatas Normal Normal Di atas normal Normal Di atas normal Normal Di atas normal Normal Normal Normal

DATA RIWAYAT GIZI

Kesimpulan : Pola makan pasien kurang tepat, kurang konsumsi aneka ragam sayur dan buah. Sumber : Data primer pasien TerminologiData Pasien FH.2.1 FH Kebiasaan makan pasien 3 x sehari ½ 100gr, lauk tahu dan tempe goreng 2-3 kali 50 gram, telur 1-2 kali 50 gram, daging ayam 1 kali 50 gram, ikan segar 1-2 kali 100 gram, perkedel kentang 3-5 kali 100 gram, sayur berkuah 1 kali ½ mangkuk ( 50 gr ), buah papaya 3-4 kali 100 gram, kerupuk tiap kali makan 2 buah ( 5 gram ). Kadang minum manis 1 gls sehari gula 1 sdm ( 10 gram ) dan biasa minum diabetasol 1 gelas 2 sedok takar ( 30 gram ), serta minum putih rata-rata 5 gelas sehari. Camilan biasanya kentang rebus atau tales rebus biasanya 500 gram sehari dan dimakan sesuai keinginan kalau dia lapar. Tidak ada alergi makanan. Aktifitas fisik : ringan

Kesimpulan : Dari data diatas dibandingkan dengan Depkes, 1999 diperoleh hasil asupan energi, baik (80% - 120%), tetapi untuk asupan protein buruk ( 120%) dan karbohidrat sedang (70% - 79,9%) dari kebutuhan.. Sumber : Data primer pasien Terminologi Asupan SMRS Kebutuhan Gizi CapaianInterpretasi CS.1 Kebutuhan energi Energi 2228,8 Kal 2632,5 kal 84,66 % Asupan baik CS.2 Kebutuhan gizi makro Protein 46,4 gram 78,98 gram 58,8 % Asupan buruk Lemak 84,16 gram 67,3 gram 125 % Asupan lebih Karbohidrat 329,96 gram 427,8 gram 77,1 % Asupan sedang

Kesimpulan : Dari data diatas dibandingkan dengan depkes 1999 diperoleh hasil asupan energi, protein, lemak dan karbohidrat buruk, yaitu < 60% kebutuhan. Sumber : Data primer pasien Terminologi Asupan SMRS Kebutuhan Gizi CapaianInterpretasi CS.1 Kebutuhan energi Energi 1057,64 kal 2632,5 kal 40,2%Asupan buruk CS.2 Kebutuhan gizi makro Protein 37,32 gram 78,98 gram 47,3 %Asupan buruk Lemak 34,62 gram 67,3 gram 51,4 %Asupan buruk Karbohidrat 146,98 gram 427,8 gram 34,4 %Asupan buruk

TerminologiData Pasien CH.1.1.1Usia : 53 tahun CH.1.1.2Jenis kelamin : laki-laki CH CH CH Suku : Jawa Peran dalam keluarga : bapak Aktivitas pasien ringan CH Keluhan : pusing demam, ada ulkus di kaki kanan CH CH CH Riwayat penyakit keluarga : tidak ada Pekerjaan : karyawan swasta Agama : Islam

INTERAKSI OBAT DENGN MAKANAN

Nama ObatJenis obat Interaksi obat dengan makanan Efek Samping Infuse RL 20 tp Pengganti elektrolit Tidak ada Tidak ada Cefadroxil 2 x 500 mg Antibiotik Diminum setelah makan Pencernaan terganggu, diare, mual, muntah, peradangan pada lidah Parasetamol 500 mg 3 x1 AnalgetikDiminum setelah makan, tidak boleh berbarengan dengan minum alkohol Mual, sakit perut bagian atas, gatal, kehilangan nafsu makan, urin berwarna gelap, fese berwarna pucat

Nama ObatJenis obat Interaksi obat dengan makanan Efek Samping Ciprofloxaci n 500 mg 3 x 1 Antibiotik Diminum sesudah makan, jika mengkonsumsi susu dan makanan mengandung kalsium diberi selang waktu 2 jam Diare, mual, sakit kepala dan sering buang gas Metformin 500 mg 2 x 1 Antidiabe tes Diminum setelah makan Sakit kepala atau nyeri otot, meras lemah, mual-mual ringan, muntah, diare, buang angin, sakit perut Dexamethas one 0,5 mg 3 x 1 Kortikost eroid Diminum sesudah makan Badan terasa lelah atau lemas, gangguan pola tidur, sakit kepala, keringat berlebih,mudah haus, sering BAK, nyeri pada sendi/tulang, sakit perut atau perut terasa kembung

DIAGNOSA GIZI Kemungkinan diagnosis gizi berdasarkan hasil assesment

 NI.2.1  Asupan oral tidak adekuat berkaiatan dengan takut makan nasi di tandai dengan penurunan berat badan, asupan energy, protein, lemak dan karbohidrat < 60 % kebutuhan.  NI.5.1  Peningkatan kebutuhan protein berkaitan dengan adanya ulkus ditandai dengan Hb 10 mg/dl dan asupan protein < 60 % kebutuhan.  NI  Asupan karbohidrat tidak konsisten berkaitan dengan pasien bingung mengatur asupan karbohidrat sesuai dengan diet DM di tandai dengan kadar gula darah sewaktu 386 mg/dl.

