Singkatan Akronim Bahasa Indonesia 4-5 Triwulan 3
Pengertian Singkatan dan Akronim Akronim dan singkatan merupakan sebuah pemendekkan kata yang memiliki perbedaan dalam penulisan dan pembacaan kata yang disingkatkannya. Akronim adalah gabungan huruf awal atau suku kata awal dari beberapa kata yang kemudian diperlakukan sebagai kata atau dengan kata lain akronim dapat dibaca langsung. Singkatan adalah pemendekkan kata dengan cara menggabungkan satu atau lebih huruf pada awal kata yang kemudian digabungkan dari beberapa kata. Singkatan dibaca berdasarkan bunyi asli hurufnya.
Perbedaan Akronim dan Singkatan Perbedaan akronim dan singkatan dapat di lihat dalam beberapa hal, diantaranya adalah : 1. DARI SEGI PENGGUNAAN TANDA BACA TITIK Akronim pada akronim, penulisan tanpa disertai tanda titik sama sekali. Contoh : ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia) IKIP (Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan) humas (hubungan masyarakat) rusun (rumah susun) ruko (rumah toko)
Singkatan Pada singkatan, penulisan disertai oleh tanda titik di antara huruf ataupun di akhir huruf sesuai aturannya, kecuali penulisan nama lembaga/organisasi dan surat resmi. Contoh : R.A. (Raden Ajeng) S.H. (Sarjana Hukum) S.E. (Sarjana Ekonomi) Bpk. (bapak) Kapt. (Kapten), A.T. (Anton Timoti) S.Pd. (Sarjana Pendidikan) a.n. (atas nama) dsb. (dan sebagainya) dst. (dan seterusnya)
2. DARI PENGEJAAN HASIL PENYINGKATANNYA Pada akronim, kita bisa membaca penyingkatan kata secara langsung seperti layaknya membaca sebuah kata yang baru terbentuk (dilafalkan). Contoh : Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) Hardiknas (Hari Pendidikan Nasional) ormas (organisasi masyarakat) raker (rapat kerja) rudal (peluru kendali)
Pada singkatan, pembacaan ejaannya dilakukan dengan membaca atau mengeja huruf per huruf sesuai dengan bunyi asli huruf tersebut (tidak dilafalkan) Contoh : SMA (Sekolah Menengah Atas) DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) KTP (Kartu Tanda Penduduk) HP (Hand Phone) PPN (Pajak Pertambahan Nilai)
3. DARI PENGGUNAAN HURUF KAPITAL Akronim, Untuk nama organisasi atau lembaga jika gabungan tersebut terdiri dari huruf-huruf, maka semua huruf ditulis dalam huruf kapital. Contoh : ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia) SIM (Surat Ijin Mengemudi) IKIP (Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan)
Untuk nama organisasi atau badan yang berupa campuran gabungan suku kata dan huruf, ditulis dengan huruf kapital pada huruf awalnya saja. Contoh : Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional) Iwapi (Ikatan Pengusaha Wanita Indonesia) Harkitnas (Hari Kebangkitan Nasional) Bulog (Badan Urusan Logistik)
Untuk yang bukan nama badan atau organisasi, maka penulisannya cukup dengan huruf kecil semua. Contoh : pemilu (pemilihan umum) jurdil (jujur dan adil) rapim (rapat pimpinan)
Singkatan Untuk semua yang berkenaan dengan lembaga atau organisasi Pemerintahan/Negara, termasuk dokumen resmi negara, maka penulisan semua hurufnya harus huruf kapital. Contoh : MPR (Majelis Permusyarawatan Rakyat) SD (Sekolah Dasar) TVRI (Televisi Republik Indonesia) Untuk semua yang berkaitan dengan nama orang baik itu jabatan, gelar, pangkat, alias/sapaan, ditulis dengan huruf kapital pada huruf pertamanya. Contoh : Ir. Basuki Ismail Sdr. (Saudara) Adelina Puspita
Untuk yang bersifat umum, ditulis dengan huruf kecil. Contoh : a.l. (antara lain) s.d. (sampai dengan) hlm. (halaman) dll. (dan lain lain) ybs. (yang bersangkutan) yth. (Yang terhormat) kg rp cm
Terima Kasih