SELEKSI PENDONOR DARAH DI PUSKESMAS 1
Pendahuluan Apa yang anda ketahui tentang donor darah ? 2 Ada berapa jenis donor darah yang anda ketahui ? Mengapa calon donor darah harus sehat ? Apa yang anda ketahui tentang persyaratan menjadi donor darah ? Mengapa ibu hamil perlu darah ?
3 TIDAK TAHU TAKUT TIDAK ADA WAKTU JAUH MENUNGGU LAMA PERNAH DITOLAK PERNAH KESAKITAN PETUGAS TIDAK RAMAH HAMBATAN MENDONOR
PENGERTIAN : Rekrutmen donor adalah kegiatan memotivasi dan mendidik masyarakat dengan berbagai cara agar bersedia menyumbangkan darahnya dan kemudian mau menjadi donor darah sukarela yang lestari Target : mencari donor baru dan mempertahankan donor yang sudah ada RMAP
I. DESKRIPSI SINGKAT (1) Seleksi pendonor darah yakni seleksi keluarga ibu hamil atau kelompok masyarakat yang berminat untuk menyumbangkan darahnya. Jadi Calon pendonor darah bisa berasal dari anggota keluarga terdekat dari ibu hamil atau masyarakat sekitarnya yang siap untuk mendonorkan darahnya. Seleksi dilakukan untuk menentukan apakah seseorang memenuhi persyaratan untuk menjadi pendonor darah atau tidak. Seleksi pendonor darah penting dilakukan untuk menjamin kesehatan dan keselamatan pendonor, resipien dan petugas. 5
Kegiatan seleksi pendonor darah – penilaian apakah calon pendonor memenuhi persyaratan pendonor; – pengarahan pengisian inform consent kepada calon pendonor, meliputi pengertian dan tujuan inform consent ; – pemeriksaan riwayat penyakit yang dialami calon pendonor sebelumnya ; – kesehatan fisik terbatas. Seleksi awal donor di Puskesmas – penilaian apakah calon pendonor memenuhi persyaratan pendonor dalam aspek kondisi fisik, – penilaian riwayat penyakit, – pemeriksaan golongan darah (dipilih yang sama dengan ibu hamil bersangkutan) – pemeriksaan kadar hemoglobin I. DESKRIPSI SINGKAT (2) 6
Pengertian seleksi pendonor darah adalah upaya untuk menilai apakah pendonor darah memenuhi persyaratan donor atau tidak. merupakan kriteria yang harus dipenuhi agar seseorang yang telah berminat menjadi donor dapat menyumbangkan darahnya. harus dijamin untuk mencegah bahaya penularan infeksi terhadap penerima darah atau pegawai yang melakukan pengambilan darah Seleksi Donor Syarat Donor Mutu & Keamanan Darah 7
TUJUAN REKRUTMEN DONOR Meningkatkan Pengetahuan, sikap & kesadaran masyarakat mengerti mengapa kegiatan penyumbangan darah adalah sangat penting dan merupakan upaya untuk menyelamatkan jiwa manusia. Meningkatkan Perilaku masyarakat untuk menyumbangkan darahnya secara teratur & sukarela Menjaga agar donor sukarela mengerti pentingnya darah yang aman mereka tidak menyumbangkan darahnya apabila mereka tidak sehat atau memiliki risiko infeksi penyakit yang dapat ditularkan melalui transfusi darah. RMAP
PRINSIP PEREKRUTAN DONOR Memberi penjelasan pentingnya donor darah sukarela tanpa pamrih. Memotivasi dan mendidik donor sukarela mengenai kebutuhan akan pasokan darah berkesinambung an. Mencari donor sukarela yang paling mungkin memenuhi kriteria yang didefinisikan sebagai donor risiko rendah. Melibatkan tokoh masyarakat dalam program pendidikan donor darah. Pelestarian donor. Mengelola kampanye donor darah secara terus menerus. PELATIHAN PENGELOLAAN PROGRAM KERJASAMA ANTARA PUSKESMAS, UNIT TRANSFUSI DARAH DAN RUMAH SAKIT DALAM PELAYANAN DARAH UNTUK MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN IBU RMAP
10 JENIS PENDONOR DARAH Donor sukarela Donor keluarga / pengganti Donor plasma khusus Donor bayaran RMAP
