KELOMPOK 6 FITRI SULASTRI (RSA1C115024) NURUSSALAMIA (RSA1C115030) KELOMPOK 6 FITRI SULASTRI (RSA1C115024) NURUSSALAMIA (RSA1C115030) Unsur Transisi.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI SEDERHANA
Advertisements

REAKSI REDUKSI OKSIDASI (REDOKS)
MATERI.
Pokok Pembahasan 1. Pengertian Elektrokimia 2. Jenis – jenis sel Elektrokimia 3. Elektroda 4. Potensial Elektroda 5. Reaksi Redoks 6. Termodinamika sel.
Unsur – unsur transisi periode keempat
PERUBAHAN MATERI PENDEFINISIAN PERUBAHAN MATERI
REAKSI REDUKSI-OKSIDASI DAN ELEKTROKIMIA
TIM DOSEN KIMIA DASAR FTP UB 2012
GOLONGAN IIIA.
beryllium magnesium calcium
Larutan Elektrolit dan Reaksi Reduksi Oksidasi
H2O.
HARI / TANGGAL : KAMIS MATA PELAJARAN : KIMIA
ANALISIS SEMEN.
. Dalam satu periode dari kiri (Sc) ke kanan (Zn), keelektronegatifan unsur hampir sama, tidak meningkat maupun menurun secara signifikan. Selain.
REAKSI REDOKS DAN ELEKTROKIMIA
Elektrokimia TIM DOSEN KIMIA DASAR.
Kalium, Rubidium, dan Zink
ELEKTROKIMIA Kimia SMK
PERUBAHAN KIMIA DAN KERJA LISTRIK
ELEKTROKIMIA.
Redoks Dan Elektrokimia
OKSIDASI DAN REDUKSI.
1. Sel volta 2. Elektrolisis
MUDUL 12 Zn(s) + H2SO4(aq) REAKSI KIMIA DAN SUSUNAN BERKALA
ANALISIS KATION GOLONGAN II dan III
Kelas X Semester 1 Penyusun : SMK Negeri 7 Bandung
KEMASAN GELAS SEJARAH PERKEMBANGAN GELAS
Kelas X Semester 1 Penyusun : SMK Negeri 7 Bandung
LARUTAN ELEKTROLIT & ELEKTROKIMIA
Irma Damayantie, S.Ds., M.Ds. Prodi Desain Interior - FDIK
Logam (Tembaga, Kobalt. Nikel)
BAB 3 Unsur-Unsur Kimia 1 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
DATA PENGAMATAN Uji nyala api
Kimia Dasar 1 Pendahuluan, Materi, Teori atom dan Struktur atom
Reaksi Redoks Spontan Reaksi redoks spontan adalah reaksi redoks yang berlangsung serta-merta. Contohnya adalah reaksi antara logam zink dengan larutan.
MATERI Oleh : M. Nurissalam, M.Si..
PRAKTIKUM EKOTOKSIKOLOGI PERAIRAN
IPA Terpadu MATERI DAN PERUBAHANNYA
INORGANIC-CHEMISTRY Golongan 14 dan 15 Oleh Kelompok 8
OLEH TIM DOSEN KIMIA DASAR FTP UB
Bab 2 : Reaksi Redoks dan Elektrokimia
Sel Elektrolisis.
NAMA : DWI ANGGRAINI NIM : DOSEN PEMBIMBING : Drs. K. AnomW.,M.Si. NIP :
ANALISIS KUALITATIF.
DASAR-DASAR TEORITIS ANALISIS KUALITATIF.
DASAR-DASAR TEORITIS ANALISIS KUALITATIF.
PLEASE WAIT….
“Logam Transisi” Periode 4
Begum Fauziyah, S. Si., M. Farm
Kimia Dasar 1 Pendahuluan, Materi, Teori atom dan Struktur atom
LOGAM TRANSISI GOLONGAN 5
MATERI Oleh : Eva Andriani, S.Si.
PERUBAHAN KIMIA DAN KERJA LISTRIK
Assalamualaikum wr. wb.
SIKLUS BELERANG ANDI KUSYANTO
BILANGAN OKSIDASI NITROGEN
PERUBAHAN KIMIA DAN KERJA LISTRIK
Kimia Dasar 1 Pendahuluan, Materi, Teori atom dan Struktur atom
Kimia Dasar (Eva/Yasser/Zulfah)
REDOKS.
PERUBAHAN KIMIA DAN KERJA LISTRIK
Reaksi Redoks Reaksi Oksidasi Reaksi Reduksi Bilangan Oksidasi Penyetaraan Redoks Metoda Bilangan Oksidasi Metoda Setengah Reaksi Pengikatan oksigen Pelepasan.
PERUBAHAN KIMIA DAN KERJA LISTRIK
SCANDIUM (Sc) ☻ Astuti Linda Sari (54) ☻ Putri Fonna (08) ☻ Pitriani (03) ☻ Mutia Sofa () ☻ Rauzatul Jannah () ☻ Lia Khairina (34) ☻ Mislawati (46)
 Aluminium (atau aluminum, alumunium, dan almunium) dalam sistem periodik ialah unsur kimia yang terletak pada golongan 13 periode 3. Lambang aluminium.
TEMBAGA dan PADUANNYA Disusun Oleh: Ahmad syamsul bahri Surya dewi syaputri
1 REAKSI REDOKS & ELEKTROKIMIA. 3 PENGERTIAN Reaksi kimia dimana terjadi perubahan bilangan oksidasi (Pengertian lebih luas) Reaksi kimia dimana terjadi.
KIMIA DASAR. Ilmu kimia adalah bagian dari ilmu alam yang mempelajari komposisi dan struktur zat kimia serta hubungan dengan sifat zat tersebut. Struktur.
Reaksi Redoks dan Elektrokimia
Transcript presentasi:

