REFLEKSI KASUS Urtikaria Kronis Oleh Nely Masruroh Pembimbing dr. Alfrid Asditya Miraz Harahap, M.Ked-Klin, Sp. DV KSM Ilmu Kesehatan Kulit.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
DISKUSI PASIEN POLIKLINIK GERIATRI TERPADU RSCM
Advertisements

URTIKARIA dr. RINA GUSTIA, Sp.KK.
1. DATA DASAR 2. PENGKAJIAN DAN RENCANA
KELOMPOK 33 : SYANTO REZKY DUWILA
Ilustrasi Kasus Identitas Pasien Nama : Ny S Usia : 58 tahun
Diskusi Topik SESAK NAPAS & BATUK
Kasus 1 Infeksi. Seorang anak perempuan umur 12 bulan. Dirawat di RSUP Dr Kariadi 22 Agustus – 8 September 2010 ( 18 hari ) Keluhan : demam RPS : Anamnesa.
Diskusi Kasus Demam Kelompok D – Rotasi 2 – T.A
Penderita Asam Urat Lebih Banyak Lelaki
Eksim: Gejala, Penyebab, Pengobatan dan Pencegahan
Ilustrasi Kasus.
Laporan Jaga 15 Januari-16 Januari 2010 RSP
Kasus SBI.
LUKA BAKAR.
DISKUSI TOPIK SESAK NAPAS DAN BATUK Ibu N, usia 37 tahun dirawat di rumah sakit karena sesak napas sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Mulanya.
ASKEP URTICARIA Luky dwiantoro.
PEMERIKSAAN FISIK PADA IBU, BAYI DAN ANAK BALITA
Oleh : dr. Irfan Rahmanto
VARISELA (chickenpox)
Presentasi Kasus Penurunan Berat Badan
ASMA BRONKHIALE Suharno, S.Kep.,Ners.,M.Kes.
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN GASTRITIS PADA LANSIA
PURPURA HENOCH-SCONLEIN
Radiologi Abdomen.
ANAMNESA,PEMERIKSAN FISIK,ANAMNESA DAN ASUHAN PADA BAYI BARU LAHIR
ASKEP KLIEN DENGAN MASTOIDITIS
Erupsi Obat Alergi By : dr Rina Gustia, SpKK.
Dermatitis Atopik Peradangan kulit yang melibatkan perangsangan berlebihan (alergi) Melibatkan limfosit dan sel mast Histamin dari sel mast menyebabkan.
Systemic Lupus Erythematosus (SLE)
PRESENTASI KASUS Vertigo
Yophi Nugraha S.Kep.,Ners.,M.Kes
RIWAYAT ALAMI PENYAKIT &
MUHAMMAD ABDILLAHTULKHAER
Miliaria.
SEORANG WANITA 45TAHUN DENGAN KOLESISTITIS AKUT
24 Oktober 2013 Monica Ayu Rossalya
INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT
TUBERKULOSIS PARU KASUS KAMBUH PADA GERIATRI
Diagnosis dan Penatalaksanaan Terkini Pada Dermatitis Seboroik
EKTIMA GIOVANNI W PUTRA
KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN PENYAKIT SARAF
Dermatitis Numularis Peradangan kulit yang bersifat kronis, ditandai dengan lesi berbentuk mata uang (koin) atau agak lonjong, berbatas tegas, dengan efloresensi.
Hepatitis Virus Akut disertai Hernia Nukleus Pulposus
18 DIABETES DAN ALERGI KULIT SEMBUH OLEH BIOSPRAY
Tanggal : 02/04/ I Putu Alam M - Riva Nita H - Junaedi
Intra Uterine Fetal Death (IUFD)
Laporan kasus CARCINOMA MAMMAE
ILUSTRASI KASUS Seorang pasien laki-laki datang ke poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP DR. M. Djamil Padang pada tanggal 23 Desember 2014 dengan: Nama :
SMF/BAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN FK UNUD/RSUP SANGLAH
Laporan Jaga Selasa Malam 04/08/2015
Case Report Christopher Rinaldi
Laporan Kasus PTERIGIUM Pembimbing : dr Bagas Kumoro, Sp
Laporan JAGA Minggu, 27 November 2016
 Radang mukosa mulut atau stomatitis adalah radang yang terjadi pada mukosa mulut, biasanya berupa bercak putih kekuningan.  Bercak ini dapat berupa.
Eritroderma et Causa Dermatitis Kontak Iritan Jurnal Oleh Suci Ramadhani S.ked Pembimbing dr. Mainiadi Sp.KK.
Epidemiologi Penyakit tidak Menular “REMATIK”
PEMERIKSAAN FISIK Pemeriksaan yang meliputi seluruh tubuh penderita, untuk menemukan berbagai tanda. Dilakukan secara sistematis dan berurutan. HERRI PROPHERTY.
Noviani. Identitas Pasien  Nama: An RAZ  Umur: 5 tahun  Jenis Kelamin: Perempuan  Alamat: Gampong Asan  Agama: Islam  Nomor RM: 248xxx  Tanggal.
ASUHAN KEPERAWATAN NY. A DENGAN PRE-POST APENDICTOMY OLEH: NS. CATTLEYA.
FARMAKOTERAPI III “ Studi Kasus Tentang Asma Bronkial “ pada Anak dengan Penyelesaian Metode SOAP dan PAM Disusun Oleh : Nama : Nurul Rahmania Semester:
Syok anafilaktik PKM ANREAPI. Syok Suatu sindrom klinik yang mempunyai cici-ciri berupa : Hipotensi Takikardi Hipoperfusi (urine
BED SITE TEACHING Disusun Oleh : Dwi Bella Safira Preseptor : dr. Festy S, Sp.PD SMF ILMU PENYAKIT DALAM RSUD AL-IHSAN BANDUNG PROGRAM PENDIDIKAN.
LAPORAN JAGA 21 APRIL IDENTITAS NAMA : Ny. A USIA : 19 tahun.
PRESENTASI KASUS CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) PEMBIMBING Dr. dr. I Gede Arinton, Sp. PD, KGEH, MKOM, MMR.
Syara Marsa Pembimbing dr. Cut Putri Yohana, M.sc, Sp.KK.
Oleh Ona Sutefa Sukma, S.ked.  Nama Pasien: Ny. AF  Tanggal lahir: Lambalek, 06-september-1999  Umur: 19 Tahun  Jenis Kelamin: Laki-laki  Agama:
Asma Bronkiale & PPOK dr. Ketut Aditya R. Puskesmas Lindi.
Luka Bakar (Combutio) dr. Ketut Aditya Rahardja Puskesmas Lindi.
Nama/Usia : An. S / 12 thn MRS: 6/5/19 Anamnesa Keluhan Utama: tidak bisa buang air kecil sejak pkl ( 10 jam SMRS) Keluhan tambahan: BAK anyang-anyangan,
Sharing Experience of Hemophilia Management in Lombok
Transcript presentasi:

REFLEKSI KASUS Urtikaria Kronis Oleh Nely Masruroh Pembimbing dr. Alfrid Asditya Miraz Harahap, M.Ked-Klin, Sp. DV KSM Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Jember RSD dr. Soebandi Jember

PENDAHULUAN Urtikaria adalah reaksi vaskular di kulit akibat bermacam- macam sebab dengan rasa gatal dan terbakar Urtikaria 01 Merupakan penyakit kulit yang sering dijumpai dan keluhan kulit yang umum 02 Umumnya sembuh spontan/self- limited dalam waktu yang singkat 03 Urtikaria dapat diklasifikasikan berdasarkan durasi dan faktor pencetus. Berdasarkan durasi, urtikaria dapat diklasifikasikan menjadi urtikaria akut dan urtikaria kronis. 04

DEFINISI Urtikaria atau dikenal juga dengan “hives” adalah kondisi kelainan kulit berupa reaksi vaskular terhadap bermacam- macam sebab. Dalam istilah awam lebih dikenal dengan istilah “kaligata” atau “biduran”. disebabkan oleh suatu reaksi alergi dengan (eritema) dengan sedikit oedem atau penonjolan (wheals).

EPIDEMIOLOGI Urtikaria merupakan penyakit kulit yang sering dijumpai. Usia, ras, jenis kelamin, pekerjaan, lokasi geografik, dan musim  faktor predisposisi Spain  perempuan (0,48 %) : laki-laki (0,12 %). Penelitian di Spain -> tidak ada perbedaan prevalensi urtikaria kronik berdasarkan status ekonomi, geografis, atau luas wilayah suatu kota. Data epidemiologi secara Internasional, bahwa urtikaria (kronis dan akut) terjadi pada % populasi pada suatu waktu.

ETIOLOGI Faktor Resiko Faktor non Imunologis Hipersensitivitas tipe cepat dan Aktivasi komplemen jalur klasik/alternatif Faktor Imunologis B D C A 1.Obat-obatan atau bahan kimia 2.Makanan 3.Gigitan dan sengatan serangga 4.Agen Fisik 5.Inhalan 6.Psikis 7.Sindrom urtikaria kontak Aktivasi sel mast oleh berbagai penyebab

TYPES AND SUBTYPES

MANIFESTASI KLINIS Manifestasi klinis urtikaria yaitu berupa munculnya biduran yaitu lesi urtika (eritema dan edema lokal berbatas tegas) dengan berbagai bentuk dan ukuran, bisa berwarna pucat atau kemerahan, disertai dengan rasa gatal (pruritus) sedang sampai berat, pedih, dan atau sensasi panas seperti terbakar. Lesi dari urtikaria dapat tampak pada bagian tubuh manapun, termasuk wajah, bibir, lidah, tenggorokan, dan telinga. Diameter lesi dapat bervariasi dari sekitar 5 mm (0,2 inchi) sampai dapat sebesar satu piring makan.