 NC.2.2  Perubahan nilai laboratorium terkait gizi berkaitan dengan disfungsi endokrin ditandai dengan gula darah sewaktu (GDS) 386 mg/dl

 NB.1.6  Kurang patuh untuk mengikuti anjuran gizi berkaitan dengan kurangnya pengetahuan tentang gizi daan makanan, tentang bagaimana melakukan perubahan terkait diet DM ditandai dengan pola dan frekuensi makan kurang tepat dan kadar gula darah sewaktu 386 mg/dl

PENENTUAN PRIORITAS DIAGNOSIS GIZI

 NI. 2.1  Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan takut makan nasi ditandai penurunan berat badan, asupan energi, protein, lemak dan karbohidrat < 60% kebutuhan  NB 1.6  Kurang patuh untuk mengikuti anjuran gizi berkaitan dengan kurangnya pengetahuan tentang gizi dan makanan, tentang bagaimana melakukan perubahan terkait diet DM ditandai dengan pola dan frekuensi makan kurang tepat dan kadar gula darah sewaktu (GDS) 386 mg/dl

INTERVENSI GIZI

 TUJUAN INTERVENSI  Meningkatkan asupan makan pasien  Meningkatkan pengetahuan gizi tentang diet DM, dan menurunkan gula darah dalam batas normal  TARGET INTERVENSI  Meningkatkan asupan makan > 80% kebutuhan  Peningkatan pengetahuan dan perubahan perilaku pasien sesuai dengan diet DM dan kadar gula darah < 200 mg/dl

 PRESKRIPSI DIET  Jenis Diet: Diet DM 2600 kkal  Bentuk Makanan: Makanan lunak  Frekuensi Makan: 3 kali makan utama dan 2 kali snack  Rute Makan: Oral PERHITUNGAN GIZI

 TUJUAN DIET  Memberikan asupan makan sesuai dengan kebutuhan  Mempertahankan gula darah dalam batas normal  Prinsip Diet  Kalori sesuai kebutuhan 2693,25 kal  Protein 80,8 gram  Lemak 68,83 gram dipilih dari lemak tak jenuh tunggal atau ganda  Karbohidrat 437,7 gram dipilih dari karbohidrat kompleks  Pemberian sayur harus memperhatikan sayur A, B dan C  Serat diberikan 30 gram dari serat larut air  Tinggi Fe, yaitu 13 mg  Tinggi vitamin C, yaitu 90 mg  Kolesterol diberikan 200 mg  Makan teratur dengan pola 3x makan lengkap dengan 2x selingan

 SYARAT DIET  Makanan diberikan dalam bentuk lunak, karena adanya demam  Makanan diberikan dalam porsi sedang, yaitu 3 kali makan lengkap dan 2 kali selingan  Makanan mudah cerna, tidak mengandung bumbu yang tajam dan tidak bergas  Sukrosa tidak melebihi dari 5% total asupan energi

SARAN MENU UNTUK RUMAH SAKIT DENGAN KONDISI PASIEN DEMAM DAN DIET DM DENGAN 2600 KALORI DENGAN BENTUK MAKANAN LUNAK  Sumber karbohidrat sudah sesuai dengan diet lunak  Sumber protein diolah dengan di kukus, rebus atau tim  Bahan makanan di pilihkan dari sumber bahan makanan serat yang larut air, sehingga penggunaan bahan makanan seperti jagung manis, putren bisa di ganti dengan kacang merah.  Bahan makanan yang ber gas tidak dianjurkan untuk digunakan seperti slobor, sehingga bisa di ganti dengan bayam atau jesim.  Dengan menu yang ada, ternyata kebutuhan pasien lebih besar dibandingkan dengan standar rumah sakit sehingga untuk mencukupinya bisa di tambahkan dengan penambahan porsi bubur 1 penukar. 1 porsi susu skim di setiap selingan dengan pola menu 3 x makan dan 3 x selingan. Menambahkan 1 porsi buah di makan siang dan makan malam.