KELOMPOK 6 FITRI SULASTRI (RSA1C115024) NURUSSALAMIA (RSA1C115030) KELOMPOK 6 FITRI SULASTRI (RSA1C115024) NURUSSALAMIA (RSA1C115030) Unsur Transisi

Sejarah Penemuan Unsur Transisi Istilah logam transisi (atau unsur) dan unsur blok d kadang-kadang dapat digunakan secara bersamaan jika keduanya memberikan arti yang sama. Tetapi terdapat perbedaan yang tidak kentara diantara dua istilah tersebut. Kita akan membahas unsur-unsur blok d terlebih dahulu: unsur-unsur blok d. Logam transisi adalah kelompok unsur kimia yang berada pada golongan 3 sampai 12 (IB sampai VIIIB pada sistem lama).Kelompok ini terdiri dari 38 unsur. Semua logam transisi adalah unsur blok-d yang berarti bahwa elektronnya terisi sampai orbit d. Dalam ilmu kimia, logam transisi mempunyai dua pengertian:unsur kimia elektronnya  Definisi dari IUPAC mendefinisikan logam transisi sebagai "sebuah unsur yang mempunyai subkulit d yang tidak terisi penuh atau dapat membentuk kation dengan subkulit d yang tidak terisi penuh“.IUPAC  Sebagian besar ilmuwan mendefinisikan "logam transisi" sebagai semua elemen yang berada pada blok-''d'' pada tabel periodik (semuanya adalah logam) yang memasukkan golongan 3 hingga 12 pada tabel periodik.blok-''d'' tabel periodik logam Dalam kenyataan, barisan blok-flantanida dan aktinida juga sering dianggap sebagai logam transisi dan disebut "logam transisi dalam".flantanida aktinida Istilah logam transisi (atau unsur) dan unsur blok d kadang-kadang dapat digunakan secara bersamaan jika keduanya memberikan arti yang sama. Tetapi terdapat perbedaan yang tidak kentara diantara dua istilah tersebut. Kita akan membahas unsur-unsur blok d terlebih dahulu: unsur-unsur blok d. Logam transisi adalah kelompok unsur kimia yang berada pada golongan 3 sampai 12 (IB sampai VIIIB pada sistem lama).Kelompok ini terdiri dari 38 unsur. Semua logam transisi adalah unsur blok-d yang berarti bahwa elektronnya terisi sampai orbit d. Dalam ilmu kimia, logam transisi mempunyai dua pengertian:unsur kimia elektronnya  Definisi dari IUPAC mendefinisikan logam transisi sebagai "sebuah unsur yang mempunyai subkulit d yang tidak terisi penuh atau dapat membentuk kation dengan subkulit d yang tidak terisi penuh“.IUPAC  Sebagian besar ilmuwan mendefinisikan "logam transisi" sebagai semua elemen yang berada pada blok-''d'' pada tabel periodik (semuanya adalah logam) yang memasukkan golongan 3 hingga 12 pada tabel periodik.blok-''d'' tabel periodik logam Dalam kenyataan, barisan blok-flantanida dan aktinida juga sering dianggap sebagai logam transisi dan disebut "logam transisi dalam".flantanida aktinida