Tahapan Rekrutmen Tahapan kegiatan rekrutmen calon pendonor darah di Puskesmas (Permenkes 92 Tahun 2015) : Memberikan edukasi kepada ibu hamil dan keluarganya agar menyiapkan 4 orang calon donor pendamping yang siaga Menyiapkan tenaga kesehatan untuk memberikan informasi tentang persyaratan donor Melakukan sosialisasi dan advokasi mengenai donor darah sukarela kepada masyarakat dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya, terutama kepada ibu hamil dan keluarganya. (Inovasi) Melakukan koordinasi dengan kader posyandu atau kader kesehatan untuk pengerahan donor. (Inovasi) RMAP
Tujuan Meningkatnya pengetahuan, sikap dan kesadaran keluarga ibu hamil dan masyarakat sehingga mengerti mengapa kegiatan penyumbangan darah adalah sangat penting dan merupakan upaya untuk menyelamatkan jiwa manusia khususnya menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) Meningkatnya perilaku masyarakat untuk menyumbangkan darahnya secara teratur dan sukarela. Menjaga agar donor sukarela mengerti pentingnya darah yang aman sehingga mereka tidak menyumbangkan darahnya apabila mereka tidak sehat atau memiliki risiko infeksi penyakit yang dapat ditularkan melalui transfusi darah. Target rekrutmen donor sukarela : mencari donor baru dan mempertahankan donor yang sudah ada. RMAP
MANFAAT MENYUMBANGKAN DARAH BAGI PENDONOR 1.Menyumbangkan darah merupakan perbuatan sosial menolong sesama yang dapat menimbulkan kebahagiaan dan kepuasan bathin bagi pendonor darah. (Kebajikan) 2.Pemeriksaan kesehatan secara rutin setiap : kesehatan umum, kadar Hb, tekanan darah, skrining infeksi HIV, Hepatitis B, Hepatitis C dan Sifilis. 3.Menjaga kadar zat besi di dalam tubuh tetap normal, sehingga mencegah infark jantung, dan menurunkan radikal bebas yang dapat memacu berbagai kondisi kesakitan. 4.Kehilangan sejumlah darah memacu sumsum tulang untuk memproduksi sel-sel darah baru yang memiliki kapasitas pengangkutan oksigen lebih baik lagi. RMAP
Manfaat darah yang disumbangkan bagi ibu hamil, bersalin dan nifas yang memerlukan transfusi. 1.Darah yang disumbangkan baik oleh pendonor darah pendamping ataupun masyarakat dimana Ibu hamil, bersalin dan nifas tinggal akan sangat bermanfaat ketika terjadi perdarahan. 2.Jika darah yang disumbangkan tidak digunakan oleh karena ibu hamil, bersalin dan nifas tidak membutuhkannya, maka darah tersebut akan sangat bermanfaat bagi pasien-pasien lainnya yang membutuhkan transfusi. RMAP
Donor “patut” Keadaan umum Jawaban kuesioner Riwayat kesehatan Fc risiko: Gaya Hidup Tes: T,N,R, Gol darah, Hb Pemeriksaan kepatutan untuk menyumbangkan darah 15
Penerimaan atau penolakan harus berdasarkan : 1.Persyaratan donor meliputi kriteria seleksi umum, yaitu usia, BB, interval penyumbangan terakhir, penampilan donor, riwayat kesehatan termasuk kondisi kesehatan saat ini dan risiko terkait gaya hidup 2.Kondisi medis yg memerlukan penolakan permanen 3.Kondisi medis yg memerlukan penolakan sementara 4.Riwayat imunisasi 5.Riwayat infeksi
Kriteria Seleksi Kriteria UmumPenjelasan UsiaUsia minimal 17 tahun. Pendonor pertama kali dengan umur >60 tahun dan pendonor ulang dengan umur >65 tahun dapat menjadi pendonor dengan perhatian khusus Berat badanDonor darah lengkap: - ≥ 55 kilogram untuk penyumbangan darah 450 mL - ≥ 45 kilogram untuk penyumbangan darah 350 mL Donor apheresis: - ≥ 55 kilogram Tekanan darahSistolik : 90 hingga 160 mm Hg Diastolik : 60 hingga 100 mm Hg Dan perbedaan antara sistolik dengan diastolik lebih dari 20 mmHg Denyut nadi50 hingga 100 kali per menit dan teratur
1. Kriteria Seleksi Kriteria UmumPenjelasan Suhu tubuh36,5 – 37,5 0 C Hemoglobin12,5 hingga 17 g/dL Penampilan donorKondisi tersebut dibawah ini, tidak diizinkan untuk mendonorkan darah: Anemia, jaundice, sianosis, dispnoe, ketidak stabilan mental, alkohol atau keracunan obat Risiko terkait gaya hidup Orang dengan gaya hidup yang menempatkan mereka pada risiko tinggi untuk mendapatkan penyakit infeksi berat yang dapat ditularkan melalui darah.
