MODUL 04 PENGETAHUAN PANTAI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Pemanasan Global Disusun oleh: Habibatur Rohmah Layung Sekar P.
Advertisements

PEDOSFER KELAS X SEMESTER I.
TEKANAN UDARA INDIKATOR KOMPETENSI
SEDIMENTASI Oleh : Furqon Al Khudzaefi ( 7 ) M. Khaerul Umam ( 13 )
Dinamika HIDROSFER.
KENAMPAKAN BENTUK MUKA BUMI
Proses Alam Eksogen Merupakan tenaga yang berasal dari luar bumi yang membentuk relief permukaan bumi Dapat berupa proses penghancuran yang dapat menyebabkan.
PROSES ALAM ENDOGEN JENIS-JENIS TENAGA ENDOGEN
DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
SISTEM ARUS PERMUKAAN ATLANTIK DAN EKUATOR
KERAGAMAN BENTUK BUMI PROSES PEMBENTUKAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN MANUSIA Departemen Agama Republik Indonesia.
MULTIMEDIA PEMBELAJARAN IPA Kantor Wilayah Kementerian Agama
Proses Pecahnya Gelombang di Perairan Pantai dan Jenis Gelombang
HIDROSFER
Tugas power point Ilmu Tanah Hutan kelompok: FIQRI YUDA ADAM /05960 AGUSTIAN VIRGI /06022 mengenai: ABRASI TANAH.
Oleh Cecep Kusmana Departemen Silvikultur, Fakultas Kehutanan IPB
ILMU TANAH HUTAN Hilarius Erwin Achmad Sholichin Al - Q Ryan Tanjaya
Kelompok 8 Ekosistem Pantai.
Kuliah ke-8 PENGENDALIAN SEDIMEN DAN EROSI
GELOMBANG LAUT/OCEAN WAVES
Potensi Sumber Daya Air
ABRASI PANTAI SELATAN DI DIY
KERAGAMAN KENAMPAKAN ALAM DAN BUATAN DI INDONESIA
PERAIRAN LAUT.
Pertemuan 5 Angin dan Pasang Surut
GEOGRAFI KELAS X Standar Kompetensi :
TANAH LONGSOR.
PERUBAHAN IKLIM GLOBAL DAN PROSES TERJADINYA EROSI
Taman Nasional Laut Bunaken
Seiring dengan makin intensifnya global warming, maka intensitas extreme event seperti El Niño dan La Niña, yang biasa disebut ENSO (El.
PENANGANAN TERPADU DALAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM DI WILAYAH PESISIR, LAUTAN DAN PULAU.
DISAMPAIKAN Oleh Toulani
KONSERVASI LANSKAP : BENTANG ALAM EKOSISTEM PESISIR DAN PULAU KECIL
MORFOLOGI PANTAI OCEANOGRAFI 2011.
PROSES DAN FAKTOR PEMBENTUKAN GELOMBANG
2. Eksogen : a. Pengikisan b. Pengendapan c. Pelapukan d. Maswasting.
KEGIATAN EKONOMI PENDUDUK BERDASARKAN PENGGUNAAN LAHAN
T E N A G A E K S O G E N I. pelapukan II. pengikisan III
BENTUKLAHAN BENTUKAN ASAL
SUMBERDAYA PERIKANAN Kuliah Ke-4.
NAMA KELOMPOK Muh Rofiul Umam ( ) Shendy Riyan Cahya ( )
BANGUNAN PENGAMAN PANTAI TERHADAP ABRASI DI KOTA PADANG
Pertemuan 9 Sirkulasi Air Laut
Kuliah ke-2 PENGENDALIAN SEDIMEN DAN EROSI
PROSES DAN FAKTOR PEMBENTUKAN GELOMBANG
Advanced Learning Geography 1
Balada Tambak Udang di Lampung Timur
Media Pembelajaran
Lahan Potensial dan Lahan Kritis
HIDROSFER.
TERUMBU KARANG.
Manajemen DTW Bahari Oleh : Upi Supriatna
Perubahan lingkungan
Oleh kelompok II MICHAEL M.K.G ABRAHAM CLEVER
Kelompok 4 Raras Laksitorini (22) Risma Putri A (24)
TEKANAN UDARA INDIKATOR KOMPETENSI
TEKANAN UDARA INDIKATOR KOMPETENSI
Pergerakan Sirkulasi Angin Global
Pertemuan 8 Gelombang Baruna Kusuma, S.Pi, M.P.
Tujuan, Sasaran, dan Aplikasi pengelolaan lingkungan hidup
BENTUK LAHAN ANTROPOGENIK
Zonasi Mangrove.
Potensi dan Persebaran Sumber Daya Laut di Indonesia
PENGENALAN WILAYAH PERAIRAN DAN EKOLOGI DAERAH PESISIR
Media Presentasi Pembelajaran IPS Geografi Suretno, S
HUTAN MANGROVE. Pengertian Hutan Mangrove Hutan mangrove adalah hutan yang berada di daerah tepi pantai yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut, sehingga.
NAMA KELOMPOK : 1. ADRIANNE AGNESTE DK DESI PURNAMASARI KELAS: 3B KEAIRAN.
POTENSI KEMARITIMAN INDONESIA IPS KELAS VII YULINDA SAFITRI, S.Pd.
INDONESIA SEBAGAI POROS MARITIM. Pengertian Poros Maritim Dunia.
SEDIMENTASI Oleh : -Furqon Al Khudzaefi ( 7 ) - M. Khaerul Umam ( 13 ) - M. Rizal (14 ) - Prayoga Legawa (23)
Transcript presentasi:

MODUL 04 PENGETAHUAN PANTAI Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumberdaya Air dan Konstruksi MODUL 04 PENGETAHUAN PANTAI

PENDAHULUAN Nama Pelatihan : PENGAWASAN PELAKSANAAN PANTAI TINGKAT DASAR Mata Pelatihan : Pengetahuan Pantai Jumlah Sesi : 2 Sesi Waktu : 4 JP ( @45 M x 4 JP = 180 Menit) Pemandu/Instruktur : .....................

LATAR BELAKANG Kerusakan lingkungan yang semakin seiring meluas; Abrasi pantai berdampak pada penyempit garis pantai; Erosi/abrasi pantai sehingga garis pantai menjadi mundur jauh darigaris pantai lama. Kerusakan lingkungan yang semakin seiring meluas;

Deskripsi Singkat Deskripsi Mata Pelatihan ini membahas pengetahuan tentang dinamika pantai, hidro- oseanografi, permasalahan pantai, dan muara sungai dalam Pengawasan Pelaksanaan Pantai Metode Pembelajaran Ceramah, Brainstorming, Diskusi, Tanya Jawab, Gambar, dan pemutaran Film pendek. Keberhasilan peserta dinilai dari kemampuan menerakan dan mengaktualisasikan materi kedalam kegiatan pengawasan pelaksanaan pantai secara bertanggungjawab dan profesional. Hasil Belajar Setelah membaca dan mempelajari modul pelatihan pengetahuan teknik pantai ini peserta mampu memahami, menerapkan dan mengatualsiasikan pengetahuan teknik pantai pada kegiatan pengawasan pelaksanaan pantai dalam organisasi atau unit kerja dimana peserta bekerja.

Indikator hasil belajar Indikator-indikator hasil belajar adalah : Peserta mampu memahami, menjelaskan dan menerapkan pengetahuan tentang dinamika pantai; Peserta mampu memahami, menjelaskan dan menerapkan pengetahuan tentang hidro-oseanografi; Peserta mampu memahami, menjelaskan dan menerapkan pengetahuan tentang permasalahan pantai Peserta mampu memahami, menjelaskan dan menerapkan pengetahuan tentang muara sungai

Materi Pokok Pembuatan tanggul dan kanal serta bangunan-bangunan yang ada di sekitar pantai Pengetahuan Tentang Dinamika Pantai Pengetahuan Tentang Hidro-oceanografi Pengetahuan Tentang Pemasalahan Pantai