Sejarah Sistem Periodik Modern Sistem Periodik Modern dari Henry G. Moseley Pada awal abad 20, pengetahuan kita terhadap atom mengalami perkembangan yang sangat mendasar.Para ahli menemukan bahwa atom bukanlah suatu partikel yang tak terbagi melainkan terdiri dari partikel yang lebih kecil yang di sebut partikel dasar atau partikel subatom.Kini atom di yakini terdiri atas tiga jenis partikel dasar yaitu proton, elektron, dan neuron. Jumlah proton merupakan sifat khas dari unsur, artinya setiap unsur mempunyai jumlah proton tertentu yang berbeda dari unsur lainya.Jumlah proton dalam satu atom ini disebut nomor atom.pada 1913, seorang kimiawan inggris bernama Henry Moseley melakukan eksperimen pengukuran panjang gelombang unsur menggunakan sinar-X. Berdasarkan hasil eksperimenya tersebut, diperoleh kesimpulan bahwa sifat dasar atom bukan didasari oleh massa atom relative, melainkan berdasarkan kenaikan jumlah proton. Sistem Periodik Modern dari Henry G. Moseley Pada awal abad 20, pengetahuan kita terhadap atom mengalami perkembangan yang sangat mendasar.Para ahli menemukan bahwa atom bukanlah suatu partikel yang tak terbagi melainkan terdiri dari partikel yang lebih kecil yang di sebut partikel dasar atau partikel subatom.Kini atom di yakini terdiri atas tiga jenis partikel dasar yaitu proton, elektron, dan neuron. Jumlah proton merupakan sifat khas dari unsur, artinya setiap unsur mempunyai jumlah proton tertentu yang berbeda dari unsur lainya.Jumlah proton dalam satu atom ini disebut nomor atom.pada 1913, seorang kimiawan inggris bernama Henry Moseley melakukan eksperimen pengukuran panjang gelombang unsur menggunakan sinar-X. Berdasarkan hasil eksperimenya tersebut, diperoleh kesimpulan bahwa sifat dasar atom bukan didasari oleh massa atom relative, melainkan berdasarkan kenaikan jumlah proton.

Unsur-unsur golongan A disebut golongan utama, sedangkan golongan B disebut golongan transisi. Golongan-golongan juga dapat ditandai dengan bilangan 1 sampai dengan 18 secara berurutan dari kiri ke kanan. Dengan cara ini maka unsur transisi terletak pada golongan 3 sampai golongan 12. Pada periode 6 dan 7 terdapat masing-masing 14 unsur yang disebut unsur-unsur transisi dalam, yaitu unsur-unsur antanida dan aktinida. Unsur-unsur transisi dalam semua termasuk golongan IIIB.Unsur-unsur lantanida pada periode 6 golongan IIIB, dan unsur-unsur aktinida pada periode 7 golongan IIIB.Penempatan unsur-unsur tersebut di bagian bawah tabel periodik adalah untuk alasan teknis, sehingga daftr tidak terlalu panjang. Unsur-unsur golongan A disebut golongan utama, sedangkan golongan B disebut golongan transisi. Golongan-golongan juga dapat ditandai dengan bilangan 1 sampai dengan 18 secara berurutan dari kiri ke kanan. Dengan cara ini maka unsur transisi terletak pada golongan 3 sampai golongan 12. Pada periode 6 dan 7 terdapat masing-masing 14 unsur yang disebut unsur-unsur transisi dalam, yaitu unsur-unsur antanida dan aktinida. Unsur-unsur transisi dalam semua termasuk golongan IIIB.Unsur-unsur lantanida pada periode 6 golongan IIIB, dan unsur-unsur aktinida pada periode 7 golongan IIIB.Penempatan unsur-unsur tersebut di bagian bawah tabel periodik adalah untuk alasan teknis, sehingga daftr tidak terlalu panjang.

