Kelompok 5 Asmiati MulkinHorlina Bontea. 1. HIPERTROFI Hipertrofi adalah peningkatan volume organ atau jaringan akibat pembesaran komponen sel. Hipertrofi.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Peran hormon penentuan ciri-ciri seks sekunder
Advertisements

KEMATIAN SEL drh. Herlina Pratiwi.
Panasonic Haba Mangat Aceh TV Home Tema Menu End.
Tri Lestari Handayani, SKp.,M.Kep.,Sp.Mat
Nany Suryani, S.Gz. Payudara Wanita Nany Suryani, S.Gz.
RESPON TUBUH TERHADAP CEDERA
SIKLUS KEHIDUPAN WANITA
PENGENALAN KANKER Dr. I Nyoman Susila, M.Kes.
Ova Oktavina( ) Satrio Adhitioso( ) Osmalina Nur R( ) Betty Purnamasari( ) Cancer Education Slides KANKER DAN KANKER KOLON.
PATOLOGI UMUM PATOLOGI ANATOMI
KONSEP DASAR PATOLOGI FAUZUL HAYAT,SKM,MKM.
KANKER Deden Gugy Pratama ( ) Fahmi Pardan Hamdani ( ) Fatilah Awanis Putri ( ) Fitriani ( ) Hendra Primanjaya ( ) Ida.
PENGANTAR FISIOLOGI MANUSIA
LANJUTAN GANGGUAN SIRKULASI
OLEH NI WAYAN KASIH OM SWASTIASTU.
OLEH AYU LESTARI Tingkat IIIB
DISUSUN OLEH : CINTHYA FITRIARNI IIIb
Asuhan kebidan pada ibu dengan gangguan sistim reproduksi pertemuan II
Pendahuluan dan Kontrak Belajar Patology Kesehatan Masyarakat
CANCER.
Kanker payudara dan tumor jinak dan gana pada vulva,vagina,tuba,uterus,ovarium Fitri mardiani III B.
ALDILAH ALFI IZLAMI (1B)
POLIP SERVIKS DAN EROSI PORSIO
NAMA : ISTIQAMAH NIM : T.I DIII KEBIDANAN
TUMOR JINAK DAN GANAS PADA VULVA, VAGINA, TUBA DAN UTERUS
KANKER PAYUDARA & TUMOR GANAS DAN JINAK Putri Maidiana IIIB
FIBRIO ADENOMA. Asuhan kebidan pada ibu dengan gangguan sistim reproduksi BY: VANITRA IRMA
Oleh Dr.Widjaja Indrachan,SpOG
Askeb IV SILVIA PRADIPTA.
Fibrio adenoma Kista Sarcoma Filodes sarcoma
OLEH : ELSA DILANTIKA NIM : TINGKAT : 3 B
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU DENGAN GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI
KANKER PAYUDARA, TUMOR GANAS DAN JINAK PADA VULVA,VAGINA,UTERUS,TUBA DAN OVARIUM NIRASATI IIIB.
ANATOMI, FISIOLOGI & PATOLOGI PAYUDARA
CARA KERJA HORMONE BY. TIA ELPIKAA.
FISIOLOGI ALAT REPRODUKSI
BIOLOGI DASAR MANUSIA IMUNOLOGI DAN SISTEM ORGAN LIMFATIK
ANATOMI FISIOLOGI ORGAN REPRODUKSI WANITA
Polip Polip hidung adalah pertumbuhan jaringan pada saluran pernapasan hidung atau pada sinus. Polip adalah jaringan yang lembut, tidak terasa sakit.
oleh: jelita novriza netis
BIOLOGI SEL SEL KANKER.
Ari Kurniawan Baslan Intan Nurjanah ARI
ASKEB IV AYU LESTARI (130093) TINGKAT IIIB.
Oleh: Susri syahjana putri
FIBRIO ADENOMA, KISTA SARCOMA, DAN SARCOMA
Rijalul Fikri Fisiologi Endokrin.
Klimakterium atau Menopause
MERILIZA WATI S NIM: TINGKAT III B.
FIBRIO ADENOMA KISTA SACROMA FILODES SARCOMA
Hormon lh, fsh, estrogen DAN progesteron
Fibroadenoma mammae, sarcoma filodes dan sarcoma
Alat Reproduksi Wanita
FIBRO ADENOMA Sisrina nota rita
FIBRIO ADENOMA,KISTA SARCOMA ,SARCOMA
NEOPLASMA KKPMT 5 D3 RMIK UDINUS TH 2015.
MENGERTI SIKLUS HAID.
“HORMON REPRODUKSI”.
Jejas, Adaptasi, dan Kematian Sel
GOUT Oleh Dr. Sri Utami, B.R. MS.
Kanker payudara dan tumor jinak dan ganas pada vulva,vagina,tuba,uterus, ovarium By : Erlina lllB.
SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA
Biologi Sel Kanker.
Perdarahan Diluar Haid
MENGENAL, MENCEGAH & MENGOBATI KANKER PAYUDARA DIAWAL PAGI
Adaptasi Fisiologi Hormon Sistem Endokrin Pada Masa Pubertas Oleh: Mahasiswa NIM Ganjil DIII Keperawatan STIKES NANI HASANUDDIN MAKASSAR.
GANGGUAN HAID DAN SIKLUSNYA
FUNGSI ORGAN REPRODUKSI WANITA
NEOPLASMA OLEH ZAENAL ARIFIN.
Sistem dan Fungsi Hormon
SISTEM REPRODUKSI. Sistem reproduksi atau sistem genital adalah sistem organ seks dalam organisme yang bekerja sama untuk tujuan reproduksi seksual. SISTEM.
Transcript presentasi:

Kelompok 5 Asmiati MulkinHorlina Bontea

1. HIPERTROFI Hipertrofi adalah peningkatan volume organ atau jaringan akibat pembesaran komponen sel. Hipertrofi berbeda dengan hiperplasia, yang dalam kondisi ini ukuran sel tetap tetapi jumlah sel-sel bertambah. Hipertrofi merupakan suatu respon adaptif yang teradi apabila terdapat peningkatan beban kerja sel.

JENIS HIPERTROFI HIPERTROFIHIPERTROFI Fisiologis Patologi Kompensasi a.Hipertrofi fisiologis, terjadi sebagai akibat dari peningkatan beban kerja suatu sel secara sehat yaitu peningkatan massa/ukuran otot setelah berolahraga. a.Hipertrofi patologis, terjadi sebagai respons terhadap suatu keadaan sakit, misalnya,hipertrofi ventrikel kiri sebagai respon terhadap hipertensi kronik dan peningkatan beban jantung. a.Hipertrofi kompensasi, terjadi sewaktu sel tumbuh untuk mengambil alih peran sel lain yang telah mati. Contoh, hilangnya satu ginjal menyebabkan sel-sel yang masih ada mengalami hipertrofi sehingga terjadi peningkatan ukuran ginjal secara bermakna.

Contoh Hipertropi Hipertrofi otot Adalah suatu bentuk paling umum dari hipertrofi organ, muncul pada organ otot rangka sebagai respon atas latihan fisik/beban. Tergantung jenis latihannya,hipertrofi otot dapat muncul melalui meningkatnya volume sarkoplasma atau meningkatnya protein kontraktil. Hipertrofi ventrikular Adalah membesanya ukuran ventrikel Jantung. a.Perubahan ini sangat baik untuk kesehatan jika merupakan respon atas latihan aerobik, akan tetapi hipertrofi ventrikular juga dapat muncul akibat penyakit seperti tekanan darah tinggi.

Hipertrofi payudara Adalah pertumbuhan ekstrim payudara Sebagai contoh masing- masing payudara seberat 5kg atau lebih. Gigantomasia dapat terjadi akibat komplikasi saat kehamilan, atau seringkali gigantomastia anak saat pubertas. Hipertrofi klitoris Adalah gejala interseksualitas, karena klitoris membesar sehingga menyerupai penis.

2. ATROFI Atrofi adalah berkurangnya ukuran suatu sel atau jaringan. Atrofi dapat menjadi suatu respon adaptif yang timbul sewaktu terjadi penurunan beban kerja sel atau jaringan.