MATERI 1. DINAMIKA PANTAI

PENGERTIAN Pantai (shore) : Daerah yang merupakan pertemuan antara laut dan daratan diukur pada saat pasang tertinggi dan surut terendah Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Garis Pantai : Faktor Hydro – Oseanografy Gelombang Arus Pasang Surut Faktor Antropogenik Proses geomorfologi yang diakibatkan pleh aktivitas manusia

JENIS PANTAI 1. Jenis Pantai Berdasarkan Proses Pembentukannya terdiri dari Pantai Spit, yaitu pantai yang salah satu ujungnya bersambung dengan daratan. Pantai Baymouth, yaitu bukit endapan pada pantai yang memotong teluk dengan lautan. Pantai Tambolo, yaitu bukit endapan pada pantai yang menghubungkan pulau dengan pulau utama. Pantai Fyord, yaitu pantai yang berlekuk lekuk panjang sempit dan tebingnya curam. Pantai ini terjadi karena kikisan Gletsyer. Pantai Ria, pantai ini menyerupai Pantai Fyord, bedanya pada pantai Ria pada bagian muaranya dan lebih besar dan tebingnya lebih curam, pantai ini terbentuk  karena lembah sungai yang tergenang air. Pantai Sekaren, pantai ini tidak jauh masuk ke darat di mukanya terdapat banyak pulau – pulau kecil. Pantai berbukit pasir. Pantai yang terjadi karena perbedaan pasang naik dan pasang surut yang besar.

JENIS PANTAI (Lanjutan) 1. Jenis Pantai Berdasarkan Proses Pembentukannya terdiri dari Pantai berdanau (half) atau disebut pantai laguna (etang) adalah danau pantai yang terpisah dari laut oleh Nehrung (lidah tanah) dan ke dalamnya ada sungai yang bermuara. Pantai Liman ialah teluk kecil pada muara sungai yang terajadi karean penurunan dasar sungai dan karean erosi sungai. Pamtai estuarium, mirip dengan pantai Liman yaitu muara sungai nya lebar (berbentuk corong) bedanya adalah dasarnya lebih dalam karena terjadi pengikisan pasang naik dan pasang surut. Pantai Delta, adalah pantai yang memiliki Delta. Delta terjadi karena hasil erosi sungai bertumpuk – tumpuk di muara sungai (sedimentasi). Pantai Karang, pantai yang mempunyai banyak pulau – pulau atau batu karang di sepanjang

JENIS PANTAI (Lanjutan) 2. Jenis Pantai Berdasarkan Bentuk Geografisnya a. Pantai Landai Pantai landai, yaitu pantai yang permukaannya relatif datar. Termasuk pantai jenis ini adalah pantai mangrove, pantai bukit pasir, pantai delta. dan pantai estuari.

JENIS PANTAI (Lanjutan) 2. Jenis Pantai Berdasarkan Bentuk Geografisnya b. Pantai Curam Pantai curam biasanya bergunung-gunung. Karena peretakan yang memanjang sejajar pantai dan terkikis ombak yang besar, terjadilah tebing-tebing curam dan laut dalam.

JENIS PANTAI (Lanjutan) 2. Jenis Pantai Berdasarkan Bentuk Geografisnya c. Pantai Bertebing (Flaise) Pantai bertebing (Flaise) adalah pantai yang curam di muka tebing karena adanya pegunungan melintang tegak lurus terhadap pantai. Di pantai ini sering dijumpai laut yang dangkal. Terjadinya flaise karena penimbunan hasil perusakan tebing pantai itu sendiri yang disebabkan oleh abrasi atau erosi marine.

JENIS PANTAI (Lanjutan) 2. Jenis Pantai Berdasarkan Bentuk Geografisnya d. Pantai Karang Pantai karang terjadi jika di dasar laut sepanjang pantai terdapat terumbu karang, misalnya pantai di pulau sulawesi, maluku, dan nusa tenggara. Pantai seperti ini biasanya dijadikan objek wisata laut. Misalnya, Taman Bunaken di Manado.