Sejarah Penemuan Unsur Transisi Penemuan Seng (Zn)Penemuan Fe (Ferrum) Penemuan Krom (Cr)Penemuan Skandium (Sc) Penemuan Titanium (Ti)Penemuan Vanadium (V)Penemuan Mangan (Mn)Penemuan Kobalt (Co)Penemuan Nikel (Ni)Penemuan Tembaga (Cu)

Logam seng tak murni mulai diproduksi secara besar-besaran pada abad ke-13 di India, manakala logam ini masih belum di kenal oleh bangsa Eropa sampai dengan akhir abad ke-16. Para kimiawan membakar seng untuk menghasilkan apa yang mereka sebut sebagai "salju putih" ataupun "wol filsuf". Kimiawan Jerman Andreas Sigismund Marggraf umumnya dianggap sebagai penemu logam seng murni pada tahun Karya Luigi Galvani dan Alessandro Volta berhasil menyingkap sifat-sifat elektrokimia seng pada tahun Penemuan Seng (Zn) Penemuan Fe (Ferrum) Sejarah penemuan besi belum jelas sampai sekarang. Ada referensi dalam mitologi TheOld Testement (Wasiat Kuno) yang mengacu pada keturunan Adam sebagai "instruktur besi atau semua pencipta loyang dan besi." Artefak arkeologi yang terbuat dari besi lebur dikenal dari sekitar 3000 SM. Besi tampaknya telah diperkenalkan sebagai tahap terakhir dalam "zaman logam." Hanya dalam jumlah kecil yang diketahui sampai menjelang akhir Zaman Perunggu di sekitar 1500 SM. Dibutuhkan suhu C untuk dapat mencairkan besi. Oleh karena itu, tidak secara luas besi digunakan untuk pembuatan alat-alat pabrik dan senjata sampai sekitar 1000 SM sebagai seni metalurgi berkembang. Bijih besi banyak ditemukan, Seperti metalurgi yang berkembang di Asia Kecil, Cina, Turki, Mesir, Siprus, Yunani, dan Semenanjung Liberia. Penemuan Krom (Cr) Ditemukan pada tahun 1797 oleh Vauquelin, yang membuat logam khrom pada tahun berikutnya. Khrom adalah logam berwarna abu-abu, berkilau, keras sehingga memerlukan proses pemolesan yang cukup tinggi. Bahan sumbernya, Bijih utama khrom adalah khromit, yang ditemukan di Zimbabwe, Rusia, Selandia Baru, Turki, Iran, Albania, Finlandia, Republik Demokrasi Madagaskar, dan Filipina. Logam ini biasanya dihasilkan dengan mereduksi khrom oksida dengan aluminum.

Penemuan Skandium (Sc) Mendeleev telah memprediksi keberadaan unsur ekaboron berdasarkan prinsip sistim periodik yang ditemukannya. Unsur ini diperkirakan memiliki berat atom antara 40 (kalsium) dan 48 (titanium).Elemen skandium ditemukan oleh Nilson pada tahun 1878 di dalam mineral-mineral euxenite dan gadolinite, yang belum pernah ditemukan dimanapun kecuali di Skandinavia. Penemuan Titanium (Ti) (Latin: titans, anak pertama bumi dalam mitologi romawi) Ditemukan oleh Gregor di tahun 1791 dan dinamakan oleh Klaproth di tahun Titanium yang tidak murni dipersiapkan oleh Nilson dan Pettersson di tahun 1887, tetapi unsur yang murni tidak dibuat sampai pada tahun 1910 oleh Hunter dengan cara memanaskan TiCl 4 dengan natrium dalam bom baja. Penemuan Vanadium (V) Vanadium ditemukan pertama kali oleh del Rio pada tahun Sayangnya, seorang ahli kimia Perancis dengan salah menyatakan bahwa unsur baru del Rio hanyalah krom yang tidak murni. Del Rio pun menyangka dirinya salah dan menerima pernyataan ahli kimia Perancis itu. Penemuan Mangan (Mn) Pertama kali dikenali oleh Scheele, Bergman dan ahli lainnya sebagai unsur dan diisolasi oleh Gahn pada tahun 1774, dengan mereduksi mangan dioksida dengan karbon. Mineral mangan tersebar secara luas dalam banyak bentuk; oksida, silikat, karbonat adalah senyawa yang paling umum.Penemuan sejumlah besar senyawa mangan di dasar lautan merupakan sumber mangan dengan kandungan 24%, bersamaan dengan unsur lainnya dengan kandungan yang lebih sedikit. Pertama kali dikenali oleh Scheele, Bergman dan ahli lainnya sebagai unsur dan diisolasi oleh Gahn pada tahun 1774, dengan mereduksi mangan dioksida dengan karbon. Mineral mangan tersebar secara luas dalam banyak bentuk; oksida, silikat, karbonat adalah senyawa yang paling umum.Penemuan sejumlah besar senyawa mangan di dasar lautan merupakan sumber mangan dengan kandungan 24%, bersamaan dengan unsur lainnya dengan kandungan yang lebih sedikit.