MANIFESTASI KLINIS

Keluhan subjektif biasanya gatal, rasa terbakar atau rasa tertusuk. Pada urtikaria kronis gatal adalah gejala yang paling umum. Lesi dengan individu yang mengalami urtikaria kronis dengan wheals berlangsung kurang dari 24 jam. Lesi biasanya dapat digambarkan: Lesi primer adalah edematous, papula eritematosa atau plak dengan pusat pucat (wheal) dan eritema sekitarnya (flare), lesi pucat (hipopigmentasi) sampai merah (tergantung latar belakang warna kulit), dengan distribusi lesi terlokalisasi atau generalisata, lesi bisa berbentuk bulat, oval, annular, arcuate, serpiginous, dan lesi sembuh tanpa perubahan pigmen atau perubahan skala postur inflamasi (kesembuhan jaringan parut).

BENTUK KLINIS Urtikaria besar-besar disertai edema yang lebih dalam misalnya sampai lapisan subkutan pada palpebra, genitalia, bibir. Angioedema Timbul beberapa menit sampai beberapa jam setelah terpapar hawa/air dingin Urtikaria Dingin Urtikaria berbentuk kecil- kecil tersebar dan sangat gatal Urtikaria Kolinergik Timbul beberapa menit setelah terkena sinar matahari Urtikaria Solar Urtikaria Demografik Timbul akibat tekanan berbentuk linear sesuai dengan bagian tekanan/garukan/goresan Urtikaria Alergika Timbul setelah terkena makanan dan obat

DIAGNOSIS ANAMNESIS  Terdiri atas tiga gambaran khas, yaitu: Edema di bagian sentral dengan ukuran bervariasi, hampir selalu dikelilingi oleh eritema, Disertai gatal/sensasi seperti terbakar,Berakhir cepat, kulit kembali ke kondisi normal biasanya dalam waktu 1-24 jam PEMERIKSAAN FISIKPEMERIKSAAN PENUNJANG  Waktu munculnya urtikaria (onset)  Frekuensi dan durasi wheals, Variasi diurnal, Bentuk, ukuran dan distribusi wheals, Apakah disertai angioedema  Gejala subjektif: gatal, nyeri  Riwayat keluarga terkait keluarga dan atopi, Alergi di masa lampau atau saat ini,Induksi oleh bahan fisik/latihan fisik  Penggunaan obat ataupun makanan 1.Pemeriksaan lab 2.Uji alergi 3.Uji tusuk kulit 4.Uji provokasi 5.Uji eliminasi makanan 6.Tes fisik 7.Pemeriksaan hispatologis

DIAGNOSIS BANDING dermatitis yang terjadi akibat pajanan ulang dengan bahan dari luar yang bersifat haptenik atau antigenik yang sama, atau mempunyai struktur kimia serupa, pada kulit seseorang yang sebelumnya telah tersensitasi Dermatitis Kontak Alergi pembengkakan yang disebabkan oleh meningkatnya permeabilitas vaskular pada jaringan subkutan kulit, lapisan mukosa, dan lapisan submukosa yang terjadi pada saluran napas dan saluran cerna Angioedema Pitiriasis Rosea suatu penyakit ringan yang menyebabkan peradangan kulit disertai pembentukan sisik berwarna kemerahan

DIAGNOSIS BANDING Kelainan pada kulit yang dikenal dengan nama urtikaria pigmentosa dan dapat terlihat dalam berbagai bentuk klinis. Gejala dan tanda yang terlihat dapat berupa pruritus, flushing, tanda Darier, dermografisme, purpura dan telangiektasia. Tanda Darier : bila lesi urtikaria pigmentosa digosok atau dipukul, maka akan timbul respons edema dan eritema, sedangkan Dermografisme dapat terlihat pada kulit yang tampak normal. Mastocytosis Sering ditemukan pada urtikaria kronik bisa disertai angiedema. Gejala klinis diperlihatkan adanya ruam, rasa lembut bila di palpasi, persisten dan menetap sehingga 24 jam, rasa gatal yang inkonsisten dan terbentuk purpura. Bisa disertai artalgia dan malaise. Urtikaria vaskulitis Purpura Anafilaktoid Adalah sindrom klinis vaskulitis pembuluh darah kecil sistemik berupa lesi spesifik purpura nontrombositopenik. Memiliki trias berupa ruam purpura pada ekstremitas bawah,nyeri abdomen atau kelainan ginjal dan artritis

DIAGNOSIS BANDING Schnitzler Syndrome Merupakan varian unik urtikaria kronis yang ditandai oleh pruritic non-wheals yang berulang, demam intermiten, nyeri tulang, arthralgia, atau radang sendi, terdapat peningkatan erythrocyte sedimentation rate (ESR) dan monoclonal IgM gammopathy

PENATALAKSANAAN Tatalaksana utama : identifikasi dan eliminasi penyebab atau faktor penyebab Terapi Sistemik :

PENATALAKSANAAN Terapi Topikal Bedak kocok/lotion yang mengandung menthol 0,5-1% atau kalamin.