a.disebabkan oleh penurunan stimulasi hormon. Misal penurunan estrogen dan progesteron akan mengakibatkan atrofi payudara dan uterus. Atrofi endokrin a.adalah atrofi yang terjadi karena desakan yang terus menerus atau desakan untuk waktu lama yang mengenai suatu alat tubuh atau jaringan. Misal: Atrofi desakan fisiologis, pada gusi akibat desakan gigi mau tumbuh (pada anak- anak) Atrofi desakan a.adalah atrofi yang terjadi akibat in aktifitas otot- otot yang mengakibatkan otot-otot tersebut mengecil. Misal:pada kelumpuhan otot akibat hilangnya persarafan seperti pada poliomyelitis (atrofi neutrofik) Atrofi inaktifitas a.adalah mengecilnya alat tubuh pada orang yang sudah berusia lanjut (aging process). Atrofi senilis a.Adalah alat tubuh yang dapat mengecil atau menghilang sama sekali selama masa perkembangan atau kehidupan. Misal: pengecilan kelenjar thymus. Atrofi fisiologis Macam-Macam Atrofi

3. HIPERPLASIA Hiperplasia adalah peningkatan jumlah sel yang terjadi pada suatu organ akibat peningkatan mitosis. Dapat terjadi padaHatiGinjal Jaringan Ikat

Berdasarkan penyebab terjadinya, hiperplasia dapat terbagi atas 3, yaitu: a.Hiperplasia Fisiologis Hiperplasia fisiologis adalah hyperplasia yang terjadi setiap bulan pada sel jaringan endometrium uterus (Rahim) selama stadium folikulat pada siklus menstruasi atau rangsangan hormon pada kehamilan dan dan laktasi menimbulkan poliferasi yang luas pada unsur- unsur epitel kelenjar mammae disertai dengan pembesaran jaringan kelenjar mammae. a.Hiperplasia Patologis Hiperplasia patologis adalah hyperplasia yang dapat terjadi karena perangsangan hormon yang berlebihan. Contohnya yaitu pembesaran kelenjar prostat pada pria lanjut usia dan kalus yang merupakan penebalan kulit akibat rangsangan mekanik. Pemeriksaan mikroskopis pada kalus menunjukkan kenaikan nyata jumlah sel epidermis dan jumlah lapisan sel di dalam epidermis dan jelas merupakan respon adaptasi. a.Hiperplasia Kompensasi Hiperplasia kompensasi adalah hyperplasia yang terjadi karena sel jaringan berpoliferase untuk menggantikan jumlah sel yang telah mengalami penurunan jaringan tertentu. Hiperplasia ini ditemui pada sel- sel hati setelah pengangkatan sebagian jaringan hati melalui pembedahan.

4. METAPLASIA Metaplasia adalah perubahan suatu jenis sel normal menjadi sel normal lainnya. Metaplasia sering terjadi sebagai suatu proses maturasi sel atau sebagai mekanisme adaptasi terhadap stimulus dari luar tubuh. Dapat terjadi pada Jaringan mesebkimal/penyangga (otot, lemak, tulang) Jaringan epitel penutupJaringan epitel kelenjar

 Perubahan (konversi) satu jenis sel dewasa menjadi sel dewasa jenis lainnya.  Bersifat reversibel  Satu jenis sel hanya dapat berubah menjadi sel jenis lain yang sekelompok, misalnya sel epithel hanya dapat berubah menjadi sel epithel jenis lain tidak menjadi sel penunjang.  Seringkali terjadi pada sel atau jaringan yang mengalami iritasi atau inflamasi kronis. Contoh : perokok  sel epithel kolumnar trakhea dan saluran nafas besar lain mengalami metaplasia  sel squamosa bertingkat.

5. DISPLASIA Displasia adalah merujuk kepada pembentukan dan perkembangan sel secara tidak beraturan. Displasia dapat terjadi kerena hilangnya keseragaman sel secara individu dan juga hilangnya orientasi susunan sel-sel tersebut.

Dapat dijumpai pada Serviks Saluran pernafasan bronkitis kronik dan bronkiektasis (perokok sigaret) Rongga MulutKantung Empedu

Ciri- Ciri a.Perubahan sifat sel sehingga bervariasi dalam ukuran, bentuk, susunannya. a.Mitosis lebih banyak dijumpai pada tempat abnormal diantara sel-sel epitel Permulaan dari timbulnya keganasan (pendahulu kanker) a.Proses yang reversible a.Berhubungan erat dengan iritasi/radang kronik yang berkepanjangan a.Pertumbuhan yang kacau a.Mempunyai inti sel berwarna gelap, ukurannya lebih besar dan abnormal.