Penemuan Kobalt (Co) Sejarah ditemukan oleh Brandt pada tahun 1735.Di alam, kobalt terdapat dalam bentuk senyawa, seperti mineral kobalt glans (CoAsS), linalit (Co3S4), dan smaltit (CoAs2) dan eritrit.Sering terdapat bersamaan dengan nikel, perak, timbal, tembaga dan bijih besi, yang mana umum didapatkan sebagai hasil samping produksi.Kobal juga terdapat dalam meteorit. Penemuan Nikel (Ni) Nikel ditemukan oleh Cronstedt pada tahun 1751 dalam mineral yang disebutnya kupfernickel (nikolit). Nikel adalah komponen yang ditemukan banyak dalam meteorit dan menjadi ciri komponen yang membedakan meteorit dari mineral lainnya. Meteorit besi atau siderit, dapat mengandung alloy besi dan nikel berkadar 5-25%. Nikel diperoleh secara komersial dari pentlandit dan pirotit di kawasan Sudbury Ontario, sebuah daerah yang menghasilkan 30% kebutuhan dunia akan nikel.Deposit nikel lainnya ditemukan di Kaledonia Baru, Australia, Cuba, Indonesia. Nikel ditemukan oleh Cronstedt pada tahun 1751 dalam mineral yang disebutnya kupfernickel (nikolit). Nikel adalah komponen yang ditemukan banyak dalam meteorit dan menjadi ciri komponen yang membedakan meteorit dari mineral lainnya. Meteorit besi atau siderit, dapat mengandung alloy besi dan nikel berkadar 5-25%. Nikel diperoleh secara komersial dari pentlandit dan pirotit di kawasan Sudbury Ontario, sebuah daerah yang menghasilkan 30% kebutuhan dunia akan nikel.Deposit nikel lainnya ditemukan di Kaledonia Baru, Australia, Cuba, Indonesia. Penemuan Tembaga (Cu) (Latin, cuprum, dari pulau Cyprus).Tembaga dipercayai telah ditambang selama 5000 tahun.Sifat-sifat. Tembaga memiliki warna kemerah- merahan.Unsur ini sangat mudah dibentuk, lunak, dan merupakan konduktor yang bagus untuk aliran elektron (kedua setelah perak dalam hal ini).

Sifat- Sifat Unsur Transisi Sifat Fisika Unsur-Unsur Transisi Periode Empat

Sifat Kimia unsur Transisi adalah :  Bersifat Logam  Senyawanya pada umumnya berwarna  Memiliki beberapa tingkat bilangan oksidasi  Banyak yang bersifat paramagnetik, diamagnetik, dan feromagnetik  Dapat berfungsi sebagai katalis  Dapat membentuk senyawa kompleks  Bersifat Logam  Senyawanya pada umumnya berwarna  Memiliki beberapa tingkat bilangan oksidasi  Banyak yang bersifat paramagnetik, diamagnetik, dan feromagnetik  Dapat berfungsi sebagai katalis  Dapat membentuk senyawa kompleks Ketika sinar putih melewati larutan yang berisi salah satu dari ion tersebut, atau sinar putih tersebut direfleksikan oleh larutan tersebut, beberapa warna dari sinar dapat di absorpsi (diserap) oleh larutan tersebut.Warna yang dapat dilihat oleh mata kamu adalah warna yang tertinggal (tidak di absorpsi). Pelekatan ligan pada ion logam merupakan efek dari energi orbital-orbital d. Sinar yang diserap sebagai akibat dari perpindahan elektron diantara orbital d yang satu dengan yang lain. Penjelasan yang lebih jelas dapat dilihat pada halaman yang lain. Sebagai contoh, ion Cu (II) terhidrasi menyerap warna merah dari sinar tampak sehingga sinar yang ditransmisikan adalah warna biru. Selain itu, senyawa unsur transisi bergantung pada ligan dan bilangan koordinasi. Warna setiap unsur dalam keadaan bilangan oksidasi yang umum dalam larutan air. Ketika sinar putih melewati larutan yang berisi salah satu dari ion tersebut, atau sinar putih tersebut direfleksikan oleh larutan tersebut, beberapa warna dari sinar dapat di absorpsi (diserap) oleh larutan tersebut.Warna yang dapat dilihat oleh mata kamu adalah warna yang tertinggal (tidak di absorpsi). Pelekatan ligan pada ion logam merupakan efek dari energi orbital-orbital d. Sinar yang diserap sebagai akibat dari perpindahan elektron diantara orbital d yang satu dengan yang lain. Penjelasan yang lebih jelas dapat dilihat pada halaman yang lain. Sebagai contoh, ion Cu (II) terhidrasi menyerap warna merah dari sinar tampak sehingga sinar yang ditransmisikan adalah warna biru. Selain itu, senyawa unsur transisi bergantung pada ligan dan bilangan koordinasi. Warna setiap unsur dalam keadaan bilangan oksidasi yang umum dalam larutan air. Asal Mula Munculnya Warna pada Ion-Ion Logam Transisi

