MATA KULIAH MORFOLOGI BAHASA INDONESIA KELOMPOK 2 NAMA KELOMPOK : 1. YENITA HERDIKAYANTI E1C WAHYU wardanie1c VIVI YUNITAe1c MISFALATUNe1c NURATUN SAFITRIe1c KHAIRUL HATAMIE1C
Morfem adalah satuan terkecil yang memiliki makna. Kata terkecil berarti “satuan” tidak dapat dianalisis menjadi lebih kecil lagi tanpa merusak maknanya. Umpamanya bentuk membeli dapat dianalisis menjadi dua bentuk terkecil yaitu (me-) dan (beli). Bentuk (me-) adalah sebuah morfem, yakni morfem afiks yang secara gramatikal memiliki sebuah makna, dan bentuk (beli) juga sebuah morfem dasar yang secara leksikal memiliki makna. Contohnya: Berpakaian dapat dianalisis kedalam satuan-satuan terkecil. Menjadi {ber-} morfem prefiks, {pakaian} morfem dasar, dan {-an} morfem sufiks. MORFEM
Satuan bahasa merupakan komposit antara bentuk dan makna. Oleh karena itu, untuk menetapkan sebuah bentuk adalah morfem atau bukan didasarkan pada kriteria bentuk dan makna itu. Berikut untuk menentukan morfem atau bukan morfem: 1.Dua bentuk yang sama atau lebih memiliki makna yang merupakan sebuah morfem. 2.Dua bentuk yang sama atau lebih bila memiliki makna yang berbeda merupakan dua morfem yang berbeda. 3.Dua buah bentuk yanng berbeda tetappi memilki makna yang sama merupakan dua buah morfem yang berbeda. 4.Bentuk-bentuk yang mirip tetapi maknanya sama adalah sebuah morfem yang sama. 5.Bentu yang hanya muncul dengan pasangan satu-satunya adlah sebuah morfem. 6.Bentuk uyang muncul berulang-ulang pada satuan yang lebih besar apabila memiliki makna yang sama merupakan morfem yang sama. 7.Bentuk yang muncul berulang-ulang pada satuan bahasa yang lebih besar (klausa,kalimat,) apabila maknanya berbeda secara polisemi merupakan morefem yang sama 2.1 INDENTIFIKASI MORFEM
Alomorf adalah bentuk dari morfem yang sudah diketahui statusnya. Morf adalah bentuk terkecildari morfem yang belum diketahui statusnya dalam hubungan keanggotaan dalam suatu morfem. Misalnya bentung meng- dalam menggali. Bentuk (meng-) disebut morf sedangkan bentu (meng-) dalam menggali disebut alomorf. 2.2 Alomorf dan Morf MorfemAlomorfContoh (pada kata) Me- Melihat, merawat Mem-Membaca, membawa Men-Menduga, mendengar Meny-Menyisir, menyusul Meng-Menggali, mengebor Menge-Mengecek, mengetik
Berdasarksan kebebasannya untuk dapat digunakan langsung dalam pertuturan dibedakan adanya morfem bebas dan morfem terikat. MorfemBebasdasar terikadasar afiks Berdasarkan keutuhan bentuknya dibedakkan adanya morfem utuh dan terbagi. Namun, mengenai morfem terbagi ini ada dua catatan yang perlu diperhatikan: 1.Semua konfiks adalah morfem terbagi; tetapi pada bentuk ber-an ada yang berupa konfiks yang bukan konfiks. 2.Dalam Bahasa indonesia ada afiks yang disebut infiks, yaitu afiks yang ditempatkan ditengah (di dalam kata). 3.Berdasakan kemungkinan menjadi dasar dalam pembentukan kata dibedakanmorfem dasar dan morfem afiks: Morfemdasarbebas terika afiks 2.3 JENIS MORFEM
4.Berdasarkan jenis fonem yang membentuknya dibedakan adanya morfen segmental yaitu morfem yang dibentuk oleh fonem-fonem segmental. Morfem surasegmental atau morfem nonsegmental, morfem yang terbentuk dari nada, tekanan dan intonasi. 5.Berdasarkan kehadirannya secara konkret dibedakan adanya morfem wuujud dan tanwujud. 6.Berdasarkan ciri semantik dibedakan adanya morfem bermakna leksikal, karna dalam dirinya telah memiliki makna, dan morfem tak bermakna leksikal, morfem ini tidak memiliki makna dalam dirinya, yang tidak dapat langsung menjadi unsur dalam pertuturan. 2.3 JENIS MORFEM
1.Morfem dasar adalah dasar dari suatu proses morfologi dan bisa disandingkan dengan morfem lain. Cth: makanan yang terdiiri dari dua morfem yaitu morfem dasar dan morfen –an. 2.Pangkal atau stem digunakan untuk menyebut bentuk dasar dari proses infleksi. Cth: Menjual, pangkalnya jual. 3.Istilah akar atau root digunakan untuk menyebut bentuk yang tidakk dapat diannalisis lebih jauh lagi. Cth: kata keberterimaan akarnya adalah terima. 4.Leksem digunakan dalam dua bidang kajian linguistik yaitu bidang morfologi dan bidang semantik. Cth: Pukul leksem yang akan menurunkan kata-kata seperti memukul, dipukul, terpukul, pukulan, pemukul,dan pemukulan. 5.Dalam bentuk leksem ada bentuk2 turunannya yaitu leksikon,leksikologi, leksikografi. Dasar 2.4Morfem dasar, Bentuk Dasar, Pangkal(Stem), akar, dan Leksem
Morfem afiks adalah morfem yang tidak dapat menjadi dasar dalam pembentukan kata, tetapi hanya menjadi unsur pembentuk dalam proses afiksasi. Dalam bahasa indonesia dibedakan adanya morfem afiks yang disebut: Prefiks, yaitu afiks yang dibubuhkan dikiri bentuk dasar, yaitu prefiks ber-,prefiks me-,prefiks pe-perfiks di-,prefiks ter-,prefiks se-,dan prefiks ke-; Infiks, yaitu afiks yang dibubhkan ditengah kata, biasaanya pada suku awal kata, yaitu infiks –el, infiks –em, dan infiks –er. Sufiks, yaitu afiks yang dibubuhkan di kanan dasar, yaitu sufiks –kan, sufiks –I, sufiks –an, dan sufiks –nya. Konsiks, yaitu afiks yant dibubuhkan di kiri dasar secara bersamaan karena konfiks ini merupakan satukesatuan afiks. Dalam Bahasa Indonesia ada bentuk kataa yang berklofiks, yaitu kata yang dibubuhi afiks pada kiri dan kanannya. Dalam raga nonbaku ada afiks nasal yang direalisasikan dengan nasal m-, n-, ny-, ng-, dan nge-. Kridalaksana (1989) menyebut afiks nasal ini dengan istilah simulfiks. Cth: nulis, nyisir, ngambil, dan ngecat 2.5 Tentang Morfem Afiks