2. Penolakan Permanen Penyakit Keganasan (terutama hematologikal atau berhubungan dengan viremia) Creutzfeldt-Jakob Disease Penyalahguna narkoba suntik Diabetes dengan terapi insulin Penyakit jantung dan pembuluh darah Penyakit Keganasan (terutama hematologikal atau berhubungan dengan viremia) Creutzfeldt-Jakob Disease Penyalahguna narkoba suntik Diabetes dengan terapi insulin Penyakit jantung dan pembuluh darah Kondisi infeksius (contoh: penderita dan karier HIV 1/2, HTLV I/II, HBV, HCV, Leishmaniasis, Babesiosis, Chronic Q fever, Chagas disease) Xenotransplantation Polycythaemia vera Penyakit liver Riwayat perdarahan abnormal Penyakit autoimun Riwayat anafilaksis Kondisi infeksius (contoh: penderita dan karier HIV 1/2, HTLV I/II, HBV, HCV, Leishmaniasis, Babesiosis, Chronic Q fever, Chagas disease) Xenotransplantation Polycythaemia vera Penyakit liver Riwayat perdarahan abnormal Penyakit autoimun Riwayat anafilaksis
3. Penolakan Sementara KondisiMasa Penolakan Endoskopi dengan biopsi menggunakan peralatan fleksibel 6 bulan tanpa pemeriksaan NAT untuk Hepatitis C 4 bulan jika pemeriksaan NAT pada 4 bulan negatif untuk Hepatitis C Kecelakaan inokulasi, akupuntur, tatoo, tindik badan 6 bulan tanpa pemeriksaan NAT untuk Hepatitis C 4 bulan jika pemeriksaan NAT pada 4 bulan negatif untuk Hepatitis C Mukosa terpercik oleh darah manusia, jaringan atau sel yang ditransplantasikan 6 bulan tanpa pemeriksaan NAT untuk Hepatitis C 4 bulan jika pemeriksaan NAT pada 4 bulan negatif untuk Hepatitis C Transfusi komponen darah6 bulan tanpa pemeriksaan NAT untuk Hepatitis C 4 bulan jika pemeriksaan NAT pada 4 bulan negatif untuk Hepatitis C Epilepsi3 tahun setelah berhenti pengobatan tanpa seranagan Demam >38 o C, flu-like illness2 minggu setelah gejala menghilang Penyakit GinjalAcute glomerulonephritis : 5 tahun ditolak setelah penyembuhan lengkap
Jenis vaksinasiMasa penolakan Attenuated bacteria and viruses: BCG, yellow fever, rubella, measles, poliomyelitis (oral), mumps, typhoid fever, cholera 4 minggu Killed bacteria: Cholera, Typhoid Diterima jika keadaan kesehatan baik Inactivated viruses: Poliomyelitis (injeksi), influenza Diterima jika keadaan kesehatan baik Toxoid: Diphtheria, tetanus Diterima jika keadaan kesehatan baik Vaksin lain: Hepatitis A dan B Hepatitis B Rabies, tick-borne encephalitis Diterima jika keadaan kesehatan baik dan tidak ada paparan Hepatitis B – 1 minggu untuk mencegah hasil pemeriksaan HBsAg positif palsu 1 tahun post-exposure (setelah paparan) Smallpox8 minggu 4. Imunisasi pencegahan
5. Penyakit Infeksi
Penyakit-penyakit yang dapat ditularkan melalui transfusi darah Berbagai macam infeksi dapat ditularkan melalui transfusi darah diantaranya adalah infeksi HIV, Hepatitis B, Hepatitis C, Sifilis Malaria, dll. Oleh karena itu calon pendonor harus diyakini sehat dan terbebas dari jenis infeksi tersebut di atas. Hal ini dapat diupayakan melalui seleksi donor yang dilakukan baik oleh Puskesmas mupun UTD sebelum pengambilan darah. RMAP
Perilaku-perilaku berisiko yang dapat mengakibatkan ditularkannya berbagai infeksi melalui transfusi darah : a.Perilaku seksual berisiko b.Menggunakan NAPZA suntik c.Menggunakan jarum suntik terkontaminasi d.Memakai tattoo RMAP