Warna Ion Terhidrasi Unsur blok d

Reaksi- Reaksi Beberapa Unsur Transisi Besi Logam Besi bereaksi dengan larutan asam klorida menghasilkan gas hidrogen. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut : Fe (s) + 2 H + (aq) ——> Fe 2+ (aq) + H 2(g) Larutan asam sulfat pekat dapat mengoksidasi logam Besi menjadi ion Fe 3+. Sementara larutan asam nitrat pekat akan membentuk lapisan oksida Fe 3 O 4 yang dapat menghambat reaksi lebih lanjut. Umumnya, Besi dijumpai dalam bentuk senyawa dengan tingkat oksidasi +2 dan +3. Beberapa contoh senyawa Besi (II) antara lain FeO (hitam), FeSO 4. 7H 2 O (hijau), FeCl 2 (kuning), dan FeS (hitam).Ion Fe 2+ dapat dengan mudah teroksidasi menjadi ion Fe 3+ bila terdapat gas oksigen yang cukup dalam larutan Fe 2+.Sementara itu, senyawa yang mengandung ion Besi (III) adalah Fe 2 O 3 (coklat-merah) dan FeCl 3 (coklat).

Tembaga – Cu Logam Tembaga bereaksi hanya dengan campuran asam sulfat dan asam nitrat pekat panas (dikenal dengan istilah aqua regia).Bilangan oksidasi Tembaga adalah +1 dan +2.Ion Cu + kurang stabil dan cenderung mengalami disproporsionasi dalam larutan. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :Cu + (aq) ——> Cu (s) + Cu 2+ (aq) Skandium - Sc Reaksi dengan air: Ketika dipanaskan maka Skandium akan larut dalam air membentuk larutan yang terdiri dari ion Sc (III) dan gas hydrogen. 2Sc(s) + 6H2O(aq) à 2Sc3+(aq) + 6OH-(aq) + 3H2(g) Reaksi dengan oksigen Pada reaksi dengan udara atau pembakaran secara cepat maka akan membentuk scandium (III)oksida 4Sc(s) + 3O2(g) à 2Sc2O3(s)

Ekstraksi Beberapa Unsur Transisi Kobalt Pemanggangan : CoAs (s) Co 2 O 3(s) + As 2 O 3(s) Co 2 O 3(s) + 6HCl 2 CoCl 3(aq) + 3 H 2 O (l) Zat-zat lain seperti Bi 2 O 3 dan PbO diendapkan dengan gas H 2 S Bi2O3(s) + 3 H2S(g)Bi2S3 (aq) + 3 H2O(l) PbO (s) + H 2 S (g) PbS (s) + H 2 O (l) Pada penambahan CoCO 3 (s) dengan pemanasan akan diendapkan As dan Fe sebagai karbonat. Dengan penyaringan akan diperoleh CoCl 3. Tambahan zat pencuci mengubah CoCl 3 menjadi Co 2 O 3. Selanjutnya CoCO 3 direduksi dengan gas hydrogen, menurut reaksi: Co 2 O 3 (s) + H 2(g) 2 Co (s) + 3 H 2 O (g)

Ekstraksi Nikel Bijih alam sulfida banyak diproduksi membentuk nikel. Bijih dipekatkan oleh flotasi dan magnetik, kemudian dipanaskan dengan SiO2. FeS diuraikan menjadi FeO yang direaksikan dengan SiO2 membentuk FeS SiO3, kemudian didinginkan dihasilkan bagian atas, itu layar perak dari Ca2S3 dibakar dengan udara dan menjadi NiO direaksikan membentuk metal dengan bantuan karbon. Logam dihasilkan pada pemurniaan melalui elektrolisis larutan Ni SO4.