MATERI 2. HIDRO - OCEANOGRAFY

PENGERTIAN Pengertian Hidro – Oceanografi Hidro Oceanografi adalah suatu lingkup ilmiah laut yang secara khusus mempelajari tentang sifat-sifat dari pergerakan air laut yang meliputi Pasang surut, Gelombang laut dan 3. Arus laut.

PENGERTIAN (Lanjutan) Pasang surut Pasang Surut adalah fluktuasi muka air laut karena adanya gaya tarik benda-benda di langit, terutama matahari dan bulan terhadap massa air laut di bumi. Gaya tarik menarik ini tergantung dari jarak bumi dengan benda langit dan massa benda langit itu sendiri. Gelombang Gelombang adalah pergerakan naik turunnya air laut disepanjang permukaan air. Gelombang terjadi kerena adanya angin yang bertiup di atas permukaan perairan yang menimbulkan gaya tekan ke bawah, gaya ini akan mendorong permukaan air menjadi lebih rendah dibandingkan dengan tempat di sekitarnya yang mengakibatkan ketidakseimbangan sehingga terjadi dorongan massa air yang lebih tinggi untuk mengisi tempat yang lebih rendah. Arus Laut Arus laut adalah pergerakan massa air secara vertikal dan horisontal sehingga menunjukkan keseimbangannya, atau gerakan air yang sangat luas yang terjadi diseluruh lautan dunia. Arus juga merupakan gerakan mengalir suatu massa air yang dikarenakan tiupan angin atau perbedaan densitas atau pergerakan gelombang panjang.

Jenis – Jenis Pasang Surut Pasang surut di Indonesia dapat dibagi menjadi empat jenis yaitu: Pasang surut semi diurnal atau pasut harian ganda (dua kali pasang dan dua kali surut dalam 24 jam), Periode pasang surut rata-rata adalah 12 jam 24 menit. misalnya di perairan selat Malaka; Pasang surut diurnal atau pasut harian tunggal (satu kali pasang dan satu kali surut dalam 24 ajam), Periode pasangsurut adalah 24 jam 50 menit, misalnya di sekitar selat Karimata; Pasang surut campuran condong harian tunggal (Mixed Tide, Prevailing Diurnal) merupakan pasut yang tiap harinya terjadi satu kali pasang dan satu kali surut tetapi terkadang dengan dua kali pasang dan dua kali surut yang sangat berbeda dalam tinggi dan waktu, ini terdapat di Pantai Selatan Kalimantan dan Pantai Utara Jawa Barat. Pasang surut campuran condong harian ganda (Mixed Tide, Prevailing Semi Diurnal) merupakan pasut yang terjadi dua kali pasang dan dua kali surut dalam sehari tetapi terkadang terjadi satu kali pasang dan satu kali surut dengan memiliki tinggi dan waktu yang berbeda, ini terdapat di Pantai Selatan Jawa dan Indonesia Bagian Timur.

Sifat – Sifat Gelombang Reflection, yaitu gelombang akan dipantulkan apabila menemukan bentuk pantai yang memiliki topografi eliff ataupun suatu barier/penghalang, karena memiliki bidang pantul yang relatif tegak lurus terhadap arah gelombang datang. Refraction, yaitu gelombang akan dibelokkan menuju suatu pusat sehingga tampak gelombang yang dating akan enuju pada suatu titik. Diffraction, yaitu gelombang akan dibelokkan menuju kesegala arah sehingga tampak gelombang akan menyebar pad seluruh garis pantai.

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Arus Laut Bentuk Topografi dasar lautan dan pulau – pulau yang ada di sekitarnya: Beberapa sistem lautan utama di dunia dibatasi oleh massa daratan dari tiga sisi dan pula oleh arus equatorial counter di sisi yang keempat. Batas – batas ini menghasilkan sistem aliran yang hampir tertutup dan cenderung membuat aliran mengarah dalam suatu bentuk bulatan. Gaya Coriollis dan arus ekman : Gaya Corriolis memengaruhi aliran massa air, di mana gaya ini akan membelokkan arah mereka dari arah yang lurus. Gaya corriolis juga yangmenyebabkan timbulnya perubahan – perubahan arah arus yang kompleks susunannya yang terjadi sesuai dengan semakin dalamnya kedalaman suatu perairan. Perbedaan Densitas serta upwelling dan sinking : Perbedaan densitas menyebabkan timbulnya aliran massa air dari laut yang dalam di daerah kutub selatan dan kutub utara ke arah daerah tropik