PENATALAKSANAAN

REFLEKSI KASUS URTIKARIA KRONIS

IDENTITAS PASIEN Nama: Nn.NA Jenis kelamin: Perempuan Umur : 22 tahun Suku: Jawa Agama: Islam Status: Belum Menikah Pekerjaan: Mahasiswi Alamat: Rambipuji, Jember

ANAMNESIS Kulit bentol kemerahan dan gatal hampir seluruh tubuh sejak 3 hari yang lalu Pasien megeluhkan bentol dan kemerahan hampir di seluruh tubuh yang dirasakan sejak 8 bulan yang lalu. Pasien mengeluhkan sering kambuh-kambuhan 1-2 kali tap minggu walaupun sudah mendapat pengobatan. Saat ini, bntol – bentol merah disertai gatal terdapat di lengan, paha, dada, dan perut. Gatal dapat dirasakan hampir setiap hari. Pasien juga mengeluhkan bengkak pada kedua kelopak mata. KELUHAN UTAMA Riwayat Penyakit Sekarang

ANAMNESIS - Kambuh tidak dirasakan dengan adanya perubahan lingkungan (panas/dingin) - Kontak dengan binatang (-), gigitan serangga (-) - Alergi obat dan makanan (-) - Asma (-), DM (-), konsumsi obat NSAID, alkohol (-) Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Pengobatan Dexamethasone tab Riwayat Penyakit Keluarga Tidak ada keluarga yang memiliki keluhan serupa Riwayat Alergi Disangkal

PEMERIKSAAN FISIK Keadaan umum: Cukup Kesadaran: CM Nadi: 84 x/menit Tensi: 120/70 mmHg RR: 18 x/menit Temperatur axila: 36,5 0 C

PEMERIKSAAN FISIK UMUM Kepala Bentuk: Normocephali Mata: Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, refleks pupil +/+ Hidung: Deformitas (-), rhinorrhea (-) Telinga: Otorrhea -/- Leher: Pembesaran KGB (-), deviasi trakhea (-) Thorax Inspeksi: Terlihat bentuk dada simetris, pergerakan dinding dada kanan dan kiri simetris, retraksi dinding dada (-), iktus kordis tidak tampak Palpasi: Pergerakan dinding dada kanan dan kiri simetris, iktus kordis teraba pada ICS V midclavicula (s) Perkusi: Sonor di lapangan paru Auskultasi: Cor: S1S2 tunggal, regular, murmur (-), gallop (-) Pulmo : Vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-

PEMERIKSAAN FISIK UMUM Abdomen Inspeksi: Flat, distended (-), DC (-), DS (-) Auskultasi: Bising usus (+) normal, metalic sound (-) Palpasi: Soepel, nyeri tekan (-) hepar/lien tidak teraba. Perkusi: Timpani seluruh lapang abdomen. Extremitas: Akral hangat (+), edema (-) ekstremitas atas dan bawah

STATUS DERMATOLOGIS  Lokasi : Regio Anthebrachii Dextra et Sinistra, Regio Thorax Posterior, Regio Femoralis Dextra et Sinistra  Efloresensi: didapatkan urtika eritematous, multiple, berbatas tegas, bentuk bulat hingga planar degan ukuran bervariasi 2-5 cm

DIAGNOSA BANDING 29 URTIKARIA KRONIK DERMATITIS KONTAK ALERGIKA DERMATITIS ATOPI

URTIKARIA KRONIK Diagnosa kerja

31 EDUKASI – 1. Menjelaskan kepada pasien mengenai perjalanan penyakit urtikaria yang tidak mengancam jiwa, fakta jika penyebab urtikaria terkadang tidak dapat ditemukan. 2. Menghindari faktor-faktor yang memperberat dan agen-agen yang dicurigai menimbulkan reaksi urtikaria. 3. Edukasi kepada pasien, meskipun gatal, tidak boleh digaruk berlebihan agar tidak timbul luka dan menjadi infeksi. PROGNOSIS Quo ad vitam : Ad bonam Quo ad sanationam : Ad bonam Quo ad functionam : Ad bonam MEDIKAMENTOSA Kortikosteroid oral Methylprednisolone 16 mg tab 1x1 setelah makan Antihistamin oral Cetirizine 10 mg tab 2x1 Topikal Bedak dan Cream mentol 1%

32