Ekstraksi Tembaga Proses yang terjadi adalah sebagai berikut : a) Bahan alam sulfida Cu mengandung 0,4 %-1% Cu kemudian dipekatkan melalui flotasi menghasilkan konsentrasi Cu 15 % dengan bereaksi dengan udara 2 Cu FeS 2 Cu 2 S + FeO 3 + 2SO 2 b)Peleburan untuk menghasilkan oksida dan sulfida Cu 2 S + O 2 Cu 2 O + SO 2 c)Setelah beberapa waktu oksida dan sulfida Cu direaksikan sehingga dihasilkan dan kemudian Cu 98 – 99 % Cu 2 S + 2 Cu 2 O 2 6 Cu + SO 2 Logam Tembaga dapat dimurnikan melalui proses elektrolisis d) Cu dimurnikan melalui elektrolisis menggunakan elektroda Cu dengan larutan encer H 2 SO 4 dan CuSO 4

Ekstraksi Kadmium Cd ditemukan dalam bijih alam Zn dan diekstraksi bijih alam dalam larutan mengandung sejumlah kecil CdSO4 ditambah melalui logam elektropositif tersebut. Zn ditambahkan ZnSO4 atau CdSO4 ketka Zn dilarutkan dan logam Cd terhadap potensial lebih tinggi dari Vd pekat dilarutan alam dan dimurnikan melaui elektrolisis. ZnC(g) + Cd 2( aq) Cd (aq)

Ekstraksi Seng ZnO direduksi dengan karbon monoksida pada 12000C.Reaksinya berlangsung reversibel dan terjadi pada temperatur yang tinggi sehingga campuran gas Zn dan CO2 dipanaskan dan didinginkan. Alternatif lain yang dapat dilakukan adalah dengan jalan memanaskan ZnS di udara pada temperatur rendah, lalu dilarutkan dalam H2SO4, Zn kotor ditambahkan pada endapan Cd dan kemudian larutan ZnSO4 dielektrolisis sehingga dihasilkan logam Zn murni melalui proses elektrolisis. Tetapi, proses ini membutuhkan biaya yang mahal dan tidak digunakan. Ekstraksi Besi Besi diekstraksi dari oksidanya dalam tungku pemanas.Bijih besi direduksi dengan agen karbon dan pembentukan substansi kalsium karbonat. Jumlah CaCO3 yang terurai tergantung pada jumlah material silikat dalam bijih alam udara dialirkan dan dari bawah karbon dibakar sehigga membebaskan panas dan gas CO. Temperatur pada tungku mendekati 20000C pada titik di mana udara dimasukkan. Tetapi, pada 15000C di bagian bawah dan 2000 C di bagian atasBesi oksida direduksi memebentuk mineral besi oleh CO. lelehan besi terlarut dalam 3-4% karbon dan karbon dihasilkan membentuk besi tuang.

Kromium Pembuatan kristal dikromat(VI) Berawal dari sumber ion kromium(III) seperti larutan kromium klorida: Kamu tambahkan larutan kalium hidroksida untuk menghasilkan endapan hijau-biru dan kemudian larutan hijau tua yang mengandung ion [Cr(OH)6]3- Hal ini akan dijelaskan dengan lebih mendalam pada halaman berikutnya. Harap diperhatikan bahwa kamu harus menggunakan kalium hidroksida. Jka kamu menggunakan natrium hidroksida, maka akan berakhir dengan pembentukan natrium dikromat(VI). Langkah awal produksi titanium dilakukan dengan mengubah bijih rutil yang mengandung TiO 2 menjadi TiCl 4, kemudian TiCl 4 dureduksi dengan Mg pada temperature tinggi yang bebas oksigen.