MATERI 3. PERMASALAHAN PANTAI

Macam – Macam Permasalahan Pantai Erosi / Abrasi Pantai Sedimentasi Pantai Kerusakan Lingkungan Pantai

Erosi / Abrasi Pantai Pengertian Erosi adalah proses pengikisan batuan, tanah, maupun padatan lainnya yang disebabkan oleh gerakan air, es, atau angin. Faktor penyebab terjadinya erosi/abrasi pantai Fenomena alam yang menyebabkan erosi/abrasi seperti terjadinya pasang surut air laut, angin di atas lautan yang menghasilkan gelombang serta arus laut yang berkekuatan merusak. Ketidakseimbangan ekosistem laut dan pemanasan global atau yang umum disebut global warming Faktor lain yang menandai sekaligus menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem adalah penambangan pasir

Erosi / Abrasi Pantai (Lanjutan) Dampak erosi dan abrasi pantai Penyusutan area pantai merupakan dampak yang paling jelas dari abrasi Rusaknya hutan bakau, penanaman hutan bakau yang sejatinya ditujukan untuk menangkal dan mengurangi resiko abrasi pantai juga berpotensi gagal total jika abrasi pantai sudah tidak bisa dikendalikan Hilangnya tempat berkumpul ikan perairan pantai. Ini merupakan konsekuensi logis yang terjadi dengan terkikisnya daerah pantai yang diawali gelombang dan arus laut yang destruktif Solusi atau Upaya Pencegahan Erosi / Abrasi Pantai Pemeliharaan Terumbu Karang Penanaman dan Pemeliharaan Pohon Bakau Pelarangan Tambang Pasir

Sedimentasi Pantai Penyebab Sedimentasi Pengertian Adanya sumber material sedimen Adanya lingkungan pengendapan yang cocok (darat,transisi,laut) Terjadinya pengangkutan sumber material (transport) oleh angin, es maupun air Berlangsungnya pengendapan, karena perbedaan arus atau gaya Terjadinya replacement (penggantian) dan rekristalisasi (perubahan) material Diagenesis, perubahan yang terjadi saat pengendapan berlangsung secara kimia dan fisika Kompaksi, akibat gaya berat dari material sedimen yang memaksa volume lapisan sedimennya menjadi berkurang Lithifikasi, akibat kompaksi terus menerus sehingga sedimen akan mengeras. Pengertian Sedimentasi adalah proses pengendapan material batuan secara gravitasi yang dapat terjadi di daratan, zona transisi (garis pantai) atau di dasar laut karena diangkut dengan media angin, air maupun es.

Kerusakan Lingkungan Pantai Pengertian Lingkungan pantai adalah segala sesuatu yang ada di sekitar pantai yang memengaruhi perkembangan kehidupan di dalamnya baik langsung maupun tidak langsung. Penyebab kerusakan lingkungan pantai Secara garis besar gejala kerusakan lingkungan yang mengancam kelestarian sumber daya pantai, pesisir dan lautan di Indonesia yaitu : pencemaran, degradasi fisik habitat, over eksploitasi sumber daya alam, abrasi pantai, konservasi kawasan lindung menjadi peruntukan pembangunan lainnya dan bencana alam

Kerusakan Lingkungan Pantai (Lanjutan) Upaya Penanggulangan Kerusakan Lingkungan Pantai Meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menanggulangi kerusakan lingkungan; Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk berperan serta dalam pengembangan rencana penanggulangan kerusakan lingkungan secara terpadu yang sudah disetujui bersama; Membantu masyarakat setempat memilih dan mengembangkan aktivitas ekonomi yang lebih ramah lingkungan; dan Memberikan pelatihan mengenai system pelaksanaan dan pengawasan upaya penanggulangan kerusakan lingkungan pesisir.

TERIMA KASIH