6. Interval, Frekuensi dan Volume KomponenKriteriaPersyaratan Whole BloodInterval waktu sejak penyumbangan terakhir - Laki-Laki : 2 bulan (60 Hari) - Perempuan : 2 bulan (60 hari) - 14 hari jika penyumbangan terakhir adalah prosedur plasmapheresis atau plateletpheresis Frekuensi pengambilan - Laki-Laki 6 penyumbangan pertahun - Perempuan 4 penyumbangan pertahun Volume (maximum) mL ± 10% diluar antikoagulan mL ± 10% diluar antikoagulan
WILAYAH PENDONOR Kelompok resiko rendah Tidak dianjurkan : dengan tingkat permasalahan gizi yang kurang baik yang khususnya berpengaruh terhadap kasus jumlah anemia yang tinggi. di daerah yang sedang terjadi wabah penyakit. di tempat dengan populasi angka penyakit infeksi yang dapat ditularkan melalui darah yang tinggi misalnya di lembaga pemasyarakatan, tempat rehabilitasi atau populasi kelompok masyarakat tertentu yang berperilaku risiko tinggi (populasi kunci/ PSK, Penasun, LGBT). RMAP
Blocking takut jarum takut tidak steril / tertular takut kehabisan darah takut pusing, pingsan, gangguan pada lengan tempat diambil darah. kepercayaan. donor gratis, pasien bayar ? RMAP
Penjelasan thd donor Kerugian medis menyumbangkan darah: – jika kondisi fisik dan psikis memenuhi persyaratan donor, maka tidak ada kerugian medis – Darah dapat diregenerasi – Penyumbangan darah hanya 11-13% total vol ( ml), sehingga tidak berdampak secara medis. – Volume darah kembali ke semula setelah 48 jam pasca penyumbangan sedangkan kadar hemoglobin akan kembali ke keadaan semula setelah 6 minggu. – Reaksi penyumbangan darah Kerugian medis menyumbangkan darah: – jika kondisi fisik dan psikis memenuhi persyaratan donor, maka tidak ada kerugian medis – Darah dapat diregenerasi – Penyumbangan darah hanya 11-13% total vol ( ml), sehingga tidak berdampak secara medis. – Volume darah kembali ke semula setelah 48 jam pasca penyumbangan sedangkan kadar hemoglobin akan kembali ke keadaan semula setelah 6 minggu. – Reaksi penyumbangan darah 28
Reaksi penyumbangan darah Yang sering terjadi adalah rasa pusing dan pingsan: – karena secara psikis calon donor belum siap misalnya karena rasa takut dan khawatir yang berlebihan atau melihat pendonor lain mengalami hal tersebut. – jika pendonor kurang tidur atau belum makan sebelum menyumbangkan darah. Reaksi pasca penyumbangan darah lainnya adalah muntah dan kejang-kejang karena hipokalemia. Jika reaksi pasca penyumbangan darah terjadi maka lakukan tindakan perawatan dan merujuk pendonor ke Rumah sakit jika diperlukan. Yang sering terjadi adalah rasa pusing dan pingsan: – karena secara psikis calon donor belum siap misalnya karena rasa takut dan khawatir yang berlebihan atau melihat pendonor lain mengalami hal tersebut. – jika pendonor kurang tidur atau belum makan sebelum menyumbangkan darah. Reaksi pasca penyumbangan darah lainnya adalah muntah dan kejang-kejang karena hipokalemia. Jika reaksi pasca penyumbangan darah terjadi maka lakukan tindakan perawatan dan merujuk pendonor ke Rumah sakit jika diperlukan. 29
Formulir identitas calon pendonor 30 Formulir identitas pendonor
31 Formulir kuisioner
TERIMA KASIH 32
33 SALAM SUKSES
Sa 34 SEMOGA BERMANFAAT