Hari,tanggal:Selasa, 23 Oktober 2018 Waktu:30 menit Tempat:Ruang Anyelir kelas 2 Topik: Penatalaksanaan diet bagi DM dengan anemia dan ulkus di kaki Tujuan:1.Meningkatkan asupan zat gizi (energi, protein, lemak dan karbohidrat) lebih dari 80% kebutuhan 2.Adanya perubahan perilaku tentang diet DM dan aturan pola makan pada pasien dan keluarga

Sasaran:Pasien dan keluarga Materi:1.Menjelaskan diet DM sesuai dengan kondisi pasien 2.Memberikan pengetahuan contoh bahan makanan yang dianjurkan, dibatasi dan tidak dianjurkan 3.Memotivasi pasien untuk dapat meningkatkan asupan makan sesuai kondisi dan kebutuhan pasien 4.Memotivasi pasien untuk mengikuti anjuran dokter maupun ahli gizi 5.Memberikan gambaran menu sehari sebagai contoh penatalaksanaan diet di rumah 6.Membuat komitmen pada pasien dan keluarga untuk merubah kebiasaan makan dan melaksanakan diet sesuai kondisi pasien

Metode:Ceramah, diskusi dan tanya jawab Media:Leaflet, bahan makanan penukar dan food model Evaluasi:1.Pasien dapat mengulang kembali materi yang disampaikan saat konseling 2.Terbentuknya komitmen pasien untuk menjalankan diet sesuai dengan kondisi pasien

IndikatorParameterTargetWaktuMetode Asupan Makanan Asupan makanan pasien di RS Asupan makan mencapai 80% dari kebutuhan Setiap hariWawancara pasien dengan recall makanan 24 jam dan cek sisa makanan metode comstok Pengetahuan gizi Pengetahuan pasien tentang pemilihan bahan makanan sesuai diet Pengetahuan pasien terkait gizi khususnya pemilihan bahan makanan meningkat, terjadi perubahan perilaku dan gula darah <200 mg/dl Setelah pemberian edukasi dan konseling Setiap cek gula darah Ceramah, diskusi dan Tanya jawab Lihat hasil laborat

MONITORING DAN EVALUASI

IndikatorMonitoringEvaluasi Asupan Makanan Intake energi, protein, lemak dan karbohidrat Hari I Energi 37,9% Protein 51,2% Lemak 59,9 % Karbohidrat 27,7% Kesimpulan hari I asupan masih buruk < 60 % kebutuhan Hari II Energi 48,85 % Protein 67,6 % Lemak 53,6 % Karbohidrat 44,1% Kesimpulan sudah ada peningkatan asupan, namun tetap masih masuk dalam kategori buruk < 60% dari kebutuhan untuk asupan energi, lemak dan karbohidrat, serta kategori kurang, yaitu 60-69% untuk protein.

Pengetahuan gizi Mengulang materi yang telah diberikan Gula darah Hari ke 2 Pasien sudah mampu menyebutkan bahan makanan yang boleh, dibatasi dan tidak dianjurkan. Gula darah sewaktu hari I : 389 mg/dl, masih tinggi Gula darah puasa hari II : 269 mg/dl, masih tetap tinggi.

KESIMPULAN

1. Hasil skrining gizi dengan menggunakan MST (malnutrition screening tools) menunjukkan bahwa pasien berisiko malnutrisi dengan skor 5 poin tapi dengan diagnosis khusus Diabetes mellitus 2. Tn. A diberikan diet DM 2693,25 kal, protein 80,8 gram, lemak 68,8 gram, karbohidrat 437,7 gram. Diberikan serat 30 mg, Vitamin C 90 mg, Fe 13 mg dan cholesterol 200 mg 3. Makanan diberikan dalam bentuk lunak melalui oral dengan frekuensi 3 kali makan utama dan 3 kali selingan

4. Monitoring dan evaluasi asupan makan selama dirawat dilakukan dengan cara recall makanan 24 jam dengan hasil hari pertama intervensi, yang dikonsumsi energi 1021,4 kal (37,9%), protein 41,4 gram (51,2%), lemak 41,2 gram (59,9%) dan karbohidrat 121,1 gram (27,7%) dengan katagori asupan buruk karena pasien masih kurang nafsu makan. Pada hari kedua intervensi, intake makan sudah meningkat yaitu energy 1315,9 kal (48,8%), protein 54,6 gram (67,6%), lemak 36,9 gram (53,6%) dan karbohidrat 192,9 gram (44,1%) masih dengan asupan buruk untuk energy, lemak dan karbohidrat, protein dengan asupan kurang (Depkes, 1999 dalam Sufiati Bintanah dkk 2017). Pasien pada hari kedua intervensi nafsu makan sudah semakin baik namun jumlah asupannya masih kategori buruk. Sehingga kami mengusulkan pada pihak Instalasi Gizi RSUD Temanggung untuk menambahkan porsi bubur 1 penukar tiap makan., 1 porsi susu skim di setiap selingan dengan pola menu 3x makan dan 3x selingan. Menambahkan 1 porsi buah di makan siang dan makan malam.

5. Intervensi gizi dilakukan yaitu pemberian intervensi melalui diet dan pemberian edukasi dan konseling untuk mendapatkan gula darah < 200 mg/dl 6. Monitoring dan evaluasi pemberian edukasi dilakukan dengan cara meminta pasien untuk mengulang kembali materi yang diberikan. Perubahan perilaku membutuhkan waktu yang cukup lama

TERIMA KASIH