Titanium Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut : TiO2 (s) + C(s) + 2Cl2(g) à TiCl 4(g) + CO 2(g) TiCl 4(g) + 2Mg (s) à Ti (s) + 2MgCl 2(g) Reaksi dilakukan pada tabung baja.MgCl 2 dipindahkan dan dielektrolisis menjadi Mg dan Cl 2. Keduanya kemudian didaurulangkan.Ti didapatkan sebagai padatan yang disebut sepon. Sepon diolah lagi dan dicampur dengan logam lain sebelum digunakan. Vanadium Produksi vanadium sekitar 80% digunakan untuk pembuatan. Ferrovanadium dihasilkan dengan mereduksi V dengan pereduksi campuran silicon dan besi. SiO 2 yang dihasilkan direaksikan dengan CaO membentuk kerak CaSiO 3(l). Reaksinya sebagai berikut. 2 V 2 0 5(s) + 5Si (s) à { 4V (s) + Fe (s) } + 5 SiO 2(s) SiO 2(s) + CaO (s) à CaSiO 3 Kemudian ferrovanadium dipisahkan dengan CaSiO 3.

Kegunaan Unsur Transisi Besi merupakan unsur transisi periode keempat yang paling banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari karena sifatnya yang luwes, kuat, dan mudah dibentuk. Pemisahan unsur ini sangat mudah dilakukan dan harganya tergolong murah. Kelemahan dari unsur besi ini adalah mudah berkarat dan karat besi yang dihasilkan mudah larut dalam air sehingga besi mudah keropos. Besi Tuang yang bersifat keras dan rapuh banyak dimanfaatkan untuk menurunkan kadar karbon. Besi lunak dengan kadar karbon kurang dari 1 % mudah dibengkokan, tetapi kurang baik untuk konstruksi. Tembaga merupakan logam yang berwarna merah mengkilat banyak dimanfaatkan dalam pembuatan alat-alat listrik karena merupakan konduktor yang baik. Senyawa hidrat tembaga yang berwarna biru CuSO4.5 H2O dikenal dengan nama terusi dapat digunakan sebagai fungisida ( obat pembasmi jamur) dan desinfektan pada kolam renang. Alloy Cu dengan logam Sn membentukperunggu untuk pembuatan medali dan logam Zn membentuk kuningan, bahan pembuatan pipa, dan bahan dasar pembuatan koin (uang logam).

Kromium Kegunaan: 1.Logam kromium banyak digunakan dalam bidang industry. 2.Logam kromium dapat dicampur dengan besi kasar membentuk baja yang bersifat keras dan permukaanya tetap mengkilap. 3.Kromium digunakan untuk penyepuhan, karena indah, mengkilap, dan tidak kusam. 4.Larutan kromium (III) oksida, dalam asam sulfat pekat, adalah oksidator kuat yang biasanya digunakan untuk mencuci alat-alat laboratorium. Nikel Kegunaan: 1.Pembuatan electrode baterai, dan keramik. 2.Zat tambahan pada besi tuang dan baja, agar mudah ditempa dan tahan karat. 3.Pelapis besi (pernekel). 4.Sebagai katalis.

Mangan 1.Untuk produksi baja 2.Menghilangkan warna hijau pada gelas yang disebabkan oleh pengotor besi 3.Banyak tersebar dalam tubuh yang merupakan unsure yang penting untuk penggunaan vitamin B1. Zink 1.Bahan cat putih 2.Pelapis lampu TL 3.Layar TV dan monitor computer kobalt 1..Sebagai alloy 2.Larutan Co 2+ digunakan sebagai tinta rahasia untuk mengirim pesan dan juga system peramalan cuaca Vanadium 1.Untuk membuat peralatan yang membutuhkan kekuatan dan kelenturan yang tinggi seperti per mobil dan alat mesin berkecepatan tinggi 2.Untuk membuat logam campuran Titanium 1.Sebagai bahan kontruksi 2.Sebagai badan pesawat terbang dan pesawat supersonic 3.Sebagai pigmen putih, bahan pemutih kertas, kaca, keramik, dan kosmetik.

1. Limbah Fe Pada pengolahan logam besi, jika limbahnya dibuang ke sungai dapat menyebabkan pertumbuhan fitoplankton yang tidak terkendali. Hal ini menyebabkan penurunan kadar oksigen dalam air sehingga akan mengganggu pertumbuhan ikan dan hewan air lainnya. Dampak negatif unsur transisi

2. Cr dalam penyamakan kulit Krom digunakan dalam penyamakan kulit untuk mencegah mengerutnya bahan sewaktu pencucian.Krom ini sangat beracun dan menyebabkan kanker. 3. Mn dalam pengelasan dan pembuatan baja Pada pengelasan dan pembuatan baja dengan logam Mn akan dihasilkan suatu asap dalam jumlah yang banyak. Asap ini bersifat racun dan dapat mengganggu sistem saraf pusat.