RDTR Tata ruang untuk investasi
Analisis pengembangan kawasan Analisis ekternal yang mempengaruhi pengembangan kawasan 1.Arahan pengembangan kawasan dalam RTRW Kabupaten (Peran dan fungsi kawasan dalam sekala yang lebih makro) Analisis internal yang mempengaruhi perencanaan tata ruang kawasan 1.Aspek lingkungan a.Daya dukung dan daya tampung ruang 2.Aspek soslai budaya a.Jumlah dan perkembangan penduduk b.Struktur penduduk kawasan perencanaan 3.Aspek ekonomi a.Sektor ekonomi yang menjadi basis pengembangan ekonomi saat ini b.Sektor ekonomi yang di rencanakan untuk mendukung pengebangan kawasan ke depan 4.aspek lingkungan binaan (perumahan dan infra struktur kawasan) Analisis ekternal yang mempengaruhi pengembangan kawasan
Tema pengembangan kawasan Dasar Pertimbangan Karakteristik kawasan perencanaan (lingkungan, ekonomi, social budaya, infrastruktur dsb) Hill side development Implikasi terhadap perencanaan kawasan Keterbatasan lahan yang dapat di kembangkan untuk permukiman Perlindungan / pelestarian ruang sebagai upaya mitigasi bencana dan perlindungan potensi lingkungan Morfologi ruang yang terbentuk oleh bentang alam
Tujuan penataan ruang Dasar pertimbangan Arahan dan kebijakan pengembangan RTRW kabupaten terhadap kawasan perencanaan Isu strategis pengembangan kawasan (Potensi dan masalah kaw perencanaan) – sumber daya binaan Karakterirtik pengembangan ekonomi kawasan Kawasan perencanaan ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Lokal yang akan melayani lintas kabupaten Keterbatasan lahan dan kerawanan bencana Kondisi sanitasi lingkungan yang masih kurang Keterbatasan aksesibilitas sekala lingkungan Terletak Perlintasan padan sidempuan dan Sibolga Kegiatan ekonomi yang dominan di dalam kawasan adalah pertambangan (emas) dan perkebunan Struktur matapencaharian masyarakat.. % adalah..
Struktur Ruang Struktur pembentuk ruang kawasan Pusat pusat pelayanan Lingkup pelayanan regional, Lingkup pelayanan local, Lingkup pelayanan lingkungan Jaringan jalan yang menghubungkan antar pusat pusat pelayanan Sesuai dengan pedoman perencanaan fungsi jaringan jalan Jaringan listrik Jaringan telekomunikasi (kabel / nir kabel) Jaringan air bersih Jaringan drinase Struktur pendukung pengembangan kawasan
Struktur pembentuk ruang Pusat pusat pelayanan Pusat pelayanan di rencanakan berdasarkan jangkauan skala pelayanan yang di terjemahkan dalam dalam jenis zona yang berorientasi pada sekala pelayanan zona Pembagian jangkauan sekala pelayanan didalam kawasan akan membentuk bagian wilayah perencanaan Dalam hal lain bagian wilayah perencanaan juga dapat di kembangkan berdasarkan tema fungsional ruang dengan tetap memperhatikan jangkauan sekala pelayanannya Jaringan jalan merupakan penghubung antar pusat pelayanan berdasarkan fungsi jalan dan sekala jangkauan pusat pelayanan yang akan di kembangkan Fungsi Jaringan jalan kolektor dan local berperan membentuk blok dan juga menjadi penghubung antar blok Fungsi jalan lingkungan berperan membentuk sub blok yang akan menjadi akses setiap zona dan akan menghubungkan antar sub blok dan kapling Blok dan sub blok merupakan strategi untuk pengoptimalkan pemanfaatan ruang Jaringan jalan
Struktur pendukung kebutuhan sarana pelayanan umum dan prasarana Kebutuhan sarana pelayanan kwasan diperhitungkan berdasarkan Jumlah proyeksi penduduk kawasan perencanaan (untuk pelayanan minimal yang harus disediakan berdasarjan jumlah penduduk kawasan) Sekala pelayanan yang harus di perankan oleh kawasan perencanaan (Fungsi dan peran kawasan perencanaan dalam RTRW kabupaten) Kebutuhan air bersih, listrik, penanganan sampah, penanganan limbah diperhitungkan berdasarkan Kebutuhan domestic berdasarkan : Jumlah proyeksi penduduk kawasan perencanaan (untuk pelayanan minimal yang harus disediakan) Kebutuhan non domestic berdasarkan : Standart kebutuhan per m2 Luas lantai yang diperhitungkan dari rencana KLB Kebutuhan kebutuhan lain sesuai dengan ketentuan sektoral Perhitungan perhitungan tersebut disesuaikan dengan arahan daya dukung lingkungannya Rencana pengembangan Jaringan prasarana di sesuaikan dengan perencanaan setiap jenis prasarana Alokasi ruang penempatan jaringan prasarana di sesuaikan dengan jaringan jalan dengantetap memperhatikan kesesuaian herarki jaringan prasarana dengan herarki jalan Apabila terdapat jaringan prasarana yang memerlukan ruang khusus maka diatur sesuai dengan kebutuhan pengembangan prasraana tersebut Jaringan prasarana
Pola ruang kawasan Dasar pertimbangan Arahan peran dan fungsi kawasan sebagaimana diamanatkan RTRW; Kecenderungan perkembangan lahan saat ini; Kekuatan dan minat investasi pengembangan lahan; Kebutuhan ruang perkembangan kota; Tujuan penataan ruang Kebutuhan ruang Pola ruang kawasan meliputi : Jenis penggunaan lahan ( zona) Luas (jumlah) setiap jenis penggunaan lahan Penyebaran / distribusi penggunaan lahan Luas setiap jenis peruntukan lahan di kembangkan untuk menampung proyeksi fungsi perumahan, fungsi konservasi, fungsi pelayanan, fungsi komersial Distribusi fungsi lahan di kembngakan dengan mempertimbangkan daya dukung dan daya tampung lahan, Kebutuhan aksesibilitas lahan hubungan setiap fungsi lahan
Jenis zona yang akan di kembangkan Jenis zona yang akan di kembangkan di jabarkan dari arahan pengembangan tema fungsional ruang didalam kawasan perencanaan Kriteria dan persyaratan pengembangan setiap jenis zona Ruang terbuka hijau Konservasi Taman kota Pemakaman pertanian Perumahan kepadatan sedang Kepadatan rendah Sarana pelayanan umum sekala pelayanan regional, Sekala pelayanan local dan lingkungan perkantoran Perdagangan dan jasa sekala pelayanan regional Sekala pelayanan local dan lingkungan industri
Besar / luas zona Besarnya zona yang kembangkan berdasarkan Kebutuhan ruang untuk menampung Proyeksi Jumlah penduduk (fungsi perumahan) Proyeksi kebutuhan sarana dan prasarana kawasan Proyeksi kebutuhan ruang terbuka hijau (konservasi / fasilitas pelayanan kawasan) Proyeksi ruang ekonomi dalam kawasan (primer, sekunder, tersier) Kebijakan dan arahan tata ruang yang lebih makro Distribusi fungsi lahan (zona) di kembangakan dengan mempertimbang- kan daya dukung dan daya tampung lahan (ruang)- hasil analisis kesesuaian dengan jasa lingkungan Kebutuhan aksesibilitas setiap zona hubungan fungsional antar zona Distribusi zona