6. NEOPLASIA Neoplasma adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh terganggunya control regulasi pertumbuhan sel-sel normal. Ditandai dengan pembelahan sel yang tidak terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut untuk menyerang jaringan lain baik pertumbuhan langsung di jaringan yang bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh (metastase). Neoplasia secara harfiah istilah ini berarti pembentukan jaringan baru. Oleh awam mengacu pada proses patologis dalam bentukan tumor-neoplastic. Neoplasia berarti pertumbuhan baru (proses) hasil (berupa massa) dari pertumbuhan baru ini disebut neoplasma dimana massa tersebut berupa jaringan yang abnormal, tumbuh berlebihan, tidak terkoordinasi dengan jaringan normal dan tumbuh terus meski rangsang yang menimbulkannya telah hilang.

BARBARA, L BULLOCK MENGIDENTIFIKASIKAN BEBERAPA ISTILAH-ISTILAH DALAM NEOPLASIA DIANTARANYA: Neoplasma: pertumbuhan baru; reproduksi selular abnormal. Tumor: suatu pertumbuhan sel neoplastik yang dikelompokkan bersama; mungkin banigna atau maligna. Banigna: dikarakteristikkan oleh pembelahan sel abnormal tetapi tidak bermetastatis atau menginvasi jaringan sekitar. Maligna: pembelahan sel abnormal dengan kemampuan untuk menyerang, metastatis, dan terjadi berulang. Kanker: pertumbuhan maligna disertai dengan pembelahan sel abnormal, invasi jaringan sekitar, dan metastatis ke sisi yang jauh. Karsinogenesis : produksi atau orginasi suatu kanker. Karsioma: pertumbuhan maligna yang berasal dari jaringan epitel. Sarkoma: pertmbuhan maligna yang berasal dari jaringan mesoderm yang membentuk jaringan penyambung, pembuluh darah, jaringan limfatik. Metastatis: kemampuan untuk membangun pertumbuhan tumor sekuder pada lokasi baru jauh dari tumor primernya. Pertumbuhan selular menyimpang: perubahan dalam pertumbuhan selular normal.

KLASIFIKASI ATAS DASAR SIFAT BIOLOGI TUMOR Tumor jinak (benigna) yaitu tumor yang tumbuhnya lambat dan biasanya mempunyai simpai, tidak tumbuh infiltratif, tidak merusak jaringan sekitarnya dan tidak menimbulkan anaksebar pada tempat yang jauh. Tumor jinak dapat disembukan kecuali yang mensekresi hormone atau yang terletak pada tempat yang sangat penting misalnya di sum-sum tulang belakang. Tumor ganas (maligna), yaitu tumor yang tumbuh dengan cepat, infiltrative, dan dapat merusak jaringan sekitarnya. Tumor ganas ini juga dapat menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran limfe atau aliran darah dan sering menimbulkan kematian. Tumor Intermediate, yaitu tumor yang berada diantara tumor jinak dan ganas, berupa segolongan kecil tumor yang mempunyai sifat invasif lokal akan tetapi memiliki kemampuan metastasis yang kecil dan sering di sebut sebagai tumor agresif lokal atau tumor banar berderajat rendah. Contohnya adalah karsinoma sel basal kulit.

TATA NAMA Secara umum, tumor jinak diberi nama dengan tambahan akhiran –oma ke jenis sel asal tumor tersebut. Sementara tumor ganas pada dasarnya mengikuti tata nama tumor jinak, dengan penambahan dan pengecualian tertentu. Neoplasma ganas yang berasal dari jaringan mesenkim atau turunannya disebut sarkoma. Kanker yang berasal dari jaringan fibrosa disebut fibrosakoma, dan neoplasma ganas yang terdiri atas kondrosit disebut kondrosarkoma. Sarkoma diberi nama berdasarkan histogenesisnya. Neoplasma ganas yang berasal dari epitel disebut karsinoma.

PERBEDAAN TUMOR JINAK DAN TUMOR GANAS JinakGanas Serupa sel asal Tepian licin (bersimpai) Menekan Tumbuh perlahan Sedikit vaskuler Jarang timbul ulang Jarang nekrosis dan alserasi Jarang efek sistemik kecuali noplasma endokrin Tidak sama dengan sel asal Tepian tidak rata Menyusup Tumbuh cepat Vaskuler/ sangat vaskuler Sering residif setelah dibuang Umumnya nekrosis dan alserasi Umumnya efek sistemik